Dihadapkan pada keadaan yang tidak dia ketahui awal mula kejadiannya, Bryan memarkirkan mobilnya lalu dia turun menghampiri anak-anak panti, dan tentu dia wanita ikut bersamanya.
Nayla tenang mengikuti langkah kakinya, sedangkan Eve dia sibuk mencari keberadaan ibu panti. Melihat anak-anak panti dalam keadaan baik-baik saja, Bryan dan Nayla memutuskan menyusul Eve yang sudah beberapa saat yang lalu masuk ke dalam rumah panti.
Di dalam panti Bryan dan Nayla melihat Eve yang sedang menenangkan dua wanita, yang selama ini di panggil ibu panti, dan mereka adalah dua wanita yang membesarkan Eve. Selain mereka, Bryan dan Nayla juga melihat keberadaan tujuh pria berbadan besar, dengan masing-masing dari mereka memiliki tato naga di leher.
Segera Bryan mendekati Eve dan berdiri di dekatnya. Sedangkan Nayla, dia membantu Eve menenangkan dua wanita yang masih menangis sesenggukan.
Dengan tenang Bryan mengarahkan pandangannya pada tujuh pria yang penampilannya sama persis dengan berandalan, yang sering membuat kekacauan di jalanan.
Salah satu pria maju, lalu dia berbicara pada ibu panti, “Tanah ini dari awal adalah milik tuan kami, dan mulai hari ini kalian harus angkat kaki dari pergi dari tempat ini karena tuan kami ingin membangun gedung perkantoran di tempat ini!”
Tanah yang ditempati panti memang bukan milik pengelola panti, tapi milik orang lain yang selama ini hanya dipinjamkan pada pengelola panti. Pengelola panti jelas tak ada hak atas tanah panti, dan kapanpun pemilik mengusir mereka, mereka harus siap pergi.
Namun keadaan hari ini sangat tiba-tiba. Tujuh orang datang dan begitu saja mengusir mereka, padahal sebelumnya pemilik tanah memberi mereka waktu selama tiga bulan untuk pergi meninggalkan panti.
Setelah tahu apa yang terjadi, Bryan akhirnya tahu permasalahan yang sedang dihadapi panti asuhan. Terusir dari tempat yang selama ini mereka anggap rumah, mereka butuh tempat baru untuk bernaung.
Tak merasa sedang kekurangan uang, Bryan berencana mencarikan tempat baru untuk ibu panti dan anak-anak panti. Tempat baru yang ke depannya akan menjadi milik mereka.
“Eve, Nayla, bawa mereka pergi dari tempat ini! Aku akan segera mencarikan tempat terbaik untuk mereka dan juga anak-anak panti,” ucap Bryan menyuruh Eve dan Nayla membawa kedua ibu panti keluar dari rumah yang dulunya merupakan rumah panti.
“Berhenti di situ!”
Teriak salah satu pria menghentikan Nayla dan Eve yang membantu kedua ibu panti berjalan.
“Siapa yang mengizinkan kalian pergi dari tempat ini, sebelum membayar biaya sewa selama puluhan tahun tinggal di tempat ini?” tanya pria itu.
Kedua ibu panti dan Eve sangat terkejut mendengar itu. Selama ini mereka tinggal tanpa di pungut biaya sewa, dan pemilik tanah juga tidak pernah meminta uang sewa pada mereka. Namun, kenapa sekarang tiba-tiba mereka harus membayar uang sewa selama puluhan tahun?
“Apa-apaan kalin ini tiba-tiba meminta biaya sewa tempat ini selama puluhan tahun, sedangkan pemilik tempat ini tidak pernah menginginkan biaya sewa dari kami?” teriak Eve dengan suara lantang, dan sebagai seorang polisi dia mulai curiga ada sesuatu yang tidak beres dari kasus penguasiran ibu panti dan anak-anak panti.
