"Siapa wanita tadi?"
"Aku tidak tahu."
"Apa kamu melihat dan memperhatikan cara wanita itu menghabisi semua orang suruhan kita dengan satu hentakan kaki dan gerakan memutar?"
"Ya, aku melihatnya dengan jelas. Bahkan, lelaki yang kita duga sebagai Aaron anak dari pimpinan The Gledek tetap berada di posisinya dan tidak terkena peluru."
"Benar, wanita itu pastilah wanita yang sudah sangat memiliki pengalaman yang teknik dalam menggunakan senjata."
"Ya, padahal amunisi yang ada pada senjata itu tidak cukup banyak dibandingkan pasukan yang sudah kita kerahkan untuk menghajar mereka."
"Sekarang, sebagian anak buah kita sudah tiada di tangan wanita itu. Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?"
"Sebaiknya kita pergi dari negara ini sebelum orang orang Mr. X mencurigai kita sebagai orang yang menyuruh komplotan itu untuk melakukan penyerangan di rumah sakit."
"Benar, kalau begitu tunggu apalagi."
"Jangan lupa untuk membersihkan CCTV yang ada di area rumah sakit itu."
"Segera aku lakukan."
...----------------...
Alvaro cukup geram karena CCTV di rumah sakit itu sudah diretas, sehingga kejadian penyerangan itu tidak dapat ditemukan.
Saat Alvaro kan menghubungi markas besar untuk mencari tahu tentang siapa yang sudah melakukan penyerangan terhadap Keinna, Arya tiba tiba datang menghampirinya.
"Alvaro, aku mendengar kabar bahwa Nona Keinna di serang. Lalu aku segera datang dengan kecepatan z untuk melihat apakah nona baik baik saja atau terluka."
"Seharusnya kamu bertanya apa yang sudah dilakukan oleh Nona pada koplosan yang sudah berani menyerangnya."
"Memangnya apa yang bisa dilakukan oleh Nona yang hanya seorang wanita?"
"Arya, mulai sekarang jangan pernah memandang Nona Besar sebagai seorang wanita pada umumnya."
"Kenapa?" Tanya Arya.
"Pergi lah ke kamar mayat maka kamu akan tahu." Ucap Alvaro sambil kemudian pergi meninggalkan Arya untuk mencari keberadaan Keinna.
Keinna terlihat menemani Aron mengobati kembali luka lukanya.
"Maafkan kami Tuan, tadi kami mengurus administrasi sehingga kami meninggalkan mereka berdua." Ucap Hendri saat Alvaro datang.
"Tidak apa apa, ini adalah sebuah insiden yang tidak terduga. Seharusnya saya yang minta, selaku tuan rumah di negara ini. Anda merasa tidak nyaman dengan penyerangan secara tiba-tiba." Ucap Alvaro.
Fedro sedikit menyenggol Hendri.
Hendri sedikit memainkan mata agar Fedro tetap diam dan tetap pada posisi pura-pura bodoh.
Bagi keduanya penyerangan seperti itu sudah biasa terjadi di negara K, namun karena mereka kini berada di negara T. Mereka harus bisa terlihat seperti orang bodoh agar mereka selamat dan bisa kembali pulang ke negara K.
"Keinna, sebenarnya kamu tipe wanita seperti apa. Dari luar kamu terlihat begitu mempesona. Tapi, setelah aku melihat sesuatu yang muncul darimu. Kamu semakin terlihat mempesona." Ucap Aron.
"Haha, tadi itu bukan apa-apa karena aku masih dalam tahap belajar." Ucap Keinna.
What. Membunuh 15 orang dan dia mengatakan bahwa itu hanya tahap belajar. Ah, Yang benar saja, bagiku membunuh 15 orang sudah masuk dalam kategori yang sangat memukau. Mungkin aku akan mendapatkan predikat tertinggi jika Papi melihat aku menghabisi 15 orang dalam satu kali gerakan.
"Baiklah Aron, Aku harus pergi sekarang karena aku ada jadwal meeting dengan beberapa kolega bisnis. Beristirahatlah sejenak, nyamankan dirimu dan buat dirimu sembuh dengan cepat." Ucap Keinna, setelah dia melihat ke arah jam tangannya yang sudah memasuki waktu di mana dia harus berada di perusahaan TWEG.
Keinna keluar dari ruangan tempat di mana Aron berada, dan langsung mengajak Alvaro untuk pergi dari sana.
"Alvaro, jadwalkan ulang kunjunganku untuk melihat mall yang baru saja diresmikan. Karena sepertinya, hari ini aku tidak bisa melihatnya."
Alvaro lalu melihat ke arah jadwal Keinna. Benar saja, seharusnya jam itu mereka baru saja pulang melihat mall yang baru saja diresmikan.
Karena ada insiden itu, akhirnya membuat waktu Keinna lebih banyak dihabiskan di rumah sakit.
Dalam perjalanan, Alvaro terus memikirkan tentang siapa dibalik penyerangan secara tiba-tiba.
Negara T, bahkan aman dari serangan tiba-tiba sejak 2 tahun terakhir.
Apa mungkin ada hubungannya dengan pembisnis yang baru saja masuk ke negara T?
"Alvaro, apa tadi itu sudah cukup meyakinkan kamu untuk memberikan aku senjata?" Tanya Keinna yang membuyarkan lamunan Alvaro.
"Akan aku pikirkan nanti. Keinna...,"
"Ya?"
"Apa kamu tidak ingin mencari tahu tentang penyerangan yang tiba-tiba terjadi di rumah sakit itu? bisakah kamu ceritakan bagaimana kronologinya?"
Keinna kemudian menceritakan dari awal dia mengajak Aron untuk berjalan-jalan dan juga mengatakan apa yang mereka bicarakan.
Hingga saat mereka baru saja sampai di halaman bawah rumah sakit, tiba-tiba segerombolan orang itu datang dan langsung menyerang mereka tanpa berbasa-basi.
"Apa kamu berpikir mungkin saja komprotan itu sebenarnya ingin menyerang Aron?"
"Entahlah, bukankah Arya mengatakan bahwa Aaron bersih dari segala jaringan gangster dan mafia di negara K?"
"Ya, hanya saja Negara T aman dari segala bentuk penyerangan secara tiba-tiba sejak 2 tahun terakhir. Dan kejadian ini tentu saja membuat aku bertanya-tanya tentang siapakah pemicu dari penyerangan itu."
"Apa kamu berpikir jika penyerangan ini terjadi karena ada beberapa pembisnis baru yang masuk dan tergabung di negara T."
"Ya, benar sekali. Total, ada 8 orang baru yang masuk ke negara T dalam satu minggu terakhir. Salah satunya Aron. Kita juga harus mencurigainya bukan, dan aku rasa mungkin kamu bisa sedikit mengoreksi informasi mengenai Aron."
"Kenapa aku?"
"Ya, karena aku melihat cahaya dari wajahmu ketika kamu baru saja keluar dari ruangan Aron."
"Hmmm..." Keinna tiba-tiba tersenyum.
Ditempat lain, Aron juga sedang tersenyum sendiri sambil Keinna.
Padahal saat itu Henry dan Fedro sedang berbicara dengan nya tentang penyerangan yang terjadi hari ini.
"Jika dilihat dari wajah-wajah orang itu, sepertinya mereka adalah anggota gangster yang baru." Ucap Fedro.
"Benar, mereka bahkan hanya dibekali satu senjata sementara komplotan mereka lebih dari 15 orang. Aku juga tidak menemukan tanda mereka berasal dari gangster mana. Itu membuat kita tidak bisa menduga sebenarnya mereka datang untuk menyerang Aron atau Keinna." Ucap Hendri.
"Bagaimana menurutmu Tuan Aron. Berapa besar kemungkinan komplotan itu datang karena ingin menghabisi Keinna?" Tanya Fedro.
Fedro kemudian menyenggol Hendri dengan lengannya, saat melihat Aron tengah tersenyum sambil memegangi dadanya.
"Tuan Aron, apa Anda baik-baik saja. Atau jangan-jangan ada peluru yang masuk ke dalam jantung Anda tanpa melukai tubuh anda?" Tanya Hendri.
"Tidak Hendri, sepertinya ada sesuatu yang lebih parah dari sebuah peluru yang bersarang di dalam jantungku."
"Apa itu?" Tanya Fedro dan Hendri hampir bersamaan.
"Kupu-kupu." Pekik Aron.
"Kupu-kupu?" Ucap Fedro dan Hendri.
"Ya, aku merasa ada kupu-kupu di dalam diriku."
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments