Rasa Penasaran

Markas Besar The Gledek...

"Kemana bocah perkedel itu?" Tanya Jack, saat dia tidak menemukan Aron di manapun di markas itu.

Semua orang yang ada di sana tidak berani menjawab pertanyaan dari Jack, karena mereka menyayangi nyawa masing-masing.

Jack biasanya akan langsung menghabisi seseorang yang memberikan jawaban tidak menyenangkan atas pertanyaan yang dia lontarkan.

"Hmmm, diamnya kalian hanya berarti satu hal. Kalau takut aku menembak mati seseorang di sini. Hahahaha..."

Semua bergidik ngeri mendengar gelak tawa Jack.

Sejurus kemudian, Jack pergi meninggalkan markas untuk menuju rumahnya.

"Hai sweet heart..." Jack langsung masuk dan memeluk istrinya begitu dia melihat sang istri tengah berada di taman.

"Hmm, aku tahu maksud kedatanganmu ke sini dan pelukan ini." Ucap sang Istri.

"Sayangnya, aku juga tidak tahu ke mana kali ini Aaron akan memperluas bisnisnya." Imbuhnya lagi.

"Hmm, bocah perkedel itu memang benar-benar sangat sulit untuk diatur." Ketus Jack.

"Ya, mau bagaimana lagi. Sepertinya Aron memang kurang suka bergelut dengan dunia gangster. Bukankah sangat berbeda dengan ketiga anak kita yang lain. Bahkan mereka sudah memiliki negara kekuasaan mereka sendiri."

"Menurut ku, biarkan saja Aron dengan kehidupannya sendiri menjadi seorang pebisnis."

"Masalah nya bukan seperti itu." Ucap Jack sambil mengajak sang istri untuk duduk di kursi yang ada di taman itu.

"Aku tahu kekhawatiranmu terhadap keselamatan Aron. Aku yakin jika arang sudah dibekali dengan ilmu bela diri dan juga keahlian bersenjata."

"Mungkinkah? Bagaimana jika aku mengujinya dengan mengerahkan beberapa pasukan ku untuk menyerangnya. Apa kamu akan mengizinkan aku untuk melakukannya?"

"Dengan syarat, jika ternyata Aron lulus dari seleksi yang kamu berikan, kamu akan berhenti untuk meminta Aron menjadi bagian dari The Gledek."

"Baiklah." Ucap Jack.

Sang istri tersenyum lalu menyadarkan kepalanya di bahu sang suami.

...----------------...

"Terkadang saat berinteraksi dengan orang lain, ada yang membuat kita jengkel atau pun marah. Hal tersebut biasa terjadi karena karakter setiap orang tentulah berbeda-beda. Jika perbuatan yang dilakukan atau pun ucapan yang dilontarkan orang lain terasa tidak cocok dengan diri kita dan bahkan sampai menyakiti, emosi auto menyelimuti diri." Ucap Aron saat Fedro menanyakan sikap Aron yang sangat tenang dan lembut saat berinteraksi dengan Keinna.

Padahal sebelumnya, Aron lebih sering emosi saat proposal nya ditolak. Tidak peduli calon koleganya itu perempuan apa laki-laki, Aron yang sangat tempramental, langsung tersulit emosi ketika proposalnya ditolak dengan alasan yang tidak bisa diterima oleh akal.

"Apa kamu sudah mencari tahu tentang segala sesuatu mengenai wanita yang bernama Keinna itu?" Tanya Aron.

"Sudah.." Fedro memberikan beberapa berkas yang berhasil dia kumpulkan mengenai Keinna kepada Aron.

Aron melihat setiap detail yang berhasil dikumpulkan oleh Fedro.

"Gadis itu benar-benar membuatku semakin merasa penasaran." Pekik Aron.

"Aron, kau mungkin tertarik ingin menjalin bisnis dengan perusahaan TWEG." Ucap Hendri yang datang sambil membawa beberapa berkas mengenai perusahaan TWEG.

"Perusahaan TWEG?" tanya Aron dengan sedikit mengerutkan dahinya karena merasa bahwa nama perusahaan itu sangat tidak asing baginya.

"Ya, Perusahaan The Wayne Enterprises Group. Atau yang biasa di kenal dengan perusahaan TWEG. Perusahaan terbesar di negara T, bahkan banyak sekali yang sudah bergabung bersama dengan perusahaan itu."

