Part 19 Lantas, Kriteria Seperti Apa, By?

[Kania, gue juga gak tahu apa yang sedang terjadi. Intinya tadi secara tiba-tiba Mas Raka memindahkanku untuk berada di divisinya, sehingga Bang Gilang kaget. Obrolan selebihnya gue juga gak tahu deh. Gue gak punya skandal apapun sama keduanya, cuma sebatas mentor.] 12.05

Langsung saja ku klarifikasi, setidaknya agar sahabatku ini tidak kaget dengan gosip yang beredar, bahkan aku sendiri pun tidak tahu apa yang tengah digosipkan di belakangku.

Tak lama, Gilang datang dengan membawa dua gelas minuman. Jelas saja yang berwarna hijau itu adalah milikku.

"Bang, nanti aku transfer ya, tolong kirim aja nomor rekeningnya." Sembari tanganku meraih minuman tersebut.

"Gak usah lebay deh By. Di bilang gaji gue terlalu banyak jadinya gue harus sedekah termasuk ke lo hahaha."

"Dih Bang, kayaknya lo harus sedekah dengan orang yang lebih membutuhkan deh daripada gue. Soalnya percuma lo gak dapat pahala kalo sedekah ke gue mah." Balasku.

Gilang menarik kursi dan langsung duduk berhadapan denganku.

"Hmm, sepertinya banyak banget nih yang mau kita bagi hahaha. Belum lagi beres cerita kemarin ini sudah ada cerita baru lagi." Celetuknya.

"Lo mau yang mana dulu nih?" Tanya Gilang seakan memberikanku dua pilihan antara aku atau dia duluan yang cerita.

"Sampai jam satu cukup gak ya hahaha." Ucapku ragu karena begitu banyak hal yang ingin disampaikan.

"Ya kalo gak cukup mah pulangnya juga bisa By."

"Ya sudah kalo gitu yang paling penting dulu aja berkaitan dengan status magangku ini, Bang." Pintaku agar segera Gilang sampaikan bagaimana keputusan akhir dari diskusi bersama Raka tadi.

"Hmm bad news sih. Gue langsung ke intinya dulu aja ya."

"Benar saja, gue diserahkan dan harus pindah ke divisi Raka!" Gerutuku dalam hati.

"Jadi, pada akhirnya lo tetap pindah ke divisi Raka." Ucapnya dengan kalimat yang singkat.

"Alasannya?" Tanyaku yang butuh kalimat pendukung atas ucapannya barusan.

"Gue harus jujur atau bohong?" Ia coba memberikan opsi yang gak masuk akal.

"Ya jujur dong!" Ujarku dengan nada yang jelas menunjukkan emosi atas pilihannya.

"Hahaha ya sudah jangan marah dong By, kan gue cuma berikan pilihan. Jadi, menurut Raka, ia sengaja mau memisahkan kita berdua agar terhindari dari serangan gosip staf sekitar."

"Haa? Gosip apa? Gak masuk akal!" Aku mencoba sanggah atas jawaban yang sama sekali tak bisa ku cerna.

"Hmm, Raka tahu kalo gue cinta sama lo. Jadi, dia mau menghindari adanya hubungan di satu divisi, intinya ya dia mau menjunjung profesionalitas."

"Ya kan statusnya kita gak pacaran, Bang!" Masih terus ku sanggah.

"Tapi tetap saja akan ada hembusan gosip antara kedekatan kita." Gilang menjawab dengan percaya diri seolah aku memiliki rasa yang sama dengannya.

"Hmm ya sudah. Terus jadinya gue pindah kapan?"

"Nah itu belum gue tanyakan sih By."

"Tolong bantu ditanyakan dong, Bang. Supaya gue juga bisa persiapan kira-kira apa yang bisa gue pelajari dulu sebelum masuk ke divisi Mas Raka. Dia tipikal orang yang menuntut perfeksionis kan? Jadi agak sedikit khawatir apabila gue sampe ada yang missed."

"Lo jangan takut ya By. Ya walaupun yang lo bilang benar bahwa Raka orang yang begitu, tapi semoga dia juga bakal bersikap baik ke lo." Gilang yang coba menenangkan atas overthinkingku.

"Tapi gak tiba-tiba besok juga kan gue langsung pindah?" Aku memastikan bahwa masih ada jarak hari untuk persiapan mental bertatapan dan harus menghadapi Raka si pria aneh itu.

"Ya enggak dong. Kan baru proses pengajuan hari ini, mungkin minggu depan sih bisa langsung join kesana."

"Jadi udah clear kan ini cerita divisi?" Tambahnya lagi seakan ingin langsung berganti topik pembicaraan.

"Sudah sih Bang, paling ya itu gue mau minta tolong tanyakan kapannya dan kira-kira persiapan materinya seperti apa." Pintaku.

"Iya siap, nanti gue coba bantu tanyakan. Yuk topik yang kemarin By, jadinya gimana?"

"Iya gue masih gak tahu siapa penelepon misterius itu, Bang. Cuma ya bertepatan banget dengan kegaduhan di keluarga gue." Ungkapku yang mencoba pelan-pelan untuk menceritakan keseluruhan tentang perjodohan antara aku dan Azka.

"Ha? Gimana gimana?"

"Duh tapi lo jangan kaget ya. Inti dari pembicaraan ini akhirnya adalah aku mengajukan penolakan."

"Penolakan apa?" Ia terlihat serius mengamati ceritaku.

"Gue di jodohin dengan Azka dan beberapa hari yang lalu bertepatan dengan ulang tahun gue dia udah persiapkan untuk melamar gue. Tapi belum lamaran resmi, karena masih menunggu gue untuk berpikir dulu."

"Dan akhirnya lo terima?" Tanyanya dengan mata melalak dan memerah.

"Ya kan tadi gue udah sampaikan di awal, pada akhirnya gue akan menolak dia, Bang."

"Kenapa lo tolak?"

"Gue udah kenal pria itu dari kecil, jadi ya gue tahu kalo dia bukan yang terbaik buat sisa hidup gue."

"Terus hubungannya sama penelepon misterius kemarin apa?" Gilang masih belum paham arah pembicaraan ini.

"Oh ya lupa gue menyampaikan lengkapnya. Si penelepon misterius itu memberikan fakta yang tak terduga tentang Azka dan skandalnya. Ya bisa dibilang kalo si penelepon misterius ingin menyelamatkan gue untuk tidak menerima Azka."

"Memang apa yang telah dilakukan oleh pria itu sampai bisa membuatmu mundur?"

"Ya sebetulnya tanpa ada bukti tambahan dari si penelepon misterius juga gue udah bertekad agar menolaknya kan. Cuma karena ada bukti tambahan ini yang makin membuat gue yakin dan bisa sebagai referensi alasan ke bokap nyokap gue agar tidak jadi menjodohkan kami. Masalah terkait skandal apanya, gue gak bisa ceritain Bang, karena terlalu privasi dan bisa juga disebut sebagai aib dari si Azka ini."

"Azka ya namanya?"

"Iya, kenapa? Abang tahu?"

"Hmm sepertinya tidak asing aja pelafalannya."

"Dia putra tunggal dari perusahaan terkenal sih, wajahnya blasteran gitu." Ungkapku yang mencoba memberikan detail perawakan Azka.

"Gue gak tahu juga wajahnya, tapi dari namanya kayak pernah dengar entah dimana." Jawabnya yang seperti tidak antusias ketika membahas tentang Azka.

"Gue jadi bingung, sebetulnya pria yang lo mau itu seperti apa sih By?" Gilang mencoba mengalihkan pembicaraan dengan topik spesifikasi pria idamanku.

"Hahaha harus banget lo nanya gini, Bang?"

"Ya iya, habisnya gue bingung. Dengan spesifikasi Azka Azka itu saja tetap lo gak mau. Apalagi gue yang hanya karyawan biasa dengan wajah standar aja ini. Duh gue jadi minder."

"Hahahaha lo gak harus minder juga sih, Bang. Memang gue aja yang gak bisa nerima Azka, bukan karena perawakan atau status sosialnya, tapi lebih ke sifat dan karakternya yang sama sekali gak bisa gue toleransi. Masalah spesifikasi, sebetulnya gue gak saklek harus a, b, c, d atau e. Kadang cinta itu gak bisa memilih kapan dan dengan siapa kita merasakan kenyamanan itu, kan?"

"Lalu, kapan waktu yang tepat untuk lo bisa merasakan nyaman di cinta gue, By?"

Terpopuler

Comments

kak pii

kak pii

aduh tembak langsung tu gilang🤭

2022-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Akhirnya datang juga!
2 Part 2 Salah Sebut!
3 Part 3 Why Gilang??!!
4 Part 4 Tanda Tanya Raka?
5 Part 5 Paksaan?
6 Part 6 Gawat, gue kesiangan!
7 Part 7 Gue benci!
8 Part 8 Lunch Time!
9 Part 9 Semuanya tentang lo, gue tahu!
10 Part 10 Gue salah apa sih, Ka?
11 Part 11 Meeting Perdana dengan Raka!
12 Part 12 Birthday Surprise
13 Part 13 Mysterious Guy
14 Part 14 Kegaduhan Weekend!
15 Part 15 Azka adalah cinta pertama gue!
16 Part 16 Rencana Balas Dendam
17 Part 17 Tiba-Tiba jadi Tim Raka
18 Part 18 Bahan Gosip Kantor
19 Part 19 Lantas, Kriteria Seperti Apa, By?
20 Part 20 Lambe Lo Raka!
21 Part 21 Gosip Kantor!
22 Part 22 Huru Hara Kantor
23 Part 23 Meeting Darurat
24 Part 24 Jemputan tak terduga!
25 Part 25 Azka kenal Raka?
26 Part 26 Kurang Ajar lo!
27 Part 27 Telepon Dadakan!
28 Part 28 Ruangan Khusus
29 Part 29 Peraturan Aneh!!!
30 Part 30 Apa Rencana Raka?
31 Part 31 Penyitaan Tiba-Tiba
32 Part 32 Siapa ini By?
33 Part 33 Tantangan Smith
34 Part 34 Perjanjian Gila!
35 Part 35 Haruskah Azka?
36 Part 36 Tanpa Foto
37 Part 37 Langkah terakhir
38 Part 38 Labil
39 FOR READERS TERSAYANG
40 Part 39 Negosiasi ke Investor
41 Part 40 Bimbang
42 Part 42 Ketemu Azka
43 Part 43 Pertaruhan Harga Diri
44 Part 44 Perdebatan
45 Part 45 Gue harus cari tau!
46 Part 46 Jadi ini Rencana Kalian!
47 Part 47 Tumben
48 Part 48 Pengakuan Raka
49 Part 49 Keraguan Gaby
50 Part 50 Confess?
51 Part 51 Aku bukan Bisnis!
52 Part 52 Jemputan Raka
53 Part 53 Paksaan Azka
54 Part 54 Kedua Kali
55 Part 55 Memohon Restu
56 Part 56 ENDING
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Part 1 Akhirnya datang juga!
2
Part 2 Salah Sebut!
3
Part 3 Why Gilang??!!
4
Part 4 Tanda Tanya Raka?
5
Part 5 Paksaan?
6
Part 6 Gawat, gue kesiangan!
7
Part 7 Gue benci!
8
Part 8 Lunch Time!
9
Part 9 Semuanya tentang lo, gue tahu!
10
Part 10 Gue salah apa sih, Ka?
11
Part 11 Meeting Perdana dengan Raka!
12
Part 12 Birthday Surprise
13
Part 13 Mysterious Guy
14
Part 14 Kegaduhan Weekend!
15
Part 15 Azka adalah cinta pertama gue!
16
Part 16 Rencana Balas Dendam
17
Part 17 Tiba-Tiba jadi Tim Raka
18
Part 18 Bahan Gosip Kantor
19
Part 19 Lantas, Kriteria Seperti Apa, By?
20
Part 20 Lambe Lo Raka!
21
Part 21 Gosip Kantor!
22
Part 22 Huru Hara Kantor
23
Part 23 Meeting Darurat
24
Part 24 Jemputan tak terduga!
25
Part 25 Azka kenal Raka?
26
Part 26 Kurang Ajar lo!
27
Part 27 Telepon Dadakan!
28
Part 28 Ruangan Khusus
29
Part 29 Peraturan Aneh!!!
30
Part 30 Apa Rencana Raka?
31
Part 31 Penyitaan Tiba-Tiba
32
Part 32 Siapa ini By?
33
Part 33 Tantangan Smith
34
Part 34 Perjanjian Gila!
35
Part 35 Haruskah Azka?
36
Part 36 Tanpa Foto
37
Part 37 Langkah terakhir
38
Part 38 Labil
39
FOR READERS TERSAYANG
40
Part 39 Negosiasi ke Investor
41
Part 40 Bimbang
42
Part 42 Ketemu Azka
43
Part 43 Pertaruhan Harga Diri
44
Part 44 Perdebatan
45
Part 45 Gue harus cari tau!
46
Part 46 Jadi ini Rencana Kalian!
47
Part 47 Tumben
48
Part 48 Pengakuan Raka
49
Part 49 Keraguan Gaby
50
Part 50 Confess?
51
Part 51 Aku bukan Bisnis!
52
Part 52 Jemputan Raka
53
Part 53 Paksaan Azka
54
Part 54 Kedua Kali
55
Part 55 Memohon Restu
56
Part 56 ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!