Negara K

Elia sudah berada di tempat yang sebelumnya diberitahu Alvaro.

Elia sedikit bingung dengan suasana yang ada di sana karena suasananya tidak seperti suasana pasangan yang akan melakukan kencan.

Elia kini sudah berdiri di pintu yang seharusnya dia masuk dari tadi, Elia merasa bahwa kostum yang dia kenakan salah mengingat suasana yang ada di sekitar sana tidak seperti suasana yang Elia bayangkan.

Elia memberanikan diri untukmu membuka pintu itu sedikit dan melihat dari balik celah.

"My God..?" Elia langsung terkejut begitu mengetahui yang ada di dalam sana adalah pemimpin besar Mafia Mr. X.

Elia langsung menggerutu dirinya sendiri, Elia mengumpat pada dirinya sendiri karena dia sudah salah tanggap atas apa yang dibicarakan oleh Alvaro.

Alvaro yang mengetahui bahwa Elia baru saja mengintip, bergegas untuk keluar saat pemimpin besar mafia lainnya sedang menentukan suara apakah Keinna harus pergi ke negara K atau tidak.

Elia buru-buru pergi dari sana untuk berganti pakaian sebelum ada yang melihatnya memakai dress mini seperti wanita pada umumnya yang bersiap untuk kencan.

"Elia.." Alvaro segera berlari dan mengejar Elia yang semakin berlari.

Jadilah mereka saling kejar mengejar untuk beberapa saat.

"Elia, kenapa kamu lari bukankah aku sudah mengatakan kepadamu untuk langsung masuk?" Tanya Alvaro.

"Aku ingin, tapi sepertinya aku harus kembali untuk berganti pakaian."

Alvaro melongo melihat Elia yang memakai pakaian berkencan.

"Pfftt, apa kamu berpikir jika ajakanku itu berarti aku akan mengajak kamu untuk berkencan?" tanya Alvaro.

"Hehe...."

Alvaro memejamkan mata, dalam hati dia memuji kecantikan Elia. Namun sisi jahil nya justru tertawa melihat kelakuan Elia yang sudah salah tanggap atas ajakan nya.

Alvaro segera membuka jas nya, dan memberikan kepada Elia.

"Sudah, sekarang kamu sudah siap untuk mengikuti rapat rahasia." Ucap Alvaro.

"Tunggu, kenapa di dalam sana banyak sekali pimpinan besar mafia Mr.X?"

"Nanti kau akan tahu, karena kamu sudah berhasil melewati banyak seleksi demi bisa membuktikan bahwa dirimu layak dan pantas untuk berada di sisi Nona Muda. Jadi aku berpikir sudah saatnya kamu ikut bergabung dalam komunitas rahasia ini."

Apa maksudnya aku akan menjadi anggota mafia yang legendaris itu? ah yang benar saja.

Alvaro segera menarik tangan Elia untuk masuk dan bergabung bersama dengan para pemimpin besar mafia lainnya.

Elia terkejut saat mengetahui Alvaro adalah Mr X yang selama ini banyak dicari orang.

Banyak yang ingin tahu siapa sebenarnya sosok Mr. X itu, namun sayangnya hingga detik ini tidak ada yang berhasil membongkar identitas sebenarnya dari Mr. X.

Setelah selesai rapat, dengan hasil bawah mereka mengizinkan Keinna untuk pergi ke negara K, agar bisa mendapatkan informasi gangster mana yang sudah menghabisi Billy Anderson. Elia masih duduk di tempatnya dengan mata membola dan mulut menganga.

"Elia, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Alvaro.

"Kau, jadi selama ini kamu adalah orang yang dicari-cari seluruh dunia?"Pekik Elia.

"Ya begitulah...,"

"Kamu adalah Mr. X?" Tanya Elia sambil berjalan mendekati Alvaro.

"Hmmm, ya."

Brak !!!

Elia pingsan, Alvaro yang terkejut langsung membopong tubuh Elia dan membawanya keluar dari sana.

Elia terbangun dan dia terkejut karena dia berada di sebuah kamar dengan nuansa khas pria.

"Aku dimana?"

"Di kamarku." Ucap Alvaro yang masuk ke dalam kamar sambil membawa minuman dan beberapa roti isi.

Elia langsung melihat ke pakaiannya dan dia bersyukur saat mengetahui bahwa pakaiannya masih utuh dan rapi.

