Melihat pria di luar kantin masih diam di tempat sedangkan pesanan Dokter Rosaline belum selesai di buat, Bryan berbicara pada Dokter Rosaline, “Bu Dokter tunggu di sini sebentar! Aku ingin berbicara dengan orang itu.”
Tak menunggu balasan Dokter Rosaline, Bryan langsung melangkahkan kakinya menuju pria yang belum menyadari keberadaannya.
Tepat saat Bryan berdiri di dekatnya, pria itu menoleh dan terlihat sangat terkejut karena melihat Bryan sudah berada di dekatnya, padahal sebelumnya dia melihat Bryan masih berada di dalam kantin.
“Kenapa kamu terkejut melihatku?” tanya Bryan dengan santainya.
“Siapa kamu? Kenapa tiba-tiba datang menghampiriku?” bukannya menjawab pertanyaan Bryan, dia justru bertanya balik pada Bryan.
“Kalau mau aku menjawab pertanyaanmu, sebaiknya jawab dulu pertanyaanku!”
Sebelum pertanyaannya mendapatkan jawaban, dia tak akan memberi jawaban pertanyaan, yang ditanyakan pria di hadapannya.
Bukannya memberi jawaban, pria itu justru mencoba mengambil sesuatu dari balik pakaiannya, tapi gerakan tangan Bryan lebih cepat, dan dia berhasil mengambil belati pria itu lalu melemparkannya jauh darinya.
Apa yang dilakukan Bryan dilihat oleh orang-orang di kantin termasuk Dokter Rosaline yang kagum dengan keterampilan beladiri Bryan.
“Aku sudah tahu apa yang ingin kamu lakukan, dan aku kebetulan juga sudah melihat keberadaan belati yang kamu sembunyikan,” ungkap Bryan yang berhasil menyudutkan lawannya, bahkan kartu As lawannya tak berguna di hadapannya.
Pria itu mencoba melawan dengan mengarahkan pukulan ke wajah Bryan, tapi dengan mudahnya Bryan menahan pukulan pria itu, bahkan dia berhasil membalas dengan melayangkan tendangan, yang tepat mengenai badan pria itu.
Menendang lawannya sampai terjatuh, Bryan segera meringkus pria itu dengan cara menahan kedua tangan pria itu di belakang punggungnya. “Dokter Rosaline, apa kamu bisa memberiku sesuatu yang bisa aku gunakan untuk mengikat tangan dan kaki orang ini?”
Salah satu pelayan di kantin memberikan sebuah tali pada Dokter Rosaline, dan segera tali itu diberikan pada Bryan.
Tak butuh waktu lama bagi Bryan mengikat tangan dan kaki pria itu, dan setelah selesai dia berjalan menghampiri Dokter Rosaline. “Barang bukti sudah ada. Apa tidak ada yang ingin melaporkan orang ini pada pihak kepolisian?” tanya Bryan pada orang-orang yang malam ini berada di kantin.
Pengelola kantin segera menghubungi pihak kepolisian, sedangkan Bryan dan Dokter Rosaline memilih pergi meninggalkan kantin. Orang-orang di kantin serta pengelola kantin bisa memberikan kesaksian apa yang terjadi, jadi ada atau tidak keberadaan Bryan dan Dokter Rosaline, sama sekali tidak mempengaruhi hukuman pria yang membawa senjata tajam di kawasan rumah sakit.
Saat Bryan ingin mengantarkan Dokter Rosaline menuju ruang kerjanya, wanita itu menolaknya karena masih takut dengan apa yang dialaminya. Tak ada pilihan lain, Bryan pada akhirnya membiarkan Dokter Rosaline ikut dengannya ke ruang rawat Eve.
“Bryan, bukannya dia dokter Rosaline? Kenapa dia ikut denganmu? Apa telah terjadi sesuatu?” tanya Nayla setelah menyeret Bryan sedikit menjauhi dokter Rosaline, begitu dia melihat Bryan datang bersama dokter Rosaline.
Bryan menceritakan apa yang baru saja terjadi di kantin rumah sakit pada Nayla. Semua dia ceritakan dari awal sampai akhir, dan akhirnya Nayla mengerti kenapa Bryan kembali ke ruangan rawat Eve bersama dokter Rosaline.
“Bahkan kejahatan bisa terjadi di rumah sakit! Keadaan kota akhir-akhir ini terasa semakin buruk dengan maraknya tindak kejahatan, bahkan oknum polisi juga terlibat di dalamnya. Untuk kaum wanita, keadaan seperti ini sangatlah tidak aman!” ungkap Nayla, jelas terdengar Bryan maupun Dokter Rosaline.
Dokter Rosaline menganggukkan kepala, begitu juga dengan Bryan.
“Kalau petugas keamanan saja sudah terlibat kejahatan, artinya kita tak bisa lagi mengandalkan mereka, dan lebih baik mengandalkan kekuatan diri sendiri!” ucap Bryan.
“Dokter Rosaline, malam ini kamu bisa bekerja dari tempat ini, dan biarkan dia mengambilkan barang-barang di ruang kerjamu!” ujar Nayla, dan dia yang dimaksud olehnya adalah Bryan.
“Katakan saja apa yang perlu aku ambil, dan segera aku akan pergi mengambilnya!” ucap Bryan yang sebenarnya malas pergi keluar lagi, saat hari semakin malam.
Namun pada akhirnya dia mengambil barang-barang yang dibutuhkan Dokter Rosaline.
...----------------...
Pagi hari setelah melalui malam yang melelahkan, Bryan yang sedang mencuci muka, dia kembali mendengar suara sistem di kepalanya.
[Ding... tuan rumah berhasil menyelesaikan misi]
[Hadiah misi telah dikirim ke kotak pesan handphone tuan rumah]
“Ting... Ting...” Bryan mendengar suara yang berasal dari benda pipih di saku celananya.
Mengeluarkan handphonenya dari saku, Bryan melihat sebuah pesan masuk dari nomor tak di kenal, tapi dia yakin pesan ini dikirim oleh sistem.
“Aku akan membukanya setelah sampai di mansion.”
Dokter yang pagi ini memeriksa keadaan Eve, dia mengatakan Eve sudah bisa pulang, dan melanjutkan istirahat di rumah.
Seluruh biaya perawat Eve di tanggung pihak kepolisian, dan Eve bisa langsung pulang. Dokter Rosaline sendiri sudah pulang sejak beberapa waktu yang lalu karena shift kerjanya sudah berakhir.
Bryan yang sudah selesai cuci muka, dia keluar dari kamar mandi dan langsung disambut senyuman dua wanita yang sesaat membuat tubuhnya bergetar. Keduanya adalah wanita cantik, dan kecantikan mereka berlipat ganda saat tersenyum.
“Nay, apa kamu sudah memberitahu Eve tentang mansion?” tanya Bryan yang begitu saja duduk di atas ranjang bersebelahan dengan Eve.
“Aku sudah memberitahunya, tapi dia belum memberi jawaban bersedia atau tidak tinggal di mansion milikmu.” Mendengarnya Bryan segera mengarahkan pandangan pada Eve.
Melihat pandangan Bryan tertuju padanya, Eve cepat menggelengkan kepalanya. “Aku setuju tinggal di mansion milikmu, tapi apa hanya kita bertiga yang tinggal di tempat itu?” tanyanya.
Setau Eve mansion adalah bangunan yang luas dan tentu tidak mudah merawatnya. Jika hanya ditinggalinya bersama Bryan dan Nayla, jelas mereka akan kelimpungan merawat mansion dari ujung ke ujung.
“Meski belum lama ini aku membeli mansion itu, tapi berkat bantuan Nayla, sudah ada pelayan profesional dan petugas keamanan yang membantuku menjadi dan merawat mansion. Jadi kamu tenang saja, kita tak hanya bertiga tinggal di tempat itu,” ungkap Bryan membuat Eve merasa lega.
Eve sebenarnya bukan pemalas yang malas bersih-bersih, tapi hari-harinya dia lalu tanpa menyisakan banyak waktu untuk membersihkan sebuah mansion. Kalau hanya sebuah rumah sederhana, dia tak keberatan membersihkannya seorang diri, tapi ini sebuah mansion, dan dia bisa menghabiskan satu hari kerjanya hanya untuk membersihkan setengah bagian mansion.
