Saat Rani menapaki kakinya di lantai rumahnya, Biasa nya akan ada suara Diana yang menyambutnya dan memanggilnya. Namun beda dengan malam ini. Bayangan Diana pun tak ia lihat.
''Tumben anak itu gak muncul, mungkin otaknya sedang waras kali ya... ah capeknya, Mandi lalu tidur,' gumam Rani tanpa melihat kamar anak-anaknya. Bahkan Rani menganggap ketidak adaan Diana seperti kewarasan.
Malam kian makin menyelimuti langit. Kedua anak itu masih berjalan menyusuri jalan. Reyhan ingat, Tadi ia bilang kalau ingin membelikan ayan crispy untuk Diana. Kebetulan ada penjual ayam Chicken di pinggir jalan, meskipun bukan dari KFC, tapi Reyhan yakin, jika rasanya sama enaknya.
Melihat Rani yang susah tertidur, membuat Reyhan tak tega membangun kannya.
''Pak, beli chicken ayamnya dua, '' ucap Reyhan seraya mengulurkan uang sepuluh ribu. Kebetulan tulisan di gerobak nya satu potong 5000 rupiah.
''Ini nak, kau mau kemana malam-makm begini, Bapak lihat juga kau bawa adikmu, ?' tanya penjual chicken
''Entahlah Pak, Kami juga belum tahu, Terimakasih ya Pak, '' ucap Reyhan tersenyum
Saat Reyhan hendak mendorong gerobaknya tiba-tiba ia di hentikan oleh penjual Chiken.
''Kau pasti tidak punya nasi, Ini bapak ada nasi, bawalah Nak. Dan ini ada uang... bapak tak bisa membantumu, bapak hanya bisa membantumu dengan ini, '' ugak Pak Tua penjual Chiken.
''Terimakasih Pak , saya akan mengingat kebaikan bapak seumur hidupku, " ucap Reyhan berterimakasih pada penjual Chiken.
Reyhan. kembali mendorong gerobaknya setakah meletakkan nasi dan Chiken nya di gerobaknya. Ia bahagia... di tengah-tengah berada diantara Ayah dan Ibu yang tak menginginkan mereka, masih ada yang baik pada mereka.
'Diana, abang janji... akan menjadi kan kau wanita cantik dunia dan akhirat, Abang janji dek, ' bathin Rethan dengan penuh keyakinan, bahwa suatu saat ia akan menjadi sukses dan bisa mewujudkan segala sumpah nya. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, Diana terbangun dari tidurnya karena perut nya jangan terasa perih.
''Abang... '' panggil Diana yang melihat abangnya duduk di dekat gerobaknya.
''Dek, kamu dah bangun, udah lapar ya... tunggu ini kakak punya makanan lezat untukmu, '' ucap Reyhan seraya menggendong adiknya untuk turun dari gerobaknya. Lalu mendudukkan Diana di depan toko tempat mereka istirahat.
Reyhan mengambil nasi dan Chiken ayam nya, beruntung nya di tempat ith tidak ada preman yang jahat, seperti di film-film.
''Wah, Abang benaran beliin Diana Ayam crispy? " tanya Diana dengan bicara nya yang masih belum jelas, namun ... sangat di mengerti oleh Reyhan.
''Tentu dong, mulai saat ini... abang akan berusaha mewujudkan apapun yang Diana inginkan, tapi dengan syarat... Diana harus bahagia bersama abang, '' ucap Reyhan seraya mengusap wajah adiknya yang sesedikit kotor.
''Diana bahagia bersama abang,'' ucap Diana
Reyhan pun menyuapi adiknya dengan lahap, kebetulan nasi yang bapak itu berikan lumayan banyak, Masih bisa di makan sampai besok. Sedangkan ayam uang masih sisa 1 tidak Reyhan makan, ia hanya makan tepung dari ayam itu.
Ia bahagia melihat adiknya bahagia.
''Abang, bintang nya sangat banyak ya bang, ?'' tanya Diana
''Berarti malam ini tidak akan hujan dek, Adek gak ngantuk?'' tanya Reyhan seraya mengusap karena ngantuk.
Diana menggeleng kan Kepala nya.
''Abang ngantuk ya... ?'' tanya Diana
''Sini tidur di pangkuan abang,'' Ucap Reyhan seraya memangku adiknya .
Hingga kini langit pun mulai terang, Reyhan uang sudah terbangun dengan posisi masih memangku adiknya kini membangun kan adiknya itu, dan mengajaknya pergi.
