Chapter 09 : Kutukan Bangsawan

Kafe ini terasa sangat damai dan nyaman yang mana cocok untuk tempat bersantai, aku akan memberi mereka nilai 9.

Aku menyeruput kopiku dengan wajah datar sementara Arline menatapku dengan wajah keterkejutan.

"Rasanya tidak terlalu buruk loh, mau mencobanya?" kataku.

"Melihatmu aku juga sedikit penasaran."

Arline menerima gelas cangkir yang kusodorkan padanya dan saat dia meneguknya ia tersenyum kecut selagi menjulurkan lidahnya.

"Pahit sekali."

Aku tertawa sedikit ke arahnya, ketika dia melihat ke arahku dan cangkir di tangannya membuat wajahnya memerah.

"Ugh, bukannya ini sama dengan ciuman tidak langsung... memalukan."

"Para gadis benar-benar memikirkan hal seperti itu."

"Tentu saja terlebih untuk aku yang belum berpengalaman."

"Kukira kau sudah terbiasa berkencan apalagi ciuman."

Dari wajah malu Arline kini menunjukan wajah merah.

"Berisik, aku memang belum pernah pacaran, kamu puas."

Bagiku yang memiliki nasib yang sama adalah sebuah keuntungan sama, dengan kata lain dia belum pernah disentuh orang lain kecuali aku. Aku tiba-tiba merasakan sensasi bagaimana aku menyentuh melon itu.

"Aku akan membunuhmu jika kau berfikir yang tidak-tidak."

Instingnya sangat kuat.

Tidak baik untuk menggodanya terus terusan jadi aku merubah ke topik yang ingin kubahas, setelah Arline mengambil beberapa suapan manis ke dalam mulutnya aku bertanya.

"Jadi seperti apa anggota baru yang kau maksud?"

"Benar juga."

Dia memberikan sebuah foto dari seorang gadis berusia 15 tahun dengan wajah cantik serta rambut perak yang indah, tidak ada elemen sosok petualang di dalamnya dengan kata lain dia benar-benar tidak memiliki kekuatan untuk bertarung, wajahnya tampak pucat serta ada sesuatu yang tidak bisa aku jelaskan saat melihatnya.

Itu mungkin rasa simpati.

"Namanya Latisha Arfurarus, ia putri kedua dari keluarga bangsawan Duke, bukannya dia cantik."

"Aku pikir kau lebih cantik Arline," kataku selagi memandang foto dengan serius.

"Jangan mengatakannya dengan wajah serius begitu."

Aku tidak bohong, Arline berada di daftar atas dari seorang yang ingin kunikahi tapi aku tidak berani untuk mengatakannya sekarang lalu melanjutkan.

"Mengingat ia bangsawan Duke bukannya keluarganya terlihat seolah membuangnya begitu saja, petualang adalah pekerjaan sulit bagi sebagian orang, mungkin dia akan terbunuh... yah, meski kami masih belum pergi ke tempat berbahaya kemungkinan itu tetap akan terjadi di masa depan."

"Aku juga berfikir demikian saat pertama kali mendengarnya, tapi dia sendiri yang menginginkan entah itu menjadi petualang atau tidak, dia tetap akan mati setahun lagi."

Mendengarnya aku sedikit terkejut, gadis secantik ini akan mati. Seolah mengerti ekpresiku Arline melanjutkan.

"Dia terkena kutukan yang membuatnya mati di usia 16 tahun, aku tidak tahu lebih jelasnya tapi pihak keluarganya bilang bahwa Latisha ingin sekali melihat dunia luar walaupun hanya sekali karena Itulah mereka mengizinkannya, mereka bahkan bilang jika terjadi hal yang tidak diinginkan mereka tidak akan pernah menuntut namun sebagai gantinya tolong tempatkan dia bersama orang-orang baik, bahkan mereka memohon dengan tulus pada master."

"Itu bukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh bangsawan atas dan juga.."

"Dan juga apa?"

"Aku senang karena Arline mempercayaiku."

"Jangan menggodaku, kita baru saling kenal."

Dia berubah jadi pemalu.

"Yap, aku akan memasukkan dia ke dalam partyku tapi aku akan melakukan sesuatu agar kutukannya bisa dihilangkan."

Kurasa dia tidak akan aneh seperti dua orang yang kukenal.

"Terima kasih, itu mengejutkan kupikir kau pria yang suka mempermainkan wanita dengan lendir ataupun itu."

Itu menyerang hatiku.

"Semua orang salah paham, mereka hanya kalah melawan slime dan akibatnya seperti itu."

Arline menutup matanya selagi tersenyum jahil.

"Aku pikir aku akan mempercayaimu."

Sepertinya aku memang jatuh cinta padanya.

Tak lama tiga orang menerobos kafe, salah satunya pria berpenampilan mewah dengan topi bundar dan pakaian khas miliknya, tubuhnya bundar dengan sepatu runcing di bagian ujungnya, sementara yang lain hanyalah seorang pengawal.

"Apa-apaan ini nona Arline bukannya sudah kukatakan bahwa kau hanya diizinkan berkencan denganku?"

"Aku tidak ingat punya hubungan seperti itu denganmu."

"Apa?"

Aku berkata dengan wajah datar.

"Siapa pria bulat ini?"

"Kau tidak tahu aku, aku adalah bangsawan paling disegani di kota ini namaku Eren."

"Dia bangsawan Baron pemilik tanah ini."

"Jadi begitu, aku tidak tahu apa yang terjadi diantara kalian berdua tapi Arline adalah milikku."

Aku merangkul Arline dengan sedikit manja.

"Hentikan."

Itu cukup membuatnya marah.

Episodes
1 Chapter 01 : Aku Bertemu Kucing Dari Dunia Ini
2 Chapter 02 : Kilas Balik
3 Chapter 03 : Sebuah Tujuan Yang Ditetapkan
4 Chapter 04 : Bergabung Dengan Guild
5 Chapter 05 : Dewi Tak berguna
6 Chapter 06 : Pelayanan Di Guild
7 Chapter 07 : Peralatan Baru
8 Chapter 08 : Rencana Untuk Anggota Selanjutnya
9 Chapter 09 : Kutukan Bangsawan
10 Chapter 10 : Ajakan Duel
11 Chapter 11 : Memberikan Hukuman Ilahi Pada Pasukan Raja Iblis?
12 Chapter 12 : Jalan Yang Dipilih
13 Chapter 13 : Keputusan
14 Chapter 14 : Desa Ras Kucing
15 Chapter 15 : Bertarung Melawan Kepala Desa
16 Chapter 16 : Kemenangan
17 Chapter 17 : Memulai Pembangunan Desa Ras Kucing
18 Chapter 18 : Kembali Ke Desa
19 Chapter 19 : Kunjungan Bangsawan
20 Chapter 20 : Perjamuan Sederhana
21 Chapter 21 : Sebuah Tawaran
22 Chapter 22 : Keseriusan
23 Chapter 23 : Setengah Peri
24 Chapter 24 : Latihan Yang Lain
25 Chapter 25 : Pekerjaan Berikutnya
26 Chapter 26 : Tak Apa Untuk Menyediakan Pupuk Sendiri
27 Chapter 27 : Mengalahkan Dark Knight
28 Chapter 28 : Uang Hadiah
29 Chapter 29 : Alasan
30 Chapter 30 : Menuju Ibukota Termisia
31 Chapter 31 : Putri Pedagang Ternama
32 Chapter 32 : Seekor Peri Kegelapan
33 Chapter 33 : Sampai Di Ibukota
34 Chapter 34 : Pertandingan Panco
35 Chapter 35 : Rekan Baru
36 Chapter 36 : Para Pemancing
37 Chapter 37 : Lantai Pertama Menara Surga
38 Chapter 38 : Aturan Lantai
39 Chapter 39 : Melawan Titan Golem
40 Chapter 40 : Inti Core
41 Chapter 41 : Setiap Lantai
42 Chapter 42 : Sebelum Bertarung
43 Chapter 43 : Lantai 16
44 Chapter 44 : Melawan Hobgoblin
45 Chapter 45 : Skill Pandai Besi
46 Chapter 46 : Makanan Di Pinggir Danau
47 Chapter 47 : Last Bos
48 Chapter 48 : 10 Menit Menuju Kemenangan
49 Chapter 49 : Akhir Dari Sebuah Awal Dan Awal Dari Sebuah Akhir
50 Chapter 50 : Pulang Ke Rumah
51 Chapter 51 : Situasi Sekarang
52 Chapter 52 : Bagian Awal Dari Rencana
53 Chapter 53 : Kunjungan Pedagang
54 Chapter 54 : Satu Lawan Satu
55 Chapter 55 : Pertarungan Antara Sword Master
56 Chapter 56 : Pengembangan Desa
57 Chapter 57 : Rekan Penjahat
58 Chapter 58 : Kota Berbeda
59 Chapter 59 : Rencana Para Pahlawan
60 Chapter 60 : Gadis Ras Rubah Bulan
61 Chapter 61 : Rencana Selalu Berubah-ubah
62 Chapter 62 : Lima Pahlawan Satu Anti Hero
63 Chapter 63 : Serangan Pasukan Raja Iblis
64 Chapter 64 : Melawan Gravindor
65 Chapter 65 : Benteng Utara
66 Chapter 66 : Kerasukan
67 Chapter 67 : Pengembangan Desa II
68 Chapter 68 : Seorang Elf
