Pesta yang sebenarnya dimulai begitu semua tamu undangan datang ke tempat pesta. Bahkan pesta kali ini dihadiri langsung oleh keluarga Angel. Meski pesta sedikit terasa kurang lengkap karena kekasih Angel saat ini yang berada di luar negeri, tetap saja pesta berjalan meriah.
Di sudut ruangan pesta, Ken dan empat pria sedang berkumpul di tempat itu.
“Uang sudah kami terima, sekarang pa yang harus kami lakukan?” tanya salah satu pria pada Ken, yang telah memberinya cukup banyak uang untuk menyelesaikan sebuah tugas.
“Kalian lihat pria yang bersama Nayla? Tugas kalian adalah bikin pria itu babak belur, kalau perlu buat dia kritis, tapi ingat jangan membunuhnya!” ucap Ken.
Keempatnya segera mengarahkan pandangan pada pria yang terus berduaan dengan Nayla, dan mereka tahu apa yang membuat Ken tidak menyukai pria itu.
“Hanya pria yang modal tampang. Tenang saja, kami pasti membuat pria itu hancur, terutama wajahnya. Jujur saja, aku juga tidak suka dengan pria seperti itu!” ucap salah satu pria.
Sementara itu, Bryan yang sedang menemani Nayla ngobrol santai dengan teman-temannya, dia dikejutkan dengan suara sistem yang tiba-tiba saja menggema di kepalanya.
[Ding... misi sampingan > ada empat pria yang ingin mencelakai tuan rumah karena disuruh seseorang. Beri pelajaran yang layak pada mereka]
[Hadiah misi > pil kekuatan super, khusus untuk wanita]
Meski hadiah yang akan didapatkannya kurang menarik, tapi mau tidak mau dia tetap harus menyelesaikan misi kali ini, dikarenakan misi ini berhubungan dengan keselamatannya, dan juga keselamatan Nayla.
Kalau orang-orang itu berhasil mencelakainya tentu Nayla bisa berada dalam situasi berbahaya. Jadi, mau tidak mau empat orang itu memang harus diberi pelajaran. Namun, dia penasaran siapa yang menyuruh empat orang itu untuk mencelakainya, sedangkan dia merasa tidak pernah menyinggung seseorang di pesta, kecuali Ken.
“Dia adalah satu-satunya orang yang patut aku curiga karena selain dia tak ada orang yang pernah berurusan denganku di tempat ini,” ucapnya dalam hati.
“Sistem, apa kamu tahu siapa yang menyuruh empat orang itu untuk mencelakaiku, dan apa orang itu masih ada di tempat ini?”
[Ding... empat orang yang ingin mencelakai tuan rumah adalah orang-orang yang telah menerima bayaran dari pria bernama Ken, dan kebetulan pria itu berada tak begitu jauh dari tuan rumah]
Mendengarnya, segera kedua mata Bryan mencari keberadaan Ken, dan di sudut ruangan dia menemukan Ken yang sedang berkumpul dengan empat orang pria.
“Kemungkinan empat orang itu yang ingin mencelakaiku,” gumamnya sangat pelan.
Melirik ke empat pria yang bersama Kem, dia tak melihat adanya keistimewaan dari keempat pria itu.
[Ding... harap tuan rumah berhati-hati karena salah satu dari mereka membawa sebuah senjata api!]
“Sepertinya aku harus memancing mereka mengikuti saat masih berada di tempat ini! Melawan mereka di luar saat perjalanan pulang, aku ragu dapat melawan mereka sambil berusaha melindungi Nayla.”
Melihat sekeliling mencari keberadaan toilet, Bryan tidak menemukan apa yang dicarinya.
“Sayang, apa yang sedang kamu cari?” tanya Nayla yang sebelumnya melihat Brya seolah sedang mencari sesuatu.
Bryan tersenyum. “Aku sedang mencari toilet,” ucapnya.
“Toilet ada di lantai bawah. Apa aku perlu mengantarmu?”
Teman-teman Nayla tersenyum, saat mendengar Nayla ingin mengantarkan kekasihnya pergi ke toilet.
“Kamu tetap di sini! Aku bisa pergi sendiri.”
Pergi meninggalkan Nayla bersama teman-temannya, Bryan melirik Ken dan empat pria yang bersamanya.
“Baguslah, mereka terpancing,” gumamnya pelan saat melihat empat pria yang bersama Ken bangkit dari tempat duduknya.
Sementara itu, Ken yang melihat Bryan berjalan keluar, dia melihat kesempatan untuk mencelakainya. “Ikuti dia, dan jika ada kesempatan langsung eksekusi!”
Empat pria yang mendengar perintah Ken, mereka segera bangkit berdiri, dan diam-diam mengikuti Bryan dari jarak aman.
...----------------...
Musik keras di tempat pesta samar-samar masih terdengar oleh Bryan yang saat ini berada di toilet lantai satu.
Mengaktifkan kekuatan mata tembus pandangnya, meski berada di dalam toilet dia dapat melihat empat orang yang mengikutinya.
Dua orang masuk ke dalam toilet khusus pria, dan dua orang berjaga di luar. Satu orang yang masuk menyimpan senjata api di balik pakaiannya, dan Bryan merasa orang itu harus lebih dulu disingkirkan.
