Diana menatap ke arah curahan air hujan yang deras dari balik jendela kamarnya. Hujan yang sesekali disertai guntur dan kilat.
Pertemuan dengan Renata sangat mengganggunya. Dia malah meminta, Vina mengantarkannya pulang, ngga jadi menemaninya belanja.
Salahkan hatinya yang ngga menyukai pertemuan mereka tadi. Apalagi Renata terlihat semakin cantik.dan baju yang dikenakannya sepertinya seragam kantoran.
*Dia sudah kerja?
Dia kerja di mana*? batinnya kepo.
Otak Renata memang luar biasa pintarmya. Padahal.dia sudah memberikan cukup besar gangguan dalam hubungan asmaranya. Tapi sepertinya ngga berpengaruh apa apa pada daya pikir Renata.
Awalnya Diana mengira Renata akan kepikiran berat karena Kak Joandra tidak mempedulikannya lagi. Diana mengira bisa membuat kuliah Renata berantakan. Ternyata itu ngga pernah terjadi.
Diana membuang nafasnya kesal.
Kamu sangat tangguh, batinnya kesal.
Mengingat kembali kejadian empat tahun yang lalu.
Alangkah senangnya saat Renata memintanya untuk mengatakan ngga bisa menemuinya karena harus ke rumah sakit.
Musibah Renata adalah keberuntungan besar buatnya.
Diana menjadi sangat iri mengingat persiapan Kak Joandra dan teman temannya untuk menyambut kedatangan Renata.
Diana yakin, hari itu Kak Joandra akan mengungkapkan cintanya pada Renata.
Diana menjadi benci. Amat sangat pada Renata.
Bukannya Renata tau kalo dia juga menyukai Kak Joandra. Mengapa masih juga ngga menghargai perasaannya.
Memang setelah dia mengungkapkan rasa sukanya dengan Kak Joandra, Renata mengalah. Menghindari Kak Joandra, dan memberikannya banyak kesempatam.
Tapi Kak Joandra ngga pernah meliriknya. Mengabaikan perhatian perhatiannya. Dan malah tetap mengejar Renata.
Mungkin hatinya begitu picik sampai ngga bisa melihat kebaikan Renata padanya selama mereka bersahabat. Sudah tertutup ambisi untuk mendapatkan Kak Joandra.
Dari sekian ratus perenpuan di sekolahnya yang mengidolakan Kak Joandra, hanya Renata seorang yang mendapatka perhatiannya.
Dan dirinya pun berhasil memanfaatkan kejadian hari itu dengan sangat baik.
Diana puas telah membuat Kak Joandra dan teman temannya melihat kebersamaan Renata dengan seorang laki laki muda yang adalah kakak laki laki Renata sendiri. Tapi Kak Joandra dan yang lainnya ngga tau, bahkan mengira itu pacar Renata
Diana pun tersenyum puas saat berhasil menyelipkan beberapa lembar foto kemesraan Renata dengan laki laki itu sebagai surat kaleng ke dalam tasnya.
Diana sangat mudah mendapatkan foto foto itu dari ponsel Renata sendiri. Kemudian dia langsung mencetaknya.
Diana tau dia sudah pasti ngga bisa mendapatkan Kak Joandra. Tapi akan sangat adil juga jika Renata ngga bersama Kak Joandra. Bahkan Kak Joamdra pasti kini sangat membencinya karena surat kaleng berisi foto foto itu sudah dilihatnya.
Diana senang, karena malam itu Kak Joandra langsung berangkat dan Renata ngga akan pernah bisa melakukan klarifikasi pada Kak Joandra.
Diana senang sudah berhasil membuat mereka terpisah jauh dan terjerat dalam kesalahpahaman.
Mereka ngga akan bisa bersatu, sumpahnya dalam hati.
Dan besoknya Diana tinggal menghindari Renata. Juga Susan.
Tapi Renata tetap baik, tanpa menaruh curiga apa pun padanya. Sahabat yang mengkhianatinya. Menusuknya dari belakang.
Tapi Susan berbeda. Dia tau kalo Diana sudah berbohong.
Ah, masa bodoh.
Diana kembali menatap curahan air ujan dengan pikiran jauh melayang ke arah ngga menentu.
*Apa Kak Joandra udah pulang?
Apakah mereka sudah bertemu*?
Tetap saja rasa penasarannya sangat besar untuk ingin tau seperti apa kelanjutan hubungan Kak Joandra bersama Renata.
Semoga Kak Joandra masih membencimu, harap Diana ngga suka dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
YuWie
ealahhh..iri kok di pelihara
2023-02-09
3
R.F
2like hadir kk
semangat
2022-12-01
1
Buna Seta
Datang lagi
2022-11-24
1