Arya langsung menunjukkan tempat dimana, Aron sudah menunggu dengan sekertaris dan dua orang yang menjadi pengawal nya.
"Selamat siang Tuan Aron. Perkenalkan Nona Muda Keinna Lovania Anderson."
Aron langsung berdiri untuk menyambut kedatangan Keinna dan berjabat tangan dengan nya.
"Silahkan duduk, Tuan Aron." Ucap Keinna.
Untuk beberapa saat, mereka saling berbasa-basi dan bertukar tentang berkas bisnis masing-masing.
Keinna sesekali menajamkan pandangannya dan melihat tanda petir di antara ke-4 orang yang ikut hadir dalam pertemuan itu.
Astaga Keinna, Bagaimana bisa kamu berpikir bahwa salah satu diantara mereka adalah komplotan gengster yang sudah menghabisi nyawa Papa. Fokus Keinna, fokus. Ini adalah bisnis terakhir yang sangat ingin kamu kembangkan sebelum kamu benar-benar menepati janji pada Papa, untuk memperdalam ilmu bela diri.
"Jadi, Tuan Aron. Apa yang membuat Anda memilih untuk menarik rekan bisnis dari negara di luar negara Anda?" Tanya Keinna setelah dia mempelajari berkas dari calon kolega bisnis properti nya.
"Jawaban nya simpel, hanya ingin lebih banyak memiliki kolega bisnis dari berbagai negara."
Keinna hanya mengangguk-nganggukkan kepala tanda dia mengerti dan paham atas jawaban yang diberikan oleh Aron.
Hingga tidak lama kemudian sebuah jamuan datang dan disajikan ke meja mereka.
"Silahkan di nikmati." Ucap Keinna.
"Terima kasih.."
Alvaro dan Arya memilih untuk duduk dan menikmati makanan yang sudah disediakan di salah satu meja yang letaknya tidak jauh dari sana.
"Arya, apa kamu sudah benar-benar memastikan bahwa diantara mereka bukan salah satu komponen gangster dari negara K?" Tanya Alvaro setelah dia memperhatikan dengan seksama wajah dari ketiga orang yang ikut bersama dengan Aron dan ada satu wajah yang sepertinya pernah Alvaro lihat.
"Aku sudah melihat seluruh detail, bahkan hingga ke akar biodata dari pemilik perusahaan tersebut. Saya bisa dipastikan bahwa dia bukan salah satu komplotan kayak misalnya atau mafia dari negara K."
"Bagus lah, kalau begitu. Berapa persen keuntungan yang mereka tawarkan sehingga kamu dengan cepat memutuskan untuk menggelar pertemuan ini."
"55%."
"Wow. Apa dia merupakan pembisnis yang baru? kenapa dia menawarkan keuntungan yang begitu besar pada perusahaan Keinna?"
"Menurut informasi yang aku dapatkan, First Take Properti emang selalu memberikan keuntungan yang lebih besar pada bolehkah yang diajak untuk bekerja sama."
"Seperti itu?" tanya Alvaro sambil sesekali melihat ke arah Keinna yang sedang berbincang-bincang dengan Aron.
"Iya seperti itu. Bisa dipastikan jika Nona Besar menyetujui ini. Bisnis propertinya akan dikenal di negara K. Dampak positif nya adalah, akan banyak pesanan setelah mereka mengetahui bahwa desain dan juga segala pernak-pernik yang ada dalam perusahaan properti ini sangat unik dan cantik."
"Ya ya, Aku percaya dengan kinerja mu. Jika kamu tidak mampu menarik orang untuk bekerjasama dengan perusahaan properti ini, tidak mungkin Keinna akan menjadikan kamu sebagai orang yang bertanggung jawab atas perusahaan."
"Hehe.."
Jika ada yang ingin tahu, Arya adalah adik Alvaro yang sama-sama mengabdikan diri pada keluarga Anderson.
Bedanya, karena Alvaro memiliki bakat layaknya seorang mata-mata dan agen rahasia. Dia lebih ditunjuk untuk melindungi keluarga Anderson.
Ini penampakan dari Arya Yander. Jika nama Alvaro adalah Alvaro Xander. Maka nama adiknya adalah Arya Yander. 27 tahun.
Kembali pada Keinna dan Aron..
Sepertinya, ada sesuatu dalam diri Keinna yang menarik perhatian dari Aron.
Aron merasa ingin menjalin hubungan yang lebih dari sekedar kolega dalam bisnis.
"Makanan ini sangat enak, ternyata benar tentang kabar negara T. Daya tarik nya terletak pada makanan." Ucap Aron.
"Anda bisa saja, Tuan Aron."
"Tidak aku serius, ini adalah makanan terlezat yang aku rasakan selama aku tinggal di negara T."
"Jadi, sudah berapa lama Anda berada di negara T ini?"
"Sekitar sepekan." Ucap Aron.
"Fedro, setelah ini coba kamu cari tahu siapa pemilik dari restoran. Mana tahu dia bersedia untuk bekerja sama dengan perusahaan kita." Ucap Aron pada Fedro. Sekertaris nya.
"Tuan, perusahaan kita bergerak dalam bidang properti. Apa jadinya jika kita mengajak kerjasama dengan restoran?" Bisik Hendri.
"Ya, bisa saja kan aku bekerja sama dengannya untuk membuka bisnis baru, di mana aku yang akan menyediakan dan membangun segala propertinya." Ucap Aron
"Maaf, tapi sepertinya pemilik dari restoran ini tidak berniat untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan mana pun." Ucap Keinna.
"Kenapa?" tanya Aron.
"Menurut saya, restoran ini sudah cukup memiliki kolega bisnis. Terlalu banyak kolega bisnis dalam sebuah usaha restoran tidak terlalu bagus." Ucap Keinna.
"Sayang sekali, padahal akan sangat bagus saat pemilik dari restoran ini bersedia bekerja sama dengan ku. Aku pasti akan membuat restoran seperti ini di banyak belahan dunia."
"Jangan khawatir, restoran ini sudah memiliki setidaknya 30 cabang yang tersebar di 10 negara." ucap Keinna sambil mengangkat tangan ke atas, tanda bahwa pelayan boleh mengantarkan desert.
"Benarkah, tapi kenapa aku tidak pernah menemukan restoran seperti ini di negara lain?" tanya Aron.
"Itu karena anda sedang mencarinya dalam mode pembisnis. Coba saja anda mencarinya ketika anda dalam model rakyat biasa. Anda akan tahu, bahwa cabang dari restoran ini ada banyak sekali."
"Bagaimana bisa anda tahu banyak sekali tentang restoran ini?" Tanya Hendri yang sudah sangat penasaran karena sedari tadi setiap kata yang diucapkan Keinna penuh dengan rasa penasaran bagi yang mendengarkan.
"Maaf menyela, tapi Nona Besar Keinna adalah pemilik dari restoran ini." ucap Alvaro saat dia membantu menyajikan dessert.
Alvaro tidak serta merta melakukan itu, Alvaro tengah menyelidiki wajah yang dia duga sebagai salah satu gengster.
Sayangnya, setelah melihat dari dekat. Alvaro mengetahui kenyataan bahwa wajah itu, bukanlah wajah yang pernah dia lihat.
Untuk sesaat dan setelah basa-basi panjang. Aron benar-benar kagum pada sosok Keinna.
Di usianya yang masih 21 tahun, Keinna sudah menggeluti dunia bisnis.
Aron merasa bahwa dirinya sangat jauh dari langkah kaki yang sudah ditempuh oleh Keinna.
Aron, di usia 27 tahun. Dia masih menggeluti satu bisnis, yaitu properti. Walaupun perusahaan yang terbilang yang paling besar di negara K. Setelah bertemu dengan Keinna, dan Alvaro menceritakan beberapa bisnis yang sedang digeluti oleh Keinna. Membuat Aron merasa bahwa perusahaan yang dia miliki hanya segelintir perusahaan kecil jika dibandingkan dengan bisnis Keinna.
Alvaro sengaja tidak menceritakan bahwa Keinna adalah CEO TWEG, karena takut Aron akan pingsan.
Alvaro dapat merasakan keterkejutan dan ketegangannya dirasakan oleh 4 orang itu ketika mengetahui bisnis yang sedang dijalani Keinna.
"Terima kasih atas ketersediaannya untuk menjalin kerjasama dalam bisnis properti bersama dengan perusahaan ku." Ucap Aron.
"Sama sama, semoga dengan dimulainya bisnis kita, akan lebih membawa dampak positif." Ucap Keinna.
"Tentu..."
Setelah di rasa bahwa pertemuan hari itu sudah cukup dengan hasil yang memuaskan. Keinna lebih dulu pergi meninggalkan Aron.
"Hendri, cepat cari segala informasi mengenai Keinna."
"Baik Tuan.."
"Fedro, pastikan bahwa Papi tidak tahu keberadaanku di negara T. Aku tidak mau Papi menghancurkan pertemuan bisnisku lagi."
"Laksanakan."
Hmmm, Keinna. Kau membuatku ingin mengenalmu lebih jauh lagi.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments