Bab 9 - Bertemu Anzel

"Tapi ada satu hal yang aku minta dari Mama!" Ujar Rara mulai bicara.

"Iya apa itu?" Tanya Sarasti penasaran.

"Aku mau Mama janji kalau ini terakhir kalinya Mama mengatur hidupku! Setelah itu biarkan aku mengatur hidupku sendiri tanpa ikut campur Mama lagi!" Pinta Rara memohon kepada Mamanya.

"Iya Mama tau, terakhir ini saja kamu ikuti kemauan Mama, setelah itu terserah Rara mau apa!" Jawab Sarasti menjelaskan kepada Rara.

"Tapi kamu mau kan menikah dengan CEO kaya itu Ra, hidup kita akan berubah kalau kamu bersedia buat menikah denganya, Mama bukanya menjualmu bukan!, tapi Mama ingin anak Mama memiliki kehidupan yang enak, yang nggak susah seperti Mama dulu, kamu itu anak cantik, pintar, semuanya kamu punya, kamu pun bisa bernyanyi, suaramu merdu sekali. Anak Mama harusnya punya hidup yang berkelas, jangan sampai anak Mama yang sudah Mama besarkan dengan susah payah ini hidupnya sia-sia ditangan orang yang salah, dengarkan kata Mama ya Ra, pikirkan baik-baik, kamu jangan khawatir kamu nggak akan tinggal serumah dengan istri pertamanya, tapi kamu pasti diberi rumah dengan fasilitas yang mewah, apapun bisa kamu lakukan disana!" Sambung Sarasti menjelaskan panjang lebar.

Kalau kamu nggak berani tinggal sendirian ada Mama, Mama siap menemani kamu, pokoknya kalau ada Mama semua pasti baik-baik aja, kamu percaya kan sama Mama, nanti kamu bisa kuliah lagi, katanya kamu mau lanjut ngambil S2, malah sangat bagus itu Ra, kamu bisa membangun bisnis kamu sendiri nanti." Sambung Sarasti meyakinkan Rara.

"Tapi Ma kalau laki-laki itu jahat sama aku gimana? Atau istri pertamanya jahat gimana?" Tanya Rara dengan polosnya karena merasa masih belum bisa menerima semua ini.

"Jangan dipikirkan Ra, mereka kan menginginkan anak darimu, jadi mereka nggak akan jahat padamu, dan kamu nggak akan disatukan sama Istri pertama, CEO itu  biasanya punya istri lebih dari satu, dan terkadang istri pertama di luar negri istri kedua di indonesia, atau istri pertama rumahnya di Jakarta, istri kedua rumahnya di Bandung, mereka tidak akan disatukan Ra, karena sibuk ngurusin bisnis masing-masing. Dan kamu nggak usah khawatir, kan Mama selalu bilang kalau ada Mama semua pasti baik-baik saja". Imbuh Sarasti menjelaskan.

Rara pun tak berkata-kata apapun, dia hanya mengunyah makanan di mulutnya dan menikmati makananya itu.

"Besok kita akan berangkat ke bandara jam 2 siang, jadi Mama minta kamu siap-siap ya nanti!"

 

"Memangnya berapa hari disana? aku nggak

 bisa kalau lama-lama Ma, soalnya aku harus ngurusin kerjaanku!" Jawab Rara sambil meneguk air minum di gelasnya.

Rara bekerja sebagai content creator Beauty di youtube, sehingga setiap hari dia selalu membuat konten make up dan review brand kosmetik di rumahnya.

"Cuma sehari aja Ra, kita ketemu dengan mereka cuma untuk mengenalkan kamu, lalu setelah itu kita pulang, kita rencanakan pertemuan selanjutnya". Jawab Sarasti menjelaskan.

"Baiklah kalau gitu ini sudah jam 07.40 Mama siap-siap berangkat kerja dulu ya, nanti Mama pulang jam 12 siang.

Di usia yang tak lagi Muda Sarasti masih aktif bekerja di perusahaan Jcorb Company milik keluarga Arka calon suami Rara.

Oke Ma hati-hati dijalan!" Ucap Rara memberi tahu Mamanya.

Setelah Sarasti berangkat kerja Rara pun bergegas keluar rumah untuk menemui Anzel, Rara menyusul ke kantor tempat kerja Anzel.

 

Tulis Pesan :

[Ayo ketemu sebentar Nzel, ada yang mau aku omongin sama kamu!] Rara pun mengirim pesan itu ke WA Anzel.

Pesan Masuk :

[Oke kita ketemu di Starbucks depan kantorku sekarang.]

Rara pun bersiap-siap untuk berangkat bertemu Anzel, dan mengutarakan semua isi hatinya. Setelah keluar rumah dan mengeluarkan mobilnya dari garasi Rara pun bergegas membawa mobilnya melaju menuju Starbucks. 

Setelah beberapa menit berjalan Rara pun sampai dan melihat Anzel sudah menunggunya di depan Teras Starbucks.

"Tin! tin!, bunyi klakson mobil Rara menyapa Anzel yang sedari tadi menunggunya. Anzel pun menoleh kearah mobil Rara dan tersenyum manis, sungguh tampan sekali Anzel memakai jas warna hitam, kharismanya bertambah 1 tingkat ketika ia tersenyum manis.

Setelah beres memarkirkan mobilnya, Rara pun menghampiri Anzel dengan memakai outfit celana jeans dan atasan blouse lengan pendek sabrina membuat Rara terlihat menawan.

"Hay Ra!" sapa Anzel memanggil Rara.

"Kamu nunggu lama ya? eh kamu kok ganteng sih hari ini?" Tanya Rara sambil tersenyum menggoda Anzel.

Anzel pun tertawa kegirang, dia malu saat melihat Rara datang, jantungnya mendadak berdetak kencang, tidak biasanya Anzel deg-degan ketika ketemu Rara. 

"Ah kamu bisa aja Ra, jangan menggodaku deh!" Ucap Anzel membela diri karena malu.

"Eh iya gimana Eyang putri sama Eyang kakung udah berangkat ke rumah sakit?" Tanya Rara sambil menarik kursi di depanya berniat untuk duduk.

"Iya udah, mereka berangkat jam 7 pagi." jawab Anzel.

"Syukurlah, tapi mereka nggak tau aku kan?, apa mereka tau aku Nzel?" Tanya Rara penasaran.

"Iya jelas lah, Eyang kakung tanya siapa yang bersamamu tadi pagi Nzel?" Jawab Anzel sambil menatap mata Rara dengan serius.

"Ha? Yang bener aja? Kamu serius Nzel? terus mereka tanya apa lagi sama kamu? Haduh kok bisa mereka tau ya?" Tanya Rara dengan penasaranya dengan mimik wajah yang sudah memerah ketakutan.

"Hahahaha!, dengan bahagianya Anzel tertawa lepas. Entah kenapa ketika bersama Rara, Anzel selalu merasa bahagia.

"Kamu bercanda kan, kamu bohong kan? Iya kan?" Tanya Rara dengan kesalnya sambil tertawa kesal.

"Udah jangan bercanda, aku mau ngomong serius sama kamu Nzel, aku besok mau ke Jakarta buat pertemuan keluarga!" Ucap Rara mulai menjelaskan, matanya menatap Anzel dengan tatapan mata serius .

"Jadi kamu nerima perjodohan itu Ra? Kamu mau nikah sama orang yang sudah beristri? Kamu mau dijadikan istri kedua?" Tanya Anzel kepada Rara dengan seriusnya.

"Aku nggak bisa nolak perintah Mamaku Nzel, aku juga nggak bisa seperti ini terus, kalau memang menikah dengan orang itu adalah jalan hidupku, aku bisa apa untuk melawan takdirku?" Tanya Rara dengan nada meninggi.

"Setelah apa yang kita lakukan tadi malam kamu mau meninggalkanku dan menikah dengan orang yang sama sekali tidak kamu kenali? Apa hanya itu yang bisa kamu lakukan? Apa memang menikah dengan CEO kaya adalah impianmu Ra?" Tanya Anzel mulai kesal.

"Kamu itu nggak tau apa-apa tentang hidupku Nzel, aku lama-lama kesal sama kamu, kamu juga kenapa tadi malam meniduriku? Kenapa kamu menikmati tubuhku? Apa aku hanya jadi pemuas nafsumu? Atau aku hanya jadi bahan uji coba **** mu, kamu anggap aku cewek apaan!" Tegas Rara dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Kalau kamu memang suka sama aku harusnya kamu bilang, jangan gantung aku seperti ini Nzel! Aku juga punya perasaan, apa kamu tau gimana perasaanku sekarang!" Sambung Rara menumpahkan isi hatinya.

"Kenapa kamu cuma diam aja? Kamu nggak berani kan ngajak aku serius? Kalau berani ayo kita temui Mamaku sekarang! Bilang kalau kamu mau serius denganku dan kita menikah!" Tantang Rara kepada Anzel yang mulai diam membisu.

"Kalau kamu bilang ke Mamaku sekarang, aku besok nggak akan berangkat ke Jakarta, kalau kamu memang benar mencintaiku lakukanlah Nzel!" Ujar Rara meyakinkan Anzel.

Mendengar ucapa Rara, Anzel pun hanya diam. Laki-laki tampan itu berfikir begitu dalam.

