sebuah kata kemarin telah berganti menjadi hari ini,hari dimana Renata menunggu untuk bertemu dengan ayahnya.
sesampainya mereka di bandara,Renata dan bunda langsung mendapatkan ayah yang telah menyuguhkan senyuman tipis karena telah menunggu mereka sedari tadi.tanpa ada sedikit waktu yang berjeda saat itu,Renata langsung berlari ke arah Dimana ayahnya berdiri diantara kerumunan orang orang yang berlalu lalang disana
"ayah!!!"teriak Renata sambil meraih tangan ayah untuk disalami,secara cepat setelahnya Renata langsung memeluk erat sang ayah dengan pelukan rindu
dibelainya kepala anaknya yang dirasa anaknya sudah bukan seorang bocah yang dulu suka menangis dan merengek karena minta dibelikan berbagai macam mainan Barbie Barbie-an
"hmm...sayang kamu sudah besar sekali ya nak,sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang tangguh kan..."kata ayah dengan nada lembut sambil mengusap pucuk kepala anaknya Renata.
bunda yang masih tertinggal di belakang juga ikut tersenyum dan geleng geleng melihat tingkah anak dan ayah itu.memang sudah lama Renata tidak bertemu dengan ayahnya mungkin sekitar 5 bulanan sebelum acara wisuda,seharusnya ayahnya ada bersama Renata disana tetapi sayang sekali pekerjaannya terlalu menjadi prioritas bagi ayahnya itu sudah sangat menumpuk dan kian menjadi penghalang bagi seorang ayah dan anak untuk bertemu dan bercengkrama
"sayang,gimana pekerjaannya?"tanya bunda pada ayah yang sedang berjalan menghampiri Renata dan ayah.
ayah yang sebenarnya menyadari bunda didekatnya langsung mendekatkan ke dua wanitanya dalam pelukannya, ayah meluapkan kerinduannya yang sangat mendalam,tetapi ada sesuatu yang terasa sedikit berbeda.entah apa yang dirasakan ayah saat itu,hingga pelukannya memberikan sensasi kehangatan tak seperti biasanya.
seketika bunda melepaskan pelukan itu dari ayah,seolah bunda dapat merasakan sikap suaminya yang sedikit berbeda,seperti ada sesuatu yang sedang dipikirkan oleh suaminya itu,padahal kemarin ayah sudah mengatakan bahwa bisnis yang dikerjakan sudah berjalan dengan lancar.
"yah,makan yuk,bunda tau ayah pasti lapar kan?didekat sini ada tempat makan yang enak,ayah pasti sukan"kata bundanya yang sengaja mengada ngada
"loh bunda kok bisa tau?aku aja yang mau tinggal didekat sini ga pernah tau tuh ada tempat makan yang enak"cercah Renata pada bundanya,sambil menaikkan sebelah alisnya.
"hehe...sebenarnya bunda ga tau sayang,tapi bunda yakin pasti enak".kata bundanya dengan nada meyakinkan sehingga membuat ayah yang tahu sifat bundanya itu tersenyum.
****************
"ayah kok kelihatannya gelisah,apa ada sesuatu?atau cuma perasaan bunda aja kali ya?"tanya bunda terang terangan di depan ayah.
Kegelisahan ayah yang disembunyikannya itu sangat terlihat jelas dari raut wajahnya,seakan ada suatu hal yang harus segera disampaikan kepada bunda tetapi,mungkin ayah bingung bagaimana cara menyampaikannya.
Renata yang sedang menyantap hidangannya juga ikut memperhatikan raut wajah ayahnya.
"ayah gelisah?bukannya bisnis ayah sudah berhasil ya?"tanya Renata penasaran.
ayah yang mendengar ucapan Renata dan bunda barusan langsung memberhentikan pekerjaan makan memakannya dan meneguk segelas air untuk menjawab pertanyaan mereka
"Hem...sebenarnya memang ada yang harus ayah sampaikan pada kalian,terutama Renata sayang"kata ayah dengan sedikit serius
sambil menatap harap kearah Renata hingga membuat Renata perlahan memberhentikan kunyahan makanan didalam mulutnya
"kemarin ayah selagi diluar mengerjakan tugas ,ayah berhasil mendapatkan bonus dari bisnis ini dan bonusnya itu harus dikerjakan di amerika ".kata ayah menjelaskan dengan serius.
