Di cafee.
Setelah beberapa saat rena dan karin akhirnya berhenti di cafee terdekat.
“hei karin apa kamu menyukai albert?” tanya rena dengan penuh rasa penasaran.
“jadi pria itu namanya albert” jawab karin.
Rena menganggukkan kepalanya.
“dimana dia kerja?”
“apa dia sudah memiliki pasangan?”
“dimana dia tinggal?”
“berapa bersaudara?”
“apa makanan kes-“
Sebelum karin menyelesaikan omongannya rena menutup mulut karin.
“hei hei bisakah kamu pelan-pelan?” tanya rena memegangi mulut karin.
“ehm maaf aku terlalu bersemangat” jawab karin tenang.
Karin terus menatap rena menunggu jawaban dengan tatapan penuh harap.
“baik baik, aku akan menceritakan tentang albert dari penglihatanku” jawab rena.
“hmmm” rena berpikir sambil memejamkan matanya dan memegangi dagunya.
“albert itu orang yang sangat serius”
“dia menjadi asisten suamiku”
“pria yang sangat cekatan dan setia terhadap suamiku”
“untuk pasangan aku rasa orang seperti dia tidak memilikinya”
“dia orang yang gila kerja seperti suamiku” jawab rena serius.
“jadi begitu dia pria yang sangat luar biasa” ucap karin kagum.
“yaaah aku rasa juga begitu”
“tetapi dia sangat tidak menyukaiku” lanjut rena menghela nafas.
“apa? Kenapa? Kamu sangat imut”tanya karin heran.
“yaah, kamu tahu aku yang dulu seperti apa” jawab rena mengalihkan pandangannya.
“ah, iya kamu benar. Bagaimana bisa orang yang setia pada tuannya percaya padamu begitu saja” ucap karin.
“tapi tenang aku akan mendekatinya dan mengubah pola pikirnya” jawab karin percaya diri.
“benarkah? Kalau begitu aku akan membantumu” jawa rena bersemangat.
“ayo kita saling membantu” jawab karin memegangi tangan rena.
Di cafee yang mereka bicarakan hanya seputar albert dan jadwalnya. Karin terus tertawa mendengar interaksinya dengan albert.
“hahahha kalian seperti anak kecil. Sangat imut” tawa karin.
“imut darimana” ucap rena kesal.
“kalau dipikir-pikir kalian seperti kakak adik yang sering berkelahi” ucap karin tersenyum.
“dan aku rasa wajah kalian agak mirip” lanjut karin.
“hmp, mirip darimana”
“kalaupun aku nanti menemukan keluargaku itu tidak mungkin albert” jawab rena sambil menyesap minuman.
Lagipula rena didalam novel sepertinya tidak menemukan keluarga aslinya. Jadi aku tidak berharap dan juga aku dari dulu sudah menjadi yatim piatu, aku tidak perlu mengharapkan apa-apa. Aku hanya memiliki alex disini dan juga karin.
“ya ya baiklah” ucap karin tersenyum.
Setelah mereka istirahat mereka mulai berjalan lagi dan bersenang-senang bersama.
Tiba saatnya pulang.
“aku harus pulang aku sudah ada janji dengan alex” ucap rena terburu-buru membereskan barangnya.
“hei padahal aku ingin bersamamu lebih lama lagi” ucap karin sedih.
“tidak apa-apa kita akan bertemu lagi, ok?” ucap rena.
“hmm, baiklah” jawab karin tersenyum.
“oh tunggu apakah keluargamu bernama anderson?” tanya karin.
"iya benar" jawab rena.
“bagus kalau begitu aku akan hadir juga” jawab karin bersemangat.
“ha? Apa kamu diundang?” tanya rena heran.
“hehe aku belum memberitahumu tetapi nama keluargaku adalan kartel” jawab karin bangga.
Rena kaget melebarkan matanya.
