Pemilik tanda petir

"Keinna, kenapa kamu tidak segera menghentikan dan menutup luka itu?" Ucap Aron

"Ah, iya maaf."

Keinna segera menutup luka itu dan menghentikan cairan yang terus keluar dari sana.

Tak lama kemudian, beberapa orang datang dan langsung membawa keluarga Arum beserta Keinna pergi ke rumah sakit.

Sepanjang perjalanan, Keinna terus saja melihat ke arah Aron dan Jack.

Kenapa Ayah Aron memiliki tanda petir? Apa Aron adalah keluarga gengster?

Bukankah Alvaro dan Arya sudah menyelidiki Aron sampai ke akar-akarnya? Bukankah mereka sudah memastikan bahwa Aaron bersih dari yang namanya Gengster dan mafia?

Tapi kenapa Ayah Aron memiliki tanda petir?

Hingga ketika mereka sudah sampai di tengah perjalanan, sebuah mobil menghadap mereka.

Rupanya itu adalah Hendri. Aron menghubunginya dan memintanya untuk menjemput dirinya yang sedang dalam perjalanan pulang dari mall.

Bukan tanpa alasan Aron melakukan itu, dia tahu bahwa Jack tidak akan pergi ke rumah sakit melayani akan pergi ke markas. Karena itulah, Aron meminta Hendri untuk menjemput mereka agar Keinna tidak curiga tentang apapun.

"Aron, kenapa kita berpisah dengan kedua orang tuamu? bukankah mereka akan pergi ke rumah sakit?"

"Ya, mereka akan pergi ke rumah sakit."

"Lantas, kenapa kita justru berpindah mobil dan berpisah dengan orang tuamu?"

"Keinna, ayahku tidak suka jika ada orang lain yang melihat dirinya terluka dan sedang dalam perawatan di rumah sakit. Termasuk aku." Ucap Aron.

"Maksudnya, Ayah kamu tidak suka jika ada orang lain termasuk anaknya yang melihat dirinya terluka dan sedang melakukan perawatan di rumah sakit?"

"Ya, sejak dulu beliau dikenal dengan orang yang tegas dan tegar serta berwibawa tinggi. Jadi, beliau tidak ingin siapapun mengetahui bahwa dirinya sedang menjalani perawatan di rumah sakit."

"Hmm, begitu."

"Kamu tidak keberatan kan jika sekarang kita kembali ke hotel tempat kamu menginap dan beristirahat?"

"Apa kamu mempunyai sesuatu yang harus dikerjakan sehingga akan makan meninggalkan aku?"

"Tidak, aku hanya berpikir untuk saat ini lebih baik kamu berada di tempat aman. Penyerangan tadi, membuatku sedikit mengkhawatirkan tentang dirimu."

"Apa penyerangan dan pengeboman yang terjadi tadi berasal dari gangster atau mafia atau semacamnya?" Tanya Keinna.

"Ya."

"Kenapa mereka melakukan itu? kenapa mereka merusak fasilitas umum? dan apakah mereka akan dihukum setelah ini?" Tanya Keinna.

"Keinna, terkadang kamu itu menjadi pribadi yang sangat menggemaskan, terkadang juga kamu menjadi pribadi yang sangat cerewet. Membuat aku tidak ingin berpisah walaupun hanya sedetik saja denganmu." Pekik Aron sambil mencubit pipi Keinna.

"Aron..."

"Haha, Keinna dengar. Di sini, masalah hukum di sini berbeda dengan yang ada di negara T. Di negara ini, polisi justru takut kepada gengster dan mafia. Ya walaupun tidak semua gengster mafia ditakuti oleh polisi. Beberapa diantara mereka justru mengambil alih tugas polisi."

"Apa kamu coba menerangkan kepadaku bahwa ada dua jenis gengster dan mafia?"

"Ya, beberapa dari mereka ada yang berpihak pada kebaikan dan sisanya kebalikannya. Mereka yang berpihak kepada kebaikan umumnya membantu orang-orang yang tertindas termasuk membantu mereka yang sudah seharusnya mendekam di sel penjara."

"Begitu kah?"

"Tak heran jika di negara ini kita akan banyak menjumpai sesama gangster atau sesama mafia saling serang satu sama lain. Namun, penyerangan itu tidak melulu karena mereka bertemu dengan gangster atau mafia baik dan jahat."

"Aku tidak mengerti." Pekik Keinna.

"Ada beberapa dari gengster dan juga mafia yang memiliki musuh."

"Dari mana kita bisa membedakan antara gengster dan mafia yang baik dan juga yang jahat."

"Ya, aku yakin kamu tidak akan ingin mengetahui caranya karena itu adalah proses yang panjang sama seperti kamu akan memulai kuliah ulang."

"Wow."

"Tidak usah wow. Aku merekomendasikan bahwa dirimu melupakan tentang gengster dan mafia dan mulai memikirkan tentang hubungan kita." Ucap Aron.

"Maksudnya?"

"Kamu akan selalu memberiku kekuatan, sebelum atau setelah menikah. Karena itulah aku memilihmu untuk hidup hingga tua bersama. Maukah duhai cintaku untuk kau menjadi teman hidupku? Maukah kau menjadi pendamping hidupku sampai usai waktu?"

"Aron...?" Keinna percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

Mereka masih dalam perjalanan tapi, Aron sudah mengatakan sesuatu yang menyentuh hati Keinna.

Inilah yang sangat disukai Keinna dari Aron, Aron selalu memiliki kejutan yang membuat bahagia. Namun Aron juga memiliki kejutan lain yang membuat Keinna penasaran dan ingin kembali mengoreksi informasi mengenai Aron.

"Tahukah kamu? Satu-satunya orang yang memenuhi syarat untuk menjadi istriku adalah kamu. karena, syarat pernikahan yang langgeng adalah jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama. Dan aku selalu mengalami jatuh cinta yang berulang setiap hari aku bertemu denganmu mu. Will you marry me?"

Sreett !!!

Hendri tiba-tiba mengerem mendadak tak kalah telinganya mendengar kata-kata yang baru saja terucap dari Aron.

"Ma...mafkan saya Tu...an. Sa...ya tidak sengaja."

"Apa kamu sudah bosan hidup?" Ketus Aron.

"Itu, tadi ada biawak lewat. Durinya sangat besar dan panjang sehingga saya takut untuk melintas, karena jika saya melakukan itu mobil ini akan terpecah menjadi dua." Pekik Hendri sambil kembali melakukan perjalanannya menuju hotel tempat di mana Keinna berada.

Aron memejamkan mata dan menghela nafas panjang karena kebodohan yang baru saja dilakukan oleh Hendri.

Sementara Keinna tersenyum sambil memegang tangan Aron, walaupun sebenarnya Keinna tidak ingin melakukan itu karena bayangannya terus tertuju pada tanda yang baru saja dia lihat di bahu ayah Aron.

Sesampainya di hotel..

Rupanya rombongan dan semua pengawal Keinna berdiri di depan pintu masuk.

Tak lama setelah Keinna turun dari mobil. Alvaro dan Elia juga sampai di hotel dan langsung menemui Keinna.

Rupanya, berita tentang pengeboman di mall di mana saat itu Keinna sedang berada di sana bersama dengan keluarga Aron sudah menyebar, dan sampai pada rombongan Keinna.

Rombongan segera meminta Alvaro dan Elia untuk mencari keberadaan Keinna.

Elia yang sudah memasang kamera tersembunyi serta alat pelacak pada anting yang dikenakan Keinna, tentu saja bisa dengan cepat menemukan keberadaan Keinna.

Setelah berhasil keluar dari dua kelompok gangster yang sedang berperang, Alvaro dan Elia segera pergi dari sana dan langsung melacak keberadaan Keinna yang ternyata sudah dalam perjalanan menuju hotel.

"Apa yang terjadi, bagaimana bisa terjadi pengeboman yang sangat besar di mall itu?"Tanya Alvaro berbasa-basi kepada Aron, walaupun sebenarnya dia sudah tahu bahwa yang melakukan itu adalah mafia The Blood Mens.

"Aku tidak tahu, Aku akan segera memberitahumu nanti setelah aku mengetahui siapa yang melakukan itu. Untuk sekarang, kalian tetaplah berada di sini. Di sini akan aman." Ucap Aron.

Sepeninggalan Aron..

Keinna segera mengajak Alvaro dan Elia untuk masuk ke dalam hotel dan berbicara.

"Alvaro, aku menemukan tanda petir itu di lengan seseorang." Ucap Keinna.

"Aku juga berhasil menaruh alat pelacak pada gengser yang memiliki tanda petir itu." Ucap Elia.

"Tunggu, siapa seseorang yang memiliki tanda petir itu?" Tanya Alvaro.

"Jack. Ayah Aron."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!