Bab 4 - Adegan Panas Anzel

Dan Brakkk! Pintu kamar pun tertutup.

Anzel pun menarik tangan Rara dan menggandeng nya menuju kamar tidur, dengan cepat Anzel menjatuhkan tubuh Rara ke kasur.

"Apa lagi ini Nzel? Kamu mau apain aku, kita kan sahabat Nzel, jangan bilang kamu mau aneh-aneh sama aku!" Tanya Rara dengan perasaan tak karuan.

"Sebenarnya aku memendam rasa ini sangat lama kepadamu Ra, kamu terlalu baik dan sempurna bagiku, hingga persahabatan ini berlangsung sampai 5 tahun, selama ini aku memendam rasa kepadamu. Asal kamu tahu aku ingin sekali memilikimu Ra, kamu alasanku untuk terus berjuang, terimakasih untuk 5 tahun ini, persahabatan kita sungguh indah. Dan biarkan malam ini menjadi malam terindahku untuk kita." Ujar Anzel berkata kepada Rara.

Tubuh Anzel pun berdiri dihadapan Rara yang sudah terlentang di atas kasur, laki-laki tampan itu bergegas naik ke atas tubuh Rara dan menindihnya, kedua tangan Rara pun digenggamnya erat hingga Rara tidak bisa berkutik.

"Apa yang kamu lakukan Nzel, ah lepaskan tanganku dan pergi dari atas badanku!" Pinta Rara sambil menggoyangkan badanya.

Anzel yang melihat Rara mulai tak nyaman malah menyambar bibir Rara dengan bibirnya, ciuman panas itu pun tidak bisa terelakan lagi.

"Aku mencintaimu Ra, aku ingin sekali mencoba ini denganmu." Ujar Anzel saat melepas kecupan di bibirnya.

"Sudahlah nikmatilah, aku ingin kita jadi  pasangan malam ini." Jawab Anzel dengan penuh gairah.

"Aku nggak nyangka Nzel kalau kamu suka denganku, kita kan sahabat, bukankah kamu ini orang yang selalu ada untukku, selalu menjagaku, dan kenapa kau malah melakukan ini Nzel?" Tanya Rara dengan kesalnya.

"Aku cemburu saat kamu bilang Mamamu mau menikahkanmu, aku nggak mau kehilangan kamu Ra!" Ucap Anzel menjelaskan dengan terus mencengkram tangan Rara diatas kasur.

"Iya tapi kita kan belum nikah Nzel, kamu jangan aneh-aneh ah, lepaskan tanganku sekarang!" Pinta Rara memohon kepada Anzel.

"Aku tanya sama kamu, apa kamu juga suka sama aku?" Tanya Anzel dengan nada emosi sekarang.

"Aaa-aku cuma nganggap kamu sahabatku Nzel, itu pun nggak lebih, aku nyaman sama kamu cuma sebatas sahabat." Ucap Rara sambil berkaca-kaca.

"Seharusnya kamu tau Ra gimana perasaanku dari dulu, aku nggak pernah seperti ini sebelumnya, hanya padamulah aku berani seperti ini." Tutur Anzel menjelaskan.

"Tolong bukalah hatimu untukku!" Air mata Anzel tak terasa jatuh di pipi Rara.

Rara pun tertegun, hatinya luluh melihat ada seorang laki-laki tampan dan baik hati yang mengutarakan perasaanya dengan tulus, hatinya pun mulai terbuka, Rara pun lalu memeluk tubuh Anzel dengan eratnya. Tangan yang dicengkeram Anzel kini terlepas, sambil menangis Mereka pun terbuai dalam kehangatan duniawi bersama.

"Aku juga sayang kamu Nzel, aku ingin memilikimu juga." Dalam hatinya Rara juga ingin memuaskan dan menikmati sensasi bercinta dengan Anzel.

Di Dalam kamar mewah itu pun jadi saksi gairah mereka berdua. Anzel yang tak sabar lalu membuka kancing kemeja baju Rara satu persatu, hingga memperlihatkan belahan dada Rara yang menantang. Anzel pun yang melihat itu langsung kalap, dibukanya bajunya hingga terlihat tubuh atletisnya, tanpa rasa malu Rara membantu membuka kancing celana Anzel dan melepasnya.

Anzel pun cukup terkejut melihat Rara berani membuka kancing celananya, dia pun semakin penasaran dan membuka Bra milik Rara dari belakang dengan gigitan mulutnya. Anzel pun lalu mencium punggung Rara dengan mesranya.

Suara ******* yang menggoda kini keluar dari mulut Rara, dengan semangat Anzel mencengkram dan memainkan dua gundukan bola Rara yang menantang itu. Dan menenggelamkan mulutnya dengan memberi gigitan yang menyenangkan.

Dan benar saja Rara semakin berteriak tak karuan, karena baru kali ini ia merasakan hal seperti ini, pantas saja dia terus berteriak dan mendesah kencang.

"Kamu melihatnya Nzel, baru pertama kali ada laki-laki yang melihat tubuhku, dan kamu yang pertama menikmatinya!" Ujar Rara memberi tahu Anzel yang tengah asyik memainkan gundukannya itu dengan mulutnya.

Anzel pun terus menikmatinya, dengan mengeluarkan ******* maut, dia pun mulai mengeksplor bagian tubuh Rara yang lain. Mereka pun memulai inti dari proses bercinta mereka. Ya, Anzel dan Rara benar-benar menggila terbuai oleh cinta satu malam mereka.

"Ayo Ra aku akan memasukkannya kamu siapkan?" Tanya Anzel lagi.

"Aku siap tapi pelan-pelan aja ya Nzel!" Pinta Rara kepada Anzel.

Mendengar Rara mengatakan itu semakin terpaculah Anzel untuk segera pasang badan, diluar dugaan sesi bercinta perdana mereka berdua berlangsung sekitar 10 menitan, karena ketidaktahuan mereka dan kurangnya pengalaman membuat mereka menjadi kebingungan.

Rara pun dibuat lemah tak berdaya dengan kekuatan Anzel diranjang, dia dibuat remuk, benteng pertahanan Rara akhirnya jebol juga. 

"Aww pelan-pelan Nzel, jangan kasar-kasar!" Ucap Rara sambil menepuk pundak Anzel.

"Yang halus dong Nzel, jangan barbar, perih tau!" Celoteh Rara dengan nada kesal.

Kamu harusnya penuh perasaan jangan terbawa nafsu gini dong." Ujar Rara menjelaskan dengan nafas ngos-ngosan

"Aku sudah berusaha yang terbaik Ra, maafkan aku kalau aku terlalu terbawa suasana!" Sambil terus mencoba dan mencoba menembus benteng pertahanan Rara.

"Awww sakit!!" Teriak Rara dengan kencangnya.

Anzel pun langsung menutup mulut Rara dengan tangan nya.

"Sssttt!, Jangan keras-keras Ra, nanti ada yang dengar kita!" Celoteh Anzel meminta Rara untuk tidak teriak.

"Ganti gaya, biar aku yang ada di bawah!" Jawab Rara dengan kesal.

Setelah berdebat panjang Rara pun menyuruh Anzel berganti gaya, malam yang penuh dengan gairah mereka lewati bersama saat itu. Tak terlintas di benak Rara kalau dia akan melakukan hubungan badan bersama Anzel.

Setelah beberapa menit berlalu Rara pun terbuai oleh kubangan nikmat sampai dia lupa diri. Tiba-tiba saja Anzel mempercepat gerakanya.

 "Aw Jangan dikeluarkan didalam Nzel!" Rara benar-benar kaget dan panik.

Benar saja Rara pun langsung mendorong tubuh Anzel dengan cepat dan berlari ke kamar mandi tanpa menggunakan baju sehelai pun. Dia benar-benar panik saat itu.

"Aduh bagaimana ini, apa yang sudah aku lakukan!, bodoh sekali kamu ini Ra!" Sambil menonjok wajahnya dengan tanganya.

Rara benar-benar menyesal dibuatnya, kenapa Anzel yang merupakan sahabatnya sendiri melakukan hal ini, dan bodohnya dia pun menikmatinya tadi. 

"Semoga saja tidak terjadi apa-apa habis ini, aduh aku menyesal sekali!" Celoteh Rara terus menerus menyalahkan dirinya.

Setelah beres ganti baju Rara pun melihat keadaan anzel.

Anzel yang kecapekan pun sampai tertidur lelap. Matanya tertutup rapat, tubuhnya pun tergeletak di kasur tanpa memakai sehelai kain pun.

Rara pun langsung menyelimuti tubuh Anzel dengan selimut, dan bergegas untuk keluar dari kamar Anzel.

Di Depan pintu luar kamar, Rara pun terdiam dan kebingungan menoleh kekanan dan kekiri.

"Aduh aku harus kemana ini, sedangkan aku pun tidak tahu dimana letak kamar tamu." Ujar Rara kebingungan.

Terdengar suara langkah kaki dari lantai bawah menuju lantai atas.

"Brak!, brak!, brak, suara langkah kaki itu semakin lama semakin kencang.

"Sial! Ada orang yang mau naik kesini, aku harus gimana ini!" Sekujur tubuh Rara benar-benar gemetaran.

