Di jalanan yang entah kenapa jadi seramai ini aku berdiri untuk berhadapan dua pengawal yang menjadi kartu andalan bangsawan Eren.
Mereka menarik pedang mereka lalu memasang kuda-kuda, aku memiliki level 999 melawan level 50 sungguh ini hanya sebuah permainan anak kecil, aku bukan seorang tokoh protagonis yang pura-pura lemah namun sebenarnya kuat, aku akan bertarung dengan mereka sekuat tenaga.
Aku mengalihkan pandangan ke arah Arline yang mendukungku dari samping selagi melambaikan tangan padanya.
"Kau melihat ke arah mana sialan.”
"Kami ini mantan kesatria kerajaan jangan berani meremehkan kami."
Kedua pengawal tersebut mengayunkan pedangnya yang kutahan dengan punggung tanganku alih-alih aku yang terluka pedang keduanya patah di udara dan menancap di sisiku.
"Heh!!!!!!!!"
Semua orang serempak berteriak demikian.
Kurasa ini akibat Jersey sakti mandraguna yang kukenakan, aku memukul kedua orang tersebut dan mereka terbang ke langit menjadi serpihan bintang.
"Beristirahatlah dengan tenang, nama kalian akan diukir di hatiku, ah, aku lupa menanyakan namanya juga."
Tentu mereka tidak akan mati hanya jatuh dari ketinggian.
"Buseet.... kau, kenapa bisa dengan mudah mengalahkan mereka? Kau hanya rakyat jelata," teriak Eren.
"Aku pikir aku sangat kuat, kau mau mencoba pukulanku juga."
"Aaaaaa aku minta maaf."
Dia lari begitu saja.
Kurasa ini bukan pertarungan yang seru.
Arline mendekat ke arahku dengan wajah lega.
"Tak kusangka kau sangat kuat Melvin, bagaimana kau memiliki kekuatan sebesar itu?"
"Rahasia tapi dibandingkan denganku bukannya skillmu yang cukup unik, bertambah level dengan hanya melakukan itu."
"Ka~kau, dari mana kau tahu?"
Arline tergagap.
"Aku punya skill penilai dan aku juga tahu bahwa levelmu baru 20."
"Ah ini memalukan harusnya tidak ada yang boleh tahu, sebenarnya dulu aku pernah menjadi petualang... karena skillku seperti itu jadi aku memutuskan untuk berhenti."
Aku bisa mengerti, tapi sepertinya para bangsawan sudah mengetahuinya.
Aku juga ingin menanyakan ras setengah peri tapi kupikir akan kulakukan nanti saja, sebelum akhirnya gerombolan kesatria kerajaan muncul dengan dua orang anggota bermasalah yang kukenal.
"Yo Melvin, sepertinya kau berbuat keributan di sini?" Itu suara Noa yang disusul Alice setelahnya.
"Kita akan bertarung dengan pasukan raja iblis dan nona Marie mengajak kita."
Aku terkejut.
"Kalian berdua akan jadi beban yang lainnya sebaiknya urungkan saja lagipula kita akan pindah dari kota ini."
"Hah, apa maksudmu aku sudah bersemangat kau tahu, lihat tongkatku aku akan memberikan hukuman ilahi pada mereka."
Dia orang yang akan mati dengan cepat.
Aku kesulitan menjelaskan hal ini sekarang.
"Mohon maaf atas aku yang menyela, namaku Marie aku pikir mereka ingin membantu kami untuk mengalahkan pasukan raja iblis yang sedang mengarah ke kota ini, jadi tolong biarkan mereka ikut bergabung."
Yang mengatakan itu adalah wanita berambut merah sebahu dengan armor cerah serta pedang di pinggangnya.
Orang ini pasti tidak bisa menilai seseorang.
"Aku sejujurnya mau mengundangmu juga, mari bersama-sama kalahkan mereka."
Ada apa dengan wajah percaya diri itu.
"Maaf saja tapi kami akan pindah, aku sudah mendapatkan Arline jadi tidak ada alasanku untuk tetap di sini."
Aku diserang ketiga orang yang kukenal.
"Apa yang kau katakan Melvin, bukannya tujuan kita adalah mengalahkan raja iblis... masa kita pergi begitu saja, apa kau lupa janjimu."
"Aku ingin menjadi kuat demi melindungi banyak orang, kalau lari begitu saja aku akan menyimpang dari jalanku."
"Benar Melvin, kau petualang kau harus membantu juga."
Aku mengatakan itu karena aku sama sekali tidak percaya dengan kesatria ini.
"Jangan khawatir jika kalian mati, kalian akan disebut pahlawan.. keluarga kalian juga dapat uang jasa."
Dialah yang iblis di sini.
"Kalau kami hidup?"
"Yah tidak diberi apa-apa."
Ternyata di Dunia ini penuh orang-orang menyebalkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments