Di luar kota Isbel pasukan yang terdiri dari kesatria dan petualang telah bersiap untuk melawan serangan.
Tak lama kemudian para pasukan iblis yang terbang di langit mulai mendaratkan kaki mereka di tanah selagi memandang rendah pada kami.
Di sampingku pria yang sering kulihat di guild berbisik padaku.
"Melvin kau juga dipaksa ikut pertarungan ini?"
"Iya, wanita itu benar-benar tidak mendengarkan keberatanku."
"Kita senasib, padahal aku masih punya cicilan rumah yang belum lunas, istriku sedang mengandung sembilan bulan tapi paling tidak jika aku mati mereka akan membayar uang pada istriku."
Aku menunjuk padanya selagi berteriak.
"Kau jangan sampai mati, dengar."
Aku beralih pada Noa.
"Hey Noa, apa kau bisa membangkitkan orang mati jika mereka terbunuh?"
"Apa kau lupa kemampuanku disegel seutuhnya aku jelas tak bisa melakukan itu, tapi jangan khawatir aku bisa melemahkan mereka."
Noa berjalan ke depan layaknya gadis kecil, dia memutar-mutas tangannya lalu berkata.
"Twinkel Twinkel Pow."
Mantranya kayak anak kecil oi.
Bersama itu cahaya menyelimuti para iblis kemudian bukannya melemah mereka malah terlihat bertambah kuat.
"Apa yang kau lakukan sialan?"
"Sepertinya aku salah mantra, tae-hee."
Aku mengikat Noa dengan tali lalu melemparkannya ke belakang.
"Uwaah, jangan ikat aku Melvin."
"Ogah, kau diam saja di sana... sekarang kami jadi sulit melawan mereka."
"Mungkinkah kau sangat khawatir padaku karena aku akan bertarung digaris depan."
"Ogah banget."
Alice sudah siap bertarung juga.
"Aku tidak tahu barusan apa, tapi rasanya kami akan menang," ucap pemimpin iblis.
"Serang."
"Oohh."
Mengikuti teriakan Marie kami berlari ke depan, dengan jumlah sebanyak ini, ini semua setara dengan pertempuran kecil.
Aku berjalan paling belakang, ada seseorang yang hampir tertebas oleh musuh jadi aku menarik kerah bajunya agar tidak terluka.
"Benar-benar merepotkan, semua orang di sini memiliki keluarga yang menunggu mereka di rumah aku jelas tidak mungkin membiarkan mereka terbunuh."
Aku menarik pedangku dari punggung untuk menebas iblis itu menjadi dua bagian, kemudian beralih ke arah mangsa lainnya, mereka langsung mati dengan satu tebasan.
"Oi jangan curi mangsaku."
"Berisik, kau mundur saja.. gunakan kekuatanmu nanti untuk mencari pekerjaan di guild."
"Kau."
Lima iblis terbang ke arahku namun semua itu diatasi oleh panah cahaya dari Alice hingga mereka tumbang dengan mudah, ada beberapa iblis yang menembakkan bola api namun hanya untuk menembus pertahananku itu tidaklah mungkin terjadi.
Aku berlevel 999 itu sama saja dengan cheat tingkat atas. Aku berhasil mengalahkan mereka semua dibantu Alice dan tidak membuat siapapun terluka ataupun terbunuh.
Kini hanya komandan kesatria saraf yang harus memimpin pemimpinnya, dia bahkan sudah babak belur.
"Kau bagaimana kau bisa mengalahkan pasukanku dengan mudah?"
"Mereka terlalu lemah, kalau begitu komandan berjuanglah kami akan kembali untuk makan sekarang."
"Tunggu, kenapa kau pergi dan semua orang juga?"
"Jangan khawatir jika kau mati kau bisa mendapatkan uang nanti."
Marie mengalirkan air mata di wajahnya.
"Maafkan aku, tapi aku dalam situasi buruk... setelah ini aku tidak akan memaksa siapapun bertarung."
"Lupakan saja."
"Aku berjanji."
"Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi aku akan membunuhnya kemudian membunuh kalian semua."
Sebuah tebasan meluncur padanya lewat tebasan milikku, tubuh iblis tersebut terbelah jadi dua bagian dengan darah menyembur dari tubuhnya.
"Iblis tetaplah iblis, Alice mari pergi."
"Baiklah."
"Hey tunggu, lepaskan aku juga.."
"Ini hukuman untukmu Noa."
"Kejamnya, bukannya kau ini budakku."
"Siapa yang kau panggil budak."
"Komandan apa kau baik-baik saja?"
"Aku tak apa, sepertinya aku tidak cocok jadi komandan, kurasa aku akan mengundurkan diri."
"Kenapa begitu?"
Ini adalah awal dari jalan baru yang mereka pilih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments