"Tapi ada satu hal yang aku minta dari Mama!" Ujar Rara mulai bicara.
"Iya apa itu?" Tanya Sarasti penasaran.
"Aku mau Mama janji kalau ini terakhir kalinya Mama mengatur hidupku! Setelah itu biarkan aku mengatur hidupku sendiri tanpa ikut campur Mama lagi!" Pinta Rara memohon kepada Mamanya.
"Iya Mama tau, terakhir ini saja kamu ikuti kemauan Mama, setelah itu terserah Rara mau apa!" Jawab Sarasti menjelaskan kepada Rara.
"Tapi kamu mau kan menikah dengan CEO kaya itu Ra, hidup kita akan berubah kalau kamu bersedia buat menikah denganya, Mama bukanya menjualmu bukan!, tapi Mama ingin anak Mama memiliki kehidupan yang enak, yang nggak susah seperti Mama dulu, kamu itu anak cantik, pintar, semuanya kamu punya, kamu pun bisa bernyanyi, suaramu merdu sekali. Anak Mama harusnya punya hidup yang berkelas, jangan sampai anak Mama yang sudah Mama besarkan dengan susah payah ini hidupnya sia-sia ditangan orang yang salah, dengarkan kata Mama ya Ra, pikirkan baik-baik, kamu jangan khawatir kamu nggak akan tinggal serumah dengan istri pertamanya, tapi kamu pasti diberi rumah dengan fasilitas yang mewah, apapun bisa kamu lakukan disana!" Sambung Sarasti menjelaskan panjang lebar.
Kalau kamu nggak berani tinggal sendirian ada Mama, Mama siap menemani kamu, pokoknya kalau ada Mama semua pasti baik-baik aja, kamu percaya kan sama Mama, nanti kamu bisa kuliah lagi, katanya kamu mau lanjut ngambil S2, malah sangat bagus itu Ra, kamu bisa membangun bisnis kamu sendiri nanti." Sambung Sarasti meyakinkan Rara.
"Tapi Ma kalau laki-laki itu jahat sama aku gimana? Atau istri pertamanya jahat gimana?" Tanya Rara dengan polosnya karena merasa masih belum bisa menerima semua ini.
"Jangan dipikirkan Ra, mereka kan menginginkan anak darimu, jadi mereka nggak akan jahat padamu, dan kamu nggak akan disatukan sama Istri pertama, CEO itu biasanya punya istri lebih dari satu, dan terkadang istri pertama di luar negri istri kedua di indonesia, atau istri pertama rumahnya di Jakarta, istri kedua rumahnya di Bandung, mereka tidak akan disatukan Ra, karena sibuk ngurusin bisnis masing-masing. Dan kamu nggak usah khawatir, kan Mama selalu bilang kalau ada Mama semua pasti baik-baik saja". Imbuh Sarasti menjelaskan.
Rara pun tak berkata-kata apapun, dia hanya mengunyah makanan di mulutnya dan menikmati makananya itu.
"Besok kita akan berangkat ke bandara jam 2 siang, jadi Mama minta kamu siap-siap ya nanti!"
"Memangnya berapa hari disana? aku nggak
bisa kalau lama-lama Ma, soalnya aku harus ngurusin kerjaanku!" Jawab Rara sambil meneguk air minum di gelasnya.
Rara bekerja sebagai content creator Beauty di youtube, sehingga setiap hari dia selalu membuat konten make up dan review brand kosmetik di rumahnya.
"Cuma sehari aja Ra, kita ketemu dengan mereka cuma untuk mengenalkan kamu, lalu setelah itu kita pulang, kita rencanakan pertemuan selanjutnya". Jawab Sarasti menjelaskan.
"Baiklah kalau gitu ini sudah jam 07.40 Mama siap-siap berangkat kerja dulu ya, nanti Mama pulang jam 12 siang.
Di usia yang tak lagi Muda Sarasti masih aktif bekerja di perusahaan Jcorb Company milik keluarga Arka calon suami Rara.
Oke Ma hati-hati dijalan!" Ucap Rara memberi tahu Mamanya.
Setelah Sarasti berangkat kerja Rara pun bergegas keluar rumah untuk menemui Anzel, Rara menyusul ke kantor tempat kerja Anzel.
Tulis Pesan :
[Ayo ketemu sebentar Nzel, ada yang mau aku omongin sama kamu!] Rara pun mengirim pesan itu ke WA Anzel.
Pesan Masuk :
[Oke kita ketemu di Starbucks depan kantorku sekarang.]
Rara pun bersiap-siap untuk berangkat bertemu Anzel, dan mengutarakan semua isi hatinya. Setelah keluar rumah dan mengeluarkan mobilnya dari garasi Rara pun bergegas membawa mobilnya melaju menuju Starbucks.
