Ketahuan Karyawan

Lisa keluar dari ruangan suaminya, Ia pun segera menghubungi Aris. Tapi, sayang rupanya sang asisten tidak mengangkat telepon dari Lisa.

"Aduh Pak Aris! Angkat dong teleponnya." Lisa terlihat panik karena Aris belum juga menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan. Sementara itu tukang cleaning servis yang sudah masuk lebih pagi, terlihat mulai membersihkan tempat di sekitar ruangan utama direktur. Seperti biasa petugas cleaning servis itu mulai membersihkan setiap sudut ruangan tak terkecuali ruangan Frans semalaman terlihat masih gelap.

Petugas cleaning servis itu masuk, ruangan tidak dikunci sehingga memudahkan dirinya untuk masuk ke dalam sembari membawa alat untuk mengepal.

"Ya ampun gelap sekali," Ia pun mulai membuka tirai jendela ruangan kerja sang Bos, setelah itu dirinya mulai melakukan tugasnya untuk membersihkan ruangan sebelah si Bos datang.

Tak sengaja, Ia melihat sebuah kain berwarna putih yang terletak di atas sofa, petugas cleaning servis itu pun sangat terkejut, bagaimana bisa kain itu tergeletak di atas sofa di sudut ruangan.

"Kain apaan tuh? Ih kok gerak-gerak sih!" sejurus kemudian petugas cleaning servis itu terhenyak saat mendapat kain yang bergerak. Laki-laki itu berusaha memberanikan diri untuk meraih kain yang menutupi sebagian permukaan Sofa.

Sesampainya di depan sofa, pria itu terlihat gugup, memang baru pertama ini dirinya menemukan sesuatu yang janggal, "Apaan ya? Penasaran." ucap si petugas kebersihan. Kemudian Ia memberanikan diri untuk membuka kain penutup yang menutupi tubuh ular Frans.

Perlahan namun pasti, tubuh ular Frans mulai terlihat, seketika pria itu ketakutan dan menjerit, Ia pun lari tunggang langgang ketika Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, ular berdiameter lima belas centi meter itu tengah melingkarkan tubuhnya.

"U-ulaaaaarrrrrr!"

Pria lari terbirit-birit, dan segera mencari bantuan, sementara Frans yang sudah diketahui oleh salah satu karyawannya, Ia pun mencoba pergi dari ruangan nya. Badan panjang melatanya, merayap untuk pergi dari ruangan itu, karena Frans tahu jika ada sesuatu yang akan terjadi selanjutnya, entah apa itu.

Sementara petugas cleaning servis itu tampak berhenti sembari mengambil nafas pada beberapa karyawan yang sudah datang lagi. Tentu saja sikap petugas itu membuat beberapa karyawan sangat terkejut.

"Kamu kenapa Rul? Kayak orang kesurupan saja." tanya salah seorang karyawan.

"I-tu, ada ular hiii. Ularnya gede banget, Mas! Hiii pokoknya ngeri banget!" seru petugas cleaning servis yang bernama Arul itu.

"Ular? Mana ada di gedung sebagus ini ada ularnya, ngaco kamu Rul?"

"Beneran, Mas! Saya tidak berbohong, ularnya Segede paha kita, pokonya gede banget,"

"Memangnya kamu melihat ular itu dimana?" tanya karyawan itu.

"Ada di ruangan Bos Frans, ular itu sedang berada di atas sofa dengan ditutupi selembar kain berwarna hitam. Saya sangat takut, Mas!"

"Ada ular di ruangan Bos Frans? Ah mana mungkin, ruangan itu tertutup rapat, tidak ada celah bagi ular itu untuk masuk. Pasti ada yang tidak beres. Ayo kita lihat." ajak karyawan itu kepada teman-temannya untuk mengecek kondisi ruangan sang bos.

Tak berselang lama akhirnya mereka tiba di depan pintu ruangan direktur, salah seorang memberanikan diri untuk masuk ke dalam ruangan bosnya. Mereka berharap bisa mendapatkan ular sebesar yang diceritakan oleh sang petugas cleaning servis.

Perlahan mereka mulai masuk memeriksa setiap sudut ruangan, hingga akhirnya mereka menemukan seekor ular phyton raksasa yang sedang melingkar di bawah jendela, menghindari terik matahari yang bisa mengenai kulitnya, Frans akan merasa kesakitan jika kulit ular nya terkena sinar matahari langsung, berbeda saat dirinya menjadi manusia. Ia tidak akan merasa kesakitan.

"Eh itu dia ularnya! Ayo kita tangkap sebelum dia melukai orang lain, pasti ular ini sangat berbahaya, apa jadinya jika Bos berada didalam ruangan ini, Bos tidak tahu jika ada ular. Pasti ular ini akan mencelakai Bos kita."

