Pagi hari Bryan bangun lebih awal dari dua wanita yang semalam tertidur pulas di sofa ruang TV. Bryan tidak memindahkan keduanya ke kamar karena dia takut membangunkan mereka.
Pada akhirnya dia hanya menyelimuti tubuh keduanya, dan tidur di kamar sampai pagi.
Bangun lebih awal bahkan sebelum matahari menunjukkan cahaya megahnya, Bryan mengawali harinya dengan menyiapkan sarapan untuk dirinya, dan juga untuk dua wanita yang saat ini masih terlelap di dunia mimpi.
Beberapa potong sandwich dia siapkan untuk mereka, dan setelah semua siap Bryan memutuskan membangunkan keduanya.
Menyentuh punggung Nayla, Bryan mencoba membangunkannya, tapi bukannya langsung bangun, tiba-tiba saja tangan Nayla memegang tangan Bryan dan menariknya jatuh menimpa tubuhnya.
Tubuh Bryan menindih tubuh Nayla, dan wajahnya begitu dekat dengan wajah Nayla. Begitu dekatnya wajah mereka, membuat Bryan dapat merasakan hembusan napas Nayla yang menerpa wajahnya.
Bryan mencoba menjauhkan wajahnya dari wajah Nayla, tapi bukannya menjauh, wajah mereka justru semakin dekat saat Nayla secara tiba-tiba mengangkat kepalanya.
Bukan hanya semakin dekat tapi saat ini kedua bibir mereka saling bersentuhan, dan perlahan Nayla membuka kedua matanya. Segera keduanya saling beradu pandang, dan diam untuk beberapa waktu dengan kedua bibir saling bersentuhan.
“Kalau ingin ini, kenapa juga diam-diam melakukannya saat aku tidur?” ucap Nayla begitu Bryan menjauhkan wajahnya, tapi posisi keduanya masih saling menindih, dan Nayla merasakan sesuatu yang mengeras di bawah sana sedang bersentuhan dengan tubuhnya.
Merasa ada sesuatu yang tak lagi bisa dikontrol olehnya jika tidak segera bangun, Bryan segera bangun, dan buru-buru pergi ke ruang makan untuk menikmati sarapannya.
Nayla yang ditinggal, dia tak bisa untuk tidak tertawa meski tawanya sangat pelan. Sejak awal sebenarnya dia sudah bangun, dan dia sengaja menarik Bryan jatuh menindih tubuhnya.
“Dia masih bisa menahan diri, dan ternyt pertahanan dirinya cukup kuat,” ucapnya pelan, lalu dia membangunkan Eve yang masih tidur atau sedang pura-pura tidur seperti dirinya barusan, tapi dia sepertinya benar-benar masih tidur.
Setelah Eve bangun, keduanya pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil sekaligus cuci muka.
Selesai dengan rutinitas pagi, kedua wanita itu menghampiri Bryan yang sudah berada di ruang makan. Melihat makanan yang sudah tersaji di atas meja, keduanya tahu kalau Bryan sudah bangun jauh lebih dulu dari mereka.
Setelah apa yang terjadi beberapa waktu lalu, Bryan sedikit canggung bicara dengan Nayla, tapi kecanggungan itu tak berlangsung lama setelah acara sarapan pagi selesai. Bryan pagi ini harus mengantar Nayla pulang, sedangkan Eve harus kembali bekerja.
“Aku pulang untuk mengambil beberapa pakaian ganti, dan mungkin aku akan lebih sering tinggal di tempat ini!” ucap Nayla yang saat ini sudah berada di dalam mobil Bryan.
Bryan yang ingin menumbuhkan perasaan pada Nayla demi menyelesaikan misi sistem, dia tak punya pilihan lain selain membiarkan Nayla tinggal di tempatnya, lagipula Eve juga akan tinggal di tempatnya mulai sekarang.
