Ksatria di Medan Perang

Sejak malam pertemuan dengan keluarga pak Sigit hati dan pikiran Satria rasanya buntu, ia berharap sang wanita yang di jodohkan dengannya akan menolak tapi apa lacur ternyata wanita itu menerima perjodohan.

'****..sia lan ternyata wanita ini menerima' umpatnya dalam hati, ia kesal dan marah tapi hanya bisa diam sambil menahan emosi.

Satria memandang wanita di depannya, rambutnya di cat warna coklat, cukup cantik dan manis, tingginya sekitar sebahunya, lebih tinggi Gadisha sedikit, seorang dokter muda.

Perbincangan kedua orang tua mereka makin mengerucut ke arah pertunangan, tapi sang pemeran utama masih diam membisu. Satria melirik ke arah wanita di sebelahnya yang juga hanya diam. Kania Saraswati nama yang baru di kenalkan tadi saat awal pertemuan, type wanita penurut dan patuh pada orang tua.

'eheem..kamu nggak menolak dengan perjodohan ini Kania?' tanya Satria datar tanpa ekspresi dan tanpa basa-basi saat Satria meminta waktu untuk berbicara berdua di lain tempat.

Kania terdiam sesaat lalu menjawab ' apa saya punya pilihan itu?'

Satria melengoskan wajahnya 'Setidaknya kamu bisa satu suara untuk membantuku menolak perjodohan ini, bagaimana kita bisa menikah kita saja tidak saling mencintai bahkan bertemu pun baru sekarang' Satria bicara dengan emosi yang setengah mati ia kendalikan

Kania menarik napas dalam pikirannya pun ruwet bagai benang kusut, ia tidak bisa menolak niat orang tuanya untuk menjodohkan dengan pria ini. Pertama kali melihatnya ia terkesima melihat Satria, seorang polisi perwira pertama yang gagah, kulit sawo matang dan berwajah manis. Tapi pembicaraan yang mereka lakukan sekarang ia cukup tahu kalau Satria menolak dengan keras perjodohan ini dengan alasan tidak saling mencintai, apakah Satria sudah punya kekasih? pertanyaan yang ada di benak Kania

'Kita bisa saling mengenal lebih dulu..tidak ada salahnya mencoba, sekuat apapun kita menolak jika memang takdirnya kita berjodoh kita bisa apa? ' ujar Kania tiba-tiba membangunkan lamunan Satria.

'Mas Satria sudah punya kekasih?' Kania bertanya lagi berharap Satria mau jujur.

Bukan menjawab Satria malah mengusap wajahnya, rasa bersalah pada Gadisha makin besar entah dengan cara apa ia harus menjelaskan masalah ini, dan entah ia bisa untuk melepas Gadisha jangankan menjalaninya hanya dengan membayangkan saja Satria merasa perih dihatinya.

Satria menatap Kania 'Kamu yakin bisa sedangkan kita berjauhan, bagaimana kita bisa saling mengenal aku di Yogya sedangkan kamu di sini? ' tanya Satria

'Bukannya sekarang jaman sudah canggih mas..ada banyak media yang bisa mendekatkan kita, asal kita bisa membuka diri untuk saling mengenal' Kania berbicara dengan yakin.

'Berarti kamu menyetujui rencana orang tua kita? kamu tidak ada niat untuk menolak?' Satria makin frustasi ternyata Kania seolah tidak keberatan dengan rencana ini.

Kania mengangguk 'demi kebahagiaan orang tua kita mas apa salahnya kita mengikuti keinginan mereka, mereka sudah menjadi orang tua yang luar biasa hingga kita seperti ini, dan rencana ini pun bukan hal yang buruk. Aku dan kamu masih bisa saling menjajaki siapa tau cinta akan tumbuh seiring waktu'.

Satria melongo mendengar Kania berbicara, 'Lalu aku harus mengorbankan hati seseorang begitu? oh ****..how come?? aku sangat mencintainya, mungkin hanya dia yang aku cintai, kamu siap jika kita bersama tapi hatiku tetap hanya untuk dia?'

'Hanya Tuhan yang tahu semua Mas..semua sudah ada bagiannya, kita serahkan pada Tuhan'

Sungguh Satria merasa menghadapi Kania seperti dia bertemu dengan seorang pendakwah, ia tertawa miring 'Kamu tidak punya kekasih Kania? aku tak mengira kamu bisa sewise ini dalam berbicara'

'Aku hanya menjalani takdirku..aku adalah orang yang optimis apapun bisa dilakukan asal kita bersungguh-sungguh termasuk menjadi istrimu' timpal Kania.

