Septin Sang Pemberani

Septin Sang Pemberani

Episode 1 benerin atap bocor

Kisah Mbah Buyut

Septin Anggia adalah gadis pemberani di desa nya, dan dia selalu mendengar kan cerita cerita horor dari Mbah Buyut nya, dan dia juga sering bertentangan dengan hal hal mistis di desa nya.

Anggara Syahputra laki-laki dengan paras tampan tak serta merta membuat Septin jatuh hati padanya.

Rafael Pratama cowok berperawakan tinggi kurus yang selalu setia mengikuti kemana Septin pergi selama ini, dia juga pemberani namun kadang kala ia nyali nya menciut ketika mendengar kan penuturan dari Mbah Buyut Septin yang menceritakan masa lalu nya.

Mbah Niti Rejo adalah Mbah Buyut Septin yang selalu menceritakan kisah hidup-nya di masa lalu. Di mana di masa itu beliau menjadi tentara saat penjajahan Belanda, di mana beliau sering melihat semua warga di kampung itu di paksa bekerja oleh tentara Belanda.

*-*-*-*-*-*-*-*

Siang ini matahari begitu terik, Septin mengayuh sepedanya untuk mendatangi rumah Mbah Buyut nya yang lumayan jauh ketika di temouh dengan memakai sepeda ontel, Ayah Septin sendiri sudah berada di sana sejak pagi tadi, karena beliau harus benerin rumah Mbah Buyut yang bocor ketika di guyur hujan.

"Kapan sampainya sich, lama banget mana panas lagi, andai aku bisa bawa motor ke rumah Mbah, pasti nggak akan lelah seperti ini dech," Keluh Septin seraya terus mengayuh sepeda ontel nya.

Dengan nafas naik turun Septin mencanggrak sepedanya di halaman rumah Mbah Buyut nya. "Lagian kenapa Ayah harus berangkat pagi pagi sich, aku kan harus sekolah dulu jadi kayak gini kan kalau di tinggal sendirian," Gerutu Septin sembari masuk ke dalam rumah bude nya, di mana sang Buyut tinggal, Mbah Buyut nya terkenal sebagai orang pintar di desa sebelah, dulu beliau mantan tentara ketika jaman penjajah dulu. Waktu itu semua hewan masih bisa berbicara, dan semua barang barang mati bisa berseru dan menangis ketika sudah di buang oleh pemiliknya.

"Assalamu'alaikum budhe," Sapa ku dengan mengucapkan salam ketika melihat budhe yang tengah menyuapi Mbah makan.

"Waalaikum salam," Jawab budhe dengan senyuman yang mengembang di bibir tipisnya.

"Mbah sedang makan?" Tanyaku dan mengulurkan tangan seraya mencium punggung tangan nya.

"Iya, Mbah mu nggak enak badan makanya budhe suapin dia untuk makan, soalnya sedari tadi pagi nggak mau makan," Jawab budhe yang terus menyuapi Mbah Buyut.

"Mbah makan dulu ya, Septin mau ke ayah dulu sebentar? Habis ini Septin ingin mendengarkan cerita Mbah Buyut seperti biasa oke," Ujarku dan berlalu.

Aku berjalan ke samping rumah, di mana di sana sudah banyak orang yang sedang ngebantuin budhe untuk benerin atap rumah Mbah Buyut yang di bongkar semua nya. Karena plafon beserta kayu kayu yang lain nya sudah pada rapuh semua, jadi mau tak mau harus di bongkar semua nya.

"Kamu sama siapa kesini nak?" Tanya Ayah yang menghentikan aktifitas nya sejenak.

"Septin sendirian Yah, lagian Ayah dan Bunda nggak nunggin Septin pulang sekolah?" Rengek Septin yang jelas menjadi pusat perhatian orang orang di sana, karena lucu saja Septin hampir 17 tahun tapi dia masih bersikap seperti layaknya anak kecil yang meminta makanan pada sang Ibu nya.

"Nggak usah bersikap seperti itu, malu di liatin orang? Kamu ini sudah hampir beranjak dewasa tapi sikap mu menunjukkan masih berusia 5 tahun saja, suka merajuk dan merengek nggak jelas githu," Sela sang Ayah, Septin sendiri langsung menatap para tetangga di sana yang emang sedang membantu juga, tengah menatap ke arah Septin yang tengah merajuk pada Ayah nya.

"Biarin sajalah, mereka menatap aku seperti itu Yah? mungkin mereka tidak pernah melihat wanita cantik seperti aku ini," Jawab Septin narsis seraya memutar bola matanya jengah.

"Sudahlah! lebih baik aku mendengar kan cerita Mbah Buyut saja di depan, lagian di sini nggak asik banget, so nggak ada cowok ganteng nya sama sekali," Tutur Septin, "Adanya cuma tua semua," Lanjut nya lalu memutar tubuhnya dan meninggalkan sang Ayah begitu saja yang masih berdiri seperti layak nya patung.

"Dasar bocah gedek, ya jelas disini pada tua semua nya," Gumam sang ayah menggeleng gelengkan kepalanya, melihat tingkah konyol puteri nya tersebut.

"Bunda nya dulu ngidam apa'an sich, sampai sampai punya anak gadis petakilan seperti itu," Lanjut nya lagi dan menghampiri semua para tetangga yang emang datang membantu benerin rumah Mbah Niti tersebut.

"Anakmu Rip?" Tanya salah satu tetangga pada Ayah.

Ayahku bernama A siarip, namun para tetangga lebih banyak memanggil Orep mungkin karena gampang manggilnya.

"Iya, dia puteri ku yang nomor dua," Jawab Ayah, sedangkan tangan nya sedang memegang golok untuk membelah bambu yang akan di jadikan tatakan genteng nantinya.

"Kamu sudah punya dua anak?" Tanya lagi tetangga yang satunya.

"Iya, yang pertama cowok dan yang kedua barusan itu," Balas Ayah menunjuk ke arah ku yang kini tengah bersama Mbah Buyut ku.

Aku yang mendengar obrolan Ayah pun tak menggubris dan masih pura pura tak mendengar perbincangan mereka berdua, padahal aku kan sering datang ke rumah Mbah Buyut, namun tak pernah bertemu dengan semua tetangga yang saat ini tengah membantu dirumah Mbah Buyut.

Mbah Buyut kini sudah selesai dengan makanan nya, beliau sedang meminum kopi hitam nya agar lebih melek lagi dalam menceritakan kisah masa lampau nya pada semua cucu cucu nya yang mau mendengarkan kisah nya, di saat mereka semua mendatangi rumah Mbah Buyut. Namun berbeda dengan yang lain nya, cucu cucu Mbah Buyut tak tertarik dengan cerita Mbah saat ini, tapi aku sangat antusiasme sekali mendengarkan ceritanya? yang menurut ku menarik. Selain menceritakan masalah peperangan, horor, barang ajaib sampai hewan dan semua barang bisa berbicara pada masa itu.

Aku sendiri percaya dan tidak percaya sich mendengar itu semua, tapi setiap petuah selalu menceritakan hal yang sama ketika ditanya oleh cucu cucu nya termasuk aku sendiri.

Ayahku bukan anak kandung dari Mbah Buyut, melainkan beliau adalah anak angkat yang di tinggal oleh kedua orang tua nya, ketika masih kecil. Namun Mbah Buyut tidak pernah membeda bedakan antara anak angkat dan anak kandung sejak dari kecil. Semua di samakan? sampai saat ini, namun lagi lagi Ayah yang mendapat kan ilmu dari Mbah Buyut karena di nilai sebagai putera tertuanya. Semua pusaka yang pernah ia temukan semasa muda nya di berikan kepada Ayah agar bisa di jaga dengan baik, baca'an baca'an yang bisa membekali dirinya sendiri juga Mbah Buyut kasih pada Ayah.

.

.

.

Terima kasih yang selalu dukung karya receh Al-mahyra selama ini.

Terima kasih🙏🙏🙏😘😘😘💕💕

Terpopuler

Comments

andin

andin

selamat🎊🎉 meluncurkan kembali

2022-11-04

4

💕Al-mahyra Lubis💕

💕Al-mahyra Lubis💕

Semoga suka shobat shobat semua nya🙏🙏😘😘😘

2022-11-04

4

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 benerin atap bocor
2 Episode 2 Hewan buas di dunia ghoib
3 Episode 3 Ke empat pocong
4 Episode 4 Cerita tikar dan bantal
5 Episode 5 Interaksi dengan Genderuwo
6 Episode 6 Tantangan Laila
7 Episode 7 Keberanian Septin
8 Episode 8 Tak bisa tidur semalaman
9 Episode 9 Mengetahui kebenaran
10 Episode 10 Interaksi Septin dengan Gendruwo
11 Episode 11 Tanggung jawab terbesar
12 Episode 12 Salah orang
13 Episode 13 Dua anak kecil
14 Episode 14 Cerita Bapak
15 Episode 15 Cerita Bapak part 2
16 Episode 16 Serentetan pertanyaan
17 Episode 17 Belajar bersama
18 Episode 18 Rasa penasaran
19 Episode 19 Cah sableng
20 Episode 20 Lamunan Rafael
21 Bab 21 Obrolan Septin
22 Episode 22 Gara-gara mainan
23 Episode 23 Candaan Septin
24 Episode 24 Terbawa mimpi
25 Episode 25 Septin pacar kakak kelas
26 Episode 26 Mainan Om Wowo
27 Episode 27 Tak merasa bersalah
28 Episode 28 Di remehkan
29 Episode 29 Suara hati Rafael
30 Episode 30 Kesiangan
31 Episode 31 Cerita sang Guru
32 Episode 32 Keterkejutan Septin
33 Episode 33
34 Episode 34 Pertanyaan mengejutkan
35 Episode 35 Rasa cinta Rafael kepada Septin
36 Episode 36 Meminta bantuan
37 Episode 37 Muka rata
38 Episode 38 Melamar
39 Episode 39 Rasa cinta untuk Septin
40 Episode 40 Mencari pekerjaan
41 Episode 41 Sosok makhluk halus
42 Episode 42 Perdebatan
43 Episode 43 Hantu super kepo
44 Episode 44 Histeris Ibu Lela
45 Episode 45 Cerita yang sebenarnya
46 Episode 46 Rasa khawatir
47 Episode 47 Kompak dalam meledek Septin
48 Episode 48 Bisulan
49 Episode 49 Berbelanja
50 Episode 50 Kalung berlian
51 Episode 51 Perdebatan antara Bunda dan anak
52 Episode 52 Di pingit
53 Episode 53 memakai henna
54 Episode 54 Lamaran dan akad nikah
55 Episode 55 Keluarga baru Septin
56 Episode 56 Keluarga baru, kebahagian baru
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59 Keikhlasan hati memang selalu indah
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Episode 1 benerin atap bocor
2
Episode 2 Hewan buas di dunia ghoib
3
Episode 3 Ke empat pocong
4
Episode 4 Cerita tikar dan bantal
5
Episode 5 Interaksi dengan Genderuwo
6
Episode 6 Tantangan Laila
7
Episode 7 Keberanian Septin
8
Episode 8 Tak bisa tidur semalaman
9
Episode 9 Mengetahui kebenaran
10
Episode 10 Interaksi Septin dengan Gendruwo
11
Episode 11 Tanggung jawab terbesar
12
Episode 12 Salah orang
13
Episode 13 Dua anak kecil
14
Episode 14 Cerita Bapak
15
Episode 15 Cerita Bapak part 2
16
Episode 16 Serentetan pertanyaan
17
Episode 17 Belajar bersama
18
Episode 18 Rasa penasaran
19
Episode 19 Cah sableng
20
Episode 20 Lamunan Rafael
21
Bab 21 Obrolan Septin
22
Episode 22 Gara-gara mainan
23
Episode 23 Candaan Septin
24
Episode 24 Terbawa mimpi
25
Episode 25 Septin pacar kakak kelas
26
Episode 26 Mainan Om Wowo
27
Episode 27 Tak merasa bersalah
28
Episode 28 Di remehkan
29
Episode 29 Suara hati Rafael
30
Episode 30 Kesiangan
31
Episode 31 Cerita sang Guru
32
Episode 32 Keterkejutan Septin
33
Episode 33
34
Episode 34 Pertanyaan mengejutkan
35
Episode 35 Rasa cinta Rafael kepada Septin
36
Episode 36 Meminta bantuan
37
Episode 37 Muka rata
38
Episode 38 Melamar
39
Episode 39 Rasa cinta untuk Septin
40
Episode 40 Mencari pekerjaan
41
Episode 41 Sosok makhluk halus
42
Episode 42 Perdebatan
43
Episode 43 Hantu super kepo
44
Episode 44 Histeris Ibu Lela
45
Episode 45 Cerita yang sebenarnya
46
Episode 46 Rasa khawatir
47
Episode 47 Kompak dalam meledek Septin
48
Episode 48 Bisulan
49
Episode 49 Berbelanja
50
Episode 50 Kalung berlian
51
Episode 51 Perdebatan antara Bunda dan anak
52
Episode 52 Di pingit
53
Episode 53 memakai henna
54
Episode 54 Lamaran dan akad nikah
55
Episode 55 Keluarga baru Septin
56
Episode 56 Keluarga baru, kebahagian baru
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59 Keikhlasan hati memang selalu indah
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!