di toko barang antik.
Rena melirik wanita itu dengan acuh tak acuh.
“em aku hanya melihat-lihat dulu” jawab rena.
Lalu ada seorang wanita memasuki toko antik tersebut.
“kak ren na maaf menunggu lama” ucap wanita itu.
Lalu wanita itu melihat kedepan dan kaget melihat rena.
Melihat ini rena merasa dejavu.
“saudari apa yang kamu lakukan disini?” tanya rani.
“sudah aku bilang jangan panggil aku saudari” jawab rena acuh tak acuh sambil mencari barang antik.
“kalian saling kenal?” tanya ren na.
“ah iya ini adalah saudariku yang pernah aku ceritakan” jawab rani tersenyum enggan.
Ren na kaget dan melihat rena lagi.
Ren na menghampiri rena dan berbicara.
"maaf ini mungkin tiba-tiba dan juga mungkin bukan urusanku tetapi aku hanya ingin mengatakan berhentilah menjadi jahat" ucap ren na.
“kamu seharusnya tidak perlu memperlakukan saudarimu seperti ini” ucap ren na kepada rena.
“meskipun-“
Sebelum ren na menyelesaikan omongannya karin memotong pembicaraan mereka.
“hei kamu siapa?” tanya karin mengerutkan kening.
Karin adalah seorang wanita yang glamor dan arogan, jadi ketika dia telah melihat orang yang berpotensi menjadi musuh maka dia akan sangat mendominasi.
Melihat karin yang mendominasi ren na merasa kecil, tetapi dia berusaha untuk tenang.
“namaku adalah ren na dan aku sangat dekat dengan rani”
“aku telah mendengar cerita tentang rena dari rani” ucap ren na tegas.
“aku hanya ingin memberitahu kalau dia tidak perlu sampai membencinya karena dia telah kembali keluarga yang sebenarnya” lanjut ren na.
Mendengar ini karin hanya tersenyum.
“apa kamu tahu keseluruhan ceritanya?” tanya karin.
“apa kamu telah mendengar cerita dari sisi rena?”
“apa kamu pernah berada di posisi rena?”
“kalau tidak, lebih baik kamu jangan ikut campur” lanjut karin dengan tatapan sinis.
“apa kamu sendiri pernah mendengar dari sisi cerita rani? Aku rasa tidak” ucap ren na mengerutkan kening.
“tidak, aku tidak pernah mendengarnya” jawab karin.
Ren na pun tersenyum puas.
“tapi-“ karin melirik ren na.
“aku tidak bodoh sepertimu” lanjut karin tersenyum meledek
“ap-apa katamu?!” teriak ren na marah.
Melihat ini rena hanya diam dan merasa kagum dengan karin.
Waaah hebat sekali karin bisa membuat ren na yang terlihat sabar dan lembut menjadi marah. seperti melepas topeng ren na.
“ayo karin tidak ada gunanya kamu berdebat denganya” ajak rena.
“kamu benar rena”
“ayo kita mencari ditoko lain” ucap karin.
“baiklah” jawab rena.
Medengar mereka, ren na mengertakkan gigi sambil meundukkan kepalanya.
“saudari kamu tidak boleh seperti itu terhadap kak ren na”
“dia hanya membelaku” ucap karin sedih.
“he membela apanya?” tanya rena.
“dia hanya menyalahkanku, lagipula itu salahnya mengapa mau mendengar ceritamu yang pasti kamu lebih-lebihkan” lanjut rena.
Meskipun rena yang ada dinovel salah. Tetapi dia punya alasan tersendiri kenapa melakukan itu semua. Dia sangat menyayangi keluarganya terutama pemeran utama pria tetapi itu semua hilang.
Rani hanya diam menundukkan kepala.
“hei lebih baik kamu menjauh dari alex” ucap ren na tiba-tiba.
“ha?” rena melirik ren na dengan dingin.
“apa katamu?” lanjut rena mendekat.
“menjauhlah dari alex. Kamu tidak pantas untuknya” ucap ren na dengan tatapan tegas.
“hah” rena tersenyum menghina.
“lalu siapa yang pantas? Apakah itu kamu?” ledek rena.
Ren na hanya terdiam menatap rena dengan tajam.
“saudari dengar, kalau alex tidak menikah denganmu kemungkinan besar kakak ren na yang akan menikah dengan alex” jawab rani.
“kenapa?” tanya rena dingin.
“itu karena kakek sangat mengharapkan kakak ren na bisa menikah sengan cucunya” jawab rani tegas.
“apa?” tanya rena kaget.
Kakek?
“hehe saudari kamu tidak tahu tetapi waktu dulu kak ren na pernah menyelamatkan kakek” jawab rani dengan senyuman percaya diri.
“sudah lah rani mari kita pergi dari sini” ucap ren na.
“hei” panggil rena memegang bahu ren na.
“apa yang kamu maksud pernah menyelamatkan kakek” tatap rena dingin.
“apa hubungannya denganmu? Aku tidak ingin menceritakannya padamu” ucap ren na menyingkirkan tangan rena.
Ren na dan rani pun pergi dari toko barang antik.
Melihat mereka pergi rena hanya bisa terdiam melihat tajam mereka.
Apa maksudnya? Bukankah yang menyelamatkan kakek adalah rena didalam novel? Aku rasa ada yang tidak beres.
Rena terus berpikir dan menngerutkan alisnya.
“rena? Apa kamu baik-baik saja?” tanya karin cemas.
Rena sadar kembali.
“ah, iya aku tidak apa-apa karin” jawab rena tersenyum.
“mereka sangat menyebalkan, padahal aku baru pertama melihat mereka”
“tetapi aku mulai membencinya saat melihat wajah mereka” ucap karin kesal.
“baiklah, terimakasih karin” ucap rena tersenyum.
“ayo bantu aku mencari barang yang cocok untuk kakek” lanjut rena.
“hmp, bagaimana kalau tidak membawa hadiah?” tanya karin.
“kakek saja tidak menyukaimu dan menyuruh wanita itu menikah dengan suamimu” lanjut larin kesal.
“kakek bukan orang yang seperti itu percaya lah” ucap rena.
“bagaimana mungkin? Kamu saja belum pernah bertemu kakek” ucap karin curiga.
“hahaha pokoknya aku mempercayai kakek” jawab rena tertawa canggung.
Karin hanya bisa menghela nafas.
“huuf, baiklah kalau itu maumu” jawab karin menyerah.
“terimakasih karin kamu memang sahabatku” jawab rena memeluk karin.
Saat memeluk karin rena mengerutkan alisnya dan berpikir tentang kakek lagi.
Ren na dia memiliki nama yang sama denganku, aku tidak tahu apa ini hanya kebetulan? Aku rasa ada sesuatu yang salah. Aku harus mencaritahunya.
Setelah beberapa saat mencari rena akhirnya menemukannya.
“ini dia yang aku cari-cari” teriak rena bahagia.
Karin mendengar rena dan penasaran melihat benda seperti apa itu.
“waaah ini-“
“bukankah bentuknya sangat aneh?” tanya karin dengan heran.
“karin, kamu tidak tahu ini adalah seni yang sangat berharga dan detail” jawab rena.
Kakek menyukai barang antik yang berkualitas, meskipun bentuknya agak aneh. Benda ini pasti memiliki nilai seni tersendiri dimata orang pecinta seni.
“ha baiklah kalau begitu mari kita beli” ucap karin dengan wajah aneh melihat benda yang ada ditangan rena.
“baiklah ayo kita beli” jawab rena bersemangat.
Setelah beberapa saat memilih hadiah kakek rena dan karinpun keluar dari toko tersebut.
“hah aku lelah sekali” keluh rena.
“kalau begitu ayo kita mencari makan” jawab karin.
Pada saat mereka berjalan rena melihat seseorang didepan mereka.
