*Bab 20

Unna terdiam dengan tatapan berkaca-kaca. Sejujurnya, dia sangat bahagia dengan kalimat-kalimat yang Geza ucapkan.

Dia memang sedang hamil sekarang. Sudah memasuki usia enam minggu. Itu dia tahu dari hasil pemeriksaan dokter minggu lalu.

Meskipun anak itu adalah aib buat keluarga. Tapi tetap saja, Unna menganggap kalau itu adalah anugerah terindah. Karena anak itu akan menjadi penyatu buat hubungan mereka berdua.

"Kamu yakin kalau hubungan kita akan direstui oleh semua orang, kak?"

"Tentu saja aku yakin, Na. Bahkan, aku sangat yakin kalau anak yang ada dalam kandungan kamu itu akan membuat mereka tidak bisa memisahkan kita. Bahkan, Mysha juga tidak akan mau menikah dengan aku karena anak yang kamu kandung ini," ucap Geza sambil mengelus pelan perut Unna yang masih datar.

Unna tersenyum bahagia. Kata-kata Geza barusan sangat-sangat menenangkan hatinya. Dia yang tidak yakin dengan apa yang akan terjadi nanti malam, kini sudah sepenuhnya percaya, kalau dia dan Geza pasti akan bersama.

'Maafkan aku, Sha. Aku tidak akan membiarkan kamu dan kak Geza bersama. Kak Geza hanya akan menjadi milik aku. Selamanya, akan tetap begitu.' Unna berkata dalam hati sambil tersenyum tipis.

...

Malam harinya, keluarga Mysha sudah siap untuk datang ke acara besar pertemuan keluarga Prayoga. Mysha terlihat sangat cantik dengan balutan dress hijau tua yang sederhana dengan satu pita di samping pinggulnya.

Rambut di tata bergelombang dengan satu bando indah sederhana. Gadis itu terlihat dangat manis dan aura cantiknya terlihat begitu kuat. Ditambah sentuhan make-up natural, dia terlihat seperti bintang film yang sangat cantik.

Saat Mysha membuka pintu kamar, Kiyan juga baru keluar dari kamarnya. Keduanya berpas-pasan, dan mata yang saling tatap itu tidak bisa terelakkan lagi.

Kiyan tentu saja sangat kagum dengan kecantikan Mysha sekarang. Karena biasanya, Mysha itu hanya terlihat dewasa dengan pakaian kantor, atau dengan pakaian rumahan yang imut setiap harinya. Tapi saat sekarang, dia cantik. Cantik luar biasa menurut Kiyan.

Sementara Mysha, juga merasa kagum dengan tampilan Kiyan malam ini. Rambut yang dia tata rapi, stelan jas hitam dengan kemeja hijau tua di dalamnya. Itu lebih seperti sepasang kekasih dengan stelan yang sama.

"Eee ... kamu cantik, Sha. Sangat cantik," ucap Kiyan tanpa bisa menahan diri untuk memuji.

"Kamu bisa aja, kak. Jangan terlalu memuji aku. Ayo turun sekarang! Mama papa pasti sudah lama menunggu."

Mysha berusaha menghindar dari Kiyan sebenarnya. Karena dia sungguh tidak ingin terlihat tak berdaya akibat pujian yang Kiyan berikan.

Kiyan tersenyum. Keduanya pun berjalan beriringan menuruni anak tangga. Bunyi langkah kaki Mysha membuat papa dan mama yang ada di lantai dasar langsung memusatkan perhatian ke arah tangga.

Keduanya langsung menatap sweet couple (maaf jika salah tulis. Aku gak terlalu pintar bahasa asing soalnya) yang sedang berjalan bersama untuk menuruni anak tangga dengan anggun dan sangat gagah itu.

"Kalian ... cocok banget," ujar mama Mysha dengan semua keyakinan. Si mama juga senyum manis yang terlihat penuh harap.

"Mama apa-apaan sih? Ih, jangan mikir yang nggak-nggak." Papa Mysha langsung berucap cepat.

"Ih, biar aja. Yang penting, mama bicara apa yang mama lihat dan mama rasakan. Peduli amat dengan yang lain."

"Ah, ya Tuhan ... istri aku ini kambuh lagi deh. Ya sudah semuanya. Ayo berangkat sekarang," ucap papa Mysha pasrah karena tidak ingin memperpanjang masalah.

"Sha, Kiyan. Kalian itu cocok banget. Janjian pakai baju couple kek gini biar apa sih?"

