Di pusat perbelanjaan, rena berjalan menaruh tangan di dadanya.
Kenapa aku merasa perasaanku sangat sakit? Apa perasaan rena yang lama masih tertinggal? Apa rena belum sepenuhnya pergi?
Sambil mengerutkan kening rena berjalan menundukkan kepala.
“renaaaaa” teriak seorang wanita di sebrang jalan.
“renaa! Itu benar-benar kamu”
Wanita itu berlari menghampiri rena dan memeluk rena.
“rena apa kamu tidak tahu betapa aku merindukanmu” ucap wanita itu.
Rena melihat wanita itu dengan heran dan mencoba untuk mengingat siapa wanita ini.
“karin?” ucap rena ragu.
“kamu masih mengingatku? Aku sangat marah kamu tidak mengabariku” jawab karin kesal.
“aku berencana memberimu kejutan, tetapi tidak disangka akan bertemu disini” lanjut karin.
Wanita ini adalah karin, teman kuliah rena diluar negeri. Dia adalah teman paling dekat dan orang yang paling peduli dengan rena. Karin menyukai rena karena sifat rena yang polos, karin merasa memiliki adik perempuan.
“rena? Kenapa kamu diam saja? Apa aku terlalu mengejutkanmu?”
“hahaha, sepertinya aku berhasil dalam memberi kejutan” tawa karin.
“ah iya aku sangat tidak menyangka kamu akan datang ke sini” jawab rena.
“mari kita pergi makan sesuatu” lanjut rena.
Sepanjang jalan karin selalu berbicara dan menceritakan hal menarik yang terjadi padanya. Karin adalah orang yang memiliki sifat yang sangat ceria, berbeda dengan rena sendiri.
Setelah tiba di restoran, merekapun memesan makanan. Restoran yang didatangi adalah restorang yang memiliki ruang pribadi.
“hei rena kamu belum menceritakan ceritamu”
“dari tadi aku saja yang cerita, ayo ceritakan bagaimana perkembanganmu dengan tunanganmu?” tanya karin.
“kamu biasanya selalu menceritakannya dengan gembira” lanjut karin sambil tersenyum.
“dan juga ceritakan kenapa kamu tidak mengabari apapun beberapa bulan ini?” tanya karin.
Rena menatap karin dengan diam dan menundukkan kepalanya.
Di novel karin termasuk penjahat yang membantu rena dalam rencana buruknya. Karin selalu mendukung rena sehingga dia juga terkena imbasnya.
“kenapa?” tanya karin cemas.
“tidak apa-apa, aku dan tunanganku sudah tidak bersama lagi” ucap rena sambil tersenyum enggan.
“apa?!” teriak karin kaget.
Rena menceritakan semuanya kepada karin apa yang terjadi selama ini dan kenapa dia tidak bisa mengabari karin. Saat bercerita, rena tidak bisa menahan tangis. Mungkin karena ini perasaan rena, seperti anak kecil yang mengadu kepada orang tuanya bahwa dia diganggu. Rena benar-benar tidak tahu mengapa dia menangis seperti ini. Pada saat itu karin memeluk rena dengan sedih dan mereka menangis bersama.
Beberapa saat kemudian mereka berhenti menangis dan saling menatap satu sama lain.
“hahhahahahhaha” mereka berdua tertawa.
“rena mukamu jelek sekali saat kamu menangis” ucap karin.
“kamu bahkan lebih jelek karin hahahahhah” sahut rena sambil tertawa.
“hei bukankah itu kejam” ucap rani sambil mengerutkan bibirnya.
Karin menatap rena dan tersenyum.
“rena apapun yang terjadi aku akan selalu berada dipihakmu”
“jadi aku harap kamu bisa menceritakan semuanya kepadaku”
“jangan dipendam” ucap karin dengan senyuman sedih.
“terimakasih banyak karin”
“kamu juga, jika ada masalah bisa ceritakan padaku” jawab rena sambil tersenyum.
“iya tentu saja, kita adalah sahabat yang sudah seperti kakak adik” ucap karin percaya diri.
Rena tersenyum mendengar perkataan karin.
Merekapun memakan makanan mereka dengan bahagia dan membicarakan hal-hal yang menyenangkan.
Setelah beberapa saat akhirnya mereka selesai makan.
“hei rena apa rencanamu kali ini?” tanya karin.
“mengapa kamu tidak tinggal dirumahku saja?” lanjut karin.
“ah, aku sepertinya lupa cerita kepadamu ya” jawab rena memalingkan matanya.
Karinpun curiga dan mendekati wajahnya ke rena.
“apa? Apa masih ada yang belum kamu ceritakan rena?” tanya karin melototi rena.
“sebenarnya itu, aku sudah menikah hehe” jawab rena tersenyum enggan.
Karin kaget dan melebarkan matanya.
“APAAAA?” teriak karin.
Beberapa saat kemudian ditaman, rena menceritakan semuanya.
“begitulah ceritanya” ucap rena sambil menatap karin.
Karin masih terdiam dengan wajah tidak percaya.
“apa ini masih rena yang aku kenal?” tanya karin.
“aku tahu, aku sangat tidak masuk akal” ucap rena sedih.
“tidak bukan itu, aku tidak melihat sisi burukmu”
“bermain ke club? Memakai baju sexy dan make up?”
“aku harus melihatnya sepertinya menarik, rena dalam mode yang berbeda” ucap karin sambil memegang dagunya.
Rena terdiam dan mencubit pipi karin.
“aduuh sakit sakiit” ucap karin kesakitan.
“kenapa topiknya malah fokus kesana?” tanya rena kesal.
“maaf maaf soalnya aku tidak bisa membayangkan kalau rena akan seperti itu” jawab karin sambil memegangi pipinya.
“tapi yang paling penting kamu mendapatkan suami yang lebih hebat”
“kenapa tidak kamu manfaatkan untuk membuat reza dan rani iri”
“mari tunjukkan kamu juga bisa bahagia” ucap karin sambil memegangi tangan karin dengan percaya diri.
“hah, tidak semudah itu. Suamiku sangat dingin dan dia juga tahu kalau aku masih menyukai reza” ucap rena menghela nafas.
“tidak apa-apa aku bisa membantumu” ucap karin.
“pertama-tama kita harus membuat rencana untuk mengambil hati suamimu” lanjut karin.
“rencana seperti apa? Aku sudah memikirkannya tetapi aku masih belum menemukan cara” jawab rena.
Sebenarnya dia sudah membuat beberapa rencana tetapi dia ingin mendengar rencana karin.
Karin tersenyum nakal mendengar pertanyaan rena.
“hehe mari aku beritahu rena, lelaki adalah makhluk visual”
“mari kita membeli pakaian dalam yang bagus lalu kamu per- Aauuu” teriak karin.
“kenapa kamu memukul kepalaku?” tanya karin.
“aku sudah tahu rencanamu, bagaimanapun aku tidak mau melakukan dengan cara itu” jawab rena.
“lalu bagaimana?” tanya karin sambil mengusap kepalanya yang sakit.
“huuf aku pernah mendengar kalau ingin menarik perhatian orang kamu harus mulai dari perutnya” jawab rena.
“waaaah rena kamu benar-benar hebat”
“aku tidak menyangka sekarang rena sudah dewasa” ucap karin sambil mengusap air mata yang tidak ada dimatanya.
“sudahlah sekarang mari kita belanja” ucap rena sambil berjalan.
Karinpun melihat rena dari belakang sambil tersenyum lega.
“apa yang kamu tunggu karin? Ayo apa kamu tidak pergi” teriak rena.
“iya aku pergi, tunggu aku” jawab karin sambil berlari.
Merekapun berjalan sambil bergandengan tangan dan tertawa bersama.
Setelah bersenang-senang dengan karin, rena akhirnya pulang kerumah.
“haah lelah sekali rasanya hari ini” keluh rena sambil berbaring di tempat tidur.
“tetapi ini sangat menyenangkan, apakah seperti ini rasanya punya teman”
“aku selalu bingung kenapa gadis-gadis seringkali berjalan dan berbelanja bersama”
“sekarang aku paham rasanya, ini sangat menyenangkan” ucap rena dengan semangat.
Renapun tertidur dengan sangat nyaman dan menunggu keesokan hari untuk menjalankan rencananya.
Keesokan pagi.
Aku tidak melihat alex, apa dia pergi sangat pagi? Bagus kalau begitu aku bisa latihan memasak.
Saat di dapur.
“selamat pagi semua” sahut rena dengan ceria.
Koki didapur kaget melihat rena.
“selamat pagi nyonya” jawab koki.
“ada yang bisa kami bantu nyonya?” tanya kepala koki.
“aku butuh bantuan kalian” ucap rena misterius.
Para koki pun mendengarkan dengan seksama.
“mendekat semuanya” suruh rena.
Mereka semua mendekat dan menatap rena dengan serius.
“apa kalian tahu makanan kesukaan alex apa?” tanya rena.
Ruangan hening seketika.
“heeeeee” teriak koki didapur.
“ssssssst” ucap rena menyuruh diam.
“ehm kalian tahu kalau aku dan alex memiliki hubungan yang renggang jadi aku ingin memperbaiki hubungan kami” jawab rena canggung.
“baik nyonya kami akan membantu nyonya” ucap kepala koki dengan semangat.
“tetapi kami tidak tahu makanan kesukaan tuan” jawab soni.
“ah iya tuan biasanya memakan semua makanannya” ucap kepala koki kecewa.
Tiba-tiba pintu terbuka.
“nyo-nyonya apa yang nyonya lakukan didapur?” tanya kepala pelayan.
Koki pun saling menatap satu sama lain dan memberikan senyuman mencurigakan kepada kepala pelayan.
“ap-apa? Kenapa kalian menatapku seperti itu?” tanya kepala pelayan ketakutan.
“ronald ada yang ingin kami tanyakan kepadamu” ucap kepala pelayan dengan tatapan menakutkan.
Ronald sang kepala pelayanpun di tarik.
“TIDAAAK” teriak ronald.
Beberapa saat kemudian.
“aku kira ada apa, ternyata hanya masalah ini”
“bisakah kalian melakukannya dengan normal” teriak ronald kesal.
“haha maaf maaf, aku sangat bersemangat” ucap kepala koki.
Ronald melirik rena, mata mereka saling bertemu dan rena mengalihkan pandangannya.
“nyonya apakah anda benar ingin memasak untuk tuan?” tanya kepala pelayan.
“iya tentu saja, aku akan memperbaiki hubungan kami” jawab rena dengan tegas.
Ronald berpikir sejenak dan menundukkan kepalanya.
Tuan selama ini selalu sendirian dan selalu memikirkan pekerjaan. Selain kakek dan pekerjaan tidak ada lagi yang dia pikirkan. Mungkin ini bisa dicoba demi kebaikan tuan.
“baiklah kalau begitu aku akan membantu” jawab ronald.
Semua orangpun tersenyum gembira mendengar ini.
“tapi aku juga tidak tahu pasti makanan kesukaan tuan” jawab ronald datar.
Ruanganpun menjadi hening.
“heeiii kenapa kamu sangat menyebalkan aku kira kamu tahu” ucap kepala pelayan sambil memukul ronald.
“aaauu aauuuu , kenapa memukulku?” teriak ronald.
“kamu sangat percaya diri aku kira benar-benar tahu” ucap kepala pelayan kesal.
“sudah-sudah hentikan, mari kita masak apa yang biasa alex makan saja” ucap rena memisahkan mereka.
“ah, aku tahu! tuan sangat menyukai soup iga buatan ibunya” jawab ronald.
“semenjak nyonya meninggal tuan tidak pernah memakan soup iga lagi” lanjut ronald.
Pleetaak.
“kenapa aku dipukul lagi?” tanya ronald.
“bukankan itu malah membuat tuan marah jika memasak soup iga” jawab kepala koki kesal.
“tidak, tidak apa-apa. Aku akan mencobanya”
“karena aku tidak tahu kehidupan alex jadi dia pasti tidak mencurigainya” ucap rena.
“iya nyonya benar” ucap ronald sambil menjulurkan lidahnya ke kepala pelayan.
“baik mari kita membuat soup iga yang enak dengan resep sendiri” ucap rena sambil mengangkat tangannya.
“ayooooo” teriak semuanya dengan percaya diri.
Beberapa jam kemudian.
“akhirnya selesai” ucap rena.
“nyonya anda telah berjuang keras, tuan pasti menyukainya” ucap kepala koki.
“benar nyonya, tuan pasti menyukainya” ucap kepala pelayan.
Rena tersenyum dengan percaya diri dan membawa makanan ke meja makan untuk makan malam.
Beberapa jam kemudian.
“Kemana alex? Kenapa dia tidak pulang?” teriak rena kesal.
“nyo-nyonya tuan tidak pulang malam ini tuan menginap dikantor” jawab kepala pelayan.
“apaaa!”
“baik mungkin besok akan pulang” ucap rena.
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Alex tidak kunjung pulang.
Kepala pelayan berdiri di sebelah rena dengan gemetar.
“ALEEEEEEEXXXX” teriak rena di ruang makan.
“aku akan pergi kekantornya. Akan kupukul dia” teriak rena berjalan keluar.
“nyo-nyonya tenang nyonya” teriak kepala pelayan cemas sambil menahan rena.
“hari sudah malam nyonya tenang” teriak kepala pelayan lagi.
Begitulah keributan dirumah alex hari ini.
Akhir dari Bab 5
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Ani Ani
kenapa DIA tak pulang
2024-05-20
0
Nikmatul Barokah
kalo ada cctv terus Alex memantau kegiatan dia kayanya bakalan ketawa dia
2024-05-05
0
Niaa🥰🥰
😂😂😂
2024-04-27
0