*Bab 18

Seperti waktu sedang berhenti berjalan sejenak, suasana hening dengan tiba-tiba. Baik Unna maupun Geza tidak ada yang berucap satu patah katapun. Mereka sedang sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Dan pada akhirnya, Unna yang memulai kembali pembicaraan mereka.

"Kak Geza, aku tidak yakin kalau Mysha akan bersedia membatalkan pernikahan antara kamu dengan dia. Satu setengah bulan lagi, publik akan tahu tentang hubungan kalian berdua. Dan aku ... aku akan jadi orang ketiga yang di benci oleh semua orang karena telah merusak hubungan kalian kelak."

"Na, sebaiknya kita bahas ini dengan Mysha terlebih dahulu. Aku yakin, Mysha itu tidak akan jadi perempuan yang begitu egois. Dia akan mengerti dengan hubungan kita berdua."

Selesai berucap, Geza langsung menarik tubuh Unna ke dalam pelukannya. Keduanya saling peluk untuk beberapa waktu.

Sementara itu, di balik tembok kamar mandi sebelah. Ada sepasang kuping yang mendengarkan pembicaraan keduanya. Ada air mata yang jatuh tak tertahankan karena hati yang sangat terluka.

'Jadi, ini alasan kalian menjauh dari aku? Kenapa? Kenapa kalian tidak jujur saja dengan masalah besar yang sedang sama-sama kita hadapi? Kenapa harus menjauh dan menyiksa hatiku dengan rasa penasaran ini?'

Itu, Mysha. Dia yang tidak sengaja mendengarkan pembicaraan kedua sepupunya itu, langsung patah hati seketika. Dia akui kalau dia memang jatuh cinta pada Geza. Tapi, dia juga bukan manusia yang egois yang akan memaksakan cinta. Dia akan mengalah dan bersedia pergi jika memang tidak dicintai.

Mysha memegang dadanya yang terasa cukup perih. Dia tahan isak tangis agar tidak terdengar oleh orang lain. Dengan bersandarkan tubuh di tembok kamar mandi tersebut, dia berusaha menenangkan pikiran dengan menutup matanya.

'Aku tunggu penjelasan kalian secara langsung. Kalian harus menjelaskan hubungan kalian ini padaku jika ingin aku mengalah.' Mysha berucap lagi dalam hati sambil menutup matanya rapat-rapat.

....

Sudah satu minggu berlalu sejak kejadian itu. Orang yang Mysha tunggu untuk menjelaskan, masih juga belum datang menemuinya. Sikap mereka masih sama. Masih enggan bicara saat bertemu tanpa sengaja di depan ruangan masing-masing.

Sementara itu, hubungan Mysha dengan Kiyan juga semakin terlihat membaik. Keduanya saling melengkapi dalam beberapa hal. Yah, meskipun sikap usil Kiyan yang sudah dicap sebagai pembuat onar okeh Mysha itu tetap sama. Tapi Mysha seakan menikmati setiap keusilan yang Kiyan buat untuknya.

Namun, kedua orang tua Geza semakin di buat cemas. Hingga pada akhirnya, mereka sepakat untuk bicara hal serius dengan terbuka pada kedua belah pihak dengan di hadiri semua anggota keluarga.

Kabar itu Dirly sebar pada semua anggota keluarga. Termasuk, keluarga Unna selaku kakak kandung mama Mysha. Mereka juga diundang untuk membahas soal perjodohan itu.

...

"Kak Kiyan ikut gak?" tanya Mysha ketika mereka sedang diperjalanan pulang dari kantor.

"Aku? Nggak deh kayaknya. Aku bukan anggota keluarga Prayoga, Sha. Mana mungkin aku ikut untuk mendengarkan rapat keluarga," ucap Kiyan masih terus memperhatikan laptop yang ada di pangkuannya.

Mysha sudah terbiasa dengan hal itu. Sepanjang perjalanan, Kiyan memang tidak akan pernah melepas laptop, ataupun gawai dari penglihatannya. Itu semua karena trauma akut tersebut. Dia tidak berani melihat jalan selama perjalanan, dan Mysha sudah sangat terbiasa akan hal itu.

Mysha melirik kakak sepupunya dari kaca. Lalu, tatapan iba entah kenapa bisa muncul begitu saja. Dia tahu, Kiyan sangat menderita dengan trauma itu. Tapi, dia belum punya cara untuk menolong. Karena dia sudah bertanya pada dokter sebelumnya tentang trauma yang Kiyan derita.

Dokter bilang, jika Kiyan dipaksa untuk melakukan hal yang bersangkutan dengan traumanya. Maka efeknya akan sangat fatal. Kiyan bisa stres dalam waktu yang lama. Atau mungkin, dia bisa drop sampai koma.

Meskipun koma hanya satu kemungkinan kecil saja, tapi Mysha tidak akan mengambil resiko. Dia juga bertekad untuk selalu ada di sampung kakak sepupunya itu. Setidaknya, sampai Kiyan bisa menemukan perempuan yang Kiyan cintai juga benar-benar mencintai Kiyan sepenuh hati.

Mysha langsung menepikan mobilnya. Kiyan yang menyadari kalau mobil sudah tidak berjalan lagi, langsung mengedarkan pandangan ke sekeliling.

"Lho Sha. Kamu kok malah berhenti di sini sih? Aku pikir itu kita udah sampai, tahu gak?"

"Ye ... emang kalo udah sampai aja baru boleh berhenti? Nggak, kan?"

"Ya ... nggak juga sih. Tapi, ngapain kamu berhenti di sini? Mau beli baju siapa kamu? Baju Geza?"

Mysha tertawa dengan pertanyaan Kiyan barusan.

"Ya nggaklah, kak Kiyan. Kenapa aku harus beli baju dia? Orang dia bisa beli bajunya sendiri. Lagian, di samping kak Geza juga udah ada orang yang akan memperhatikan dia. Yang bisa pilih baju yang pas untuknya. Bukan seperti aku yang dia anggap gadis manja. Tidak bisa apa-apa ini, kak."

Kiyan menaikkan satu alisnya. Dia tahu kalau Mysha sedang sangat terluka. Dari nada bicara Mysha barusan, Kiyan bisa menangkap nada kecewa yang sangat-sangat besar.

"Apa yang kamu katakan barusan, Sha? Kamu .... "

"Udah deh, kak. Jangan bahas soal kak Geza lagi sekarang. Ayo masuk ke dalam! Aku mau beli sesuatu."

"Aku juga harus masuk? Jangan sampai aku masuk, tapi tidak ada gunanya nanti ya, Sha."

"Oo tenang aja. Kamu pasti ada gunanya kak Kiyan. Kamu pasti akan jadi pelayan yang membawa belanjaan kamu. Ayo masuk!" Mysha berucap sambil menarik lengan Kiyan.

Keduanya masuk dengan cara yang terlihat cukup romantis buat orang yang tidak mengenal mereka. Karena keduanya sekarang, lebih mirip pasangan kekasih yang harmonis.

Mysha yang memegang erat lengan Kiyan dengan kedua tangannya. Sedangkan Kiyan yang berjalan santai sambil tersenyum dengan ulah manja Mysha. Keduanya persis sepasang kekasih.

Sontak saja, keduanya langsung jadi pusat perhatian. Selain mereka berpakaian berkelas, yang bermerek. Kiyan dengan satu tangan memegang laptop pun jadi pusat perhatian. Ketampanan Kiyan sungguh membuat para gadis terpesona. Gigi ginsulnya yang keluar saat tersenyum atau membuka mulut, itu semakin menambah pesona ketampanan yang seorang Kiyan miliki.

"Tampan sekali. Sayang, dia sudah punya pacar cantik di sampingnya. Uh ... andai saja aku yang jadi perempuan di samping cowok tampan itu. Aku pasti akan jadi perempuan paling bahagia di dunia."

Salah satu pelayan gadis berucap dengan penuh rasa bahagia sambil memeluk tangannya. Namun, seorang pelayan lain malah memukul pelan bahu temannya yang baru saka berucap.

"Jangan ngarep kamu. Gak lihat apa kalo mereka itu adalah pasangan paling serasi yang pernah masuk ke toko ini. Zona boy pasti akan dapat berkah dari kunjungan mereka."

"Eh, kalian berdua kok malah ngobrol. Layani tamu tuh." Salah seorang pekerja lain langsung berucap ketika para pelayan hanya memperhatikan Kiyan dan Mysha tanpa ada yang berniat melayani mereka berdua.

Terpopuler

Comments

Nurwana

Nurwana

syukurlah mysha dah tau semuanya.

2024-06-01

0

Ani Nur

Ani Nur

mysha❤️kiyan Thor,biar geza SMA unna kena karma Thor🤭

2022-11-16

2

Aliyah

Aliyah

semoga kiyan sama misyha jadi pasangan ..

2022-11-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!