Cool Boy

Cool Boy

Pagi Yang Buruk

Kecelakaan yang menimpa kedua orang tua Salsa yang mengakibatkan Salsa harus kehilangan keduanya. Dan sekarang dia tinggal di rumah sahabat kedua orang tuanya yang memiliki satu anak laki laki yang sudah dekat dengan nya sejak kecil.

"Aku pasti akan melindungi mu." ucap Ryan kecil.

.

.

.

"Kalau ingatan dapat di simpan dalam kotak, maka harus sebesar apa kotak itu, Kunci ini harus di simpan dimana. Manusia selalu tumbuh dalam pencarian, hilang di tengah pencarian. Namun aku, menemukan diriku kembali di tengah pencarian."

"Dalam perjalanan hidup, perpisahan dan kematian sulit terelakkan. Merasakan asam garam kehidupan, tidak bisa lepas dari suka dan duka."

"Ada orang yang hanya di takdirkan menjadi orang lewat. Dan ada orang yang akan terikat seumur hidup."

***

Beberapa tahun kemudian

"Ryan, keluar!" kata Salsa mengusir Ryan yang pagi pagi berada di bawah tempat tidurnya.

"Keluar!" usir Salsa

"Kau, kau sudah sebesar ini. Kau juga punya kamar sendiri. Cepat keluar." ucap Salsa kesal.

"Berisik sekali." ucap Ryan dengan mata yang masih terpejam.

"Kau!" kesal Salsa

"Aku mau merekam bukti kesalahan mu. Aku mau melapor pada Ibu." ucap Salsa

Salsa telah mengambil benda pipih nya ingin menelvon Ibu angkatnya tapi sayang sebelom telvon itu di angkat sudah keburu di rampas duluan benda pipih nya oleh Ryan.

"Kau! Kembalikan padaku. " ucap Salsa dengan nada meninggi.

Mereka pun akhirnya berebut benda pipih namun terhenti karena mendengar suara dering di benda pipih milik Salsa.

Drrrt Drrrt Drrrt

Ryan pun melihat benda pipih Salsa melihat nama panggilan yang tertara "Ibu" dan dia pun mengangkat panggilan itu.

Ibu : Hallo selamat pagi? Salsa, sayang ku.

Salsa : Bu, Ryan..

Ryan : Ada seseorang yang tidak mau memasak, mau aku mati kelaparan.

Salsa : Bukan begitu, dia..

Ibu : Ayah dan Ibu pergi dinas 20 hari, tapi kalian sudah bertengkar 43 kali.

Jawab mereka berdua serempak "Ibu, ini gara gara dia"

Ibu : Sudah. Salsa, kau adalah kakak, kau harus mengalah pada adik. Ryan, kau adalah lelaki, harus sopan pada perempuan, mengerti?

Ibu : Sudah, sudah nanti lagi. Kami boarding dulu ya.

Tuuutt

"Dengar tidak, kau harus menjagaku." ucap Ryan

"Kau yang harus sopan padaku." ucap Salsa

"Apakah kau perempuan." ucap Ryan

"Kau!" ucap Salsa kesal

'Ini adalah mimpi buruk dalam kehidupan ku. Kalau aku tidak ada adik jahanam ini, pasti sangat bagus.' keluh Salsa dalam hati

***

Dapur

Dimana Salsa saat ini sedang membikin adonan kue untuk sarapan adik angkatnya.

"Antarkan ke kamar ku." ucap Ryan

"Kau, apa aku pelayan mu?" tanya Salsa

"Kalau begitu aku tidak makan." ucap Ryan

"Tunggu. Kalau bukan karena kau terkena sakit lambung, saat pertandingan matematika sebelum nya, pasti selalu merepotkan ku. Dan aku pun harus mengorbankan waktu belajar ku yang berharga, demi memasak untuk mu setiap hari." papar Salsa

Salsa pun mencari obat lambung di laci dan memberikan nya kepada Ryan.

"Baru beli, cepat minum dan cepat sembuh." ucapnya sambil menyerahkan obat lambung.

"Hemm." Ryan pun pergi ke kamarnya, menaroh obat langsung yang dari Salsa dia taroh di laci dan mulai duduk di kursi belajar.

Saat dia sedang sibuk dengan laptop nya Salsa tiba tiba datang dengan nampan yang berisikan kue untuk sarapan nya.

"Bakpao kukus, Kue lapis, dan Bubur akar teratai." ucap Salsa menjelaskan apa yang dia bawa di nampan.

Ryan pun memakan kue lapisnya. "Keras sekali." komentar Ryan. "Manis sekali." ucap nya saat mencicipi bubur.

"Bubur makan sesendok. Makanan tetap tiap minggu." ucap Salsa sambil menulis di buku catatan nya. "Bakpao nya habis di makan." lanjutnya lagi.

Lalu Salsa pergi keluar dari kamar Ryan, setelah Salsa keluar Ryan pun buru buru mengahabiskan kue yang di bawa oleh Salsa tadi.

"Ternyata semuanya enak." ucap Ryan setelah Salsa pergi.

Salsa Billa telah menginjak kelas 3 di Sekolah Menengah Akhir dimana dia sangat membenci Kakak angkatnya yang selalu merepotkan nya karena kepopuleran nya.

"Sudah kelas 12, aku harus semangat." ucap Salsa menyemangati dirinya sendiri.

"Hei, Salsa. Kau masuk di kelas berapa?" tanya salah satu teman laki laki satu kelasnya dulu yang bernama Edo.

"Apa itu perlu di tanya. Bertanya pada murid bodoh masuk di kelas berapa, pasti masuk kelas paling akhir." keluh Salsa

"Ternyata memang sama dengan ku, sama sama di tempar terendah. Kita semua adalah teman, saling membantu ya? " tanya Edo

"Aku biasa tidak konsentrasi saat belajar, tapi sudah tahun ke Tiga, aku bertekad untuk berjuang. Dengan menggunakan seluruh konsentrasi memutar balik keadaan." ucap Salsa

"Eh, tunggu. Kau minta tolong adikmu yang pintar itu untuk belajar saja." ucap Edo

"Aku malas kata katanya penuh dengan ceramah untuk ku, dan saat melihat ku selalu memasang muka masam, sampai mati pun aku tidak mau belajar dengan nya." ucap Salsa kesal.

Salsa pun lari menuju kelas nya meninggalkan Edo yang terdiam seorang diri.

"Selalu memasang muka masam. Eh, Salsa tunggu aku." ucap Edo setelah dia sadar kalau Salsa sudah pergi ke kelas duluan.

***

Kelas 12-5

"Kau juga masuk kelas ini."

"Kau juga di kelas ini!"

"Ah iya."

"Setelah ini kita remaja."

Perbincangan para murid yang terdengar oleh Salsa saat Salsa memasuki kelasnya.

Salsa mulai masuk duduk di bangku kosong yang paling akhir, dan membuka tas nya melihat isi buku yang dia bawa ternyata ada buku yang tertinggal atas kecerobohan nya berangkat sekolah tanpa melihat buku yang dia bawa terlebih dahulu.

"Yah ampun, ternyata aku salah membawa buku pelajaran. Dasar otak ku ini." ucap Salsa

Kelas pun mulai heboh karena kedatangan adik angkatnya Salsa yang tiba tiba memasuki kelas nya karena heran anak unggulan masuk di kelas akhir.

"Oh Tuhan, siswa unggulan di sekolah masuk ke kelas kita?"

"Ganteng sekali dirinya, bukannya dia murid pintar?"

"Muka itu, sangat tampan."

"Benar benar murid kelas kita kah."

"Murid super pintar yang merupakan, kapten basket selama 2 tahun"

"Tidak, harusnya dia masuk ke kelas 12-1."

"Benar kenapa dia masuk ke kelas kita?"

Begitulah bisik bisik yang keluar dari murid kelas 12-5 saat Ryan memasuki kelas kakak nya itu. Ryan pun berjalan dengan gaya cool nya melangkah menuju meja yang di duduki oleh Salsa saat ini. Dia pun berhenti di depan Salsa mengambil tas yang tersampir di bahu nya, dan membuka resleting tas niat untuk mengambil buku Salsa yang tertinggal di rumah.

"Dasar ceroboh." ucao Ryan

'Ternyata hanya mengantar buku pelajaran. Ku kira dia masuk ke kelas ini, mengagetkan ku saja.' ucap Salsa dalam habi

"Thanks. Pergilah, sebentar lagi pelajaran akan di mulai." ucap Salsa

Ryan tidak menjawab dan ia tiba tiba menarik kursi kosong di sebelah Salsa lalu menduduki kursi itu.

"Ayah Ibu takut kau punya pacar terlalu cepat, jadi menyuruh ku untuk mengawasi mu belajar." ucap Ryan alibi nya padahal dia hanya ingin melihat Salsa setiap saat padahal mereka tinggal di atap yang sama.

'Orang ini kenapa selalu menghantuiku.' gerutu Salsa dalam hati

Kelas pun tiba tiba sepi karena guru mulai memasuki kelas mereka.

" Hari pertama di tahun ajaran baru, adalah pertandingan persahabatan basket. Dan juga Ryan, tak di sangka berisinisiatif untuk masuk ke kelas lima kita. Bagaimana persiapan pidato upacara pembukaan nya, Ryan?" tanya Guru itu kepada Ryan.

"Nanti di liat lagi saat acara, untuk saat ini tidak ada masalah." jawab Ryan

"Bagus lah kalau begitu. Mari kita mulai sesi pelajaran untuk hari pertama masuk kelas." ucap Guru itu kepada seluruh murid nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!