Bertemu Lisa

"Iya ini Aku!" jawab ular itu.

"Waduh! Kok Bos bisa jadi ular beneran? Nggak salah lagi, Bos terkena kutukan patung ular keramat itu, apa yang dikatakan oleh Pak Morgan itu ternyata benar. Astaga! Bagaimana ini Bos?" Aris terlihat sangat khawatir dengan keadaan Frans yang sekarang berubah menjadi ular sesungguhnya, Frans pun tidak bisa berbuat apa-apa selain berjalan merayap di atas tanah dengan tubuh besar panjang berwarna coklat.

"Bos! Kita harus gimana dong? Masa Saya harus membawa Bos pulang dengan keadaan seperti ini? Bos juga sih, ngeyel! Di bilangan jangan disentuh tetap saja di sentuh, tuh jadi beneran kan kutukannya, Bos jadi ular beneran!" ucap Aris sembari bingung Ia harus berbuat apa.

"Ah sudah! Aku juga tidak tahu kutukan itu ternyata benar, lagipula Aku cuma menyentuhnya nggak aku apa-apain," kilah Frans dengan wujud ularnya.

Tiba-tiba saja datang seorang laki-laki tua yang berumur sekitar 75 tahun, pria dengan ciri khas brewok yang tumbuh subur di wajahnya itu terlihat menghampiri Aris yang sedang kebingungan dengan seekor ular besar di sampingnya.

"Apa yang sedang kamu lakukan di tempat ini?" tanya pria tersebut kepada Aris.

"Si-siapa Anda? Waduh mukanya rambut semua euy!" Aris terlihat sangat terkejut saat melihat wajah pria itu.

"Aku Mbah Brewok, juru kunci di tempat ini, kamu sedang apa?" tanya Mbah Brewok sembari melihat seekor ular phyton yang sedang menggulung kan badannya di atas tanah.

"Sa-saya cuma ...." Aris terlihat gugup dan gemetaran karena Ia masih tidak percaya jika Bosnya berubah secepat itu menjadi ular. Tiba-tiba saja Mbak Brewok berkata, "Siapa sebenarnya ular ini?" seketika Aris terkejut bagaimana bisa pria tua itu menyebut siapa kepada ular besar di sampingnya.

"Mbah Brewok Anda bisa tahu ular ini ...!" Aris terlihat sangat terkejut dan penasaran.

"Pasti temanmu ini sudah menyentuh patung ular itu iya, kan?" tanya Mbah Brewok sembari melototkan matanya.

"Kok Mbah Brewok tahu?"

"Pria ini pasti memiliki banyak wanita, maka dari itu kutukan itu berdampak langsung terhadap teman mu saat menyentuh patung suci itu."

Aris terlihat garuk-garuk kepalanya, karena sesungguhnya apa yang dikatakan oleh Mbah Brewok memang benar adanya.

"Lalu apa yang harus kami lakukan untuk menghilangkan kutukan itu, Mbah?" tanya Aris.

Mbah Brewok tampak sedang mengeluarkan sebuah benda dari sakunya, yaitu sebuah kalung dengan liontin bermata biru, Mbah Brewok memberikan kalung itu kepada Aris.

"Ini adalah kalung berubah wujud, pakaikan kalung ini saat di siang hari, maka wujud ularnya akan hilang, dan dia akan berubah menjadi manusia biasa. Tapi, di malam hari dia akan tetap menjadi seekor ular, setidaknya kalung ini penangkal sementara sebelum ada seorang wanita yang rela dan ikhlas menjadi Ibu dari anak pria yang menjadi ular ini, jika wanita itu sanggup mengandung benih siluman ular ini, maka kutukan itu akan hilang selamanya. Namun, jika tidak ada wanita yang bersedia, maka Aku tidak bisa berbuat apa-apa, terpaksa pria itu akan berubah menjadi ular untuk selamanya."

Seketika Frans memohon agar dihilangkan kutukan itu dari jasadnya, Frans terlihat menangis, ular besar itu mengeluarkan air mata seolah ada penyesalan yang sangat mendalam.

"Saya mohon! Bantu Saya untuk menghilangkan kutukan ini, Saya menyesal, Saya tidak mau menjadi ular untuk selamanya, bagaimana dengan nasib saya nanti!"

Mbah Brewok pun tak tega melihat keadaan Frans yang seperti itu, Mbah Brewok hanya mengatakan, satu-satunya cara untuk menghilangkan kutukan itu adalah Frans harus memiliki seorang anak dengan wanita yang rela mengandung anak dari siluman ular.

"Aku tidak bisa berbuat lebih, karena kutukan ini berlangsung selamanya, hanya sebatas kalung ini yang akan sedikit membantumu beraktivitas di siang hari, selebihnya saat matahari tenggelam hingga terbit, tubuhmu akan berubah menjadi seekor ular."

Ucapan Mbah Brewok mau tidak mau harus Frans terima, mau gimana lagi. Nasi sudah menjadi bubur. Frans akan mencari wanita yang bersedia untuk melahirkan anaknya, agar kutukan itu hilang dari dirinya.

Setelah pertemuan mereka dengan Mbah Brewok, Aris membawa pulang Frans yang masih dalam wujud ular besar itu, Frans merayap naik ke atas mobil, sementara Aris yang awalnya takut dengan ular, mulai saat itu Ia tidak takut lagi, karena ular itu adalah Bos nya sendiri.

Sesampainya di mansion mewah milik Frans, Aris membawa tubuh Frans dan Ia masukkan ke dalam tas koper besar. Karena bobot tubuh Frans yang berat, membuat Aris kesusahan untuk membawa tas tersebut, agar pelayan tidak melihat wujud ular Frans, maka Aris sengaja memasukkan tubuh Frans ke dalam tas koper dan Aris meminta pelayan untuk membawa tas besar tersebut ke dalam kamar Frans.

Beruntung Frans tinggal sendiri di dalam rumah mewah itu, kedua orang tua Frans memutuskan untuk tinggal di luar negeri, sementara Frans hanya tinggal sendiri. Meskipun dia tinggal sendiri tapi pengawal dan pelayan rumahnya sangat banyak, sehingga Frans tidak merasa kesepian. Bahkan terkadang Ia membawa perempuan-perempuan nya untuk tinggal bersama dirinya.

Sejak dirinya menjadi ular, Frans menjadi pribadi yang tertutup, tentu saja di siang hari Ia dibantu oleh kalung yang diberikan oleh Mbah Brewok, sehingga dirinya menjadi manusia biasa, namun saat malam tiba, Frans pun berubah menjadi ular.

Ia pun memerintahkan sang asisten untuk mencari wanita yang rela menjadi Ibu dari anaknya dengan imbalan yang sangat besar. Tentu saja Aris, sebagai asisten pribadi yang setia, Ia menyebarkan sayembara tersebut ke seluruh dunia. Dan tak sedikit wanita yang mau mendaftar menjadi Ibu dari anak Frans, seorang CEO muda dan kaya raya. Namun, anehnya saat wanita-wanita itu bertemu dengan Frans, mereka memilih untuk menolaknya, padahal upah yang didapatkan tidaklah sedikit, yaitu sepuluh milyar.

Banyak wanita yang awalnya semangat bertemu dengan Frans, nyatanya Setelah mereka bertemu dengan Frans, hampir semua wanita itu menjadi gila. Bagaimana tidak gila, yang mereka temui bukanlah manusia tapi seekor ular. Akhirnya Frans tidak bisa berbuat apa-apa, Ia putus asa, kutukan itu tidak mungkin bisa dihilangkan sebelum dirinya menemukan wanita yang tepat untuk menjadi Ibu dari anaknya, dimana Frans saat ini sedang menjadi seekor ular phyton siluman.

Malam itu, Frans terlihat sudah tidak bisa berjuang lagi, Ia putus asa. Frans memutuskan untuk pergi entah kemana, badan besarnya yang panjang, Ia gerakkan lewat jendela kamar tidurnya, Ia berharap segera mati saja dengan meletakkan tubuhnya di atas jalan raya agar ada kendaraan yang mau menabraknya, biar dia bisa mati dengan segera.

Tentu saja badan Frans yang berupa ular tersebut membuat setiap orang yang melihatnya menjadi takut, bahkan tak jarang ada orang yang melempari nya dengan batu, bahkan ada yang sengaja melempar batu yang cukup besar ke arah tubuh Frans sehingga membuat tubuh Frans berdarah. Karena Frans merasa lemparan batu itu terasa begitu sakit mengenai tubuhnya. Akhirnya Frans memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu. Frans bersembunyi di balik semak-semak, tubuhnya menggulung dan terdengar Ia mengerang kesakitan layaknya suara manusia.

Malam itu, Lisa yang baru pulang dari kerja, Ia melewati sepanjang jalan setapak yang menuju ke arah rumahnya. Jalanan yang ditumbuhi dengan banyak rerumputan dan semak-semak. Tiba-tiba saja Lisa mendengar suara orang yang sedang merintih kesakitan.

"Tolong ... tolong!"

Tentu saja Lisa berhenti melangkahkan kakinya, dan Ia pun melihat ke sekeliling, memastikan siapa yang sedang minta tolong.

"Siapa di sana?"

"Tolong!"

Suara minta tolong itu semakin keras di telinga Lisa, Lisa pun berusaha untuk mencari sumber suara itu, Ia mencari-cari di balik semak-semak. Dan seketika Lisa sangat terkejut saat melihat seekor ular phyton yang sedang dalam kondisi berdarah.

Tentu saja Lisa menjerit saat melihat hewan ular yang sangat Ia takuti berada di depan matanya.

"Aaaaaa ... u-ular!"

"Tolong Nona! Tolong Saya!"

Sejenak Lisa berhenti menjerit saat ular tersebut mengeluarkan suara manusia.

"Eh ... kok bisa ngomong?" Lisa mulai memperhatikan ular tersebut, dalam cahaya temaram di malam hari, kulit ular tersebut kelihatan mengkilap dan bercahaya, sangat berbeda dengan ular biasanya, ular yang Ia temui warnanya sangat indah, sehingga membuat Lisa merasa penasaran, padahal dirinya sangat takut sekali dengan ular.

"Ka-kamu bisa bicara?"

"Tolong saya , Nona! Saya sedang terluka, tolong!" seru si ular tersebut dengan tubuhnya yang mulai lemah. Lisa melihat ada darah yang keluar dari tubuh ular tersebut, entah kenapa tiba-tiba dirinya merasa kasihan melihat ular itu, tak ada rasa takut sama sekali ketika dirinya berada begitu dekat dengan sang ular.

Lisa mendekati ular yang berdiameter sekitar 15 cm itu. Cukup besar dan cukup berat. Lisa mencoba menyentuh ular tersebut, aneh bin ajaib Lisa merasa sangat tidak takut sama sekali ketika tangannya menyentuh tubuh ular yang teraba dingin itu.

"Astaga! Kamu terluka cukup parah!" Lisa melihat luka yang cukup parah pada tubuh ular itu. Akhirnya Ia memutuskan untuk membawa tubuh Frans pulang ke rumah, kebetulan hari itu Ibu tirinya sedang tidak ada di rumah, jadi Lisa bisa membawa tubuh ular itu dengan mudah, dengan cara menggendongnya, saat perjalanan menuju ke rumahnya, ada salah satu tetangga yang mengetahui Lisa tengah membawa seekor ular yang Ia biarkan melilit tubuh indahnya.

"Ya ampun! Si Lisa ngapain bawa ular ke rumah, hii menjijikkan sekali!" ucap salah seorang warga yang mengetahui Lisa tengah membawa ular besar masuk ke dalam rumahnya.

Terpopuler

Comments

aku ngakak baca nya tapi kasian juga 😂😂🤣

2023-03-05

1

putia salim

putia salim

faforit 👍

2023-01-27

1

Hendriyani Cms

Hendriyani Cms

kalo saya ketemu ular itu langsung lariii😂😂😂

2023-01-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!