Pekerjaannya tak membuatnya leluasa mengambil libur, dan jika bolos kerja tanpa alasan jelas dia bisa saja kehilangan pekerjaannya.
“Apa masih ada yang ingin kalian lakukan di tempat ini? Kalau tidak ada, sebaiknya kita segera pulang!” ujar Bryan, dan keduanya hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.
Tak lagi memiliki urusan di rumah sakit, ketiganya segera meninggalkan rumah sakit.
Menggunakan lift menuju basement tempat parkiran rumah sakit, begitu sampai basement mereka segera menuju tempat mobil Bryan.
“Apa kalian orang-orang kaya memiliki jumlah uang yang tak terhitung nominalnya? Setelah membeli mansion, juga membeli mobil baru. Bryan, beruntungnya wanita yang kelak menjadi istrimu,” ungkap Eve, yang tumbuh besar di panti asuhan tanpa kasih sayang kedua orangtuanya.
Bryan tersenyum mendengar itu. “Aku sudah menentukan pilihan siapa wanita yang kelak menjadi istriku, tapi karena tidak bisa memilih salah satu, aku putuskan untuk memilih keduanya.”
Kedua mata wanita itu membulat dengan ketidak percayaan, setelah mendengar ucapan Bryan, dan keduanya merasa dua pilihan Bryan adalah diri mereka sendiri. Dua wanita yang beberapa hari ini senantiasa berada di sekitarnya.
“Kalian berdua mau sampai kapan diam di situ? Cepat masuk dan kita bisa melanjutkan pembicaraan begitu tiba di mansion!” ungkap Bryan.
Mendengar semua itu, keduanya segera tersadar dari lamunan, dan buru-buru masuk kedalam mobil. Nayla yang merasa masih ngantuk, dia merendahkan tubuhnya di kursi penumpang bagian belakang, sedangkan Eve duduk di kursi penumpang bagian depan dekat dengan Bryan.
Melihat keberadaan dua wanita cantik yang sudah dipastikan memiliki kesetiaan padanya, Bryan tersenyum.
‘Sepertinya aku telah jatuh cinta pada mereka.’
Meski hanya mengucapkan semua itu dalam hati, sistem tahu kalau Bryan telah bangkit dari keterpurukan hubungan percintaan, setelah apa yang dilakukan Jean.
[Ding... tuan rumah berhasil menyelesaikan misi utama > bangkit dalam hubungan percintaan]
[Mendapatkan hadiah misi utama > uang tunai $ 900.000.000, pil kekuatan super khusus untuk wanita, topeng seribu wajah]
[Perasaan tuan rumah serta kesetiaan Nayla dan Eve adalah kunci terselesaikan nya misi utama tuan rumah]
[Memulai misi utama baru sistem kebangkitan]
[Bangkit untuk balas dendam, membalaskan kematian yang pernah dialami tuan rumah] > [Belum terselesaikan]
[Bangkit menjadi penguasa dunia bisnis] > [Belum terselesaikan]
[Bangkit sebagai pembela kebenaran] > [Belum terselesaikan]
[Misi utama sistem kebangkitan yang baru akan dimulai dalam satu bulan, dan harus diselesaikan kurang dari enam bulan]
Bryan mendengar suara sistem dari awal sampai akhir.
Dia tersenyum senang karena berhasil menyelesaikan misi utama, dan mendapatkan banyak hadiah.
Lalu saat mengetahui misi utama kebangkitan yang selanjutnya, senyumnya semakin lebar saat ia melihat salah satu misi yang harus dia selesaikan.
‘Jean, Chris, tunggu saja! Aku segera datang untuk membalas apa yang sudah kalian lakukan padaku!’
...----------------...
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Ino_yama( ˘ ³˘)♥
yahhh pasti ku tunggu.....
2023-05-05
1
Harman LokeST
luar biasa luar biasa luar biasa luar biasa
2023-02-07
1
Äï
balas dendam nya kapan ini malah ke percintaan terus
2023-01-03
0