Bab 17

17

Diana terlihat begitu bahagia dengan semua permainan yang ia datangi. Sedangkan Reyhan kini sudah benar-benar di make over, baik dari rambut dan cara berpakaian nya. Tiba-tiba ada pesan masuk

[ Besok aku akan sampai di kota, aku harap kau benar-benar akan menemuiku, Karena aku melakukan ini hanya demi kamu, Rey ] pesan ith teebaca dan membuat sudut bibir Reyhan tersenyum.

'Maafkan aku Luna, aku harus lakukan ini demi Diana, kau harus merasakan sedikit saja rasa sakit yang Diana rasakan, sakit karena tidak di ingin kan dan lebih memilih yang lain,' bathin Reyhan

"Wah, dari pacarnya ya,? " Tanya Sudrajat saat melihat Reyhan tersenyum dengan ponselnya.

"Bukan, saya belum memikirkan ke arah itu, Tuan. Saya ingin kesuksesan terlebih dahulu, wanita mana yang akan mau dengan pria yang tidak punya apa-apa," Ucap Reyhan yang membuat Sudrajat tersenyum lalu menepuk kedua pundak pemuda itu.

"Kau benar, usiamu masih sangat muda, urusan wanita itu ada saatnya nanti, Kau sudah mengambil jalan dengan mengambil tanggung jawab akan Diana, jadi... Kau jangan melupakan niatan mau, Kami bangga padamu, Reyhan. Ingatlah! Tidak ada usaha yang sia-sia, dan tentunya harus di sertai doa dan usaha, maka kesuksesan akan kau dapat," Ucap Tuan Sudrajat

"Terimakasih banyak, tuan. Anda dan yang lainnya sangatlah baik pada saya, saya tidak tahu harus membalas dengan cara apa, "ucap Reyhan

" Cukup kau lakukan dengan profesional setiap pekerjaan yang kami berikan, itu susah cukup bagi kami," Ucap Tuan Sudrajat dengan senyuman nya.

Reyhan mengangguk kan kepalanya dan membalas senyuman Tuan Sudrajat.

Waktu seolah berjalan dengan begitu cepat, tepat jam 7 malam, Mereka berkunjung ke restoran dekat mereka berbelanja. Diana dan Reyhan benar-benar di beri jamuan terbaik oleh Tuan Sudrajat dan para Kru nya.

Sehebat apa sih wajah Reyhan, sehingga mampu menarik perhatian Tuan Sudrajat dan yang lainnya?

******

Angin malam membuat pikiran Reyhan yang tadinya seolah penuh kini terasa lebih ringan, apalagi saat ia menatap wajah adiknya yang sudah tertidur pulas di kasur yang besar dan empuk. Ya, saat ini Reyhan masih bermalam di kediaman Zoyami, Karena melihat Diana yang tertidur dalam pangkuan Zoyami.

"Kau belum tidur, Kenapa, Apakah kau deg-degan? " Tanya Zoyami bertubi-tubi

"Tidak juga, aku hanya banyak fikiran, ngomong-ngokong, kau masih sangat muda, tapi kau sudah berkumpul dengan mereka para orang sukses kau keren," Ucap Reyhan memuji Zoyami.

"Hanya tubuhku yang kecil, aku sudah 22 tahun, kalau kau? " Tanya Zoyami

"17 tahun, aku dan Diana selisih 10 tahun,"ucao Reyhan tersenyum pada Zoyami

" Tuan Sudrajat adalah Ayahku, kau pasti tidak percaya, iya kan? Sama... Aku juga, aku tidak menyangka jika aku akan punya Ayah setanpan dia, seperti bukan ayahku," ucapan santai Zoyami malah sangat membuat Reyhan sangatlah terkejut.

"Tapi kau dan dia_? "

"Aku sekarang bekerja dengan Ayahku, sebagai penata busana untuk para modelnya, tentu hubungan Ayah dan anak harus ku tepikan, dan Ayahku sudah menikah lagi, ibuku sudah meninggal, jadi tidak apa-apalah jika Ayah menikah lagi, dan aku memilih hidup mandiri," Ucap Zoyami seraya duduk di kursi yang ada dk balkon itu.

"Jadi, kau hanya tinggal sendiri disini?" Tanya Reyhan

"Yups, hanya sama bibi, karena itulah aku ingin Diana tinggal dengan ku, jika kau tidak keberatan," Hcap Zoyami seraya tersenyum kearah Reyhan.