"Cih, kenapa kamu langsung mengecek pakaianmu. Apa Kamu berpikir bahwa aku akan berbuat sesuatu?"

"Hehe..."

Sejak hari itu, Elia dan Alvaro menjadi semakin dekat. Alvaro memberitahukan kepada Elia tentang visi dan misi saat mereka akan ke negara K.

Sementara itu..

Keinna benar-benar mengosongkan padatnya jadwal pekerjaan yang harus dia lakukan selama beberapa hari.

Keinna memilih untuk menghabiskan waktu bersama dengan Aron.

"Merenungi kisah ini, aku menghela nafas panjang dan bertanya dalam hati kenapa harus terus kamu yang memenuhi pikiranku." Ucap Aron saat dirinya akan berpisah dengan Keinna.

"Keinna, Aku tahu ini kedengarannya gila. Sebab, aku sudah tidak sabar ingin memperkenalkan kamu kepada kedua orang tua."

"Apa maksudmu kamu akan membawaku ke negara K?"

"Ya, apa kamu bersedia ikut dengan ku kesana?"

Keinna terdiam, kenapa dia merasa semua ini sebab kebetulan.

Aron mengajaknya untuk ke negara itu tepat saat Keinna ada jadwal untuk melakukan kunjungan bisnis.

"Keinna, Bagaimana apakah kamu bersedia untuk ikut denganku?"

"Aku bersedia..."

...----------------...

Pesawat baru saja mendarat di bandara internasional negara K..

Aron memegang tangan Keinna saat akan keluar dari pesawat. Seolah-olah Aron ingin mengingatkan Keinna tentang kesabaran dan keikhlasan.

Keinna tersenyum, lalu melangkah bersama dengan Aaron keluar dari pesawat dan langsung menuju mobil yang sudah menunggu Aron.

Alvaro dan Elia memilih untuk berada di mobil terpisah dan mobil yang membawa Alvaro berjalan di depan mobil Keinna dan Aron. Sementara Elia berjalan di belakang mobil mereka.

"Ini mungkin tidak akan seperti yang kita pikirkan untuk langsung mendapatkan informasi mengenai gangster yang sudah menghabisi Tuan Besar. Kita harus sabar dan bersikap seolah-olah kita memang pendatang." Ucap Alvaro melalui sambungan telepon.

Alvaro memberikan kode kepada sopir yang sedang mengendarai mobil, untuk selalu melihat situasi dan memperhatikan seseorang yang memiliki tanda petir.

Rombongan sudah tiba di hotel yang akan mereka gunakan untuk beristirahat selama berada di negara K.

Sementara Elia dan Alvaro langsung berganti mobil dan ikut bersama dengan Keinna yang akan langsung pergi ke rumah Aron.

Karena saat itu keluarga Aron sedang tidak ada di rumah, jadilah mereka semua beristirahat di rumah Aron.

Alvaro memberikan kode kepada Elia untuk terus mengawasi Keinna.

Elia mengerti, dia memutuskan untuk memilih kamar yang berdampingan dengan kamar Keinna.

Alvaro mendatangi Aron yang saat itu berada di balkon rumahnya.

"Maaf, jika ternyata kalian datang dan tidak bisa bertemu dengan kedua orang tuaku."

"Tidak masalah, oh ya bolehkah aku bertanya kenapa kamu melarang aku untuk membawa kendaraan sendiri saat akan berkunjung ke negara ini?" Tanya Alvaro.

"Mungkin jika di Negara T, setiap pembisnis yang datang dan membawa properti sendiri itu hal yang lumrah dilakukan. Di Negara K, hal itu justru mengundang para gangster ataupun mafia." Ucap Aron.

"Bagaimana bisa?"

"Mereka biasanya akan langsung merampok rombongan yang membawa mobil pribadi dan kendaraan yang mereka anggap tidak pernah ada di negara ini."

"Maksudnya, bisa saja rombongan tadi kita diserang oleh gangster atau mafia karena aku mencoba untuk membawa kendaraanku sendiri dari negara T?"

"Ya, karena itulah aku melarang kelompokmu untuk membawa mobil sendiri dan menaiki mobil yang sudah aku sediakan."

Alvaro kemudian teringat dengan permintaan dari rekan bisnis Billy Anderson yang di Negara K, untuk memakai mobil yang sudah mereka sediakan untuk membawa mereka selama mereka berada di negara K.

"Jadi karena itu..."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!