Sistem Kebangkitan
“Chris, Jean, aku tidak menyangka kalian melakukan ini di belakangku!”
Di kamar yang ada di rumah tunangannya. Bryan, pria berusia 22 tahun yang bulan depan akan menggelar acara pernikahan dengan tunangannya, dia justru melihat tunangannya sedang bercumbu mesra dengan pria lain, yang tak lain adalah temannya sendiri.
“Jean, apa yang kurang dariku sampai kau melakukan ini dengannya? Dan kau Chris, kurang baik apa aku padamu, sampai kau tega mengambil wanitaku?” Bryan sangat marah, seumur hidupnya baru kali ini dia ssngat marah dan kecewa. Sedikitpun dia tak bisa menahan amarahnya.
“Bryan, aku bisa menjelaskan semua ini, ini semua tak seperti yang kamu lihat!” Chris mencoba memberi penjelasan, tapi Bryan sama sekali tak peduli dengan penjelasannya.
Dia menarik kerah baju Chris, dan membuat pria itu jatuh dari tempat tidur. Tangannya sudah terkepal erat dan dia siap melayangkan pukulan ke arah Chris sebelum terdengar suara benda pecah, dan benda itu pecah setelah menghantam kepalanya.
“Maafkan aku, aku lebih mencintai Chris, dan seharusnya malam ini kamu tidak perlu datang karena sesungguhnya setelah malam ini aku hanya akan menjadi milikmu,” ucap Jean dengan berderai air mata, dan terlihat dia memegang sebuah botol kaca yang hanya tersisa di bagian, yang terpegang oleh tangannya.
Pandangan mata Bryan mulai gelap, dan darah mengucur deras dari luka di kepalanya. Ingin dia mengatakan sesuatu pada Jean, tapi Chris yang sudah terbeban darinya, tanpa belas kasih dia mengambil botol lainnya, dan memukulkan ke kepalanya.
Tak hanya memukulkan di kepala Bryan sampai botol kaca di tangannya pecah, Chris menusukkan botol yang pecah sebagian ke dada Bryan, membuat tubuh Bryan bermandikan darahnya sendiri.
Tak ada ucapan yang sempat keluar dari mulut Bryan karena dia lebih dulu kehilangan kesadaran, dan tumbang dengan tubuh bermandikan darah.
Chris dan Jean tahu keadaan Bryan sudah sangat buruk dan dekat dengan kematian, tapi bukannya menolong, Chris justru mengambil pecahan kaca lainnya dan menusukkan ke leher Bryan. Tak lama tubuh Bryan kejang-kejang, dan begitu berhenti kejang-kejang dia telah mati mengenaskan.
Pada saat ini bukannya terlihat takut karena baru saja melakukan pembunuhan, Chris justru bergegas menyeret mayat Bryan kedalam mobil, setelah lebih dulu dia membungkusnya menggunakan slimut.
Begitu mayat Bryan sudah berada di mobil, Chris kembali ke kamar untuk bersih-bersih. “Bantu aku membersihkan tempat ini!”
Mendengarnya, Jean segera membantu Chris membersihkan darah Bryan dan pecahan kaca di kamarnya. “Chris, kita berhasil membunuhnya. Sekarang semua hartanya akan menjadi milik kita.”
“Ya, semua berjalan seperti rencana, dan tinggal menyelesaikan semua rencana malam ini. Begitu membuang mayatnya ke tengah hutan, selamanya tak akan ada yang tahu kemana dia pergi dan seperti apa keadaannya.”
Semua yang terjadi pada Bryan telah direncanakan keduanya, yang ingin menguasai harta Bryan.
Jean memang sedikit memiliki perasaan pada Bryan, dan itu juga alasan tadi dia sempat menangis. Tapi sedikit perasaannya tak dapat mengalahkan perasaannya pada Chris dan harta milik Bryan.
Melihat semua tempat telah dibersihkan, Chris dan Jean masuk kedalam mobil. Keduanya ingin mengakhiri rencana mereka dengan kesempurnaan.
Berada di belakang kemudi mobil, Chris memacu mobil menuju hutan di luar kota, yang selama ini hampir tidak pernah dijamah manusia, dikarenakan hutan itu cukup jauh dari kota dan jarang orang-orang di zaman ini yang suka bepergian ke hutan.
Tiga jam berlalu, akhirnya mereka sampai di tujuan, dan mobil mereka berhenti di jalan tengah hutan yang jauh dari jalan utama.
Menyeret keluar mayat Bryan yang terbungkus selimut, Chris membawa mayat Bryan ke lubang yang sehari lalu telah dia persiapkan. Lubang itu tidak dalam, tapi cukup untuk digunakan mengubur Bryan.
“Maafkan aku karena aku sudah mengambil wanitamu, hartamu, dan membunuhmu!” Tak ada kesedihan, Chris justru tersenyum puas saat melihat tubuh Bryan di dalam lubang, dan dia mulai menutup lubang menggunakan sekop.
Namun karena malam dan minim penerangan, ditambah Jean terus memanggilnya karena takut dengan keadaan hutan, Chris tak rapi dalam menutup lubang menggunakan tanah. Tanpa dia sadari, setengah bagian mulai dari kepala sampai tubuh Bryan tak terkubur sempurna.
“Chris, cepat pergi dari tempat ini!” ucap Jean begitu Chris sudah kembali kedalam mobil, dan mobil segera melaju cepat meninggalkan kawasan tengah hutan.
...----------------...
Tujuh hari berlalu setelah Bryan mengalami kematian di tangan tunangan dan sahabatnya.