Kartel? Itu adalah keluarga yang cukup kuat diluar negeri. Di novel hanya dikatakan karin memiliki keluarga yang kuat tetapi aku tidak menyangka akan sekuat ini.
Melihat rena kaget karin semakin bangga.
“dengar, aku adalah satu-satunya anak perempuan yang paling disayangi didalam keluargaku”
“jadi jika kamu butuh bantuan katakan saja, kakak ini akan membantumu” ucap karin menaruh tangannya didadanya
Rena masih tidak percaya.
“waaaah kalau begitu kakak mohon bantuannya” ucap rena memeluk karin.
“hahahahaha tenang saja”
“kalau begitu sampai jumpa dipesta” ucap rena.
Akhirnya mereka berpamitan pulang.
Saat rena sampai dirumah dia melihat alex duduk disofa ruang keluarga.
“alex apa kamu sudah lama menunggu?” tanya rena berjalan menuju alex.
“tidak, apa kamu bersenang-senang?” tanya alex.
“em, sangat menyenangkan. Walaupun awalnya aku bertemu orang yang tidak ingin aku temui” ucap rena mengerutkan mulutnya.
“siapa?” tanya alex.
“rani dan ren na” jawab rena.
Rena menatap alex.
“apa benar jika kamu tidak menikah denganku, kamu akan menikah dengan ren na?” tanya rena.
“aku tidak tahu, tetapi kakek memang menyuruhku menikahi ren na”
“hanya saja aku memberitahu kakek kalau aku sudah memiliki orang yang cintai” jawab alex.
“benarkah? Siapa?” tanya rena kaget.
“pada saat itu kebetulan sekali kamu menawarkan diri untuk menikah denganku”
“jadi aku mengatakan itu kamu” jawab alex.
Rena kaget dan juga merasa lega.
“syukurlah kalau begitu” ucap rena.
“lalu apa reaksi kakek?” lanju rena.
“kakek tidak bisa melakukan apa-apa dan megikuti keputusanku”
“kalau aku tidak mengatakan hal itu, aku rasa aku akan dinikahi dengan wanita itu” ucap alex.
“syukurlah kalau begitu alex, mari kita tunjukkan betapa romantisnya kita” ucap rena bersemangat.
“em, baiklah” ucap alex menatap lembut rena.
“oh iya bagaimana kakek mengenal ren na?” tanya rena.
“hmmm, itu cerita yang sangat panjang” ucap alex.
“kamu akan bosan mendengarnya dan ini juga tidak terlalu menarik” jawab alex.
“tidak apa-apa, ayo ceritakan kepadaku” paksa rena.
Melihat ini alex terpaksa menceritakannya.
“huuf, baiklah aku akan menceritakannya"
7 tahun lalu.
Saat itu kakek jalan-jalan sore seperti biasa di taman, tidak ada yang mengikuti kakek hanya ingin berjalan sendiri. Pada saat yang sama kakek melihat seorang anak kecil ingin mengambil mainannya yang jatuh ke danau.
“hei itu berbahaya” teriak kakek.
Tidak lama sebelum kakek sempat menarik anak kecil itu kakek jatuh terpeleset kedanau dan anak kecil itu berteriak. Pada saat yang sama ada seorang gadis yang kebetulan melewati taman. Dia menolong kakek dan membawanya kerumah sakit.
Setelah beberapa saat kakek kembali sadar.
“kakek apa kamu baik-baik saja?” tanya gadis itu dengan wajah cemas.
“siapa kamu?” tanya kakek.
“oh perkenalkan namaku rena, aku tidak sengaja melihatmu terpeleset. Syukurlah kakek tidak apa-apa” jawab gadis itu tersenyum.
“terimasih banyak rena” ucap kakek dengan tulus.
“ah, bukan apa-apa. Semua orang pasti akan melakukan hal yang sama denganku jika melihatnya duluan” ucap rena.
Melihat ini kakek semakin menyukai gadis ini, lalu kakek melihat pakaian gadis itu.
“maaf bajumu jadi basah” ucap kakek menyesal.
“tidak apa-apa kakek. aku sangat kuat dan juga perawat telah memberiku selimut” jawab rena.
“ah iya aku tidak tahu alamat kakek dimana, kita harus menghubungi keluarga kakek” ucap rena.
“telpon saja ke nomor ini” jawab kakek memberikan nomor hp.
Kakek selalu membawa nomor itu agar jika terjadi sesuatu padanya dia bisa menelpon alex. Ini adalah apa yang alex suruh, awalnya kakek tidak menginginkannya karena merasa itu tidak perlu.
“baiklah aku akan menelpon keluarga kakek” ucap rena.
Rena menelpon menggunakan telpon rumah sakit.
Telponpun terhubung, terdengar suara seorang laki-laki.
“halo” ucap alex.
“em ini dari rumah sakit” jawab rena.
“apa? Apa kakek masuk rumah sakit?” tanya alex khawatir.
“ya kakek terpeleset jatuh ke danau, tapi jangan khawatir kakek baik-baik saja”
“di rumah sakit mana?” tanya alex.
“rumah sakit einstein” jawab rena.
“baik aku akan kesana terimakasih banyak” jawab alex buru-buru.
Telponpun terputus rena kembali ke ruangan kakek.
“kakek, cucu kakek menuju rumah sakit jadi kakek tenang saja” ucap rena tersenyum.
“kakek memiliki cucu yang sangat baik” lanjut rena.
“ha, anak nakal itu. Meskipun dia sangat sulit di atur tapi dia memang anak yang baik” ucap kakek tersenyum lembut.
“ah, kakek aku harus pulang kerumah” ucap rena.
“kenapa cepat sekali? Kakek belum membalas budi” tanya kakek sedih.
“tidak apa-apa, aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan” jawab rena tersenyum.
“ah iya kalau kakek mau jalan sore ditaman, aku bisa menemani kakek. Karena setiap sore aku selalu lewat taman” ucap rena.
“baiklah kalau begitu, terimakasih” ucap kakek dengan senyum tulus.
Sekian dari cerita penyelamatan.
“begitulah cerita yang aku dengar dari kakek, setelah ren na pergi aku yang menemani kakek” ucap alex.
“semenjak saat itu kakek selalu jalan sore bersama ren na” lanjutnya.
Mendengar ini rena kaget tidak percaya.
Bagaimana bisa ren na menjadi penyelamat kakek? Sedangkan didalam novel rena lah yang menyelamatkan kakek.
“baiklah, ayo kita memilih baju untuk kita kenakan besok” ucap alex menarik rena.
“em ayo” jawab rena tersenyum.
Setelah itu rena menghilangkan senyumnya dan berpikir.
Masalah ini nanti akan aku cari tahu. Apakah ren na berbohong?
Setelah sampai di toko baju terkenal rena mencoba banyak gaun.
“alex bisakah kita akhiri sampai disini?” tanya rena lelah.
“tidak kita harus memilih gaun yang paling bagus untukmu” ucap alex serius.
“tapi ini sudah gaun yang kesepuluh” ucap rena tidak percaya.
“kita akan membeli semua yang kamu coba karena terlihat bagus semua” jawab alex.
“tolong keluarkan semua gaun terbaik kalian” suruh alex kepada pelayan toko.
“baik tuan” jawab pelayan toko itu.
“ALEX!” teriak rena.
Alex mengabaikan rena dan sibuk memilih gaun.
Akhir dari Bab 14
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Ida Blado
sepertinya keluarga si kakek salah paham ttg rena si penolong dgn rena si pembual,dn sertinya si kakek jg tdk tahu siapa yg di nijahi alex,,,
2023-01-30
3
🌺chatalea🌺
alex makin sweet🥰
2022-12-24
1
Miyura Rajati
tetap semangat othor lanjut...
2022-11-30
1