Eve masih mendapatkan perawatan di rumah sakit, dan belum diizinkan pulang sebelum mendapatkan izin dari dokter yang bertanggungjawab atas keadaannya. Sedangkan nasib kapten polisi yang mencoba melakukan tindakan pelecehan pada Eve, dia telah mendekam di dalam penjara.
Semua bukti jelas menunjukkan dia sebagai tersangka, dan kasusnya akan segera disidangkan. Bukan hanya terancam hukuman berat karena terbukti melakukan tindakan kriminal berencana, dia juga dipastikan bakalan dipecat secara tidak hormat dari keanggotaannya sebagai anggota polisi.
Bryan sendiri akan memastikan orang itu mendapatkan hukuman paling berat, dan kalau perlu dia akan menggunakan kekayaannya untuk membeli hukum. Bukannya membeli hukum untuk kebebasan, tapi dia membeli hukum untuk memperberat hukuman pria itu.
Di tempatnya hukum bisa dibeli. Selama ada uang, orang yang melakukan kesalahan bisa bebas dari kesalahannya, dan dengan uang seorang penjahat bisa jauh lebih lama mendekam di penjara serta mendapatkan siksaan paling berat.
Malam harinya, suasana rumah sakit sangatlah sepi karena semakin malam semakin sedikit orang yang berkunjung. Sebagian besar mereka yang berada di rumah sakit adalah keluarga pasien, dan petugas kesehatan yang kebetulan mendapatkan jam kerja malam hari.
Meski tak seramai siang hari, kantin di rumah sakit tetap beroperasi, dan berbagai jenis makanan tersedia di kantin rumah sakit. Bryan yang kebetulan malam ini merasa lapar, dia sedang menikmati makanan yang baru saja diantarkan pelayan kantin.
[Ding... berhasil menyelesaikan misi, mendapatkan hadiah misi > cinta tulus dan kesetiaan Eve dan Nayla]
[Kedua wanita hanya memiliki cinta dan kesetiaan pada tuan rumah, dan mereka tak akan pernah tertarik pada pria lain]
Berhasil mendapatkan cinta dan kesetiaan Eve dan juga Nayla adalah kabar baik yang didapatkan Bryan yang ingin segera menyelesaikan misinya. Sekarang yang perlu dia lakukan adalah menumbuhkan perasaan cinta pada keduanya, dan rasanya itu tak akan sulit karena dia sudah merasakan keberadaan perasaan itu pada keduanya.
Tentu dengan semakin sering berinteraksi dengan mereka, dia bisa semakin cepat menumbuhkan perasaan cinta pada keduanya, dan sebelum waktu penyelesaian misi habis dia pasti sudah memiliki perasaan cinta pada keduanya. Namun selain mencoba menumbuhkan perasaan cinta pada mereka, kini dia juga harus memikirkan bagaimana cara melindungi mereka.
Sekarang di ruang penyimpanan sistem hanya ada satu pil kekuatan super khusus wanita, jelas dia tidak bisa membagi satu pil untuk dua orang. Memikirkan siapa yang pantas lebih dulu mendapatkan pil itu, Bryan merasa Eve lebih pantas mendapatkannya karena pekerjaannya yang selalu berharap dengan bahaya, dan bukan hanya penjahat yang perlu dia waspadai.
“Sesama anggota polisi saja bisa membuatnya berada dalam keadaan bahaya, pil pertama sepertinya akan menjadi milik Eve, dan barulah pil kedua yang akan menjadi milik Nayla,” ucap Bryan pelan, begitu dia selesai menghabiskan seluruh makanan serta minuman pesanannya.
Bryan sudah mengambil keputusan pada siapa pil petama akan dia berikan. Namun saat dia ingin kembali ke kamar tempat Eve di rawat, dia melihat dokter yang sebelumnya memeriksa Eve datang ke tempatnya. Dokter itu tersenyum, sebuah senyuman yang mengingatkannya pada Elena, tapi menurutnya dokter ini bukan Elena.
“Tuan Bryan, apa yang Tuan lakukan malam-malam di tempat ini? Apa Tuan baru menikmati makan malam yang datang terlambat?” tanya dokter, yang di jas putihnya terdapat kartu identitasnya sebagai seorang dokter.
Rosaline, nama yang begitu jelas tertulis di kartu identitasnya, dan jelas Bryan membaca nama itu. ‘Namanya saja berbeda, jelas mereka bukan orang yang sama,’ ucap Bryan dalam hati.
“Ya seperti kebanyakan orang yang malam-malam datang ke tempat ini, aku datang karena kelaparan. Kalau Bu Dokter, apa Bu Dokter juga ingin makan malam karena lapar?” ucap Bryan mengajukan pertanyaan balik.
Dokter Rosaline menunjukkan tumbler miliknya. “Malam ini aku harus melakukan shift malam jadi aku butuh kopi pahit,” ungkapnya.
“Kalau begitu aku permisi dulu!”
Bryan bermaksud pergi meninggalkan kantin dan kembali ke kamar tempat Eve dirawat. Namun, tiba-tiba saja Dokter Rosaline memegang tangannya.
“Tuan Bryan, apa bisa sebentar saja temani aku sampai kembali ke ruang kerjaku? Jujur saja sejak tadi ada yang terus mengikutiku, dan aku tidak tahu apa tujuannya mengikutiku,” bisik Dokter Rosaline, sambil menunjuk seseorang yang terlihat acuh dengan keberadaannya.
Bryan yang mengarahkan pandangannya mengikuti arah yang ditunjuk Dokter Rosaline, dia melihat pria yang terlihat biasa-biasa saja, tapi saat mengaktifkan mata tembus pandangnya, dia melihat pria itu menyembunyikan belati di balik pakaiannya.
“Apa dokter mengenali pria itu, dan sejak kapan dia mulai mengikuti dokter?” tanya Bryan sambil menemani Dokter Rosaline pergi memesan kopi ke pengelola kantin, dan keduanya pura-pura tak peduli dengan pria yang hanya diam di luar kantin.
“Dia sudah mengikutiku sejak meninggalkan aku ruang kerja, dan kebetulan ruang kerjaku malam ini sangat sepi. Untuk siapa dia, aku tidak mengenalinya dan ini kali pertama aku melihatnya.”
Seharusnya malam ini ada satu temannya yang juga shift malam, tapi temannya siang tadi sakit jadi malam ini tidak bisa ikut shift malam bersamanya.
Kebetulan ruangan tempatnya kerja memang cukup sepi. Hanya sesekali orang lewat. Meski penerangan nyala sempurna, tetap saja dia merasa ada rasa takut saat sendirian di ruang kerjanya.
Ditambah dengan keberadaan orang asing yang seperti mengikutinya kemanapun dirinya pergi, nyalinya kembali ke ruang kerjanya semakin ciut. Mungkin dia malam ini akan menghabiskan waktunya di kantin.
"Oh iya dok, apa seseorang diizinkan membawa senjata tajam saat memasuki kawasan rumah sakit?” tanyanya, sambil menunggu pesanan kopi Dokter Rosaline selesai dibuat.
Dokter Rosaline cepat menggelengkan kepala, setelah mendengar pertanyaan Bryan.
“Keberadaan senjata tajam sama halnya dengan senjata api. Rumah sakit melarang keras siapapun membawa senjata api maupun senjata tajam ke dalam kawasan rumah sakit! Jika ada yang melanggar, bisa dipastikan orang itu memiliki niatan buruk!” jawab Dokter Rosaline menjelaskan peraturan rumah sakit tempatnya bekerja, dan kebanyakan rumah sakit menerapkan peraturan yang sama demi keselamatan pasien serta anggota keluarga pasien.
Selama ini yang diperbolehkan membawa senjata api ke rumah sakit hanyalah anggota kepolisian. Selain mereka, semua orang harus meletakkan senjata milik mereka di pintu utama sebelum masuk kawasan rumah sakit.
“Kalau seperti itu, aku bisa menyimpulkan pria itu adalah penjahat!” ungkap Bryan, lalu dia membisikkan sesuatu pada Dokter Rosaline. “Tak sengaja aku barusan melihat pria itu menyimpan belati di balik pakaiannya.”
Mendengarnya membuat Dokter Rosaline semakin takut untuk kembali ke ruang kerjanya. Jelas pria itu sejak beberapa saat yang lalu mengikutinya, dan mungkin dirinya sudah di jadikan target incaran olehnya. Merasa dirinya dalam bahaya, Dokter Rosaline tajam mengarahkan pandangan pada Bryan.
“Tuan Bryan, apa malam ini aku boleh ikut denganmu?”
Disekitarnya tak ada orang yang dia kenal selain Bryan, dan dia hanya yakin meminta pertolongan padanya.
Tak ada ruginya menolong Dokter Rosaline, dan Bryan bermaksud membiarkan Dokter Rosaline bermalam bersama Nayla di ruang rawat Eve.
Saat sudah mengambil keputusan menolong Dokter Rosaline, tiba-tiba saja suara sistem terdengar menggema di kepalanya.
[Ding... misi sampingan > tangkap pria yang sudah beberapa hari ini membuat keresahan di rumah sakit saat malam hari!]
[Hadiah misi > identitas asli Dokter Rosaline]
[Hukuman kegagalan misi > tuan rumah akan terkena denda $ 100.000.000]
Selesai menyampaikan sebuah misi untuk Bryan, suara sistem menghilang, seolah sebelumnya tak pernah ada.
‘Menangkap pria yang sudah beberapa hari ini membuat keresahan di rumah sakit saat malam hari? Sepertinya aku tau pria mana yang dimaksud sistem.’
Bryan mengarahkan pandangan pada pria di luar kantin, dan terlihat pria itu sedang menunggu seseorang keluar dari kantin.
Tak perlu bertanya siapa yang di tunggu pria itu, dengan pasti Bryan bisa menyebab siapa yang sedang ditunggu olehnya.
“Dia datang dengan cara mengikuti Dokter Rosaline, lalu kenapa dia belum pergi? Jelas itu karena dia sedang menunggu Dokter Rosaline keluar dari kantin dan kembali ke ruang kerjanya.” Bryan bergumam sangat pelan.
“Kalau aku tidak salah, dia akan melakukan sesuatu pada Dokter Rosaline saat di tempat sepi, sebelum Dokter Rosaline sampai di ruang kerjanya!...”
...----------------...
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Ajna dillah
sat set
2024-01-14
0
Ino_yama( ˘ ³˘)♥
ayo cepat tolong so dokter elena ..
2023-05-05
1
Harman LokeST
yang macam macam haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaabbbbiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiisiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii jangan beri ampun
2023-02-07
0