Hari Minggu diwarnai matahari yang cerah, tapi yang lebih penting hati yang bahagia. Semalam menjadi warna pertama untuk Gadisha ketika ia mendapat teman baru di kota ini. Kenapa Gadisha bisa langsung bisa menerima pertemanan dari Satria?, padahal mereka baru pertama kali bertemu. Mungkin karena Gadisha melihat Satria seorang abdi Negera yang bisa dipercaya bukan orang yang hanya iseng-iseng untuk berkenalan.
Dulu waktu kecil ia memiliki banyak teman main di sekitar rumah ini, tapi rata-rata mereka penduduk pendatang yang ikut tinggal ketika orang tuanya bertugas di kota ini. Seiring orang tuanya berpindah kota maka keluarganya akan ikut pindah juga, hanya keluarga Gadisha yang memutuskan membeli rumah di sini.
Hari Minggu biasanya mbok Jum tidak datang ke rumah, sebagai pekerja rumahan ia pun mendapat hak libur untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga.
Drrttt..drttt...drtt..
Telepon dari nomor Ganesha tertera di layar
'Halo Assalamu'alaikum A..' Jawab Gadisha sambil tangan kanannya membuka pintu teras belakang.
'Wa alaikumusalam neng..gimana kamu sehat? ' tanya Ganes
'Alhamdulillah neng sehat, baik dan happy hehehe' Gadisha menjawab sambil menduduki kursi di teras belakang.
'Wahh ada apa nih kayaknya kamu sedang bahagia ya..pasti udah punya pacar nih' goda Ganesha pada adiknya
'loh memang bahagia harus punya pacar aja..aku kan jojoba jomblo-jomblo bahagia, dan yang pasti aku jojokara jomblo-jomblo kaya raya hahaha' tawa Gadisha meledak membuat Ganesha mendengus
'Huh sombong kamu..awas loh ntar ada yang nyuri' ledek Ganesha
'ngga akan atuh kan udah ada pak polisi yang jagain ...eitsss' Gadisha menutup mulutnya karena keceplosan.
'Neng udah punya pacar polisi?' selidik Ganesha
'Ngga ding A itu mah iseng aja' Gadisha berkelit
'Ah kalau bener juga ngga apa-apa biar Aa tenang kalau kamu sudah ada yang jagain, tapi tetep hati-hati neng..oh ya Aa mau bilang mobil papa Aa suruh orang untuk kirim ke kamu ya sayang tidak dipakai, kalau di situ sekali-kali kamu bisa Pakai apalagi nanti kalau kamu sudah kerja' Panjang lebar Ganesha merayu Gadisha
'Ya sudah kalau itu lebih baik, Disha terima daripada mobilnya jadi rusak karena tidak dipakai' akhirnya Gadisha mengalah
'Okay neng geulis Aa akan urus kamu tunggu aja kabarnya.. Assalamu'alaikum ' Ganesha menutup teleponnya
' Wa Alaikum salam' huaah..Gadisha menarik napas dalam merasakan hawa sejuk dari teras belakang yang ditanami aneka pohon buah.
'Sepertinya ke salon tidak buruk juga, creambath sekalian luluran mumpung masih punya waktu' pikirnya dalam hati, Gadisha segera bersiap untuk sarapan dan mandi. Ia hanya mendadar telor dan nasi putih plus kecap, makanan sederhana tapi nikmat. Setelah kenyang lalu ia segera masuk kamar mandi.
Notifikasi masuk ke ponselnya ketika Gadisha masih di kamar mandi.
'Selamat pagi nona..selamat hari Minggu' pesan masuk dari nama di layar Pol Satria
Lama Gadisha tidak membalas pesan.
Sementara di bagian Barat kota Satria baru selesai berolah raga, tuntutan profesinya mengharuskan ia menjaga kebugaran dan bentuk tubuh yang proporsional. Keringat masih mengucur di seluruh tubuh, lari pagi sejauh 5Km sudah biasa ia jalani setiap Minggu. Sambil menyeka keringat dengan handuk kecil tangan kanannya membuka aplikasi hijau, rasa penasaran masih bercokol di kepalanya tentang gadis yang bernama Gadisha. Terlihat di layar Gadisha online 10 menit yang lalu, tangannya mulai menari mengetikkan kalimat salam pembuka.
Beberapa menit menunggu tidak ada balasan dari gadis yang di harapkannya, kemudian Satria beranjak ke dalam rumah untuk mulai membersihkan tubuh.
Satria sedang mendadar telor untuk sarapan ketika ia mendengar notifikasi masuk ke ponselnya.
'Wa Alaikum salam..sama-sama happy nice weekend' balasan chat dari Gadisha
Seketika senyumnya melebar rasa senang dan berdebar mendapat balasan dari sang gadis. Dengan tak sabar Satria langsung mendial nomor Gadisha
'lagi apa?' sambar Satria sambil tersenyum simpul
'Assalamu'alaikum' Gadisha mengucap salam
Satria gelagapan sambil salah tingkah walau tidak terlihat dari seberang sana.
'Wa Alaikum salam..hehe maaf aku terlalu terburu-buru' jawab Satria cengengesan.
Perwira pertama polisi bisa salah tingkah hanya gara-gara seorang gadis biasa.
'Sedang apa Dis?' tanya ulang Satria sambil mengaduk piring berisi nasi telor ceplok dan kecap.
'Sedang menerima telpon dari mas' jawab Gadisha
'Mas lagi makan ya seperti bunyi sendok' tanya gadis lagi
'Iya baru mau sarapan..nasib bujangan makan cuma sama telor dadar dikasih kecap' Jawab Satria sambil mengunyah nasinya
Gadisha terdiam 'koq bisa sama sih menu sarapannya' jawab Gadisha dalam hati.
'Halo halo..koq diam Dis ? kamu mau yaa..enak loh ini' goda Satria memanas-manasi Gadisha
' Yee..aku udah duluan ya sarapan nasi plus telor dadar kecap, mas Satria nyontek nih' balas Gadisha menggoda Satria
'Haish serius ..masa kita bisa sehati gitu menu sarapannya..waah beneran nih kita jodoh hahaha' tawa renyah Satria sambil masih mengunyah makannya.
'hemm..' Gadisha hanya mencebikkan bibirnya
'Hari ini mau kemana Dis' tanya Satria kepo
'Mau tau aja apa mau tau banget?' Gadisha meledek sambil terkekeh
'Ya mau taulah siapa tau aku bisa jadi pengawalnya gitu, gadis cantik kayak kamu nanti ada yang culik loh' Satria menakut-nakuti.
'Mana ada yang culik aku , rugi kalau culik aku makannya banyak bisa-bisa penculiknya tekor' balas Gadisha
'Hahahaha..bisa aja kamu' Satria tertawa renyah. Nasi di piringnya sudah habis sendoknya hanya di jilati karena masih ada rasa kecap manis, tingkahnya seperti bocah kalau sudah bertemu pujaan hati.
'Kamu Belum jawab pertanyaan mas Dis..hari ini mau kemana?' ulang Satria lagi
'Kepo akut nih mau tau aja' ledek Gadisha
'Ishh awas ya kamu nanti mas datang ke rumahmu bawa tim pemburu gadis hahaha' tawa Satria meledak.
'Ayo kalau berani datang aja, belum tau ya kalau di depan ada anjing galak' Jawab Gadisha
'aah nggak takut anjing galak, lebih takut sama camer galak' timpal Satria sambil tertawa
Tak terasa hampir satu jam obrolan di ponsel, sampai rencana ke salon jadi mundur. Akhirnya Gadisha memberitahu kalau ia akan ke salon di mall untuk berbagai treatment.
'Nanti kalau sudah mau selesai kabari mas, biar mas jemput sekalian temani mas beli sesuatu' pinta Satria
'Aku nggak mau ngerepotin mas, masih bisa pulang sendiri' jawab Gadisha
'Nggak repot koq emang mas yang minta' Satria meyakinkan Gadisha
Ternyata susah juga mendekati gadis mandiri apa-apa bisa dikerjain sendiri, seakan tidak perlu yang namanya laki-laki. Satria memijat alisnya memikirkan Gadisnya yang memang agak berbeda dari perempuan yang ia temui.
Setelah pembicaraan selesai dan berjanji akan bertemu di mall 3 Jam lagi Satria merapikan bekas makannya, mencuci piring dan menyapu lantai. Hidup di asrama sebagai bujangan memaksanya untuk bisa melakukan semuanya sendiri.
Satria keluar dari rumahnya berniat mencuci motornya untuk bersiap menjemput Gadisha di mall, ' kamu mandi dulu ya biar cakep kayak yang punya' berkata pada diri sendiri sambil senyum sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Astria
🤩🤩🤩🤩
2022-12-06
0