Sejujurnya Kania lelah dengan hatinya yang berkali-kali mengalami kegagalan, kekasihnya lebih banyak memanfaatkan posisi Kania yang notabene seorang anak petinggi negara.

Ketika ia tahu niat ayahnya yang akan menjodohkannya dengan anak dari teman ayahnya ia bersedia dengan harapan tidak ada lagi drama laki-laki yang berlindung di bawah kekuasaan ayahnya.

Kania menatap Satria yang berdiri membelakanginya 'Apa aku terlihat begitu buruk di matamu sehingga kamu sangat tidak ingin kita dekat?'

Satria menoleh ia menelisik lebih dalam wajah Kania, wanita ini memang tidak kurang apapun cantik pintar dan keliatan juga santun tapi baginya Gadisha masih merajai hatinya. Satria menghembuskan napas.

'Berikan aku waktu, biarkan aku menghilangkan semua rasa yang aku punya untuk seseorang, setelah itu baru aku siap untuk memulai lagi bersamamu'

***

Seharian Satria tak bersemangat, emosi yang tinggi, napsu makan menghilang karena mendadak mulut terasa pahit. Pikiran pecah antara pekerjaan dan urusan cinta, mau tak mau ia harus membuat pilihan. Pilihan yang sangat berat melebihi pilihan ketika ia di beri tugas yang berat.

Satria harus mengorbankan cintanya pada Gadisha, mengorbankan segala rasa yang ia punya. Rasa tak rela jika Gadisha dimiliki laki-laki lain, rasa cemburu kala ia melihat Gadisha bersama laki-laki lain.

Satria menimbang kapan ia akan berbicara pada Gadisha, jika ditunda semakin lama maka ia merasa menjadi orang terjahat karena semakin memberi harapan palsu.

Ponsel yang sedari tadi ia pegang hanya menampilkan nama kontak Gadisha saja, sejak pulang dari rumah orang tuanya ia tidak punya keberanian untuk menghubungi kekasihnya. Bukan tidak rindu tapi ketakutan untuk menghadapi kenyataan lebih membelenggu jiwanya, kenyataan bahwa esok Gadisha bukan lagi miliknya.

Akhirnya dengan tak bersemangat ia mengetuk nomor kontak Gadisha .

Assalamu 'alaikum Sayang..' sapa Satria lesu

'Wa alaikumusalam..

'Dish ada yang mau mas bicarakan..mas ke rumah atau kita bicara di luar?' Satria berkata dengan agak lesu..menarik napas sangat berat.

'Ada apa? serius? kalau serius mending kita ketemu di rumah saja mas..malah lebih private' jawab Gadisha di ujung telepon.

'Baiklah habis magrib mas kesana' balas Satria pelan.

'Oke aku tunggu'

'assalamu 'alaikum..' tutup Gadisha

'wa alaikumusalam..''

Telepon di tutup, hati Satria makin tidak karuan, 'ini malam terakhir aku bertemu denganmu sayang' katanya pada diri sendiri sambil mengusap foto gadisha dengan ibu jarinya. 'Mas minta kamu jangan sedih..tetaplah menjadi gadisku yang kuat dan mandiri sampai kamu temukan orang yang akan menyayangimu dengan tulus' Satria berbisik dengan menahan genangan air mata, dadanya sesak serasa ditindih ribuan karung beras.

Takdir cinta yang menggores luka teramat dalam. Tak mudah untuk melepas semua seperti saat aku meraihmu, namamu akan aku simpan di sudut Hati yang tak tergantikan tetap merajai cinta yang datang

***

Kalau harus ku mengingatmu lagi

Aku takkan sanggup dengan yang terjadi pada kita

Jika melupakanmu hal yang mudah

Ini takkan berat, takkan membuat hatiku lelah

Kalah, kuakui aku kalah

Cinta ini pahit dan tak harus memiliki

Jika aku bisa, ku akan kembali

Ku akan merubah takdir cinta yang kupilih

Meskipun tak mungkin, walaupun ku mau

Membawa kamu lewat mesin waktu

Jika melupakanmu hal yang mudah

Ini takkan berat, takkan membuat hatiku lelah

Panjang perjalanan yang harus kulalui

Merelakanmu

Jika aku bisa, ku akan kembali

Ku akan merubah takdir cinta yang kupilih

Meskipun tak mungkin, walaupun ku mau

Membawa kamu lewat mesin waktu, ho-uh-oh

Wo-uh-oh

Jika aku bisa, ku akan kembali

Ku akan merubah takdir cinta yang kupilih

Meskipun tak mungkin, walaupun ku mau

Membawa kamu, oh-oh

Jika aku bisa, ku akan kembali

Ku akan merubah takdir cinta yang kupilih

Meskipun tak mungkin, walaupun ku mau

Membawa kamu lewat mesin waktu

Mesin Waktu

Budi Doremi

Episodes
1 Perjalanan Awal
2 Malam pertama yang sunyi
3 I Like Monday
4 Alun-alun utara
5 Bayu Aji Satria
6 Dadar Telor plus Kecap
7 Bayar masing-masing?
8 Asisten Dosen Cantik
9 Bukan kencan romantis
10 Paranoid akut
11 Satria tak ksatria
12 Apa maumu?
13 Ksatria di Medan Perang
14 Hati-hati !
15 Aku baik-baik saja
16 Time to healing
17 Tetangga Baru
18 Tamu Tak di Undang
19 Terpesona aku terpesona
20 Dilema
21 Seperti Benang Kusut
22 Kebahagiaan semu
23 Tak berani bermimpi
24 Andai aku..andai kamu!
25 Bete Akut
26 Malang tak dapat di tolak
27 Mencarimu
28 Sisa Rasa
29 Menjadi orang tak berguna
30 Menjadi orang tak berarti
31 Mencintaimu walau tanpa harapan
32 Perisai diri
33 Katakan walaupun menyakiti
34 Aku sanggup berdiri
35 Menuntaskan masa lalu demi meraih masa depan
36 Reborn
37 Siapa ya?
38 Kenalan Pemaksa
39 Loosing You (Kehilanganmu)
40 Really loosing You
41 Really Loosing You part 2
42 Unbelieveable
43 Bersyukur
44 Antara mimpi dan harapan
45 Bule KW sangat romantis
46 Membuang keraguan
47 Cinta bersyarat
48 How can i not love you
49 Jauh di mata dekat di hati
50 You one and only
51 Calon istri sultan
52 Membuka tabir 1
53 Membuka tabir 2
54 Mengunci hati
55 Rencanaku tidak sebaik rencana Tuhan.
56 I Belong With You
57 Suamiku surgaku
58 Keindahan dunia
59 Menjaga titipanNya.
60 Menjaga keduanya
61 Kamu akan jadi papi..Bangunlah!!
62 Ayah bule
63 Keputusan Berat demi kalian (end)
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Perjalanan Awal
2
Malam pertama yang sunyi
3
I Like Monday
4
Alun-alun utara
5
Bayu Aji Satria
6
Dadar Telor plus Kecap
7
Bayar masing-masing?
8
Asisten Dosen Cantik
9
Bukan kencan romantis
10
Paranoid akut
11
Satria tak ksatria
12
Apa maumu?
13
Ksatria di Medan Perang
14
Hati-hati !
15
Aku baik-baik saja
16
Time to healing
17
Tetangga Baru
18
Tamu Tak di Undang
19
Terpesona aku terpesona
20
Dilema
21
Seperti Benang Kusut
22
Kebahagiaan semu
23
Tak berani bermimpi
24
Andai aku..andai kamu!
25
Bete Akut
26
Malang tak dapat di tolak
27
Mencarimu
28
Sisa Rasa
29
Menjadi orang tak berguna
30
Menjadi orang tak berarti
31
Mencintaimu walau tanpa harapan
32
Perisai diri
33
Katakan walaupun menyakiti
34
Aku sanggup berdiri
35
Menuntaskan masa lalu demi meraih masa depan
36
Reborn
37
Siapa ya?
38
Kenalan Pemaksa
39
Loosing You (Kehilanganmu)
40
Really loosing You
41
Really Loosing You part 2
42
Unbelieveable
43
Bersyukur
44
Antara mimpi dan harapan
45
Bule KW sangat romantis
46
Membuang keraguan
47
Cinta bersyarat
48
How can i not love you
49
Jauh di mata dekat di hati
50
You one and only
51
Calon istri sultan
52
Membuka tabir 1
53
Membuka tabir 2
54
Mengunci hati
55
Rencanaku tidak sebaik rencana Tuhan.
56
I Belong With You
57
Suamiku surgaku
58
Keindahan dunia
59
Menjaga titipanNya.
60
Menjaga keduanya
61
Kamu akan jadi papi..Bangunlah!!
62
Ayah bule
63
Keputusan Berat demi kalian (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!