"Benar-benar ayo kita usir ular itu."

Mereka rupanya berusaha untuk mengusir Frans dari ruangannya, Namun Frans rupanya tidak mau pergi dari tempat itu, Ia tetap bertahan meskipun mereka melempari nya dengan apapun, dengan sapu atau benda-benda lain seadanya, hingga tubuh Frans keluar dari ruangan nya, para karyawan itu terus mengejar ular raksasa itu, Frans kehilangan kekuatannya, karena kekuatannya ada pada kalung yang diberikan oleh Mbah Brewok.

Tubuh Frans mulai terluka, ada darah yang menetes dari tubuh ular itu, para karyawan kantor itu terus menerus menyiksa Frans, bahkan mereka juga melempari Frans dengan benda-benda berat.

Frans kelelahan dan akhirnya ular besar itu akan segera dibuang oleh para karyawan Frans. Sementara itu Lisa kembali dari luar, rupanya Ia membawakan makanan untuk sang suami, dengan sedikit terburu-buru karena takut jika karyawan sudah mengetahui keberadaan ular itu.

Lisa berjalan sedikit berlari, dan Ia pun mulai melihat kerumunan orang sedang berkumpul di satu titik.

"Astaga! Apa yang terjadi? Mas Frans?" seketika Lisa berlari dan melewati kerumunan karyawan yang sedang melihat seekor ular kesakitan dan berdarah.

"Tidak! Apa yang sudah kalian lakukan? Tolong jangan sakiti dia, jangan sakiti ular ini." Lisa langsung mendekap tubuh ular itu dan Ia menangis melihat kondisi suami ularnya yang terluka parah.

"Mas Frans! Maafkan aku! Tidak seharusnya Aku meninggalkan mu di sini." batin Lisa sembari memeluk ular itu, tentu saja mereka melihat keanehan pada Lisa, bagaimana bisa Lisa memperlakukan ular itu begitu manja, mereka pun saling berbisik, kemungkinan besar Lisa mempunyai hubungan dengan ular itu dan gosip jika Lisa telah hamil dengan siluman ular pun semakin membuat para karyawan itu yakin jika bayi yang dikandung oleh Lisa adalah bayi ular.

"Hei Lisa! Jangan-jangan kamu dan Ular itu adalah sepasang kekasih, pantas saja kamu sangat melindunginya, jika saja Pak Frans tahu kalau kamu berhubungan dengan seekor ular, maka beliau tidak akan membiarkan mu datang ke kantor ini, ciiihh menjijikkan."

Sejenak Lisa ingin berkata kepada para karyawan Frans jika ular tersebut adalah Bos mereka, tapi rupanya Frans tahu apa yang ada dalam hati istrinya.

"Jangan bilang kepada mereka jika Aku adalah Bos nya, Jika kamu bilang, kutukan ini akan semakin berat, tidak boleh ada yang tahu jika Aku adalah Frans, kamu harus berjanji padaku, Aku mohon berjanjilah, Lisa!"

Lisa pun mengerti maksud suaminya, antara kasihan dan takut, Lisa pun memilih untuk diam, tanpa pikir panjang Ia pun menggendong tubuh ular besar itu pada pundaknya, Lisa akan membawanya pulang untuk mengobati luka yang ada pada tubuh Frans, Ia tak perduli lagi dengan hinaan orang-orang sekitar, jika dirinya mengandung anak ular.

"Huuuu ... dasar perempuan jalaang, ternyata mainan nya seekor ular, memalukan!"

"Perempuan gatal! Banyak manusia normal, kenapa harus memilih seekor ular, dasar maniak."

"Ciiihh ... pasti bayi yang dikandung itu adalah seekor ular, wanita seperti ini tak pantas hidup disekitar kita, dia seharusnya hidup di hutan rimba sana, dasar perempuan ular."

Lisa tak memperdulikan omongan orang-orang sekitarnya, dia hanya fokus bagaimana caranya membawa Frans pulang.

...BERSAMBUNG...

Yuk mampir dulu ke karya punya kak EL yang berjudul MAHLIGAI CINTA SANG DEWI REMBULAN.

Terpopuler

Comments

Sepno Fahmi

Sepno Fahmi

lanjutkan

2023-01-31

0

putia salim

putia salim

lagian keluar knp g kunci pintu dulu,🤦‍♀️

2023-01-28

1

HNF G

HNF G

selalu karena kecerobohan lisa yg lupa mengunci pintu, dulu jg sering spt itu sampai ketauan sama ibu tirinya😒

2023-01-16

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!