Di temukan Mbah Brewok

Lisa dibuang di tengah hutan oleh anak buah Mina, gadis malang itu dibiarkan tergeletak di sana, anak buah Mina sangat yakin jika Lisa tidak akan bisa ditemukan oleh siapa-siapa, mengingat hutan itu cukup jauh dari pemukiman warga sekitar.

"Ayo kita pergi, kita segera hubungi Bos!" ucap salah satu anak buah Mina.

Setelah dirasa jika Lisa tak sadarkan diri, anak buah Mina segera pergi dari tempat itu. Sementara di tempat lain, Frans yang saat itu sedang rapat di luar kota. Tiba-tiba saja perasaannya tidak enak, Ia mencoba memanggil nama Lisa dalam hatinya agar Ia bisa melihat keadaan istrinya yang sedang berada di dalam rumah, nyatanya Frans tidak bisa melihat apa-apa. Bahkan Ia tidak bisa mencium aroma istri dan bayinya.

"Ada apa ini, kenapa Aku tidak bisa merasakan keberadaan mereka, apa yang sebenarnya telah terjadi?" batin Frans yang mulai tak tenang. Tentu saja itu membuat Klien Frans merasa kebingungan.

"Pak Frans! Apa Anda ada masalah?" tanya salah satu kliennya.

"Oh tidak, Pak! Saya tidak apa-apa." jawab Frans berpura-pura baik-baik saja. Sementara itu sang asisten Aris juga melihat ada keanehan dengan Bos nya, Ia melihat Frans tidak fokus mengikuti rapat kali ini, seolah-olah pikiran Frans ada di tempat lain.

Benar saja, tiba-tiba Frans pergi begitu saja dari rapat tersebut, tentu saja itu membuat seluruh anggota rapat sangat terkejut, bagaimana tidak, pimpinan rapat justru pergi meninggalkan ruangan begitu saja.

"Loh, Pak Frans! Mau kemana dia?"

"Pak Frans aneh banget, ya!"

"Beliau kayak orang bingung."

"Terus! Bagaimana dengan rapat kali ini?"

"Kayaknya ditunda lagi, deh!"

Aris melihat para anggota rapat sibuk membicarakan tentang Frans, sementara Frans terlihat kebingungan, bagaimana bisa dirinya tidak bisa mencium aroma tubuh sang istri dan juga bayinya, kemudian Aris mencoba menenangkan anggota rapat dengan mengatakan jika Bos nya sedang ada keperluan mendadak. Rapat itu ditunda keesokan harinya.

Setelah Aris meminta maaf kepada semua anggota rapat, Ia pun segera menghampiri Bos nya yang sedang bingung.

"Bos! Anda kenapa?" tanya Aris.

"Aris! Entah kenapa perasaan ku tiba-tiba tidak nyaman, Aku tidak bisa mencium aroma istri dan anakku, Aku khawatir terjadi sesuatu kepada mereka. Cepat kamu hubungi anak buah kita, pastikan jika Lisa baik-baik saja." titah Frans kepada sang asisten.

"Baik, Bos!"

Aris pun segera menghubungi anak buah mereka yang menjaga kondisi di sekitar rumah Lisa, dan mereka menjawab jika Lisa baik-baik saja, bahkan mereka sudah mengikuti Lisa pergi. Dan tentu saja itu membuat Frans sangat terkejut, pasalnya Lisa tidak mungkin pergi sendirian di pagi seperti itu, Dia sudah menyuruh Lisa untuk di rumah saja.

Karena ada yang janggal, akhirnya Frans memutuskan untuk kembali ke rumah, memastikan kondisi sang istri dan bayinya. Hari itu juga Frans kembali untuk menemui Lisa di rumahnya.

*

*

*

Sementara itu, terlihat seorang wanita tua yang menghampiri tubuh Lisa yang tergeletak di atas rerumputan.

"Ya ampun! Kasihan sekali gadis ini." ucap seorang wanita yang bernama Nyai Delima. Kemudian Ia memanggil suaminya untuk menolong Lisa dan mengangkat tubuh Lisa.

Sang suami datang untuk membawa tubuh Lisa, mereka berdua adalah pasangan suami istri yang hidup bertahun-tahun di tempat itu, sebuah tempat yang berada dekat dengan kuil ular. Mereka berdua adalah Mbah Brewok dan istrinya, Nyai Delima.

"Kasihan sekali dia," ucap Mbah Brewok saat membaringkan tubuh Lisa di atas sebuah bangku panjang. Sementara Nyai Delima membawakan ramuan-ramuan untuk mengobati luka-luka pada tubuh Lisa akibat goresan-goresan rumput liar.

Mbah Brewok melihat ada sesuatu pada tubuh Lisa, Ia melihat sebuah gerakan yang sangat aktif pada tubuh Lisa, setelah Mbah Brewok memejamkan mata dan membaca sedikit mantra, akhirnya Ia tahu jika Lisa sedang mengandung, dan bayinya itu bukanlah bayi manusia biasa, tapi bayi siluman ular.

