Bab 7

Malam telah tiba, Reyhan dan Diana kini berbaring di ranjang yang sama, Reyhan tak tahu cara mengungkapkan rasa sayang nya, pada siang adik. Jika ia bisa, ia ingin sekali selalu memeluk adiknya dan memberikan seluruh kasih sayangnya.

''Bang, Apakah abang sama denganku, Merindukan Ibu dan Ayah?'' tanya Diana

''Kau merindukan Ibu dan Ayah?'' tanya Reyhan seraya mengelus pipi adiknya.

Diana mengangguk kan kepala nya bertanda ia merindukan kedua orang tuanya.

''Kau akan memulai sekolah setelah ini, jadilah anak yang pintar, agar Ibu dan Ayah mau sama kita, jika kita sukses, Ibu dan Ayah pasti akan menyayangi kita lagi, Diana mengerti maksud kakak kan?'' tanya Reyhan pada Diana

''Baiklah kak, Diana akan belajar yang rajin, " ucap anak itu dengan senyuman nya.

Reyhan mengeluarkan ponsel yang baru saja ia beli, ponsel bekas yang ia beli dari tetangga seharga 500 ribu itu sudah sangat membantu Reyhan dan Diana mencari hiburan.

''Abang punya ha-pe?'' tanya Diana seraya menatap Layar ponsel Reyhan

'' Apakah kau suka tanya Raihan Seraya melihat ke arah Diana

''Tentu Diana suka hp-nya bagus,'' ucap anak polos itu, padahal HP yang dipegang Raihan adalah HP keluaran lama dan sudah banyak bekas lecetnya.

''Sekarang Diana tidur, besok lanjut main HP nya, Oke'' Reyhan mengelus adiknya dengan lembut.

''Lagi seru bang, tambah sebentar lagi ya, ?'' Diakan sedang asyik menonton film kesayangan nya, film yang selalu ia lihat di TV tetangganya, upin da ipin, Diana senyum-senyum sendiri kala melihat hya.

''Sudah malam, abang tak mau ya, Diana kecanduan lihat HP dan lupa istirahat, Ayo istirahat sekarang, '' Reyhan mengambil HP nya dan menepuk-nepuk punggung Diana dengan pelan.

''Baiklah, besok Diana pinjam lagu ya bang, ?'' ucap anak itu setaya menoleh kearah kakaknya dan memasang wajah imutnya.

''Iya, sekarang kau tidurlah!" Reyhan tersenyum pada wajah imut itu.

...----------------...

(Hai, aku Luna, Akh sering melihatmu bulanan di sekolahku, benarkah kau orang yang sama dengan itu? ) sebuah pesan lewat aplikasi yang ada gambar petirnya pun masik! ke HP Reyhan.

Sejenak Reyhan mengingat-ingat, siapa dia dan dari sekolah mana? Namun .... betapa terkejut nya Reyhan saat melihat data dan Gambar-gambar yang ia posting.

Gambar ibu uang di rindukan nya dan Diana terlihat bahagia dengan bayi dalam. gendongannya .

"Ternyata dian anaknya Ibu, menarik sekali.. " hujan Reyhan seraya tersenyum dengan tatapan yang penuh dengan dendamnya.

( Hai juga, Maaf... lama balesnya. Ia, itu aku.. kenapa? kau tak suka ya?) balas Reyhan

Mungkin Luna memang menunggu balasan atau ia emang fokus ke. ponsel mya, pesan Reyhan langsung ia balas.

( Bukan, aku suka. Kau anak yang baik, karena itulah aku kirim pesan untukmu) balasan Luna membuat Reyhan. semakin tersenyum.

Waktu terus berjalan, Lama kelamaan... hubungan Reyhan dan juga Luna semakin dekat, bahkan Luna sering datang ke tempat Reyhan seraya membawa masakan Rani untuk mereka. Meskipun Luna belum tahu siapa Reyhan dan Diana yang sebenarnya.

"Kami akan pindah ke kota setelah ini, " ucapan Reyhan mampu membuat tangan Luna yang sedang menyuapi Diana terhenti seketika.

"Kenapa?" hanya itu pertanyaan yang Luna keluarkan

"Aku ingin yang terbaik untuk Luna, dan aku ingin hidup jauh lebih baik dari sekarang, jika aku tidak ke kota, maka selamanya aku akan hidup seperti ini, sedangkan aku... aku banyak harapan. pada adikku ini, aku ingin dia menjadi wanita sukses dan mapan, " ucap Reyhan yang kini duduk di sebalah Luna

""Laku bagaimana dengan ku?'' tanya lUna seraya menatap mata Reyhan.

Reyhan tersenyum di dalam hati.

''Kau harus melanjutkan studi mu juga kan? kita bisa saling mengirimkan pesan, Sudah ada alat canggih untuk bisa enjaga hubungan dengan baik, '' ucap Reyhan seraya menyentuh tangan Luna, Tentu ini adalah hal yang menyakitkan, pasalnya Luna sudah tertarik pada bapak Reyhan yang memiliki paras tampan meski hanyalah penjual gorengan keliling.

''Apakah kau akan lama di kota?'' tanya Luna

''Ya, mungkin. Disini akun dan adikku tidak punya keluarga, Satu-satunya keluarga ku hanyalah adikku, jadi... jika di kota adalah hal yang terbaik bagi adikku, maka aku akan di sana, kebetulan aku juga ada yang nawarin pekerjaan disana, '' ucap Reyhan yang semakin membuat gadis itu tertunduk

''hei, jangan sedih begitu, Kita masih bisa melakukan Vidio Call kan, lagian kau anak orang kaya, pergi ke kota hanya untuk bermain bukanlah suatu permainan.

Luna pun emnatao Reyhan yang terlihat juga menatap kearahnya.

''Kau tega meninggalkan aku?'' tanya Luna dengan mata yang berkaca-kaca

''Ini juga demi masa depanku dan adikku,'' ucao Reyhan yang juga tertunduk sekarang, kau doakan saja.. semoga aku bisa sukses di kota, '' ucap Reyhan seraya mengelus pucuk kepala Luna. Selisih usia Luna dan Reyhan dua tahun, saat ini Luna masih SMP seharusnya.

''Jangan memikirkan apapun, kita masih anak-anak, ini hanya perasaan monyet kita, yang lambat laun akan hilang seiring nya waktu berjalan, '' ucap yang mengerti akan perasaan Luna. Karena itulah ia sengaja menerima tawaran Bu Rita untuk bekerja di kota.

Reyhan ingin menjerat Luna hingga begitu dalam kehidupan nya, Hingga ia bisa melakukan balas dendam nya suat saat nanti.

...----------------...

''Bu, Kami sangat berterimakasih pada Ibu, Karena sudah din berikan pekerjaan dan tempat yang layak bagi kami'' Reyhan menatao seluruh tetangga nya yang kini datang ke tempat Reyhan dan memberinya semangat.

''Kami akan menunggu seorang Reyhan datang dengan membawa kesuksesannya Entah kenapa... kali snagat yakin, jika kau akan sukses nak, semangat lah, dan jangan patah semangat ya'' ucap Rita

''Kami pasti akan merindukan mu, Rey. Kau anak yang baik, Tuhan pasti akan melindungimu, Jika kau sukses, jangan lupakan kami ya... ?'' ucap yang lainnya

'Kalian adalah keluarga bagiku, hanya kalian aku tidak juga gak bisa menjalani hidup, Terimakasih untuk kalian semua karena sudah baik menjaga adikku, '' ucap Reyhan yang mana jam sudah menujukkan pukul 7 pagi, dan Reyhan harus segera pergi menggunakan bus.

Pelukan dan lambaian tangan menyertai mereka. Diana sedih karena maka berpisah dengan Teman-temannya. Namun... main Diana dan Reyhan memang memiliki keinginan jnyum kembali ke tempat ith saat mereka sudah sukses nantinya.

Di sisi lain Luna sangat merasa kesepian dan bahkan ia tak bisa fokus untuk belajar.

'Dia pasti sudah pergi, Kenapa dia gak pamitan sama aku ya, ?' bathin Luna seraya terus melihat kearah luar pintu, namun ia tak melihat Reyhan datang meski hanya melambaikan tangannya.

Terpopuler

Comments

Yanti Daryanti

Yanti Daryanti

salah ketik yah

2023-07-09

0

Mak e Tongblung

Mak e Tongblung

туρσ ηуα ηgєяι

2023-04-16

0

Niken Dyah

Niken Dyah

baru baca tp dibuat bingung sama ketikannya...semangat thor biar gk salah2 ngetiknya

2023-01-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!