Setelah beberapa menit berjalan Rara pun sampai dan melihat Anzel sudah menunggunya di depan Teras Starbucks.
"Tin! tin!, bunyi klakson mobil Rara menyapa Anzel yang sedari tadi menunggunya. Anzel pun menoleh kearah mobil Rara dan tersenyum manis, sungguh tampan sekali Anzel memakai jas warna hitam, kharismanya bertambah 1 tingkat ketika ia tersenyum manis.
Setelah beres memarkirkan mobilnya, Rara pun menghampiri Anzel dengan memakai outfit celana jeans dan atasan blouse lengan pendek sabrina membuat Rara terlihat menawan.
"Hay Ra!" sapa Anzel memanggil Rara.
"Kamu nunggu lama ya? eh kamu kok ganteng sih hari ini?" Tanya Rara sambil tersenyum menggoda Anzel.
Anzel pun tertawa kegirang, dia malu saat melihat Rara datang, jantungnya mendadak berdetak kencang, tidak biasanya Anzel deg-degan ketika ketemu Rara.
"Ah kamu bisa aja Ra, jangan menggodaku deh!" Ucap Anzel membela diri karena malu.
"Eh iya gimana Eyang putri sama Eyang kakung udah berangkat ke rumah sakit?" Tanya Rara sambil menarik kursi di depanya berniat untuk duduk.
"Iya udah, mereka berangkat jam 7 pagi." jawab Anzel.
"Syukurlah, tapi mereka nggak tau aku kan?, apa mereka tau aku Nzel?" Tanya Rara penasaran.
"Iya jelas lah, Eyang kakung tanya siapa yang bersamamu tadi pagi Nzel?" Jawab Anzel sambil menatap mata Rara dengan serius.
"Ha? Yang bener aja? Kamu serius Nzel? terus mereka tanya apa lagi sama kamu? Haduh kok bisa mereka tau ya?" Tanya Rara dengan penasaranya dengan mimik wajah yang sudah memerah ketakutan.
"Hahahaha!, dengan bahagianya Anzel tertawa lepas. Entah kenapa ketika bersama Rara, Anzel selalu merasa bahagia.
"Kamu bercanda kan, kamu bohong kan? Iya kan?" Tanya Rara dengan kesalnya sambil tertawa kesal.
"Udah jangan bercanda, aku mau ngomong serius sama kamu Nzel, aku besok mau ke Jakarta buat pertemuan keluarga!" Ucap Rara mulai menjelaskan, matanya menatap Anzel dengan tatapan mata serius .
"Jadi kamu nerima perjodohan itu Ra? Kamu mau nikah sama orang yang sudah beristri? Kamu mau dijadikan istri kedua?" Tanya Anzel kepada Rara dengan seriusnya.
"Aku nggak bisa nolak perintah Mamaku Nzel, aku juga nggak bisa seperti ini terus, kalau memang menikah dengan orang itu adalah jalan hidupku, aku bisa apa untuk melawan takdirku?" Tanya Rara dengan nada meninggi.
"Setelah apa yang kita lakukan tadi malam kamu mau meninggalkanku dan menikah dengan orang yang sama sekali tidak kamu kenali? Apa hanya itu yang bisa kamu lakukan? Apa memang menikah dengan CEO kaya adalah impianmu Ra?" Tanya Anzel mulai kesal.
"Kamu itu nggak tau apa-apa tentang hidupku Nzel, aku lama-lama kesal sama kamu, kamu juga kenapa tadi malam meniduriku? Kenapa kamu menikmati tubuhku? Apa aku hanya jadi pemuas nafsumu? Atau aku hanya jadi bahan uji coba **** mu, kamu anggap aku cewek apaan!" Tegas Rara dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Kalau kamu memang suka sama aku harusnya kamu bilang, jangan gantung aku seperti ini Nzel! Aku juga punya perasaan, apa kamu tau gimana perasaanku sekarang!" Sambung Rara menumpahkan isi hatinya.
"Kenapa kamu cuma diam aja? Kamu nggak berani kan ngajak aku serius? Kalau berani ayo kita temui Mamaku sekarang! Bilang kalau kamu mau serius denganku dan kita menikah!" Tantang Rara kepada Anzel yang mulai diam membisu.
"Kalau kamu bilang ke Mamaku sekarang, aku besok nggak akan berangkat ke Jakarta, kalau kamu memang benar mencintaiku lakukanlah Nzel!" Ujar Rara meyakinkan Anzel.
Mendengar ucapa Rara, Anzel pun hanya diam. Laki-laki tampan itu berfikir begitu dalam.
Hingga ia pun bersiap menjawab tantangan Rara.
----------
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments