Masih dengan motor sport nya Bryan pergi meninggalkan restoran, sebelum pergi atau lebih tepatnya sebelum Nayla mengizinkannya pergi, lebih dulu dia memberikan alaman apartemen, dan memberitahu wanita itu kalau nomor handphonenya tidak berubah.
Memacu motor dengan kecepatan sedang, dua jam kemudian dia akhirnya sampai di bagian utara kota tempat tinggalnya. Pergi menikmati suasana pantai, itulah yang saat ini dia lakukan.
Meski sebentar lagi tiba musim dingin dan tentunya angin dipantai akan terasa jauh lebih dingin seiring pergerakan matahari menuju tempat peraduannya, semua itu tak menghalangi keinginannya menikmati waktu bersantai di pinggir pantai.
Dia memang pecinta alam sejati. Selain sesekali menghabiskan waktu tinggal di pondok hutan untuk menenangkan diri, tak jarang dia pergi ke pantai untuk mencium aroma lautan.
Namun sejak menjalin hubungan dengan Jean dan sibuk mengembangkan perusahaannya, dia semakin jarang menikmati waktu bersantai, bahkan akhir pekannya tidak pernah terasa seperti akhir pekan karena semua waktunya digunakan untuk bekerja.
"Selamat sore tuan, apa ada yang ingin tuan pesan?”
Saat ini Bryan berada di cafe teori pantai, dan dia ingin memesan minuman panas. “Satu Hot Chocolate.”
Bryan memberi uang untuk pesanannya, dan barulah pesanannya mulai di buat.
Sebelumnya dia sudah berkeliling melihat indahnya pantai, dan semua itu menghabiskan waktu hampir dua jam karena dia benar-benar menikmati suasana tenang di pantai yang sepi pengunjung di sore hari.
Malam ini rencananya dia tidak pulang, dan memilih menginap di hotel, yang lokasinya berada di tepian pantai.
“Hot Chocolate pesanan tuan.”
Bryan menerima cup minuman tahan panas yang berisi minuman pesanannya, dan dia menikmati minumannya sambil berjalan menuju hotel tak jauh dari tempatnya saat ini.
Untuk motornya sudah ditempatkan di parkiran khusus yang beroperasi dua puluh empat jam, dan sewaktu-waktu dia bisa mengambilnya.
Sampai di lobby hotel, di kejauhan Bryan melihat wanita yang sangat dia kenal. “Jean? Kenapa wanita itu di tempat ini, dan jelas pria yang bersamanya bukan Chris?”
Dia melihat Jean bersama seorang pria berjalan menuju lift. Keduanya masih menggunakan pakaian formal, dan Bryan sama sekali tidak peduli dengan apa yang ingin mereka lakukan.
Dia tidak ingin peduli, tapi tiba-tiba suara sistem terdengar di kepalanya.
[Ding... misi sampingan > mengungkap perselingkuhan Jean dan James]
[Diketahui Jean ingin mencari kepuasan dengan meminta bantuan James. Mereka menyewa kamar nomor 69, dan sistem telah menyewakan kamar nomor 70 untuk tuan rumah]
[Kunci kamar sudah berada di saku tuan rumah, dan untuk menyelesaikan misi sistem telah mengatur kamera handphone tuan rumah, menjadi kamera tembus pandang. Dengan kamera tembus pandang, seharusnya tuan rumah sudah tahu apa yang harus dilakukan]
[Hadiah misi > kekuatan mata tembus pandang]
[Mata tembus pandang, seperti namanya, mata tembus pandang memungkinkan tuan rumah melihat benda yang tertutup sesuatu, ataupun melihat benda di ruangan berbeda]
[Hukuman kegagalan misi > semalam tuan akan dikurung bersama dua wanita tapi percayalah mereka bukan wanita yang sesungguhnya]
“Gluk...” Susah payah Bryan menelan ludahnya, setelah mendengar suara sistem tentang hukuman jika dia gagal menyelesaikan misi.
Dia tak bisa membayangkan apa yang bakalan terjadi, kalau semua itu benar-benar terjadi padanya.
“Meski aku akan melihat apa yang mungkin membuatku semakin membenci keberadaannya, setidaknya itu lebih baik daripada harus menghabiskan malam bersama wanita jadi-jadian.”
Tak perlu memesan kamar karena sistem telah memerankan kamar untuknya, Bryan langsung saja masuk kedalam lift. Kamar tempatnya berada di lantai tiga, dan semua petunjuk letak kamar dapat dilihatnya di papan informasi di dalam lift.
“Ting...” Pintu lift terbuka di lantai 3, dan ternyata kamarnya tepat berada di dekat lift. Sedangkan kamar nomor 69 yang ditempati Jean dan James tepat berada di sebelah kamarnya.
Masuk ke dalam kamar, bau harum hotel mewah tercium, dan dia segera menuju ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.
Keluar dari kamar mandi, Bryan mengatur sofa menghadap ke kamar sebelah, dan dia mulai mengaktifkan kamera handphonenya.
“Klik...“ Sekali klik kamera hpnya menangkap gambar apa saja yang sedang dilakukan Jean dan James di kamar sebelah.
Melalui layar handphonenya, Bryan melihat James yang sedang mencium bibir Jean, dan luar biasanya saat ini keduanya sama-sama telah melepas pakaian luar, dan hanya memakai pakaian dalam.
Melihat tubuh Jean yang hanya berbalut pakaian dalam, Bryan merasa di bawah sana miliknya mulai mengeras dan dia sempat berpikir kalau semua itu seharusnya hanya ditunjukkan padanya setelah menikah.
Namun sudah ada dua pria yang diketahuinya sudah melihat lekuk tubuh Jean, dan pernikahannya juga gagal terlaksana.
Sementara itu di kamar sebelah, Jean yang sudah tak tahan setelah pagi tadi gagal mendapatkan puncak kenikmatan, dia langsung menarik turun kain penutup yang menutupi milik James, dan langsung menghisap milik James yang harus dia akui lebih besar serta lebih berotot dibandingkan milik Chris.
“James, kamu harus memberi kepuasan padaku!” ucapnya, dan dengan penuh gairah dia mulai mempermainkan milik James dengan kedua tangannya.
Merasa miliknya di bawah sana sudah sangat basah dan benar-benar tak lagi sanggup mengendalikan gairahnya, Jean mendorong tubuh James jatuh terlentang di atas tempat tidur, lalu dia mulai melepas seluruh pakaian dalamnya, membuat dia sepenuhnya polos di hadapan James.
Melihat tubuh polos Jean, James tak berkedip dan miliknya semakin tegang. Harus diakuinya tubuh Jean jauh lebih menggoda dari tubuh kekasihnya yang memiliki dada datar.
“James, jangan keluar sebelum aku mencapai puncak kenikmatan!” ucap Jean sambil tersenyum genit, yang dibalas James dengan anggukan kepala.
Keduanya mulai saling menindih dan memburu kenikmatan. “Ouh, ini lebih besar dan ini memenuhi milikku,” ungkap Jean.
Jean mulai menggerakkan naik turun tubuhnya, sedangkan James yang merasakan kenikmatan, dia memejamkan mata meresapi rasa nikmat dari apa yang saat ini dilakukan Jean.
Keduanya terus melakukan kegiatan memburu kenikmatan, dan saat bosan dengan satu posisi, mereka berganti posisi lain, sampai akhirnya dua jam berlalu dan keduanya tidur terlelap karena merasa lelah.
Sedangkan Bryan yang ada di kamar sebelah, wajahnya merah menyala melihat dari awal sampai akhir adegan demi adegan yang dilakukan Jean dan James.
Memastikan tak lagi ada adegan lanjutan, Bryan mengakhiri rekaman video, dan dia buru-buru ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya.
Melihat wajahnya sendiri di kamar mandi, tiba-tiba dia tersenyum. “Chris, wanitamu ternyata bukan hanya untukmu, tapi dia menyerahkan tubuhnya ke pria lain untuk sebuah kepuasan.”
Bryan tak bisa membayangkan kalau video yang dia rekam dilihat Chris, tapi tentu dia tidak akan begitu saja menyerahkan video itu pada Chris.
“Jean, kamu telah mengkhianati perasaan dan kesetiaanku, dan aku akan membalas semuanya! Perlahan aku akan menghancurkan hidupmu!”
Memanfaatkan video rekamannya, semua rencana balas dendam yang dia pikirkan akan berjalan jauh lebih baik dari rencana awalnya.
Keluar dari kamar mandi dan ingin melihat apa yang terjadi di kamar sebelah, dia kembali mengaktifkan kamera handphonenya.
“Mereka sepertinya mau langsung pulang.”
Di layar handphonenya terlihat Jean maupun James telah kembali memakai pakaian mereka, setelah berpakaian rapi, keduanya masih sempat berciuman mesra sebelum keluar kamar hotel.
James keluar lebih dulu dan langsung pergi memasuki lift. Tak lama Jean keluar, bertepatan dengan Bryan yang juga keluar dari kamarnya. Sosok Bryan terasa asing bagi Jean, tapi wanita itu merasa Bryan yang saat ini dilihatnya adalah pria yang siang ini jalan berdua dengan Nayla.
Bryan mengarahkan tatapan jijik pada Jean sebelum pergi menuju arah tangga darurat karena dia malas menunggu lift.
Sedangkan Jean yang merasa bingung dengan tatapan jijik Bryan, dia merasa pria itu mendengar apa yang baru dilakukannya, apalagi kamar yang pria itu tempati bersebelahan dengan kamarnya.
“Dia cuma mendengar dan tak melihat semua yang terjadi di dalam kamar,” ucap Jean dan dengan langkah yang begitu tenang dia berjalan kearah lift.
...----------------...
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Ino_yama( ˘ ³˘)♥
astaga..😱😱😱perempuan l0nt3 ternyata...mngkin sebelum pacaran dgn bryan dia sdh dak segel....
2023-05-05
1
Harman LokeST
merekam
2023-02-07
0
Kembang Gunung Lawu
Apakah perempuan "Spesial" kayak martabak karena pake 2 telor.... 🤷🏼♂️🤷🏼♂️🤷🏼♂️
2023-02-05
1