Bab 20

Luna menatap wajahnya Reyhan, ia tersenyum karena Reyhan jauh lebih tampan saat ini, Kulitnya bersih dan saat ini lebih putih, gaya rambutjta, pokoknya Luna makin bahagia hanya dengan menatap wajah Reyhan. Namun, Reyhan abai dengan tatapan dan senyuman Luna.

'Kau bekerja dimana sekarang,? " Tanya Luna

"Kerja di restoran anaknya Bu Rita, lumayan jauh kalau dari sini,' ucap Reyhan seraya tersenyum lalu mengeluhkan kembali pandangannya. Entah kenapa setiap menatap Luna, Ia teringat akan tangsi Diana. Tawa Luna saat bersama Ibunya dan tangis Diana saat di tinggal Ibunya.

" Kenapa kau tidak istirahat, istirahat lah, kau pasti kelelahan selama perjalan," Ucap Reyhan

"Aku hanya dua hari disini, dan hari ini aku bisa melihat wajah mu dengan sepuasnya, bagaimana bisa aku istirahat," ucap Luna

"Kau jangan berfikiran yang tidak-tidak, kau nasib anak-anak, kau mencintai ku kan? Tapi Luna, cinta yang kau rasakan bukanlah cinta yang sebenarnya, Karena di saat usiamu sudah matang dan kau tahh arti cinta yang sebenarnya, maka aku bukanlah pria yang kau harap kan lagi, kita nikmati masa remaja kita saat ini, dengan bahagia tanpa ada cinta yang akan mengusik kebahagiaan itu, " ucap Reyhan seraya kini menatap wajah Luna.

"Usiamu masih 15 tahun, masih panjang perjalanan hidup yang akan kau tempuh, jadilah wanita yang selalu ku kagumi, jaga kehormatan terutama, " Ucap Reyhan

Luna menganggukkan kepalanya , ia mengerti dengan apa yang Reyhan katakan.

"Aku tahu itu, tapi percayalah, rasaku tak akan pernah hilang meski terkikis usia," Ucap Luna

"Hahahhaha, Kau sudah pintar menggimbal ternyataa ya," ucap Reyhan seraya menjitak kening Luna

Mereka pun bercanda dengan kekonyolan mereka masing-masing, Reyhan tertawa lepas.

'Andaikan Ibuku tidak mrmbuang kami, kita bisa hidup bersama seperti saudara, Luna. Tapi kehadiran mu telah membuat Ibuku tidak menginginkan kami lagi, aku benci saat mengingat hal itu, Dimana kau dan Papamu berasa di dalam kamar dengan beberapa macam makanan, sedangkan kami di luar harus kelaparan dan makan nasi sisa orang, aku benci mengingat semua itu, aku ingin melupakan, tapi aku tak bisa, ' bathin Reyhan

Disisi lain, Rival dan Rani menikmati liburan mereka yang hanya dua hari ini, setelah ini Rival akan kembali kerja dan sibuk.

"Bagaimana sayang, Kau menikmati nya? " ucal Rival tepat di cengkeruk leher Rani.

"Sangat, Mas. Kau pintar sekali dalam memu*skan aku, " Balas Rani dengan tak kalah agresif.

"Tentu, aku adalah suami sempurna untukmu, " Bisik Rival seraya meneruskan permainan nya dengan sang istri.

*******

"Dek, aku dapat pinjaman, apakah 200ribu ini cukup? " Tanya Romi saat sampai di rumahnya.

"Sudah lebih dari cukup, Mas. Nah gini dong Mas, sekarang aku mau belanja , mas mau anterin gak,? " Tanya Ani

"Aku antar saja, nanti istriku yang cantik ini di lirik orang lagi, " Ucap Romi, bukan tanpa alasan Romi ingin berubah, ia susah kehilangan anak-anak nya, ia juga tidak ingin kehilangan Ani yang kini bisa menerima dirinya apa adanya.

4 tahun bersama, bukanlah waktu yang sebentar, apalagi saat Ani masih bisa bersabar dengan keadaan Romi, beda jauh dengan Rani saat itu.

Sehingga Romi memilih untuk selingkuh mesi dirinya juga salah ngasih ya b belanja yang kurang pada Rani. Perceraian itupun terjadi dan anak-anak lah yang menjadi korbannya. Awalnya Rani yang memaksa membawa kedua anaknya, tapi setelah bertemu dengan Rival, ia seolah merasakan menjadi anak muda lagi, lupa akan kedua anaknya.

******

[ Rey, kau ada dimana, Cepatlah pulang, Diana sudah menanyakan mu, ] pesan itu di baca oleh Rey saat ia melihat Luna sudah tertidur.

[ Sebentar lagi kak, Rey sudah mau balik, ] balas Rey lalu berdiri dan melangkah meninggalkan Luna. Di sana Rey juga sudah memberikan pesan bahwa adiknya susah menanyakan nya.

[ Rey, sudah sehari kau tidak bekerja disini, rasanya sangat sepi loh, para cewek-cewek centil yang biasa nongki disini juga pada nanyain Sllu, ] pesan dari Akbar membuat Rey tersenyum saat melangkah.

[ Buat Elu aja, Hahahhaha ] balas Reyhan hingga kini ia berada di lantai bawah dan segera berlalu dari hotel tempat keluarga Luna menginap.

Tanpa di sadari ia bertemu dengan tuan Sudrajat dan istri beserta kedua anak dari istri barunya.

"Reyhan, kau disini? Apa sama Zoyami?" Tanya Yuan Sudrajat saat melihat Reyhan berjalan dengan pandangan fokus pada ponselnya.

Terkejut, begitulah yang Reyhan rasakan.

''Eh, Tuan. Tidak tuan, saya sedang mengantarkan teman saya yang dari kampung untuk mencari hotel terdekat, " Jawab Reyhan gugup karena tatapan sinis istri kedua tuan Sudrajat

"Zoyami lagi Zoyami lagi, apakah tidak bisa jika tidak menyebut namanya sekali saja saat bersama ku, " Ucap ketus Lova, membuat Sudrajat menggelengkan kepala nya.

"Reyhan, kenalkan... Ini istriku, Dealova, dan ini anak-anak kami, Lova... Ini adalah anak baru di perusahaan, namanya Reyhan, " Ucap Tuan Sudrajat yang masih sabar menghadapi sikap istrinya itu.

"Salam Nyonya, saya Reyhan, " Ucap Reyhan seraya membungkukkan tubuhnya, mah berjabat tangan itu sudah tidak mungkin, apalagi saat melihat sikap Lova yang seolah tak suka padanya.

"Kalau begitu, saya permisi tuan, semoga anda selalu bahagia, " Ucap Reyhan sopan dan berlalu dari hadapan Sudrajat dan istrinya.

Setelah Reyhan berlalu, Sudrajat langsung melangkah mendahului anak dan istrinya. Ia sangat tidak tahu harus bersabar seperti apa pada istrinya ini. Apakah kelembutan nya selama ini hanyalah wajah palsu nya. Pernikahan mereka masih dapat 8 bulan, tapi semuanya susan berubah, bahkan Lova dengan terang-tetangan menyatakan jika ia tidak menyukai Zoyami, anak pertama Sudrajat dengan mendiang istrinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!