Renata yang mendengarkannya langsung menyunggingkan senyuman dari bibirnya yang tipis.
"wah...bagus dong ayah,nanti ayah bisa jalan jalan sambil bekerja bukan?"tanya Renata yang merasa senang dengan pencapaian yang telah dicapai ayahnya
"sayang...tetapi ada hal lain yang harus kalian ketahui menurut ayah kepala ketua dan pemilik bisnis yang ayah tanggung itu berlebihan,seharusnya dia tidak perlu memberikan kesempatan pada ayah untuk mendapatkan bonus yang harus dikerjakan diamerika.karena ayah sudah cukup dengan bisnis mereka yang berada di indonesia"jelas ayah pada Renata dan bunda.
mereka terkejut dengan opini ayah kali ini.bunda dan Renata masih menunjukkan raut wajah yang tidak faham pada ayahnya.
"gini loh,kita kan tahu harta kita itu dari allah,nah dengan wasilah pak johan ayah sudah bisa menghidupi kalian walaupun tidak seberapa,dan pak johan tu sudah memberi amanah kepada ayah agar ayah bisa menjaga bisnisnya untuk perkembangan di indonesia,sekarang bisnisnya itu di pegang oleh anaknya pak johan karena pak johan sudah meninggal satu tahun yang lalu.dan anaknya itu pak digta joiland yang memegang bisnis pak johan.dan kali ini pak digta jugalah yang memberi kesempatan kepada ayah untuk membantu bisnisnya di amerika,apa ini tidak berlebihan?".kata ayahnya menjelaskan panjang kali lebar kepada bunda dan Renata.
Renata yang mendengarnya merasa takjub kepada ayahnya yang ternyata merupakan seorang tangan kanan orang orang penting.
"ayah...Renata ga nyangka ayah hebat banget..."kata Renata semakin takjub
"Renata,itu semua ga mungkin bisa ayah lakukan sayang,ok ayah bisa membantu bisnis mereka di indonesia tetapi tidak di amerika.oleh karena itu ayah meminta kamu,agar kamu mencoba membantu mengurus bisnis pak digta,seenggaknya kamu coba gimana cara menghubungkan bisnis dengan banyak orang.karena ketika kamu menjadi seorang dewasa nanti kamu akan melakukan sesuatu yang mungkin lebih besar dari ini,sayang"kata ayah lagi sambil memperjelas maksudnya kepada Renata.
Saat ucapan ayah lepaskan dari mulutnya ayah tahu persis apa yang dirasakan Renata sebenarnya saat itu,raut wajah Renata seketika langsung berubah terkejut dan bingung
"Renata?ayah ga salah milih?kenapa harus Renata ayah?Renata kan masih harus banyak belajar,lagi pula ayah tahu kan kalau Renata baru saja ingin memulai kehidupan per kampus-an,bukankah ini terdengar sangat aneh,yah?"renata langsung menyergap opini yang didengarkan dari ayahnya tadi.
Menurutnya hal itu sangat tidak masuk akal.karena jelas itu semua tidak pantas dilakukan oleh Renata yang masih harus banyak menempuh pelajaran
Renata hanya menghembuskan nafasnya untuk menyembunyikan kebingungan dan ketidak puasan dengan perkataan ayah
sementara ia tahu negara amerika negara yang lumayan sulit akan perkara agamanya termasuk islam apalagi dirinya seorang wanita
entah apa yang Renata pikirkan tentang ucapan ayahnya sampai sampai Renata tidak menggubris ayah dan bundanya yang menanyakan kesediaannya saat itu secara langsung kepada Renata.
"nak..."panggil ayah bunda pada Renata yang terlihat seperti melamun,saat itu suasana keceriaan diwajah Renata seketika hilang seolah diterpa angin yang berhembus pelan.
"hmm...ayah,bunda tapi Renata belum siap untuk masuk dan terjun langsung kedalam bisnis ini tanpa ilmu,yah,lagian Renata juga belum pernah belajar gimana caranya bisnis,bahkan Renata juga belum memulai kuliah,gimana Renata bisa bantu bisnis itu yah?Renata tau,bisnis itu penting banget buat kita semua,tapi ayah tau kan kalau sesuatu yang tidak dilandasi dengan ilmu itu akan menjadi sia sia.bisa jadi Renata ga bisa menjalankan bisnis itu sesempurna ayah".kata Renata menjelaskan alasannya,dengan berat hati.
"Renata,ayah tau kamu pintar,nak bahkan kalau kamu tidak kuliah kamu pasti bisa menjalankan bisnis ini,karena bisnis itu sitemnya kamu belajar ketika kamu menjalankannya.berbisnis itu bukan hanya pelajaran yang perlu dipelajari,tapi bisnis itu pelajaran yang harus dilakukan didalamnya,nanti kamu juga akan diajarkan bagaimana cara menjalankan bisnis dengan baik dan benar,kalaupun kamu salah,kamu bakal di beri kesempatan untuk memperbaikinya"jelas ayah pada Renata yang kini raut wajahnya kesal hingga harus menahan tangisan kesalnya.
"hanya setahun kok nak,setelahnya kamu bisa pilih untuk melanjutkan bisnis itu atau kamu bisa memilih pilihan kamu sendiri yang lain"tambah ayah yang terkesan sedikit memaksa
bunda yang melihat suasana yang sudah tidak karuan ini,merasakan jika terus berlanjut seperti ini akan adanya perdebatan antara ayah dan anak nantinya.
"ok ok...ayah,Renata harap tenang dulu bagaimana kalau bunda aja yang melanjutkan bisnis itu,siapa yang setuju?"tanya bunda pada ayah dan Renata,seketika membuat keduanya terkejut.
"ngga boleh"kata Renata dengan sigap.bunda tau kalau Renata tidak akan tega jika bunda harus bekerja.apalagi masalah bisnis.Renata paling tidak setuju.
"ok yah,Renata pikir dulu"final Renata pada ayahnya yang lagi lagi ingin melanjutkan ocehan panjang untuk Renata
...****************...
Renata hanya memandangi bulan dari jendela kost annya,isi kepalanya masih dibuat sulit oleh persoalan siang tadi.semua ini terasa seperti tidak masuk akal,padahal hanya sekedar "madu Nusantara",batinnya dalam hati.ya,benar sekali,ini semua tentang penjualan madu yang kini tengah meraja Lela ditengah peradaban bumi,yang katanya manfaatnya sudah tak dipungkiri lagi.bahkan mereka melakukan perkembangan penjualan madu Nusantara ini hingga penjuru luar dan dalam negeri.
Ini semua bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh manusia secara alamiah,sehingga hal ini dapat mengurangi manusia dari banyaknya penggunaan obat obatan kimiawi yang kini sudah banyak tersebar di apotek,bahkan kejadian baru dan marak belakangan ini tentang pencampuran obat dengan berbagai macam jenis narkoba serta yang lebih parah dari itu adalah obat yang dicampurkan dengan racun.kejadian ini sangat mengharuskan dan mewajibkan kita untuk bangun dari ruamnya dunia bahwa banyaknya obat obatan yang kita dapatkan dari dokter atau dari apotek belum tentu sehat dan aman.maka dari itu madu Nusantara menjadi peluang bisnis yang kini tengah menjadi perbincangan hangat diberbagai keadaan,karena ia berhasil mengambil posisi sebagai nuansa herbal yang aman dan sehat untuk dikonsumsi untuk semua kalangan manusia dan usia.
...****************...
bagaimana bisa semua ini dilakukan tanpa pelajaran.kalau seandainya hal ini terjadi berarti posisi Renata bukan seorang pelajar lagi tetapi sudah bekerja.hal yang lumrah sebenarnya, karena bisnis ini bukan tentang umur,tetapi tentang seberapa sungguh sungguhnya kamu belajar untuk menjalankan sebuah rencana dan program.renata merasa umurnya masih sangat muda hingga membuatnya merasa tidak percaya diri.
"nak"panggil ayahnya sebelum berpisah dari Renata
"ayah berharap kamu bisa memikirkan tawaran ayah kemarin,karena ini bisa jadi peluang emas buat kamu membangun personal branding yang lebih baik lagi.percaya apa yang ayah katakan nak..."bujuk ayah pada Renata lagi.
Lagi lagi permohonan ayah itu terasa sangat Kelu,tak pantas rasanya jika Renata memberi respon yang tidak baik,karena apapun yang diinginkan ayahnya pasti sebelumnya sudah dipikirkan oleh ayah terlebih dahulu untuk kebaikan Renata.
...****************...
NALURİ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments