Gadis itu melihat semua keluarga tertawa, dia hanya diam dan menghampiri mereka.
“ayah, ibu, saudara aku pulang” ucap rena menundukkan kepalanya.
Melihat rena dalam keadaan basah sang ayah mengerutkan kening.
“ada apa denganmu?”
“bisakah kamu tidak bermain terus diluar seperti anak yang tidak berkelas” teriak sang ayah.
“maaf ayah” jawab rena.
“rena sebaiknya kamu cepat pergi kekamarmu, lantainya menjadi kotor” ucap ibu dengan suara cemas.
“baiklah” jawab rena.
Rena pergi berjalan keatas.
“dasar gadis liar” ucap reno.
Mendengar ini rena hanya bisa diam menundukkan kepala menuju kamar.
Sesampainya dikamar, rena mengunci pintu dan berdiri membelakangi pintu menundukkan kepala. Rena tidak tahan lagi, akhirnya airmata keluar.
“hiks hiks hiks” tangis rena.
Rena duduk dilantai memeluk lututnya menangis dalam diam.
ada beberapa luka yang dia miliki saat menyelamatkan kakek tadi. Dia merasa sangat perih.
Melihat semua ini, rena dewasa sangat sedih dan tidak tahu harus melakukan apa.
Tidak ada yang menanyakan mengapa gadis ini basah atau menanyakan keadaanya apakah baik-baik saja. Gadis yang sangat malang. Lagipula kenapa keluarga ini sangat membenci rena? Bukankah pemeran utama wanita belum ditemukan? Seharusnya mereka menganggap rena sebagai anak kandungnya.
Setelah beberapa saat, rena berhenti menangis dan duduk menatap jendela luar, terlihat tiga orang keluarga pergi dengan bahagia tanpa dia. Rena kembali ketempat tidur dan tidur supaya hari ini cepat berlalu.
“hei setidaknya kamu harus mengganti bajumu” ucap rena khawatir.
Rena dewasa tidak bisa berbuat apa-apa dan mengelilingi rumah.
“hmmm, ini kamar ayah dan ibu mari kita lihat” ucap rena.
Rena memasuki ruangan tersebut tanpa membuka pintu.
Terlihat beberapa barang dan foto, namun pada saat yang sama rena kaget melihat sebuah foto.
Ruangan sangat gelap, rena hanya bisa memanfaatkan sinar matahari yang masuk kedalam kamar. Foto tidak terlalu terlihat tetapi rena tahu siapa gadis yang ada difoto tersebut.
“rani?!”
pada saat rena ingin melihat lebih dekat, rena terbangun dari tidurnya.
“rena kamu bangun?” tanya alex.
Rena melihat alex.
Mimpi?
“aku akan pergi ke perusahaan dulu, kamu jangan lupa sarapan” ucap alex mencium kening rena.
Rena masih belum terlalu sadar dari tidurnya, alex hanya tersenyum dan pergi.
Setelah alex keluar dari kamar akhirnya rena sadar kembali.
“apa? Apaa yang terjadi? Mengapa rani ada difoto tersebut?”
“bukankah dia baru ditemukan setelah beberapa tahun kemudian?” ucap rena tidak percaya.
Tok tok tok suara pintu terdengar.
“nyonya sarapan sudah siap” ucap ronald kepala pelayan.
“baiklah aku akan segera turun” jawab rena.
Aku harus mencari tahu apa yang terjadi dalam keluarga ini.
Setelah rena sarapan rena bersiap-siap untuk ke toko buku untuk membeli novel.
“masih ada waktu sebelum pergi ke acara pesta ulang tahun kakek”
“Aku harus beli novel yang bertema detektif. Sepertinya kehidupanku kali ini penuh dengan misteri” pikir rena.
Di toko buku.
Rena mengambil beberapa buku detektif dan membeli semuanya.
Hmm? Banyak sekali. Apakah ada yang menceritakan tentang rahasia keluarga?
“heh apa yang kamu lakukan disini?”
Saat memilih novel rena mendengar seorang pria.
“bukan urusanmu”
Hah? Suara ini seperti familiar.
Rena mengintip dan melihat dua orang pria.
Benar saja itu albert, apa yang dia lakukan disini? Siapa pria itu? Wajahnya menyebalkan.
“sepupu, kamu tahu toko buku ini termasuk toko yang cukup berkelas” ledek pria itu.
“apa kamu ingin membeli buku untuk ana dan eno?”
“hahahha memang kakak yang baik” lanjut pria itu.
Ana? Eno?
Rena mengerutkan kening.
Albert hanya diam dan mengabaikan pria itu.
Pria itu kesal dan mulai berteriak.
“albert kamu berani mangabaikanku?” teriak pria itu.
“aku rasa kita tidak punya urusan satu sama lain” jawab albert acuh tak acuh.
“heh, kamu tahu apa yang orang katakan tentang dirimu?” ucap pria tersebut.
“pembawa sial”
Albert diam mendengar kata-kata itu.
“pertama saudarimu yang masih bayi hilang saat kamu menjaganya”
“lalu keluargamu meninggal dimobil yang sama denganmu tetapi hanya kamu saja yang selamat”
“lalu ketika kamu ingin mengambil alih bisnis keluargamu, semua itu hilang karena ketidakmampuanmu”
“hahaha aku rasa kamu benar-benar pembawa sial” tawa pria itu.
Albert sangat kesal, dia mulai mengepalkan tangannya dan ingin memukul pria itu. Namun sebelum albert memukul, suara wanita terdengar.
“hei apa ucapanmu tidak keterlaluan?” tanya rena dingin.
“apa? Siapa kamu? Jangan ikut campur” jawab pria itu kesal.
“aku adalah rena martinez” jawab rena.
Belum banyak yang tahu tentang pernikahannya dengan alex jadi jika dia mengatakan kalau dia istri albert pasti pria ini tidak percaya.
Mendengar nama rena martinez pria itu hanya bisa tertawa.
“hahahhaha kamu hanya anak sampah yang telah dibuang berani denganku?” ucap pria itu.
“sampah kamu bilang?” tanya rena dingin.
“iya kamu adalah anak yang tidak diinginkan oleh keluarga martinez dan tunanganmu sendiri” ledek pria tersebut.
Rena tidak tahan lagi.
Sampah katanya? Ini adalah pertamakalinya aku dipanggil sampah oleh sampah itu sendiri.
Rena maju mendekati pria itu dan menampar wajah pria itu.
Pria itu kaget.
“ap-“
Sebelum pria itu menyelesaikan pembicaraannya rena menamparnya lagi. Pria itu sangat marah dan ingin membalas. Tetapi rena memukul bagian terpenting pria.
AAAUUUUuuuuu
Pria itu berteriak sangat keras.
Rena menutupi telinganya.
“bisakah kamu tidak berisik?”
Rena berbalik dan melihat albert yang terdiam dengan wajah kaget.
Saat albert melihat rena mendekatinya albert menutupi bagian terpenting prianya.
“hei apa yang kamu lakukan? Aku tidak akan melakukan itu jika kamu tidak keterlaluan” ucap rena.
“mari kita pergi dari sini” lanjut rena.
Albert mengikuti rena dengan patuh dan melirik rena.
“apa? Apa aku sangat keren tadi?” tanya rena percaya diri.
“tidak, hanya saja aku ingin mengucapkan terimakasih” ucap albert.
“hah apa? Albert katakan lagi” ucap rena tidak percaya.
“terimakasih telah menolongku” jawab albert lagi dengan wajah memerah.
“waaah albert kamu bisa mengucapkan terimakasih padaku?” ucap rena tidak percaya.
Mendengar ini albert menjadi sangat malu.
“p-pokoknya sikapku tidak akan berubah terhadapmu” albertpun pergi dengan tergesa-gesa.
Albert berlari sangat cepat.
“waaah dia cepat sekali, aku rasa dia bisa menjadi atlet lari cepat” ucap rena melihat kearah albert berlari.
Pada saat rena terdiam ada seseorang yang menghampiri rena.
“permisi nona”
“maaf aku sudah menikah” jawab rena cepat.
“b-bukan aku hanya ingin menawarkan pekerjaan” ucap pria itu dengan cepat.
Rena berhenti dan melihat pria itu.
“aku melihat visualmu sangat cantik dan sangat cocok menjadi aktris” ucap pria itu bersemangat.
Pria itu memberi kartu namanya.
“aku adalah seorang menager, sekarang aku ingin merekrut seorang aktris” lanjut pria itu.
Rena melihat kartu nama tersebut.
Hmm, andrew cleon. Bukankah dia adalah manager yang sangat terkenal dimasa depan? Aku ingat di novel dia mengikuti wanita yang alex sukai dulu dan menjadi sangat sukses.
Rena melihat penampilan pria itu lagi. Pria itu memakai kemaja kotak-kotak, pakaiannya dimasukkan kedalam celana serta memakai kacamata.
Kenapa penampilannya sangat tidak bisa di percaya.
Pria itu menyadari tatapan rena dan buru-buru berbicara.
“nona meskipun penampilanku seperti ini aku sangat percaya diri dengan kemampuanku” ucap pria itu tegas.
“kamu memiliki aktris lain?” tanya rena.
“tidak, aku belum menemukannya” ucap pria itu sedih.
“aku sedikit tertarik, tetapi aku akan menanyakan suamiku terlebih dahulu” jawab rena memasukkan kartu nama ke tasnya.
Pria itu tersenyum sangat bahagia.
“baiklah nona, aku akan menunggu kabar baik darimu” ucap pria itu.
“baik kalau begitu aku pergi dulu” ucap rena.
“hati-hati dijalan nona”
Aku menemukan berlian. Aku sangat percaya dengan nona ini.
Pria itu pun pergi dengan sangat gembira.
Pada saat rena berjalan rena menabrak seseorang yang berlari kearahnya.
“ah, maaf aku sedang terburu-buru” ucap wanita tersebut.
“ren na?” ucap rena kaget.
“ah! Kamu? Sedang apa kamu di sini?” tanya ren na.
“ha? Apa urusanmu aku berada disini atau tidak?” ucap rena.
“aku sangat terburu-buru sekarang sampai jumpa” jawab rena tergesa-gesa.
“hei kamu melupakan barangm-“ rena mengambil barang itu dan kaget.
Bukankah ini kalung yang kakek berikan kepada rena?
Pada saat rena sedang berpikir kalung itu diambil kembali oleh ren na.
“terimakasih” ren na berlari.
Ha? Kenapa dia sangat terburu-buru dan juga kenapa dia bisa memiliki kalung itu?
Rena mengerutkan kening melihat ke arah ren na pergi.
Akhir dari Bab 16
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Ani Ani
DIA penipu
2024-05-21
0