Ketujuh pria terkekeh pelan mendengar teriakan Eve. Dua dari mereka bahkan mengambil langkah maju, dan langsung saja memegang lengan Eve dan juga Nayla.
“Anak muda, sebaiknya kamu tidak ikut campur dengan urusan kami kalau tidak ingin wajah tampanmu kami buat cacat permanen!” pria yang sejak awal paling banyak bicara, dia mencoba menggertak Bryan.
Bukannya ketakutan, Bryan justru tersenyum. “Siapa juga yang ingin ikut campur? Aku tidak akan ikut campur, tapi segera ucapkan selamat tinggal pada masa depan kalian!”
Bersama dengan selesainya ucapan Bryan, dua pria yang memegang lengan Nayla dan Eve, tiba-tiba saja keduanya terpental menghantam dinding ruangan, dan seketika kehilangan kesadarannya.
Empat pria dan satu pria yang baru bicara dengan Bryan, mereka jelas melihat apa yang dilakukan Eve dan Nayla. Kedua wanita itu menendang ************ kedua teman mereka, membuat keduanya terpental menghantam dinding ruangan.
Tendangan Eve dan Nayla sangat kuat dan itu cukup untuk membuat milik kedua pria itu tak lagi sanggup berdiri.
“Apa kalian mencoba merasakan tendangan merek? Kalau ingin, silahkan kalian maju serang mereka!” ucap Bryan begitu tenang, sedangkan Eve dan Nayla masih tertegun dengan kekuatan mereka.
Keduanya memang menguasai ilmu beladiri, apalagi Eve yang seorang polwan. Namun mereka tidak menyangka memiliki kekuatan sebesar yang saat ini terlihat. Menghubungkan kekuatan besar mereka dengan kejadian apa saja yang hari ini telah mereka alami, mereka tiba-tiba saja teringat pil pemberian Bryan.
Keduanya memandang Bryan, tahu kedua wanita ingin penjelasan, Bryan hanya berucap, “Aku akan menjelaskan semua setelah kita kembali ke mansion!”
Keduanya mengangguk setuju, dan kembali mereka mengarahkan pandangan pada lima pria yang terus menatap keberadaan mereka.
Tiga pria mengeluarkan belati, dan dua pria lainnya mengambil balik yang tergeletak di lantai. Melihat itu ada sedikit ketakutan pada diri Nayla dan Eve, tapi keyakinan mereka mengatakan musuh sama sekali tidak menakutkan.
Bryan sandiri sedikit meningkatkan kewaspadaannya, dan secepatnya dia akan memberi bantuan jika memang kedua wanitanya membutuhkan bantuan.
“Kami sebelumnya hanya ingin mencicipi tubuh kalian dan setelahnya kalian bisa pergi meninggalkan tempat ini dengan damai, dan tak perlu membayar uang sewa! Namun kalian sepertinya tidak bisa diajak bekerjasama, dan justru memilih jalur kekerasan.”
“Kalian berempat lumpuhkan kedua wanita itu, tapi ingat untuk tidak membunuh mereka! Syang jika mereka mati sebelum kita sempat mencicipi keindahan tubuhnya,” ucap pria, yang diyakini sebagai pemimpin dari orang-orang dengan tato naga di leher.
Empat pria segera mengepung Nayla dan Eve, sedangkan satu pria yang memegang belati di tangan, dia mengarahkan pandangan pada Bryan. “Mereka berdua tidak akan kami bunuh, tapi lain cerita kalau itu kamu. Maaf saja, kami pria normal dan tidak sedikitpun memiliki ketertarikan pada pria, jadi lebih baik kau mati!”
“Wuushh...” Mengayunkan belati di tangannya, pria itu menyerang Bryan. Bukan hanya sekedar ingin melukai, tapi dia bertujuan mengakhiri hidup Bryan. Namun sayangnya dia salah memilih musuh.
Meski sudah berkali-kali mengayunkan belati di tangannya menyerang Bryan, tak ada sedikitpun goresan di tubuh Bryan, yang menandakan seluruh serangannya tak mengenai Bryan, dan hanya mengenai angin.
Merasa aneh karena musuhnya tidak terluka meski dia yakin telah berkali-kali mengayunkan belati tepat mengenai lengan musuhny, dia mulai was-was, dan memilih mengambil dua langkah mundur menjauhi lawannya.
“Kenapa mundur? Bukannya kamu tadi begitu ingin membunuhku? Jangan katakan kalau sekarang kamu ingin kabur setelah tahu tak mungkin bagimu mengalahkanku!” ujar Bryan dapat melihat ketakutan di wajahmu musuhnya yang sebelumnya terlihat sangar.
Tidak langsung menanggapi ucapan Bryan, pria itu memilih melihat keadaan empat rekannya, dan dia dibuat sangat terkejut saat melihat keempatnya sudah jatuh terkapar tak sadarkan diri, sedangkan dua wanita lawan mereka terlihat masih dalam keadaan baik-baik saja.
Bryan tidak membiarkan pria itu melarikan diri setelah melihat keadaan keempat rekannya. Bergerak cepat, dia menendang tangan pria itu, membuat belati di tangannya terjatuh, dan sebagai setangan penutup dia melayangkan pukulan ke peritnya.
Pria itu jatuh meringkuk kesakitan, setelah perutnya terkena pukulan Bryan.
Bryan yang tak peduli dengan keadaan pria itu, dia mengulurkan tangan menarik kepala pria yang saat ini berada di cengkraman tangannya.
“Beritahu aku apa yang sebenarnya terjadi? Apa benar pemilik tanah ini mengusir ibu panti dan anak-anak panti?” tanya Bryan dengan suara lantang.
Awalnya pria itu tak ingin menjawab, tapi saat melihat Eve datang mendekat dan mengarahkan belati ke matanya, pria itu mulai goyah.
“Jawab pertanyaannya, kalau kamu masih ingin melihat hari esok!” bentak Eve.
“Baik, aku akan menjawab.” Takut dengan ancaman Eve, dia memutuskan menjawab. “Pemilik tempat ini memang ingin ibu panti dan anak-anak panti pergi, tapi dia memberi waktu satu minggu untuk mencari tempat baru dan berkemas. U-untuk uang sewa, itu hanya karangan kami!”
Jawabannya membuat Bryan merasa pemilik tempat ini tak seburuk seperti apa yang sebelumnya dia bayangkan.
Bryan melepaskan cengkraman tangannya, dan dia menghadiahi pukulan tepat di wajahmu pria itu yang seketika membuatnya pingsan.
“Mari kita tinggalkan tempat ini!” ucapnya.
Nayla, Eve dan kedua ibu panti pergi lebih dulu, baru setelahnya Bryan menyusul mereka.
[Ding... tuan rumah berhasil menyelesaikan misi misterius > mengungkap kebenaran kejadian di panti asuhan]
[Mendapatkan hadiah misi > rumah dua lantai di pinggir kota. Alamat rumah akan segera dikirim ke handphone tuan rumah. Untuk kunci rumah dan surat-surat kepemilikan, semua sudah tersimpan di laci mobil tuan rumah]
Mendengar itu, Bryan sangat senang karena dia tidak menyangka ada misi misterius, dan lagi hadiahnya adalah apa yang dia butuhkan.
“Sistem memang mengerti kebutuhanku, dan sekarang aku tidak perlu mencari tempat tinggal baru untuk ibu panti dan anak-anak panti...”
...----------------...
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Sang M
kurang kejam kau Host... dancookkkk
2024-04-30
0
Ajna dillah
semangat
2024-01-14
0
Luz RielDiah
pengen bnget punya sistem kyk gini....jadi bisa untuk nolong smua org
2023-09-16
1