69 Chapter 69 : Mie Instan
70 Chapter 70 : Pemukiman Kabold
71 Chapter 71 : Kunjungan Raja Baru
72 Chapter 72 : Permintaan Dwarf
73 Chapter 73 : Kehidupan Memang Cepat Berubah
74 Chapter 74 : Dalam Tiga Hari
75 Chapter 75 : Perpustakaan Ibukota
76 Chapter 76 : Kenyataan Sesungguhnya
77 Chapter 77 : Sebuah Nilai Sempurna (Tamat)
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Chapter 01 : Aku Bertemu Kucing Dari Dunia Ini
2
Chapter 02 : Kilas Balik
3
Chapter 03 : Sebuah Tujuan Yang Ditetapkan
4
Chapter 04 : Bergabung Dengan Guild
5
Chapter 05 : Dewi Tak berguna
6
Chapter 06 : Pelayanan Di Guild
7
Chapter 07 : Peralatan Baru
8
Chapter 08 : Rencana Untuk Anggota Selanjutnya
9
Chapter 09 : Kutukan Bangsawan
10
Chapter 10 : Ajakan Duel
11
Chapter 11 : Memberikan Hukuman Ilahi Pada Pasukan Raja Iblis?
12
Chapter 12 : Jalan Yang Dipilih
13
Chapter 13 : Keputusan
14
Chapter 14 : Desa Ras Kucing
15
Chapter 15 : Bertarung Melawan Kepala Desa
16
Chapter 16 : Kemenangan
17
Chapter 17 : Memulai Pembangunan Desa Ras Kucing
18
Chapter 18 : Kembali Ke Desa
19
Chapter 19 : Kunjungan Bangsawan
20
Chapter 20 : Perjamuan Sederhana
21
Chapter 21 : Sebuah Tawaran
22
Chapter 22 : Keseriusan
23
Chapter 23 : Setengah Peri
24
Chapter 24 : Latihan Yang Lain
25
Chapter 25 : Pekerjaan Berikutnya
26
Chapter 26 : Tak Apa Untuk Menyediakan Pupuk Sendiri
27
Chapter 27 : Mengalahkan Dark Knight
28
Chapter 28 : Uang Hadiah
29
Chapter 29 : Alasan
30
Chapter 30 : Menuju Ibukota Termisia
31
Chapter 31 : Putri Pedagang Ternama
32
Chapter 32 : Seekor Peri Kegelapan
33
Chapter 33 : Sampai Di Ibukota
34
Chapter 34 : Pertandingan Panco
35
Chapter 35 : Rekan Baru
36
Chapter 36 : Para Pemancing
37
Chapter 37 : Lantai Pertama Menara Surga
38
Chapter 38 : Aturan Lantai
39
Chapter 39 : Melawan Titan Golem
40
Chapter 40 : Inti Core
41
Chapter 41 : Setiap Lantai
42
Chapter 42 : Sebelum Bertarung
43
Chapter 43 : Lantai 16
44
Chapter 44 : Melawan Hobgoblin
45
Chapter 45 : Skill Pandai Besi
46
Chapter 46 : Makanan Di Pinggir Danau
47
Chapter 47 : Last Bos
48
Chapter 48 : 10 Menit Menuju Kemenangan
49
Chapter 49 : Akhir Dari Sebuah Awal Dan Awal Dari Sebuah Akhir
50
Chapter 50 : Pulang Ke Rumah
51
Chapter 51 : Situasi Sekarang
52
Chapter 52 : Bagian Awal Dari Rencana
53
Chapter 53 : Kunjungan Pedagang
54
Chapter 54 : Satu Lawan Satu
55
Chapter 55 : Pertarungan Antara Sword Master
56
Chapter 56 : Pengembangan Desa
57
Chapter 57 : Rekan Penjahat
58
Chapter 58 : Kota Berbeda
59
Chapter 59 : Rencana Para Pahlawan
60
Chapter 60 : Gadis Ras Rubah Bulan
61
Chapter 61 : Rencana Selalu Berubah-ubah
62
Chapter 62 : Lima Pahlawan Satu Anti Hero
63
Chapter 63 : Serangan Pasukan Raja Iblis
64
Chapter 64 : Melawan Gravindor
65
Chapter 65 : Benteng Utara
66
Chapter 66 : Kerasukan
67
Chapter 67 : Pengembangan Desa II
68
Chapter 68 : Seorang Elf
69
Chapter 69 : Mie Instan
70
Chapter 70 : Pemukiman Kabold
71
Chapter 71 : Kunjungan Raja Baru
72
Chapter 72 : Permintaan Dwarf
73
Chapter 73 : Kehidupan Memang Cepat Berubah
74
Chapter 74 : Dalam Tiga Hari
75
Chapter 75 : Perpustakaan Ibukota
76
Chapter 76 : Kenyataan Sesungguhnya
77
Chapter 77 : Sebuah Nilai Sempurna (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!