''Bang, kita akan tinggal dimana?'' tanya Diana
''Kita akan cari rumah kontrakan yang murah ya dek, setelah itu, Abang akan kerja entah pekerjaan apa yang akan abang dapat di usia abang yang masih segini, Tapi... Diana jangan cemas, abang kan hebat, '' ucap Reyhan seraya tersenyum pada Diana.
...----------------...
''Reyhan... bangun kau! enak banget hidupmu ya, udah susah malah enak-enakan tidur jam segini, Tuh baju ibu dah menumpuk, cepat kau cuci, nanti malam mau ibu pakai, !" teriak Rani hanb masin belum menyadari jika kedua anak nya sudah pergi.
''Reyhan... !'' teriak Rani hingga tanpa sabar membuka pintu kamar anaknya.
"Kosong, kemana mereka sepagi ini, ?" tanya Rani. pada diri sendiri. Saat Rani ingin pergi, selembar kertas seakan mau jatuh menyita perhatian Rani.
Dengan langkah dan perasaan yang tak nyaman, Rani mengambil kertas itu.
Deg
Jantung Rani berpacu dengan sangat cepat kala ia melihat tulisan sang anak.
Ibu, Mungkin saat Ibu menemukan kertas ini, Rey dan Diana sudah tidak ada. Maafkan Rey dan Diana, Jika menjadi beban buat Ibu. Kami sayang ibu, karena itulah kami pergi. Kami lihat... ibu bahagia bersama kekasih dan anak baru ibu.
Bu, kami anak ibu, tapi Ibu tak menganggap kami ada, Mulai hari ini kami janji tidak akan mengganggu Ibu, Dan ini berlaku untuk selamanya ibu. Anggap saja kami sudah mati, begitupun sebaliknya.
Kemaren kami juga bertemu dengan Ayah, Ayah juga sama seperti ibu, sibuk dengan kekasihnya hingga tega menelantarkan kami anak kandung nya.
Ibu, Kami tidak pernah meminta untuk di lahir kan, Kalian yang menginginkan kami. Semoga Ibu dan Ayah bisa bahagia tanpa adanya kami.
Oh iya Ibu, Maafkan Reyhan... Reyhan mengambil uang ibu, anggap saja... itu nafkah
ibu buat kami, Suatu saat... Reyhan akan ganti, jika kita masih di beri kesempatan untuk bertemu.
Salam Reyhan dan Diana.
Tentu Rani sangat terkejut, tapi bukan karena kepergian Reyhan dan Diana, melainkan uang nya raib. Uang yang selama ini ia kumpulkan demi bisa membeli tas mahal, kini harus hilang.
"Ah... Reyhan! Kenapa harus mengambil uang ibu, Kau bisa kan minta uang sama bapakmu, Pokoknya Mas Romi harus mengganti uangku, " ucap kesal Rani seraya mengepal kertas itu. Lalu ia pergi kerumah mantan suaminya untuk minta ganti uang yang di bawa oleh Reyhan dan Diana.
Tanpa menunggu Rani mengendarai sepeda motor buntut nya menuju kerumah mantan suaminya. Tentu lebih cepat dari Reyhan yang kemaren.
"Romi, keluar kau... ! " teriak Rani dari luar seraya mengedor pintu rumah suami nya. Rumah yang pernah ia tempati selama 13 tahun lamanya.
"Rom, jangan pura-pura gak dengar kamu, ayo keluar! anakmu bawa kabur uangku, aku tidak mau tahu, kau harus ganti uangku... ! " sudah pasti suara Rani terdengar oleh para tetangga yang lewat untuk sekedar beli sayur.
"Ada apalagi dengan mereka, Rani meskipun dah cerai masih saja cari keributan dengan Romi, " cibir para tetangga.
"Iya, mana tahan suaminya kalau wanitanya keras kayak gitu, " cibir mereka lagi.
"Ho'o mana kuat suami nya, "
"Eh, kalian kalau kagak tahu masalah nya jangan asal b*cot ya,! " ucap Rani dengan mendelik kearah ibu-obu yang bergosip.
Ceklek
Pintu itupun terbuka, menampilkan wajah cantik seseorang dari balik pintu.
"Anda cari siapa? sepagi ini udah teriak-teriak di depan rumah orang, " ucap sengit wanita cantik itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Whatea Sala
Thor...sepertinya ceritamu kali ini mengadung bawang,mm...sesak banget rasanya😢
2022-12-16
0
Santi Dewi
nyesek aku rasanya....menderitanya jangan lama ya thor....nggak tega akunya ...semangat ya
2022-11-18
0
Sri Wahyuni
baru part 3 aja udah bikin nangis dari awal part korban broken home itu pasti anak, sedih tapi nungguin part selanjutnya, sukse thor
2022-11-17
0