Bab 16

Setelah berbincang lama dengan tuan Erlangga, Sudrajat pun membawa Reyhan keluar dari restoran itu, tak lupa Diana yang juga menjadi kekaguman patner Sudrajat.

Zoyami, Satu-satunya partner wanita di group Sudrajat, ia terkejut dengan sosok Diana, adik dari Reyhan.

'Oh Tuhan, aku sangat yakin, jika orang tua kalian benar hbenar akan menyesal, karena telah menelantarkan anak serampan dan secantik kalian, oh Diana, tante sangat suka dengan mata, sayang, " Ucap Zoyami seraya menyentuh dagu Diana.

"Kalian berasal dari kampung, tapi wajah kalian, sungguu-sungguh tidak menggambarkan tempat asal kalian, Tuan Sudrajat, bukankah aku juga bisa memanfaatkan Diana sebagai milikku, " Ucap Zoyami seraya menggandeng Diana dengan gemas.

"Adikku masih harus sekolah, jadi cukup aku saja yang bekerja, " Ucap Reyhan

"Kau tenanb saja, Rey. Aku tidak se egois itu kok, Belajar adalah yang utama bagi anak-anak, termasuk bagimu, kami juga akan menyediakan sekian online untukmu, jika kau mau, " Ucap Zoyami yang mengerti akan ketakutan Reyhan.

"Terimakasih atas pengertian Nona Zoyami, Diana adalah hidupku, hanya dia semangat ku," ucap Reyhan seraya menyentuh kepala Diana

"Abang juga hidup Diana, "ucap Diana seraya merangkul pinggang abangnya.

Sungguh pemandangan yang sangat mengharukan, antara kasih sayang adik dan juga abangnya.

Mereka semua pun membawa keluar Reyhan dan Diana, sedangkan Sasmita hanya bisa melihat nya dari kejauhan, ia tak menyangka jika orang yang telah membuat hati nya selalu kesal, kini malah menjadi prioritas tuan Sudrajat.

"Bang, kita akan di bawa kemana, Apa kita akan jalan-jalan,?" Tanya Diana

"Diana ingin jalan-jalan kemana, nanti kita jalan bareng tante, bagaimana?" tanya Zoyami yang duduk di kursi depan

"Diana mau ke kolam renang, tante, " ucap Diana dengan gembira

"Kalau kolam renang, di rumah tante ada, besar sekali, kita bisa berenang bersama nanti, " Ucao Zoyami

"Benarkah, Apakah rumah tante itu seperti rumah artis Raffi dan Nagita? " Tanya Diana

"Emmm... Ya, bisa di bilang begitu, kau suka? Kalau kau suka, tinggal sama tante saja, bagaimana?" Tanya Zoyami seraya tersenyum pada Diana, tentu pandangan Zoyami tertuju pada sosok Reyhan yang hanya fokus mendengar kan tanpa ada niatan untuk ikut menimbrungnya. Zoyami sangat yakin, Jika Reyhan akan menjadi artis laki-laki pendatang baru terhits tahun ini, Apalagi dengan kepribadian Reyhan nyang terbilanh cuek pada wanita, itu akan menjadi gaya tarik tersendiri nantinya.

Reyhan fokus menatap pemandangan kota yang semakin indah seperti yang ia lihat di televisi, sungguh sangat indah dan mengagumkan.

Namun satu yang harus Reyhan sadari, bahwa menjadi orang hebat tak semudah yang ia bayangkan. Semakin tinggi pohon itu tumbuh, maka akan semakin besar juga angin yang menerpa. Kuat dan bertahan adalah hal yang harusnya pegang saat ini, berusaha dan sabar adalah kekuatan baginya.

'Ayah, Ibu. Apakah kalian merindukan kamu, atau kakian bahagia tanpa kami, aku ingin benci kalian, sehingga aku tak ingin mengingat bagaimana kakian membesarkan ku dulu, yang aku ingin ingat selalu, bagaimana kalian tega mengabaikan Diana, anak yang masih sangat kecil, hanya karena keegoisan kalian, Diana tumbuh tak sempurna, Aku benci kalian... Karena kalian lebih memilih keluarga kakian yang baru dari pada Diana, mungkin jika hanya aku yang kalian abaikan, aku bisa bertahan, tapi Diana... Jika aku tak bisa menjaga nya, apa yang akan terjadi pada anak malang ini, Diana adalah satu-satunya alasan aku membenci kalian, dan juga satu-satunya alasan bagiku untuk membuat kalian menyesal karena tidak menginginkan kami, ' bathin Reyhan.

Hingga tanpa Reyhan sadari,mobil nya susan berhenti di depan sebuah Mall terbesar dalam kota itu.

"Reyhan, ayo turun,!" Ajak Zoyami saat membantu Diana dari tempat duduk belakang

"Wah, tante... Ini tempat apa, tante?" Tanya Diana

"Ini tempat jual baju, tempat main, tempat makan, semuanya ada di dalam sini, " Ucap Zoyami

"Wah, hebat. Bang... Ayo kita masuk, Diana mau main," Ajak Diana

"Mainnya nanti-nati saja ya, sekarang tante Zoyami dan yang la_

" Kau ikut saja dengan yang lainnya, Biar Diana main denganku," Ucap Zoyami menghentikan ucapan Reyhan

"Ye... Tante Zoyami baik, Diana suka tante," Ucap Diana dengan ceria

Reyhan tersenyum melihat keceriaan itu. Lalu ia menatap Zoyami seolah ingin berkata Terimakasih atas keceriaan itu.

Akhirnya Reyhan dan Diana pun di bawa kedalam Mall untuk membeli semua yang Reyhan hutuhkan, sedangkan Diana di bawa Zoyami me tempat bermain.

******

"Jadi, Mama menuiksa kedua anak Mama,?" Tanya Luna saat mereka sudah sampai di rumahnya.

"Kau jangan dengarkan apa yang dia ucapkan, Lun. Dia pria yang tidak baik, genti ucapannya juga tidak baik," Ucap Rani pada Luna

"Lagian, Luna. Jika kedua anak Mama ada, kemungkinan besar, Mama dan Papa my tidak akan menikah, karena Papa mu tidak ingin kedua anak Mama," Ucap Rani seraya mengingat bagaiaman ucapan Rival saat itu.

"Apa, Jadi Papa yang tidak menginginkan anak-anak mama,?" Tanya Luna

"Ya, Papamu bilang, mereka akan menjadi beban Papamu, Pada saat itu, kedua anak Mama kabur dari rumah, Mama mengira, mereka akan kembali, mengjngag Diana masih usia 3 tahun, dan Reyhan pasti tidak akan bisa mengurus nya, tapi sampai saat ini, kedua anak Mama tidak ada kabarnya, " Ucap Rani seraya menyeka air matanya yang hendak terjatuh.

"Reyhan, Diana? Anak Mama bernama Reyhan dan Diana?" Tanya Luna kembali, ia ingin memastikan, apa kah ia hanya salah dengar apa tidak.

"Ya, Reyhan dan Diana, itu nama anak-anak Mama, Lun. Kenapa?" Tanya Rani

Saat Luna ingin membawa, Tiba-tiba suara Papanya membuat mereka tersadar, dan Luna mengurungkan niatnya untuk menunjukkan gambar Reyhan pada Mamanya.

"Kalian dari mana, Papa cari gak ada," Ucap Rival seraya mencium pipi bayinya.

"Tadi kami beli popok nya adek, Pa. Makanya Papa sih, pakai lupa beli," Ucap Luna

"Ya, namanya lupa sayang, mau bagaimana lagi," Hcap Rival seraya mengusap kepala Luna.

"Bagaimana, apakah kau sudah siap untuk liburan? Ingat! Hanya dua hari ya, setelah itu... Papa harus bekerja lagi," Ucap Rival

"Sudah dong, Pa. Siap... Nanti, Luna juga ingin kenalkan teman Luna sama Papa dan Mama, " Ucap Luna dengan bahagia

"Cowok? " Tanya Rani dengan benar

"Kok Mama tahu sih,? " Ucap Luna

"Tahu dong, kau kan anak Mama, iyakan Pa" Ucap Rani

"Tapi ingat, Luna. Mencintai seseorang nitu sewajarnya saja, dan lihat dulu, dia berada apa tidak, kau anak perempuan, harus bisa memilih pasangan, jangan sampai kayak Mamamu ini, kau ingat mantan suaminya kan, karena Mama mu ini salah pilih pasangan, untung sekarang bertemu dengan Papa, coba kalau tetap bersama mantannya, pasti dah sengsara hidupnya, " Ucap Rival dengan bangganya. Selalu itu yang Rival katakan jika ingin membuat Rani merasa rendah.

Terpopuler

Comments

hidagede1

hidagede1

rival gak ada yg bisa di banggain selain harta

2022-12-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!