Mbah Brewok menghela nafas panjang setelah tahu jika bayi siluman ular itu tumbuh sehat dalam rahim Lisa, dan ada orang yang sengaja ingin menjauhkan Lisa dengan Ayah dari bayi yang dikandung Lisa.

"Celaka!" Satu kata keluar dari bibir Mbah Brewok, tentu saja Nyai Delima sangat terkejut mendengar kata dari suaminya.

"Celaka? Siapa yang celaka, Pak?" tanya Nyai Delima penasaran. Ia takut jika Lisa yang celaka.

"Orang yang sudah membuat gadis ini menderita, orang itu tidak akan pernah lepas dari cengkeraman siluman ular itu, karena gadis ini sedang mengandung anak dari siluman ular, dan Aku tahu siapa siluman ular itu."

"Apa, Pak? Gadis ini sedang hamil, dan dia mengandung anak siluman ular?"

"Benar sekali, siluman ular itu adalah pria yang pernah Aku temui saat di kuil ular, dua orang pria datang ke kuil keramat, dan salah satu diantara mereka ada yang menyentuhnya, dan dia pun menjadi ular, Aku memberi nya sebuah kalung untuk menolongnya di siang hari, tapi jika malam tiba dia akan tetap berwujud ular besar." ungkap Mbah Brewok.

"Itu artinya siluman ular itu berusaha menghilangkan kutukan itu dengan menanamkan benihnya pada rahim gadis ini, supaya gadis ini melahirkan anaknya kelak?" sahut Nyai Delima.

"Benar sekali, rupanya gadis ini sudah iklhas untuk melahirkan anak dari siluman ular itu, semoga saja kutukan ular itu bisa hilang, Aku melihat bayi itu sangat luar biasa, Aku yakin. Suatu hari nanti Ia akan menjadi anak yang kuat, dia akan memiliki kekuatan magis untuk melindungi dirinya, Ayah dan Ibunya. Semoga saja Ia bisa lahir dengan selamat, sehingga kutukan itu akan lenyap." ungkap Mbah Brewok.

Nyai Delima tampak mengangguk-angguk mengerti.

*

*

*

Sementara itu, hari pun mulai gelap. Tentu saja Mina sangat gembira, akhirnya Ia bisa membawa Lisa pergi sejauh mungkin, dan pastinya Frans tidak akan mencari keberadaan Lisa dan bayinya.

Malam itu Mina pun melanjutkan rencananya, Ia berpura-pura memakai baju Lisa dan tidur di kamar Lisa, agar sang ular menganggap jika Ia adalah Lisa.

Benar saja, Frans pun datang dengan wujud ularnya, Ia langsung masuk ke dalam kamar Lisa yang sengaja jendela kamar itu tidak ditutup agar siluman ular bisa masuk dengan mudah.

Mina berpura-pura tidur dengan menutupkan selimut pada tubuhnya, seolah-olah itu adalah Lisa, tentu saja Frans tidak bodoh. Ia tidak mencium aroma tubuh Lisa sama sekali, yang ia rasakan hanya bau bangkai yang sangat menyengat.

"Sial kenapa bau bangkai seperti ini, siapa yang sudah tidur di tempat tidur Istriku, itu bukan dia." batin Frans yang mulai kesal. Ia pun mencoba merayap naik ke atas ranjang dan memastikan jika itu bukanlah Lisa, tubuh besarnya merayap pada tubuh Mina yang tertutup selimut.

Tentu saja Mina merasakan ada benda yang sangat berat untuk menindih tubuhnya, Mina merasakan sesak yang luar biasa. Ia pun membuka selimut itu perlahan. Dan alangkah terkejutnya saat ia melihat sosok ular yang teramat besar sedang menindih tubuhnya dan ular itu melingkar tubuhnya di atas Mina.

"Hap ... hap ... hap ...!"

Nafas Mina terdengar tidak lancar bahkan cenderung pendek, seolah-olah dirinya kehabisan oksigen saat tubuh besar siluman ular itu menindih tubuhnya.

Tiba-tiba ular itu berbicara kepada Mina, "Dimana istriku?"

"Haaaaaaa ... Aku tidak tahu!"

"Katakan dimana istriku? Kalau kamu tidak mengatakannya, Aku akan membunuhmu," ancam Frans kepada Mina.

"Katakan!"

Mina hanya menggelengkan kepalanya, karena tubuhnya sudah tidak kuat lagi menahan bobot tubuh ular besar itu, akhirnya Mina pun pingsan tak sadarkan diri. Melihat itu Frans kemudian memberikan sebuah hukuman untuk Ibu tiri Lisa, jika wanita itu sadar dari pingsannya, maka wanita itu tidak akan pernah bisa bicara lagi, dan dia akan lumpuh seumur hidupnya.

Tentu saja keadaan itu semakin membuat Frans khawatir, dimana kah keberadaan sang istri, karena minyak cengkeh itu membuat indera penciumannya melemah, Ia pun kesulitan mencium aroma tubuh sang istri. Frans mengerahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Lisa. Namun, tak jua Ia menemukan keberadaan sang istri.

...BERSAMBUNG...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***