"Mama ... kita itu nggak pakai baju sama. Nggak pasangan. Aduh .... "

"Iya, Tante. Gak janjian pakai baju sama. Lagian, ini gak pasangan kok."

"Nggak mau ngaku? Baju kalian itu sama lho, nak. Kalian benar-benar serasi."

"Mama ... udah dong bahas soal bajunya. Gak enak jika mama terus bahas hal itu," ucap papa Mysha berusaha menghentikan apa yang istrinya katakan.

"Papa ih. Gak bisa lihat mama senang apa. Udah deh, gak perlu ketus gitu. Gak ada salahnya juga mama bahas mereka yang sweet couple ini. Lagian, mereka kan sepupuan. Apa salahnya, coba?"

"Ma, apa yang papa katakan itu benar lho. Gak perlu di bahas. Lagian, kami juga pakai baju seperti ini gak di sengaja."

"He,eh. Gak sengaja kok tante. Aku gak tahu kalo Mysha juga akan pakai baju warna hijau tua. Dan lagipula, hanya baju ini yang masih bisa aku pakai. Bajuku kan kehujanan kemarin."

Mama Mysha akhirnya mengalah. Dia diam sambil duduk di samping suaminya yang sedang mengemudi mobil. Sementara Kiyan, dia mulai sibuk dengan gawai saat omnya baru saja menyalakan mesin mobil.

...

Sepanjang perjalanan, mereka sibuk dengan hal masing-masing. Tidak ada pembicaraan sedikitpun hingga mobil itu sampai di gerbang kediaman keluarga Prayoga yang lumayan besar nan megah.

Ketika mereka turun dari mobil, sambutan hangat langsung kedua orang tua Geza berikan. Mereka terlihat sangat akrab sebagai anggota keluarga.

"Turun dan masuklah duluan, Sha! Aku akan masuk belakangan," ucap Kiyan pada Mysha yang masih diam di dalam mobil.

"Lho, kenapa gak barengan aja, kak Kiyan?"

"Gak bisa barengan lah, Sha. Kamu gak ingin, kan? Jika kita berdua dibilang sweet couple lagi nantinya."

Mysha paham dengan apa yang Kiyan maksud. Tanpa banyak bicara, dia langsung mengikuti apa yang Kiyan katakan. Turun dari mobil dengan cepat, meski rasa sedikit tidak enak karena meninggalkan Kiyan sendirian.

"Ya ampun ... cantik sekali kamu, Nak." Amelia, mama Geza langsung menyambut Mysha dengan senyum termanis yang dia punya.

Mysha hanya bisa nyengir kuda menanggapi apa yang mama Geza katakan.

"Makasih tante."

"Tante apa kabar? Sehat-sehat aja, kan?" tanya Mysha sambil mengambil tangan mama Geza untuk dia salami.

"Tante baik-baik aja kok, sayang. Kamu ini yah, udah lama banget gak pernah main ke rumah tante lagi? Benar-benar deh kamu ini."

"Aku sekarang agak sibuk sama pekerjaan, tante. Jadi, gak bisa main-main ke sini deh. Maaf ya."

"Ih, kenapa harus minta maaf. Calon pemimpin masa depan ini kamu. Tante ngerti kok. Ya udah, ayo masuk!"

"Iya, tante."

Baru juga Mysha ingin melangkah, suara papa Geza langsung menghentikan niat Mysha untuk mengangkat kaki.

"Mm, Sha. Di mana Kiyan? Apa dia gak ikut kalian ke sini?"

"Ikut kok. Tadi di mobil sama Mysha. Ke mana kakak kamu, Sha? Kok gak ikut turun?" tanya mama Mysha juga baru menyadari dengan ketidakhadiran Kiyan.

"Kak Kiyan masih di mobil, Om, Ma. Bentar lagi juga dia turun. Katanya, ada yang harus dia kerjakan. Jadi, nanti dia nyusul."

"Anak itu .... " Mama Mysha berucap sambil menggelengkan kepalanya.

"Ya udahlah, Gun. Mungkin emang ada hal yang sangat penting kali tuh. Makanya dia belum bisa gabung sekarang. Anak muda, tau-taulah kamu," ucap mama Geza sambil tersenyum pada mama Mysha.

Terpopuler

Comments

Widia Aja

Widia Aja

Sabar ya Mysha..
Jangan keras kepala utk tetap nikah ama Gaza yg gak ada akhlaq itu..

2023-01-16

0

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2022-11-18

1

Vianka

Vianka

plisss blm apa² gw udah nangis 😢

2022-11-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!