----------

Bersambung

Episodes
1 Bab 1 - Dihadang Orang gila
2 Bab 2 - Hal Tak Terduga
3 Bab 3 - Dipaksa Mama
4 Bab 4 - Adegan Panas Anzel
5 Bab 5 - Ada Yang Datang
6 Bab 6 - Pertentangan Rara
7 Bab 7 - Kisah Mendiang Airin
8 Bab 8 - Perbincangan Sarasti
9 Bab 9 - Bertemu Anzel
10 Bab 10 - Mengatur Pertemuan
11 Bab 11 - Rencana Sania bertemu Rara
12 Bab 12 - Hal tak terduga
13 Bab 13 - Hampir ketinggalan pesawat
14 Bab 14 - Tiba di Jakarta
15 Bab 15 - Perjanjian Kontrak
16 Bab 16 - Bertemu keluarga Hartanto
17 Bab 17 - Pergulatan Batin
18 Bab 18 - Ketakutan Sania
19 Bab 19 - Keluar dari hotel
20 Bab 20 - Beda pendapat
21 Bab 21 - Bertemu Sania
22 Bab 22 - Membeli gaun pengantin
23 Bab 23 - Kehilangan HP
24 Bab 24 - Dugaan Rara
25 Bab 25 - Wejangan paman Hasan
26 Bab 26 - Rumah Baru
27 Bab 27 - Ajakan menikah lagi
28 Bab 28 - Keburukan Sania
29 Bab 29 - Hari pernikahan
30 Bab 30 - Berlian Baru keluarga Hartanto
31 Bab 31 - Salah tingkah
32 Bab 32 - Percaya diri
33 Bab 33 - Rasa kesal Sania
34 Bab 34 - Bertemu Juan
35 Bab 35 - Bulan madu
36 Bab 36 - Rencana akhir bulan
37 Bab 37 - Menemui Mama mertua
38 Bab 38 - keberadaan Ayah Rara
39 Bab 39 - Rasa bersalah
40 Bab 40 - Kado untuk Arka
41 Bab 41 - Perebutan Hak Waris
42 Bab 42 - Kesehatan Presdir Hartanto
43 Bab 43 - Pulang Bulan Madu
44 Bab 44 - Akhir Hidup Ayah Rara
45 Bab 45 - Akhir Yang Bahagia
46 Dear Para Pembaca Setia
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Bab 1 - Dihadang Orang gila
2
Bab 2 - Hal Tak Terduga
3
Bab 3 - Dipaksa Mama
4
Bab 4 - Adegan Panas Anzel
5
Bab 5 - Ada Yang Datang
6
Bab 6 - Pertentangan Rara
7
Bab 7 - Kisah Mendiang Airin
8
Bab 8 - Perbincangan Sarasti
9
Bab 9 - Bertemu Anzel
10
Bab 10 - Mengatur Pertemuan
11
Bab 11 - Rencana Sania bertemu Rara
12
Bab 12 - Hal tak terduga
13
Bab 13 - Hampir ketinggalan pesawat
14
Bab 14 - Tiba di Jakarta
15
Bab 15 - Perjanjian Kontrak
16
Bab 16 - Bertemu keluarga Hartanto
17
Bab 17 - Pergulatan Batin
18
Bab 18 - Ketakutan Sania
19
Bab 19 - Keluar dari hotel
20
Bab 20 - Beda pendapat
21
Bab 21 - Bertemu Sania
22
Bab 22 - Membeli gaun pengantin
23
Bab 23 - Kehilangan HP
24
Bab 24 - Dugaan Rara
25
Bab 25 - Wejangan paman Hasan
26
Bab 26 - Rumah Baru
27
Bab 27 - Ajakan menikah lagi
28
Bab 28 - Keburukan Sania
29
Bab 29 - Hari pernikahan
30
Bab 30 - Berlian Baru keluarga Hartanto
31
Bab 31 - Salah tingkah
32
Bab 32 - Percaya diri
33
Bab 33 - Rasa kesal Sania
34
Bab 34 - Bertemu Juan
35
Bab 35 - Bulan madu
36
Bab 36 - Rencana akhir bulan
37
Bab 37 - Menemui Mama mertua
38
Bab 38 - keberadaan Ayah Rara
39
Bab 39 - Rasa bersalah
40
Bab 40 - Kado untuk Arka
41
Bab 41 - Perebutan Hak Waris
42
Bab 42 - Kesehatan Presdir Hartanto
43
Bab 43 - Pulang Bulan Madu
44
Bab 44 - Akhir Hidup Ayah Rara
45
Bab 45 - Akhir Yang Bahagia
46
Dear Para Pembaca Setia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!