Bab 14

14 Reyhan

waktu terus berlalu, Reyhan selalu memikirkan apa yang Tuan Sudrajat tawarkan, Menjadi seorang model butuh kuliah yang tinggi, tapi saat ini ia mendapat kan tawaran itu secara percuma, Jika ini penipuan, tidak mungkin Tuan Sudrajat sampai datang menemui Tuan Erlangga.

"Abang lagu ngelakuin apa? " Tanya Diana saat melihat abangnya melamun.

"Mmmm, Diana, kalau abang masuk Televisi, apakah Diana akan suka? " Tanya Reyhan seraya menatap kearah adiknya.

"Maksudnya abang, Abang akan menjadi artis? " Tanya Diana, Reyhan langsung menganggukkan kepalanya.

"Suka banget bang, nanti kan Diana juga bisa masuk TV, nanti Diana juga bisa terkenal, " Ucao bahagia Diana dengan mata yang berbinar.

"Abang mau jadi artis seperti di film-film itu? " Tanya Diana

"Abang mendapatkan tawaran untuk menjadi model, kau tahu model kan? " Tanya Reyhan

"Model, model yang berjalan sambil bergiul-giul itu kan bang? " Tanya Diana

"Iya, tapi abang model pria, jadi tidak bergiul-giul, Bawang mendapatkan tawaran itu, jika abang menerima, nanti kita pindah rumah, kita tidak akan tinggal di kamar kecil ini lagi, Apakah Diana mau? " Tanya Reyhan

"Ye... Diana mau bang, Abang... Diana sayang abang, " Diana memeluk Reyhan dari samping, begitu juga dengan Reyhan

'Semuanya akan abang lakukan demi kamu, Di. Kau alasan abang untuk bekerja lebih giat lagi, ' bathin Reyhan seraya mencium pucuk kepala Diana.

Setelah berfikir begitu lama, akhirnya Reyhan menghubungi Tuan Sudrajat.

"Assalamu'alaikum Tuan Sudrajat, ini nomor saay Reyhan, Tuan" Ucap Reyhan saat panggilan itu terhubung.

"Waalaikum salam, Reyhan. Akhirnya... Yang di tunggu menghubungiku juga, Saya harap.... Kabar bahagia yang akan kau sampaikan, Rey" Ucap Sudrajat

"Saya harap begitu juga, Tuan. Tapi saya benar-benar tidak tahu masalah model, jika Tuan berkenan, maka bimbing lah saya, " Ucap Reyhan yang sudah mengutarakan jawabannya.

"Itu artinya, kau menerima tawaran ku? " Tanya tuan Sudrajat

"Iya, tuan. Saya menerima tawaran tuan, " Ucap Reyhan di sertai dengan senyuman nya meskipun Tuan Sudrajat tidak melihat akan senyuman Reyhan.

"Bagus Reyhan, aku tahu... Kau anak yang cerdas, aku sangat yakin kau tidak akan mengambil langkah yang salah, kau punya karisma Reyhan, baiklah! Besok aku akan bicarakan ini dengan Tuan Erlangga, " Ucap Tuan Sudrajat pada Reyhan

"Terimakasih banyak Tuan, anda sudah mau membantu anak malang ini, " Ucap Reyhan

"Anak malang yang akan menjadi superstar di dunia intertain, Reyhan" Ucap Tuan Sudrajat.

Beberapa saat kemudian, Reyhan dan yuan Sudrajat pun memutuskan panggilannya.

Lalu Reyhan meletakkan ponsel jelek nya di atas nakas, dan memejamkan matanya di samping Diana.

******

"Cepat atau lambat, Reyhan akan keluar dari restoran kita," Ucap Erlangga seraya membaringkan tubuh nya, sedangkan Sasmita masih memoles kan cream perawatan nya.

"Memang nya kenapa dia mau keluar, mau kerja apa dia kalau keluar dari restoran kita, mau jadi gelandangan lagi, " Ucap tak suka Sasmita

"Sasmita... Sasmita, aku yakin... Suatu saat kau akan menyesal karena selalu memandang rendah orang lain, Reyhan adalah anak yang berpotensi, dia adalah anak yang hanya mengandalkan tangan dan kakinya sendiri, dimana aku saja ham akan bisa bertahan apalagi harus menanggung adik yang masih kecil seperti Diana, tapi kau.. Kau dengan tega memanfaatkan nya, Tuan Sudrajat, pelanggan kita telah meminta Reyhan agar menjadi anak didiknya, apakah ka tahu artinya itu, kau tahu jelas... Jika sudah ada di tangan tuan Sudrajat, karirnya pasti akan bagus, " Ucap Erlangga dengan senyum bangga nya terhadap Reyhan.

Sosok yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Sedangkan Sasmita terkejut bukan main, bahkan ia sampai menjatuhkan cream yang ia pegang.

"Papa jangan bercanda, tidak mungkin jika Tuan Sudrajat mengambil gelandangan seperti dirinya untuk di jadikan model, " Ucap tak percaya Sasmita

"Bahkan Tuan Sudrajat sampai bolak-balik datang padaku, Karena Reyhan tidak kunjung memberi jawaban, Sasmita... Berhenti menilai seseorang dari penampilan nya, " Ucap Erlangga seraya mematikan lampu kamarnya dan hanya tersisa lampu kecil yang menyala.

"papa.. Aku balik selesai, kok malah di matikan,! " Teriak kesal Sasmita, Namun... Erlangga sudah pura-pura memejamkan matanya, ia kesal dengan istrinya, ia berharap... Istri nya akan berubah dengan seiring nya waktu. Namun... Istrinya makin hari semakin sombong. Ia tak ingat bahwa diatas langit masih ada langit.

Jam berputar seakan begitu cepat, Reyhan tidak bisa tidur dengan nyenyak. Entah kenapa ia sangat gelisah. Hingga ia pun memutuskan untuk bangun, saat ia melihat ponsel nya, ada banyak pesan dari Luna. Reyhan tersenyum kala membaca pesan dari Luna.

[ Hai, lama gak ngasih kabar, Bagaimana kabarmu? ]

[ Akhir-akhir ini, kau sangat cuek padaku, padahal... Aku sangat merindukan mu, Rey ]

[ Aku udah libur sekolah, dan Ayahku akan ke kota, bisa tidak kita bertemu nanti? ]

Pesan terakhir mampu mencuri perhatian Reyhan.

[ Kau akan ke kota, apakah hanya bersama dengan Ayahmu? ] pesan itu masih centang abu-abu, Reyhan tahu ini masih bukan waktu nya orang bangun tidur, Karena jam masih menunjukkan pukul 4 dini hari. Namun... Siapa yang menyangka jika Luna langst membalas nya.

"Apakah anak ini sudah bangun,? " Tanya Reyhan pada diri sendiri.

[ Aku sama ibu dan adikku, kami akan liburan dia hari disana, aku harap... Kita bisa bertemu nantinya, sekalian aku ingin mengenalkan mu pada orang tuaku, ] balas Luna

[ Mengenal kan ku? Mengenalkan aku sebagai apa? ] tanya Reyhan dalam pesannya

[ Aku mencintaimu Rey, tapi... Jika kau tidak mau ku kenalkan sebagai orang yang ku cintai, nanti aku kenalkan sebagai orang yang ku kagumi, ] balas Luna dengan emoji sedih. Reyhan tidak lagi membalas pesan itu karena ia kini sudah berada di kamar mandi. Dan itu ternyata membuat Luna kecewa.

Hingga pagi tiba, Reyhan tidak membalas pesan terkahir Luna.

[ Maaf, aku sudah mulai bekerja, jadi baru bisa bales pesan mu, nanti kita lanjut lagi, dan kabari saja jika kau sudah sampai di kota, aku akan ambil cuti untuk hari itu ] pesan itu pun mampu menjadi obat bagi Luna akan kekecewaan nya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***