Di siang hari saat matahari bersinar terik, bau mayat yang berasal dari lubang tempat Bryan dikubur secara asal-asalan tiba-tiba saja menghilang. Bau mayat yang begitu menyengat menghilang, seolah bau itu tak pernah ada.
Mayat Bryan di dalam lubang yang semula di penuhi serangga dan binatang kecil lainnya, secara tiba-tiba seluruh serangga dan binatang kecil di mayat Bryan lenyap berubah menjadi abu.
Luka-luka di tubuh Bryan yang sudah menjadi mayat secara ajaib perlahan menghilang tak berbekas, seolah tubuh yang telah menjadi mayat itu bisa meregenerasi bagian yang sebelumnya terluka, dan puncak keajaiban itu terjadi saat detak jantung Bryan kembali dan dia juga kembali bernapas.
“Hah... Hah... Hah... Hah...” Bryan membuka kedua matanya dan terengah-engah. “Hah... Hah... A-apa aku masih hidup?”
Melihat sekeliling Bryan sadar kalau dia berada di sebuah lubang, dan peristiwa malam dimana kejadian menyakitkan itu terjadi semua masih teringat dalam ingatannya.
Berada di tempat seolah sedang berada di dalam makam, Bryan tiba-tiba saja tersenyum. “Sepertinya mereka mengira aku sudah mati, dan mereka sepertinya harus kecewa karena sepenuhnya aku baik-baik saja.”
Bryan tak lagi merasakan sakit menyakitkan di tubuhnya meski jelas dia ingat malam itu Chris dan Jean telah melukainya. Satu-satunya yang saat ini dia rasakan adalah kepalanya terasa sedikit sakit. “Mungkin ini efek dari pukulan malam itu.”
Dengan beristirahat beberapa saat, dia yakin sakit kepalanya akan segera menghilang.
[Ding... tuan rumah telah mengaktifkan sistem kebangkitan, dan berhasil menyelesaikan misi pertama, bangkit dari kematian]
Kedua mata Bryan yang sempat terpejam, seketika kedua matanya terbuka, begitu terdengar suara yang menggema di dalam kepalanya.
[Ding... berhasil menyelesaikan misi pertama, kebangkitan]
[Mendapatkan hadiah kekuatan tubuh kebal terhadap berbagai senjata]
[Mendapatkan hadiah uang tunai $ 900.000.000]
[Mendapatkan hadiah pil awet muda. Dengan meminum pil awet muda tuan rumah tidak akan pernah menua dan tak akan pernah ada penyakit yang dapat membunuh tuan rumah]
Suara itu bergema lagi di kepalanya, membuat Bryan hanya bisa membeku di tempatnya karena dia tidak tahu apa sebenarnya yang sedang terjadi.
Meski diam membeku, Bryan cukup terpana dengan beberapa hadiah yang dia dapatkan. Tidak tahu ini kenyataan atau sebuah mimpi, dan jika semua ini kenyataan dia jelas sangat senang. Tubuh kebal terhadap berbagai senjata, pil awet muda, serta uang yang jumlahnya jauh lebih banyak dari apa yang pernah dia miliki.
Menggerakkan tangan menampar wajahnya sendiri, Bryan ingin membuktikan kalau semua ini bukan mimpi. “Ini sakit, tapi rasa sakit begitu cepat menghilang.” Sangat keras dia menampar wajahnya sendiri. Sejenak memang menyakitkan, tapi tak lebih dari satu detiks rasa sakit itu sudah menghilang.
“Benar-benar bukan mimpi, tapi bagaimana aku dapat melihat semua hadiah tadi, dan siapa sebenarnya pemilik suara yang bergema di kepalaku?”
[Ding... menampilkan status tuan rumah]
Tiba-tiba muncul layar hologram di depan kedua mata Bryan.
[Nama] : [Bryan Laurens]
[Umur] : [22 Tahun]
[Pekerjaan] : [ - ]
[Kecerdasan] : [ 100 ]
[Kekuatan] : [ 50 ]
[Stamina] : [ 50 ]
[Pesona] : [ 100 ]
[Skill] : [ - ]
[Poin Sistem] : [ 0 ]
[Kekayaan] : [ $ 900.000.000 ]
[Aset] : [ - ]
[Ruang Penyimpanan] : [ Pil Awet Muda ]
[Toko Sistem] : [ Terkunci ]
[Misi utama yang harus tuan rumah selesaikan dalam jangka waktu satu bulan]
[Bangkit dari kematian] > [Terselesaikan]
[Bangkit dari keterpurukan] > [Belum Terselesaikan]
[Bangkit dalam hubungan percintaan] > [Belum Terselesaikan]
Bryan tidak terlalu memperhatikan yang lainnya karena saat ini perhatiannya hanya tertuju pada uang miliknya.
“Sembilan ratus juta dolar? Bukannya ini jauh lebih banyak dari uang yang aku kumpulkan sejak delapan tahun lalu?”
Meski melihat ada banyak uang, tapi dia tidak tahu bagaimana cara mengambilnya.
[Ding... cukup gunakan kartu di saku tuan rumah, untuk mengambil uang. Uang di dalam sistem dapat tuan rumah ambil di manapun dan kapanpun]
Suara di kepalanya terdengar seperti halusinasi, tapi suara itu terdengar sangat nyata. “Bukannya seharusnya aku merasa senang? Namun kenapa aku sekarang justru merasa bingung?”
...----------------...
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Ibuk'e Denia
aq mampir thor
2024-06-28
0
Ajna dillah
nyimak
2024-01-14
0
Onde Onde
𝐛𝐚𝐢𝐤
2024-01-14
0