"Tidak, kamu tahu kan bisnisku berjalan di bidang properti. Aku rasa, akan berbanding terbalik jika aku mengajukan kerjasama dengan perusahaan TWEG."

"Mungkin, setelah melihat siapa CEO perusahaan TWEG, kamu akan berubah pikir."

Aron membuka lembar berikutnya, sudah bisa ditebak bagaimana ekspresi terkejutnya Aron ketika melihat nama dan foto Keinna yang menjadi CEO dan di dombatkan sebagai CEO wanita muda pertama di negara T.

"Wow..." Aron melihat Hendri.

"Menurut informasi resmi yang aku peroleh, Keinna menjabat menjadi CEO itu masih dalam hitungan bulan. Keinna dinobatkan setelah 10 hari meninggalnya Ketua Besar The Wayne Enterprises Group sebelumnya, dalam insiden mengerikan yang terjadi saat rombongan berkunjung untuk melakukan kunjungan bisnis ke negara K."

"Hmmm, jika dilihat dari hari dan tanggalnya. Kenapa sangat mirip dengan kejadian saat kita menemukan gangster The Gledek sedang menyerang rombongan yang berasal dari negara T?"

"Mungkin hanya sebuah kebetulan, karena informasi yang aku dapatkan dari markas mereka tidak bisa menemukan identitas dari kelompok yang sudah mereka habisi." Ucap Hendri.

"Dimana kira-kira aku harus berada agar aku bisa bertemu dengan Keinna lagi?"

"----"

Hendri lalu memberikan tempat di mana Aron bisa bertemu dengan Keinna.

Tanpa menunggu lebih lama lagi. Aron segera pergi dari hotel tempat dia menginap selama berada di negara T, untuk mengunjungi salah satu tempat yang biasa didatangi oleh Keinna.

Sementara itu, Alvaro sedang berada di ruang rahasia yang ada di ruang kerja Perusahaan TWEG.

Alvaro memegang seluruh identitas yang berhasil dia selamatkan saat para gangster menyerang rombongan Billy Anderson.

"Untung aku bisa menyelamatkan aset yang sangat berharga ini. Sehingga, tidak akan ada yang tahu identitas dari orang yang sudah mereka bunuh dan mereka ambil seluruh aset hartanya." pekik Alvaro.

Flash back singkat...

Dalam keadaan terhimpit. Alvaro berhasil menyelinap dan menyamar menjadi salah satu anggota gangster The Gledek.

Alvaro langsung mendatangi Billy Anderson yang sudah dalam keadaan terluka karena serangan gangster The Gledek.

"Tuan Besar, bertahanlah aku akan segera membawa anda keluar dari sini."

"Tidak apa apa X. Ini, bawa saja pergi semua identitas tentang seluruh rombongan yang ikut dalam perjalanan ini." Ucap Billy Anderson sambil memberikan sebuah dokumen kepada Alvaro.

"Mr. X."

"Saya Tuan Besar."

"Pergilah, aku sudah dapat membaca permainan yang akan mereka lakukan setelah mereka berhasil menghabisi dan merampas harta yang kita bawa."

"Saya tidak akan pergi tanpa Tuan Besar." Ucap Alvaro.

"Uhuk...uhuk..., pergilah. Tolong jaga Keinna. Buat dia menjadi orang yang luar biasa sepertimu, sehingga aku bisa beristirahat dengan tenang ketika aku mengetahui bahwa putriku akan menjadi orang yang sangat hebat seperti mu."

Alvaro memejamkan mata dan tanpa sadar air matanya menetes mengingat pesan terakhir yang disampaikan oleh Billy Anderson.

Setelah mengamankan berkas itu, Alvaro segera menyelinap diantara banyaknya gengster The Gledek, hingga kemudian berhasil lolos dari jeratan mereka walaupun Alvaro harus terluka parah.

Tuan Besar, jika anda masih hidup pastilah Anda sangat bangga dengan kemajuan yang ditunjukkan oleh Putri anda, Keinna. Sepertinya, semangat untuk balas dendam atas kematian Anda sangat besar, sehingga Nona Muda belajar segala taktik dan rahasia dengan begitu cepat.

Beralih pada Keinna yang sedang berada di rumah sakit untuk memantau perkembangan dan juga meminimalisir kecurangan yang dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.

Keinna terkejut saat melihat pasien yang baru saja datang dengan beberapa luka sayat di tangannya.

"Tuan Aron?" Pekik Keinna.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!