Eve sebelum pergi bekerja mengungkapkan keinginannya tetap tinggal di apartemen Bryan, dan dia mendapatkan izin itu. Kalau Bryan tidak mengizinkan Nayla tinggal di apartemen seperti Eve, bisa terjadi perselisihan diantara keduanya, dan itu akan mempersulit penyelesaian misi dari sistem.
Mobil baru Bryan segera pergi meninggalkan parkiran apartemen, dan melaju dengan kecepatan tinggi menuju mansion keluarga Nayla.
Mengingat keberadaan mansion, Bryan teringat mansion miliknya, yang belum pernah dia kunjungi. Mansion Golden King, mansion terbesar dan paling mewah di pusat kota, dan mansion itu telah menjadi miliknya.
‘Setelah Nayla mengambil pakaiannya, aku akan mengajak dia melihat-lihat keadaan mansion milikku,’ ucapnya dalam hati, dan tak lama menyusuri jalanan kota akhirnya dia sampai di mansion keluarga Nayla.
Kedua orangtua Nayla dan juga kakaknya masih berada di luar negeri, dan baru bulan depan dia kembali. Tanpa keberadaan mereka, Bryan tidak perlu menghabiskan banyak waktu di mansion, dan langsung saja dia dan Nayla pergi meninggalkan mansion, begitu Nayla selesai mengemas beneran pakaian dan keperluan lainnya.
Barang-barang yang dibawa Nayla tidak banyak, tapi semua itu sudah cukup untuk memenuhi koper kecil miliknya.
Melihat arah mobil tak mengarah ke apartemen, Nayla memutuskan bertanya, “Kita mau pergi kemana?” Dari wajahnya terlihat dia sangat penasaran dengan tujuan Bryan.
“Apartemen terlalu sempit untuk ditinggali ramai-ramai, jadi aku akan membawamu ke mansion yang belum lama ini aku beli,” jawab Bryan yang kedua matanya fokus menatap jalan yang sedikit macet meski saat ini jam kerja sedang berlangsung.
“Mansion? Kamu membeli sebuah mansion?” ujar Nayla.
Bryan menganggukkan kepala. “Belum lama ini aku membelinya, dan ini kali pertama aku mengunjunginya.”
Penasaran dengan mansion yang dibeli Bryan, Nayla kali ini tidak banyak bicara. Dia hanya diam di tempat duduknya, sambil menanti mobil yang dikemudikan Bryan sampai ke tujuan.
...----------------...
Tidak lama setelah memasuki pusat kota dengan segala keramaiannya, mobil Bryan berhenti di gerbang megah sebuah mansion, yang kemegahannya lebih megah dibandingkan gerbang mansion keluarga Nayla.
Bryan keluar dari mobil lalu dia menempelkan kartu akses yang diberikan sistem padanya, di tempat dimana kartu akses itu bisa digunakan.
Alat scan secara otomatis memindai kartu akses milik Bryan, dan begitu lolos verifikasi pintu gerbang secara otomatis terbuka.
Nayla yang diam mematung di tempat duduknya sejak mobil Bryan berhenti di depan mansion yang sangat terkenal di seluruh penjuru kota, dia dibuat kagum dengan gerbang yang otomatis terbuka, dan secara perlahan kedua matanya dapat melihat secara langsung keindahan mansion yang selama ini hanya bisa dia lihat di depan layar kaca.
“Bryan, apa mansion ini milikmu?” tanyanya begitu Bryan kembali masuk ke dalam mobil.
Anggukan kepala Bryan menjawab pertanyaan Nayla dan perlahan dia mengarahkan mobilnya menuju pintu masuk utama mansion.
“Ini mansion milikku, dan kamu bebas melakukan apapun di mansion ini! Namun untuk sekarang tempat ini masih sepi karena aku belum merekrut pelayan dan penjaga,” ucap Bryan begitu dia dan Nayla keluar dari mobil, dan melihat area sekeliling mansion.
Bryan sebenarnya cukup mengagumi desain eksterior mansion miliknya. Kesan elegan dan mewah terlihat jelas, dan itu semua sangat indah dipandang mata.
Menggunakan kartu akses miliknya yang merupakan pemberian sistem, Bryan membuka pintu mansion, dan melihat keadaan dalam yang jauh lebih mewah serta megah dari apa yang terlihat di bagian luar mansion.
Sedangkan Nayla yang melihat mansion Bryan sangat sepi, dia berinisiatif memberi penawaran pada Bryan.
“Bagaimana kalau aku membantumu mencari pelayan serta penjaga untuk merawat dan menciptakan keamanan di mansion ini?” ujar Nayla.
Mendengarnya, Bryan tentu saja tidak keberatan karena semua itu memang yang dia butuhkan untuk saat ini. Bagaimanapun juga mansion nya sangat besar, dan tidak mungkin baginya seorang diri tinggal dan merawat mansion yang sangat besar. Setidaknya dia butuh belasan pelayan, beberapa orang penjaga, serta keberadaan anjing penjaga juga dia perlukan.
“Carikan aku belasan pelayan terbaik dan lima orang penjaga yang dapat dipercaya! Kalau sudah ketemu, secepatnya kirim mereka ke alamat ini!”
Nayla sedang melakukan panggilan suara dengan kepala pelayan di mansion keluarganya, dan dia mengirimkan alamat mansion milik Bryan pada wanita itu.
Bryan sendiri hanya mendengar pembicaraan Nayla, dan dia yakin semua itu dengan mudah dapat diselesaikan oleh Nayla.
“Apa kamu sudah menghubungi Eve kalau kita pindah ke tempat ini?” tanya Nayla setelah menyelesaikan panggilan suara.
“Aku belum memberitahu dia, tapi rencananya saat tiba jam makan siang aku akan menemuinya dan mengatakan semua ini langsung padanya,” ungkap Bryan.
Nayla mengangguk puas mendengarnya. “Aku ikut kalau kamu ingin menemui Eve!” ucapnya.
Bryan menganggukkan kepalanya, menyetujui Nayla ikut denganmu menemui Eve.
Namun melihat jam makan siang yang masih lama, Bryan dan Nayla memutuskan berkeliling melihat setiap tempat yang ada di mansion.
Hampir satu jam mereka berkeliling sambil menikmati mansion, belasan pelayan dan lima penjaga keamanan yang dikirim kepala pelayan mansion kediaman keluarga Nayla datang.
Hugo, adalah kepala keamanan, sedangkan Ling adalah kepala pelayan. Posisi itu ditentukan langsung oleh orang yang mengirim mereka.
“Hari ini juga kalian bisa mulai bekerja, dan rumah di bagian belakang mansion adalah tempat tinggal kalian.” ucap Bryan.
Di belakang mansion ada bangunan rumah dua lantai yang cukup megah, tapi kemegahannya tertutup mansion yang ada di depannya.
Di rumah itu ada belasan kamar tidur, dan Bryan yakin Hugo maupun Ling dapat mengatur semua orang dengan sebaik-baiknya.
Sedangkan untuk gaji, Bryan akan menggaji mereka sepuluh persen lebih banyak dari apa yang tertulis di kontrak, yang diberikan padanya begitu mereka datang.
“Ting...” Sebuah pesan masuk ke handphone milik Ling, dan pesan itu berisikan sejumlah uang yang ditransfer ke rekeningnya.
“Gunakan uang itu untuk belanja kebutuhan sehari-hari! Dan untuk hari ini tidak perlu menyiapkan makan siang karena aku dan Nayla akan makan siang di luar!” ucapnya ramah, membuat mereka yang bekerja dengannya merasa senang.
...----------------...
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Ino_yama( ˘ ³˘)♥
harus dgn rasa cinta ternyata....
2023-05-05
2
Harman LokeST
sssssssssiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiippppppppppp
2023-02-07
0
Jimmy Avolution
Nice...
2022-11-28
0