“oh!!” teriak rena kaget.
“albert apa yang kamu lakukan disini” tanya rena kaget.
Albert juga melihat rena.
“bukan urusanmu” jawab albert acuh tak acuh.
“kamu sangat membosankan albert” ucap rena.
“apa kamu sendirian kesini?” tanya rena.
Karin hanya diam melihat albert. Dia menatap albert dengan terpesona.
Pria ini sangat tampan dia adalah tipeku.
“sudah kubilang bukan urusanmu” jawab albert kesal.
“heh apakah dengan seorang wanita?” tanya rena sambil melihat sekeliling.
“jangan membicarakan omong kosong” ucap albert.
Pada saat yang sama albert melihat karin yang terus menatapnya dangan mata yang salah.
Rena melihat tatapan albert dan melihat karin yang ada disebelahnya, rena kaget.
“hei ada apa dengan temanmu? Apa dia autis?” tanya albert menatap karin dengan was-was.
aku pernah mendengar tentang anak autis. Tetapi ini baru pertama kali aku melihatnya.
“dia mengeluarkan air liur dari tadi” ucap albert jijik.
“kariiiin kamu kenapa?” teriak rena cemas.
Karin sadar kembali dan dengan cepat menghapus air liurnya dengan tangannya.
“hah aku sepertinya telah membuang-buang waktu” ucap albert.
Albert pun ingin pergi membalikkan badan. Tetapi karin memegangi bajunya.
Albert berhenti melihat tangan karin yang menarik bajunya dan mengerutkan kening. Lalu melihat kearah karin, merekapun saling tatap..
“maaf bisakah kamu melepas bajuku? Aku rasa itu tadi tangan yang kamu pakai untuk mengelap air liurmu” ucap albert jijik.
Karin kaget dan mulai melepaskan tangannya.
“ma-maaf aku hanya-” ucap karin merasa bersalah.
“sudahlah aku tidak ada urusannya denganmu dan juga kamu harus kedokter, aku rasa penyakitmu masih bisa disembuhkan” ucap albert aacuh tak acuh.
“aku bukan autis” teriak karin.
Albert melirik karin sebentar.
“hm? Bukan urusanku” ucap albert acuh tak acuh.
Setelah itu albert benar-benar pergi.
Karin hanya melihatnya pergi dengan tatapan kehilangan.
Aku harus mendapatkan pria ini..
Rena yang dari tadi hanya menonton tidak bisa untuk tidak melebarkan matanya dan membuka mulutnya karena kaget, rena melihat arah albert pergi dan melirik karin yang merasa kehilangan.
Apa ini? Apa aku baru saja meliat adegan yang mirip seperti di novel? Yaitu ketika penjahat wanita jatuh cinta terhadap pemeran utama pria?
Waaaah benar-benar tidak dapat dipercaya.
Rena melihat karin dengan sedih dan bertekat untuk membantunya.
Karin tunggu saja tidak hanya aku akan mengubah nasibku tetapi aku juga akan membantumu mengubah nasibmu, kita wanita penjahat juga berhak bahagia.
Rena memegang bahu karin.
Karin melihat rena mereka saling tatap.
Rena melihat karin dan menganggukan kepalanya seolah berbicara percayalah denganku.
“Ha?” karin bingung melihat rena.
“tenang saja karin kita adalah sahabat dan aku akan membantumu mengubah nasib” ucap rena percaya diri.
Karin hanya terdiam dan bingung.
“ha? Em ya baiklah” ucap karin.
Rena menganggukan kepalanya dan menaruh kedua tangannya dipinggang melihat kearah albert pergi.
Lihatlah albert kami akan menahlukkanmu hahahaahah.
Akhir dari Bab 13
ren na dan rena memiliki nama yang mirip. Aku harap pembaca dapat membedakannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Ani Ani
ada mesteri tu
2024-05-21
0
Miyura Rajati
aku menunggu mu othor...up yg banyak..
2022-11-30
1