Kepulangan Lisa

Waktu pun berjalan begitu cepat, sudah hampir tiga bulan Lisa menghilang, Frans terlihat lebih kurus, malam itu dirinya berubah menjadi ular, Ia terlihat berada di bawah sinar rembulan yang terlihat terang di malam itu, bayangan dirinya saat bersama sang istri selalu membayang setiap malam.

Sang asisten menghampiri Bos nya dan berusaha untuk membuat Frans tenang,

"Bos! Sebaiknya Anda istirahat saja, dari sejak Lisa menghilang sampai sekarang, Bos jarang sekali tidur dan beristirahat, Saya khawatir Bos akan sakit." seru Aris yang tak tega melihat kondisi Frans yang terlihat lemah, letih, lesu dan lunglai. Dulu Ia ular yang sehat dan gemuk, sekarang badannya cuma memanjang saja dan kulitnya tak bercahaya seperti dulu lagi, seolah Frans telah kehilangan gairah sebagai siluman ular.

"Hidupku rasanya tidak berarti jika tidak ada Lisa bersamaku, Aku sangat merindukan mereka, baru saja Aku mendapatkan kebahagiaan dan harapan untuk menjalani kehidupan normal layaknya seperti dulu saat Aku menjadi manusia sempurna. Sekarang seketika hilang, saat Lisa pergi dariku. Katakan Aris? Apakah Aku bisa bertemu lagi dengan istriku nanti?"

"Bos pasti akan bertemu dengan Lisa, Saya yakin itu, dia pasti akan melahirkan anak kalian, percaya sama Saya, Bos! Lisa juga tentunya sangat merindukan Bos." hibur sang asisten agar Frans tidak terlalu bersedih, padahal dalam hati Aris, Ia pun tak tahu bagaimana keadaan Lisa sekarang.

"Apakah Lisa akan merindukan ku? Ataukah Dia sudah melupakanku, katakan Aris? Entah apa sekarang dia juga memandang cahaya bulan malam ini? Menatap langit yang sama, apa dia merindukan ku seperti Aku merindukan nya?"

Aris mendekati sang Bos yang terlihat menitikkan air matanya, seekor ular jantan besar menangis dalam malam kelam itu.

"Tentu saja Lisa sangat merindukan, Bos. Saya sangat yakin sekali jika Lisa juga masih terngiang-ngiang ular besar yang setiap hari tidur bersamanya, yang setiap hari membuatnya meronta-ronta keenakan. eh salah, kenikmatan maksud nya, eh bukan-bukan salah lagi, maaf Bos! Mak-maksud Saya Lisa pasti masih ingat lah sama siluman ular yang juga suaminya sendiri. Mana mungkin dia lupa, saya sangat yakin sekali jika sekarang Lisa juga sedang memandang langit yang sama.

Untuk sesaat Frans termenung, sudah berbulan-bulan dirinya berpisah dari sang istri, sungguh ujian yang begitu besar baginya, mengingat Lisa pergi dalam kondisi mengandung anak mereka.

*

*

*

Sementara di tempat lain, Lisa yang kini hamil menginjak usia lima bulan, terlihat sedang duduk di sebuah bangku yang beratapkan langit malam hari dengan pemandangan bulan purnama yang begitu indah, sejenak dirinya melihat bayangan wajah siluman ular itu disekitar bulan purnama.

"Mas Frans! Aku sangat merindukanmu, Mas!"

Mbah Brewok dan Nyai Delima melihat Lisa yang begitu merindukan suaminya, gadis itu terlihat mengusap-usap perutnya yang kini sudah berusia lima bulan. Mbah Brewok dan Nyai Delima menghampiri Lisa dan mengatakan sesuatu yang membuat Lisa begitu bahagia.

"Pulanglah, Nak! Sudah cukup lama kamu berada di sini, dan waktunya untuk pulang ke rumah mu, bayimu sudah sangat sehat, dia akan menjadi seorang yang kuat dan sakti, Aku akan mengantarkan mu sampai ke terminal, Aku tidak bisa meninggalkan tempat ini terlalu jauh, besok kita berangkat ke terminal." ucap Mbah Brewok.

"Benarkah itu, Mbah?"

"Tentu saja."

"Terima kasih banyak, Mbah, Nyai. Saya sangat berhutang budi kepada kalian berdua. Kalian berdua sudah Saya anggap seperti orang tua Saya sendiri," ungkap Lisa kepada kedua paruh baya itu.

"Kami juga sudah menganggap mu seperti anak kami sendiri, meskipun kami memiliki seorang putra, tapi kami seolah tidak memilikinya, dia pergi entah kemana. Ah sudahlah! Tidak usah dibahas." sahut Nyai Delima yang terlihat bersedih saat mengingat putra kandung mereka yang bernama Dewa.

*

*

*

Keesokan harinya, Mbah Brewok memenuhi janjinya untuk mengantarkan Lisa sampai ke terminal, sebelum gadis itu naik ke sebuah bus jurusan kota, Mbah Brewok tampak mengeluarkan sebuah benda berupa sebuah cincin kepada Lisa. Mbah Brewok mengatakan jika cincin itu akan melindungi Lisa beserta bayinya dari orang yang berusaha berniat jahat, apalagi Lisa pergi sendirian menuju kota dimana Frans tinggal.

Setelah menerima cincin tersebut, Lisa pun masuk ke dalam bus. Tak berselang lama bus tersebut mulai melaju, Lisa melambaikan tangan kepada Mbah Brewok yang sudah Ia anggap seperti orang tuanya.

Selama dalam perjalanan menuju ke kota, ada beberapa orang yang ingin mengganggu Lisa, mereka berniat mencuri tas Lisa, mengingat Lisa pergi sendirian dan dalam kondisi hamil. Namun, ada keajaiban yang tiba-tiba datang dari tubuh Lisa, saat orang-orang itu ingin merampas tas Lisa, seketika wajah Lisa berubah menjadi sosok ular, dan tentu saja mereka sangat ketakutan lari tunggang langgang.

Lisa pun tak mengerti kenapa mereka bisa seperti itu, mungkin kah itu efek dari cincin yang sudah diberikan oleh Mbah Brewok kepadanya. Hingga akhirnya Lisa bisa sampai di kota dengan selamat.

Lisa memutuskan untuk tinggal di sebuah rumah kontrakan, agar sang Ibu tiri tidak bisa menemukannya, karena kata Mbah Brewok, Mina sudah berusaha untuk mencelakai dirinya dan juga bayinya. Lisa sengaja tidak langsung ke rumah Frans, Ia ingin memberikan kejutan untuk suaminya, jika dirinya telah kembali.

"Aku sudah kembali, Mas! Dan Aku akan datang padamu."

*

*

*

Sementara di kantor, Frans saat itu sedang berada di dalam ruangannya, Ia tak sengaja memperhatikan Aris yang sedang memeriksa CCTV yang sudah di akses lewat laptopnya. Untuk menghilangkan kejenuhan, Frans selalu memperhatikan sang asisten saat membantu pekerjaannya.

Seketika wajah Frans berubah, seolah dirinya melihat sang Istri yang sedang berada di luar kantor dan sedang menuju ke kantor nya. Dan tiba-tiba saja Frans mencium aroma Lisa dan juga bayi mereka.

"Aris! Coba sorot wajah wanita itu!"

"Yang mana, Bos?"

"Wanita yang memakai baju biru."

Aris pun mengikuti perintah sang Bos, dan benar saja wanita itu adalah Lisa, istri Frans yang selama tiga bulan menghilang.

"Bos! I-itu istri Anda!"

Mendengar ucapan sang asisten, Frans tak menunggu lama langsung bergegas keluar dari ruangannya dan menyambut istrinya yang berada di luar kantor.

Sementara itu Lisa sudah sampai di depan pintu kantor milik suaminya, banyak karyawan yang melihat kedatangan Lisa dengan perut yang mulai membesar.

Frans dengan langkah seribu segera menyambut kedatangan sang istri, hingga akhirnya Lisa sudah masuk ke dalam kantor tersebut, saat dirinya mengangkat wajahnya, Lisa melihat wajah sang suami yang sedang menatapnya penuh rindu.

"Mas Frans!"

"Lisa!"

Frans tidak langsung memeluk Lisa, karena dirinya sadar jika sedang berada di tengah-tengah para karyawannya, Frans segera membawa Lisa ke dalam ruangannya. Frans memerintahkan kepada Aris agar tidak ada yang mengganggunya selama dirinya bersama Lisa.

Bisa dibayangkan bagaimana terharunya Frans saat melihat sang istri datang di hadapannya, keduanya saling melepaskan rindu saat itu juga, sudah tiga bulan lamanya mereka tidak bertemu.

"Sayang! Kamu kemana saja?" Frans memeluk Lisa penuh kerinduan.

"Maafkan Lisa, Mas! Lisa nggak bermaksud meninggalkanmu."

Lisa pun menceritakan semuanya kepada sang suami, jika selama ini Mbah Brewok yang sudah menolongnya, Frans begitu gembira ternyata sang istri berada di tangan yang tepat.

"Kamu tahu, Aku seperti orang gila saat tahu kamu pergi, Aku mencarimu kemana-mana tapi Aku tidak bisa mencium aroma tubuhmu, tapi sekarang aku sudah bisa mencium semuanya dan juga bayi kita." Frans terlihat mencium perut Lisa yang terlihat mulai membesar.

"Anakku! Dia sudah besar rupanya." Frans menangis bahagia saat memeluk perut buncit Lisa.

Pertemuan itu membuat jiwa ular Frans bangkit, Ia kembali bersemangat seperti dulu, keduanya saling berpelukan, hingga akhirnya mereka berdua melepaskan rindu setelah tiga bulan lamanya mereka berpisah.

"Mas ....!"

"Aku rindu padamu, Sayang!"

Hari itu juga, selain melepas rindu dengan istri nya, Ia juga melepas rindu dengan si jabang bayi. Penyatuan itu pun kembali terjadi. Saat mereka sedang bergumul ria, tiba-tiba saja kalung berubah wujud yang dipakai Frans tak sengaja terlepas dari leher Frans, kalung yang diberikan oleh Mbah Brewok itu pun hilang entah kemana, sehingga Frans saat itu sudah tidak memakai kalung lagi.

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Azaidane Azaidane

Azaidane Azaidane

saking semangatnya y melepas rindu... kalung y copot g berasa

2023-01-31

0

ida fitri

ida fitri

yyeees akhirnya hilang juga tuh kutukan semoga mereka berdua hidup bahagia

2022-12-30

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Apakah saat ini kutukan nya sudah tamat??Frans sudah berubah wujud manusia selamanya???Kalo bener Alhamdulillah🤲🏻🤲🏻🤲🏻

2022-12-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!