Reyhan tidak menjawab ucaoan Zoyami ia kini fokus menatap langit yang indah. Langit malam yang terang dengan sinar bintang dan rembulan, Reyhan tidak pernah menikmati suasana malam. Karena selama ini, ia di lelah kan dengan pekerjaan nya.

Reyhan tidak menyangka jika ia akan di pertemukan dengan orang-orang yang baik.

Reyhan dan Zoyami saat ini menatap langit.

******

"Papa pasti menghabiskan waktu dengan Zoyami lagi, dia sudah besar dan tidak butuh perhatian papa lagi, Anak-anak ku yang butuh kamu Pa... " ucap iatri baru Sudrajat saat menyambut kedatangan Sudrajat yang baru saja datang.

"Bisakah kau tidak menyambutku dengan hal yang tidak enak, aku lelah Ma, aku kerja...! " Ucap Sudrajat seraya mendaratkan tubuh nya di sofa ruang tamu.

"Kau tidak bekerja, tapi kau memanjakan anak gadis mu, iya kan? Kalain menghabiskan seharian dengan bersenang-senang dan belanja, iyakan?" Ucap istri nya Sudrajat dengan menaikkan nada suaranya.

"Zoyami bukan anak manja, dia mandiri dan punya uang sendiri, aku bahkan jarang memberinya uang, kau kenapa sih, hah! Selalu saja cemburu pada putri ku, dia bekerja denganku, jelas dia selalu bersamaku," Ucap Tuan Sudrajat yang mulai kesal pada istrinya, Karena setiap pulang kerja, selalu itu yang menjadi bahan pertengkaran. Beruntung nya Sudrajat sekalu makan di luar, kalau sampai ia pulang dengan perut kosong, aku yakin dia akan langsung sakit lambung karena ulah istrinya.

"Tapi anak-anak ku butuh perhatian mu juga, Pa. Mereka butuh seorang Ayah," Ucap Istrinya Sudrajat yang bbernama Lova

"Lova, aku sudah memenuhi tanggung jawab ku, sebagai Ayah sambung mereka. Memberikan merdka tempat yang layak, kehidupan yang layak, dan juga kasih sayang dan perhatian di saat aku di rumah, tapi... Jika aku bekerja, apa aku harus bawa anakmu juga, lalu apa tugasmu sebagai seorang ibu untuk mereka, dan satu lagi... Jangan kau ungkit kasih sayangku pada putri ku, biar bagaimana pun dia adalah nomor satu, jangan salahkan dia di setiap pertengkaran kita, Karena dia sudah banyak mengalah padamu, seharusnya kau malu, ini rumah adalah tempat dimana Zoyami di lahirkan, tapi anak itu lebih memilih mengalah demi kamu, Ibu sambungnya, kau jangan egois jadi orang," Ucap Sudrajat seraya menatap kesal pada istrinya.

Ia susah berusaha memberikan yang terbaik untuk istrinya yang membawa dua anak dari pernikahan sebelumnya, Sudrajat tidak keberatan, tapi rasa cemburuan Lova yang berlebihan pada Zoyami itu sangat lah tidak masuk akal.

'Sialan kau Zoyami, Sudrajat harus lebih sayang pada anak-anak ku dari pada kamu, kau hanya perempuan yang tidak punya kemampuan, jauh dengan anak-anak ku yang laki-laki semua, ' bathin Lova seraya menatap langkah suami nya yang menaiki tangga menuju ke kamarnya.

Malam semakin larut, tanpa terasa jam sudah berputar dengan begitu cepat.

Reyhan dan Zoyami benar-benar tidur dengan nyenyak, Apalagi Reyhan yang baru tidur di kasur yang begitu empuk, ia seakan merasakan tidur di atas kapas yang sangat empuk.

Bagaikan mimpi bisa menikmati ranjang super mewah itu, Namun ini nyata... Ini bukanlah mimpi.

Begitu juga dengan Diana, ia seakan enggan mau bangun dari tidur nya, ia tak mau jika mimpi indahnya berakhir jika ia bangun dari tidurnya.

Tanpa Reyhan tahu, awal babak baru akan segera ia lalui, apakah Reyhan akan bertahan dengan kerasnya dunia intertain?

Terpopuler

Comments

Siti Komariyah

Siti Komariyah

semangatt semangat semangat💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿up yg banyak

2022-12-20

1

hidagede1

hidagede1

cerita nya rame tp kurang peminat nya,,, semangat buat author 💪

2022-12-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!