Hingga ia pun bersiap menjawab tantangan Rara.

----------

Bersambung

Episodes
1 Bab 1 - Dihadang Orang gila
2 Bab 2 - Hal Tak Terduga
3 Bab 3 - Dipaksa Mama
4 Bab 4 - Adegan Panas Anzel
5 Bab 5 - Ada Yang Datang
6 Bab 6 - Pertentangan Rara
7 Bab 7 - Kisah Mendiang Airin
8 Bab 8 - Perbincangan Sarasti
9 Bab 9 - Bertemu Anzel
10 Bab 10 - Mengatur Pertemuan
11 Bab 11 - Rencana Sania bertemu Rara
12 Bab 12 - Hal tak terduga
13 Bab 13 - Hampir ketinggalan pesawat
14 Bab 14 - Tiba di Jakarta
15 Bab 15 - Perjanjian Kontrak
16 Bab 16 - Bertemu keluarga Hartanto
17 Bab 17 - Pergulatan Batin
18 Bab 18 - Ketakutan Sania
19 Bab 19 - Keluar dari hotel
20 Bab 20 - Beda pendapat
21 Bab 21 - Bertemu Sania
22 Bab 22 - Membeli gaun pengantin
23 Bab 23 - Kehilangan HP
24 Bab 24 - Dugaan Rara
25 Bab 25 - Wejangan paman Hasan
26 Bab 26 - Rumah Baru
27 Bab 27 - Ajakan menikah lagi
28 Bab 28 - Keburukan Sania
29 Bab 29 - Hari pernikahan
30 Bab 30 - Berlian Baru keluarga Hartanto
31 Bab 31 - Salah tingkah
32 Bab 32 - Percaya diri
33 Bab 33 - Rasa kesal Sania
34 Bab 34 - Bertemu Juan
35 Bab 35 - Bulan madu
36 Bab 36 - Rencana akhir bulan
37 Bab 37 - Menemui Mama mertua
38 Bab 38 - keberadaan Ayah Rara
39 Bab 39 - Rasa bersalah
40 Bab 40 - Kado untuk Arka
41 Bab 41 - Perebutan Hak Waris
42 Bab 42 - Kesehatan Presdir Hartanto
43 Bab 43 - Pulang Bulan Madu
44 Bab 44 - Akhir Hidup Ayah Rara
45 Bab 45 - Akhir Yang Bahagia
46 Dear Para Pembaca Setia
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Bab 1 - Dihadang Orang gila
2
Bab 2 - Hal Tak Terduga
3
Bab 3 - Dipaksa Mama
4
Bab 4 - Adegan Panas Anzel
5
Bab 5 - Ada Yang Datang
6
Bab 6 - Pertentangan Rara
7
Bab 7 - Kisah Mendiang Airin
8
Bab 8 - Perbincangan Sarasti
9
Bab 9 - Bertemu Anzel
10
Bab 10 - Mengatur Pertemuan
11
Bab 11 - Rencana Sania bertemu Rara
12
Bab 12 - Hal tak terduga
13
Bab 13 - Hampir ketinggalan pesawat
14
Bab 14 - Tiba di Jakarta
15
Bab 15 - Perjanjian Kontrak
16
Bab 16 - Bertemu keluarga Hartanto
17
Bab 17 - Pergulatan Batin
18
Bab 18 - Ketakutan Sania
19
Bab 19 - Keluar dari hotel
20
Bab 20 - Beda pendapat
21
Bab 21 - Bertemu Sania
22
Bab 22 - Membeli gaun pengantin
23
Bab 23 - Kehilangan HP
24
Bab 24 - Dugaan Rara
25
Bab 25 - Wejangan paman Hasan
26
Bab 26 - Rumah Baru
27
Bab 27 - Ajakan menikah lagi
28
Bab 28 - Keburukan Sania
29
Bab 29 - Hari pernikahan
30
Bab 30 - Berlian Baru keluarga Hartanto
31
Bab 31 - Salah tingkah
32
Bab 32 - Percaya diri
33
Bab 33 - Rasa kesal Sania
34
Bab 34 - Bertemu Juan
35
Bab 35 - Bulan madu
36
Bab 36 - Rencana akhir bulan
37
Bab 37 - Menemui Mama mertua
38
Bab 38 - keberadaan Ayah Rara
39
Bab 39 - Rasa bersalah
40
Bab 40 - Kado untuk Arka
41
Bab 41 - Perebutan Hak Waris
42
Bab 42 - Kesehatan Presdir Hartanto
43
Bab 43 - Pulang Bulan Madu
44
Bab 44 - Akhir Hidup Ayah Rara
45
Bab 45 - Akhir Yang Bahagia
46
Dear Para Pembaca Setia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!