Sambil tersenyum, Bryan menyambut dua orang yang masuk ke dalam toilet, dan tak berlama-lama dia langsung melumpuhkan pria yang menyembunyikan senjata api di balik pakaiannya.
Bryan memukul tengkuk pria itu, dan seketika pria itu langsung pingsan. Tersisa satu pria yang sangat terkejut dengan gerakannya yang begitu cepat, Bryan memukul hidung pria itu sampai patah, yang membuat darah mengucur deras dari lubang hidungnya.
Belum sempat teriak meminta pertolongan, Bryan sudah lebih dulu membuatnya pingsan dengan memukul tengkuk pria itu.
Diambilnya pistol milik salah satu pria, dan disimpannya.
“Hahaha... sungguh kekuatan petarung super saat berguna di situasi seperti ini. Sekarang hanya tersisa dua pria di luar, dan sepertinya aku harus memancing mereka masuk!”
Cepat dia membuka pintu toilet, lalu menarik masuk dua pria yang berdiri di depan pintu. Masih dalam keadaan terkejut karena tiba-tiba ada yang menarik mereka masuk ke toilet, mereka sama sekali tidak bisa memberi perlawanan pada Bryan, yang langsung saja melayangkan pukulan keras ke rahang mereka.
Keduanya tumbang menyusul kedua teman mereka yang lebih dulu tumbang.
“Sekarang apa yang sebaiknya aku lakukan pada kalian?”
Memikirkan apa sebaiknya yang dilakukan pada mereka, Bryan terpikirkan sesuatu yang luar biasa.
Dia mulai melucuti pakaian mereka, dan membuat mereka berempat seolah sedang saling memeluk satu sama lain.
Selesai melakukan itu, Bryan keluar dari kamar mandi sambil membawa tumpukan pakaian, dan membuatnya tumpukan pakaian itu di tong sampah, tak jauh dari toilet.
Semua yang dilakukannya sudah sesuai dengan rencananya, ditambah tidak adanya kamera pengawas, dia tidak perlu khawatir ada yang mengetahui perbuatannya.
Kembali ke tempat pesta dan disambut Nayla yang langsung menariknya untuk kembali duduk di dekatnya, Bryan cukup menikmati suasana pesta yang suda cukup lama tidak dia rasakan.
Sedangkan Ken yang melihat Bryan kembali dalam keadaan baik-baik saja, dia merasa ada yang aneh.
“Apa yang dilakukan mereka? Kenapa dia kembali dalam keadaan baik-baik saja?”
Memikirkan itu, dia memutuskan mencari keberadaan empat pria yang telah menerima sejumlah uang darinya.
Turun ke lantai datu, kerutan tiba-tiba saja muncul di keningnya, saat dia tidak menemukan siapapun di lantai satu.
Dia hanya melihat keberadaan security yang berjaga di luar, tak melihat keberadaan empat pria yang dia cari.
“Apa mereka pergi setelah menerima uangku? Sialan! Kalau mereka benar-benar pergi, aku akan memberi pelajaran berharga pada mereka!”
Ken marah-marah tidak jelas, dan kebetulan sedang berada di lantai datu dia memutuskan pergi ke toilet untuk sekedar mencuci muka.
Dua pria yang tidak dikenali Ken tapi dia tahu mereka juga teman Angel, keduanya juga ingin pergi ke toilet dan mereka begitu saja berjalan mendahuluinya.
Baru juga membuka pintu toilet, keduanya berteriak bersamaan.
“Menjijikkan!” teriak mereka, dan memilih masuk ke toilet wanita yang kebetulan kosong.
Penasaran apa yang mereka lihat, Ken membuka toilet pria, dan dia melihat sesuatu yang memang sangat menjijikkan untuk dilihat pria normal sepertinya.
Namun melihat secara seksama keadaan empat orang di dalam toilet, Ken tahu mereka semua telah kehilangan kesadaran, dan bertepatan dengan dia masuk keempatnya mulai sadar.
Tak ingin ada yang tahu dirinya ada hubungan dengan mereka, Ken langsung saja pergi meninggalkan empat pria yang sibuk mencari pakaian mereka.
Sementara itu, tak lama setelah kembalinya dua pria yang sebelumnya pergi ke toilet bersama Ken ke tempat pesta, desas-desus empat pria yang melakukan kegiatan menjijikkan di toilet mulai tersebar.
Bryan yang mendengar itu hanya tersenyum, sedangkan Ken, dia dalam menundukkan kepalanya, malu jika ada yang tahu kalau keempat pria itu sebelumnya duduk di satu tempat yang sama dengannya.
“Berani bermain-main denganku, artinya harus siap dengan segala konsekuensi yang akan didapatkan,” gumam pelan Bryan, dan kembali dia menikmati kemeriahan pesta.
...----------------...
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Ibuk'e Denia
👍👍👍👍
2024-06-29
1
Ajna dillah
/Good//Good/
2024-01-14
0
Nani Andriani
weehhh tak ada baghk bighk bughknya pas kelahi,,,out dlu thoorrr,,
2023-08-23
1