Episode 11 Tanggung jawab terbesar

''Aku tidak pernah membuat keonaran selama tinggal di sini, tapi kalian semua yang selalu membuat kenyamanan ku terganggu,'' pekik makhluk itu. Di rasa sudah cukup Septin kini sudah melepas genggaman tangan Kyai dari tangan nya.

Semua Guru di buat takjub dengan keberanian Septin, akhirnya mereka semua percaya kalau di pohon tersebut ada penunggunya.

Setelah berpamitan kepada Kyai di samping nya Septin melangkah pergi menuju ke dalam kelas nya, dadanya kini terasa sesak sekali. ''Tak biasa dadaku sakit seperti ini, ada apa ini,'' gumam Septin mengambil satu gelas air kemasan yang ada di dalam tas nya.

''Septin?'' panggil Nurul tiba tiba. ''Kamu hebat tau nggak, aku saja yang mendengar nya bergidik ngeri? apalagi kamu yang berhadapan langsung dengan Om Ruwo,'' cicit Nurul melebay lebaykan perkata'an nya.

''Nurul, aku sedang males ngobrol, dadaku sakit?'' ucap Septin dengan nada lirih.

''Kita ke UKS sekarang!'' ajak Nurul sembari menarik tangan Septin yang tengah bertumou di atas mejanya.

''Nurul, aku mohon jangan lebay? aku hanya butuh istirahat sebentar, dan jangan bilang ke semut orang! kalau lho nggak mau gue anter ke jembatan di mana Wewe Gombel itu berada?!'' ancam Nurul yang langsung melepaskan tangan nya.

Septin meletakkan kembali kepalanya di atas meja di dalam kelas, karena hari ini free pelajaran. Semua Guru masih membahas pohon besar di belakang sekolah.

Nurul hanya mengangguk pasrah, dan menutup mulut nya dengan rapat, ketika ada seorang teman nya bertanya. ''Nurul, Septin kenapa?'' tanya nya menyelidik.

''Dia nggak apa apa, dia hanya mengantuk dan mumpung tidak ada pelajaran? jadi Septin memilih tidur di kelas?'' bohong Nurul, 'Terpaksa gue bohong, dari pada gue di buang di jembatan yang ada kolong Wewe nya,' gumam Nurul dalam hati.

Dia merutuki kebodohan nya kenapa dia bisa bisa nya menuruti perkata'an teman gilanya ini sich, pikir Nurul memgetuk ngetuk kepala nya pelan.

Sedangkan di halaman belakang sekolah, tengah terjadi perdebatan yang sengit, antar Guru satu dengan Guru yang lain nya, ada yang tidak percaya dengan keberada'an makhluk tak kasat mata, ada juga yang percaya dengan cerita cerita mistis lain nya.

''Terus kalau nggak segera di tebang bisa berbahaya kalau ada angin kencang dan riboh mengenai kelas Pak,'' kata Guru laki-laki yang menginginkan pohon besar itu di tebang.

''Jangan ngaco dech lho, kalau pohon ini di tebang sosok itu akan berkeliaran di mana mana, mungkin dia akan menempati ruangan kelas. Dari pada menghuni ruang kelas mending pohon jya jangan di tebang?'' sangat Guru perempuan yang tak Terima akhirnya mengutarakan isi hatinya yang sejak tadi ia tahan.

''Benar yang di katakan Bu Tini, bisa bisa makhluk ini meneror murid murid kita di dalam? mending jangan dech Pak? tapi semua saya kembalikan kepada Pak kepala sekolah, tapi kalau sampai terjadi sesuatu dengan murid murid kita di sekolah ini, aku nggak mau itu semua sampai terjadi,'' sambung yang lain. yang setuju dengan pohon itu tak di tebang.

Kepala sekolah menimbang nimbang semua ucapan dari sang guru yang tengah rapat di belakang sekolah nya.

Nggak punya gedung kali ya, kok rapat di belakang sekolah.

Septin memejamkan mata hitam nya sejenak, 'Sedangkan aku sudah sejak lama tinggal di pohon ini, kenapa semua yang bahkan baru saja datang ingin mengusir ku dari kediaman ku sendiri,'' Septin mendengar gumaman ketika masih memejamkan mata nya. Karena dia juga tengah pusing.

''Sudah jangan di dengar lagi, yang penting aku sudah memberitahu mereka semua, kamu jangan terlalu memikirkan masalah itu lagi. Biarkan itu semua jadi pikiran orang orang dewasa itu,'' gumam Septin pelan.

''Itu semua gara-gara kamu juga tau nggak, gara-gara kamu mereka tau keberada'an ku sekarang, kalau kamu nggak menghampiri ku kemarin mereka takkan tau aku ada di mana sampai sekarang,'' keluh Om Wowo.

''Kenapa harus aku yang di salahkan sich, aku kan cuma mengingat kan kamu doang? karena aku mendengar para orang dewasa akan menumbangkan pohon besar yang jadi tempat kamu sekarang, harusnya kamu berterima kasih dong kepadaku? bukan nya menyalahkan aku gitu,'' gerutu Septin lewat mata batin nya.

''Sudah lah aku males berdebat, aku ngantuk sekarang mau tidur,'' tambah Septin mengakhiri pembicara'an nya.

''Dasar cah Sableng, aku belum kelar ngomong nya sudah mau di tinggal tidur bae,'' balas Om Wowo kembali ke tempat nya.

...****************...

Di tempat lain Mbah Buyut terkena omelan oleh anak bungsu nya yang biasa di panggil budhe oleh Septin, hanya karena Mbah Buyut memberikan kalung yang bisa melihat makhluk halus kepada Septin, menurut sang budhe itu terlalu cepat? mengingat Septin sendiri belum berkeluarga dan sudah di beri tanggung jawab sebesar itu oleh ayah nya.

''Bapak yang memberi jimat itu pada Septin?'' tanyansang budhe pada Mbah Buyut pelan, walaupun menggunakan suara pelan namun terdengar sekali ketegasan darinya.

''Emang nya kenapa ndok?'' tanya Mbah Buyut balik, pertanya'an ini yang membuat budhe jadi malas ngobrol lama lama dengan Mbah Buyut, karena sulit nyambung nya dan pasti akan di ulang ulang sampai yang mendengar nya pun malas.

''Kenapa Bapak memberi jimat itu pada Septin sekarang Pak? Septin masih terlalu muda sudah di beri tanggung jawab sebesar ini oleh Bapak. Emang nya Bapak nggak kasihan melihat Septin yang selalu melihat hal yang macem macem? hal yang tak bisa orang lain lihat bisa di lihat begitu saja oleh Septin.

''Ya nggak apa apa juga toh ndok? itu memang milik Septin, dari dulu Bapak sudah lihat kemampuan Septin yang tidak pernah takut pada apapun, jadi Bapak memutuskan memberikan jimat itu pada dia,'' jelas Mbah Buyut membuat budhe hanya menghela nafas dengan kasar nya.

''Ya sudah kalau gitu, terserah Bapak saja? dan jangan aneh aneh yang akan Bapak kasih lagi kepada cucu cucu Bapak yang lain. Belum tentu mereka bisa kuat seperti Septin,'' tambah nya lagi dan beranjak dari duduk nya, melangkah pergi ke dalam untuk menemui anak-anaknya yang tengah belajar mengerjakan soal soal yang belum kelar tadi di sekolah nya.

Anak budhe dan Septin hanya berjarak 5 bulan, lebih besar Septin? namun Septin lah yang di beri tanggung jawab terbesar oleh Mbah Buyut karena fisik Septin yang bisa di tangguhkan. Buktinya dia juga bisa mengobrol dengan kolong Wewe dan juga Om Wowo, jadi Mbah Buyut tak lagi meragukan kemampuan cucu dari anak angkat nya itu.

Episodes
1 Episode 1 benerin atap bocor
2 Episode 2 Hewan buas di dunia ghoib
3 Episode 3 Ke empat pocong
4 Episode 4 Cerita tikar dan bantal
5 Episode 5 Interaksi dengan Genderuwo
6 Episode 6 Tantangan Laila
7 Episode 7 Keberanian Septin
8 Episode 8 Tak bisa tidur semalaman
9 Episode 9 Mengetahui kebenaran
10 Episode 10 Interaksi Septin dengan Gendruwo
11 Episode 11 Tanggung jawab terbesar
12 Episode 12 Salah orang
13 Episode 13 Dua anak kecil
14 Episode 14 Cerita Bapak
15 Episode 15 Cerita Bapak part 2
16 Episode 16 Serentetan pertanyaan
17 Episode 17 Belajar bersama
18 Episode 18 Rasa penasaran
19 Episode 19 Cah sableng
20 Episode 20 Lamunan Rafael
21 Bab 21 Obrolan Septin
22 Episode 22 Gara-gara mainan
23 Episode 23 Candaan Septin
24 Episode 24 Terbawa mimpi
25 Episode 25 Septin pacar kakak kelas
26 Episode 26 Mainan Om Wowo
27 Episode 27 Tak merasa bersalah
28 Episode 28 Di remehkan
29 Episode 29 Suara hati Rafael
30 Episode 30 Kesiangan
31 Episode 31 Cerita sang Guru
32 Episode 32 Keterkejutan Septin
33 Episode 33
34 Episode 34 Pertanyaan mengejutkan
35 Episode 35 Rasa cinta Rafael kepada Septin
36 Episode 36 Meminta bantuan
37 Episode 37 Muka rata
38 Episode 38 Melamar
39 Episode 39 Rasa cinta untuk Septin
40 Episode 40 Mencari pekerjaan
41 Episode 41 Sosok makhluk halus
42 Episode 42 Perdebatan
43 Episode 43 Hantu super kepo
44 Episode 44 Histeris Ibu Lela
45 Episode 45 Cerita yang sebenarnya
46 Episode 46 Rasa khawatir
47 Episode 47 Kompak dalam meledek Septin
48 Episode 48 Bisulan
49 Episode 49 Berbelanja
50 Episode 50 Kalung berlian
51 Episode 51 Perdebatan antara Bunda dan anak
52 Episode 52 Di pingit
53 Episode 53 memakai henna
54 Episode 54 Lamaran dan akad nikah
55 Episode 55 Keluarga baru Septin
56 Episode 56 Keluarga baru, kebahagian baru
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59 Keikhlasan hati memang selalu indah
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Episode 1 benerin atap bocor
2
Episode 2 Hewan buas di dunia ghoib
3
Episode 3 Ke empat pocong
4
Episode 4 Cerita tikar dan bantal
5
Episode 5 Interaksi dengan Genderuwo
6
Episode 6 Tantangan Laila
7
Episode 7 Keberanian Septin
8
Episode 8 Tak bisa tidur semalaman
9
Episode 9 Mengetahui kebenaran
10
Episode 10 Interaksi Septin dengan Gendruwo
11
Episode 11 Tanggung jawab terbesar
12
Episode 12 Salah orang
13
Episode 13 Dua anak kecil
14
Episode 14 Cerita Bapak
15
Episode 15 Cerita Bapak part 2
16
Episode 16 Serentetan pertanyaan
17
Episode 17 Belajar bersama
18
Episode 18 Rasa penasaran
19
Episode 19 Cah sableng
20
Episode 20 Lamunan Rafael
21
Bab 21 Obrolan Septin
22
Episode 22 Gara-gara mainan
23
Episode 23 Candaan Septin
24
Episode 24 Terbawa mimpi
25
Episode 25 Septin pacar kakak kelas
26
Episode 26 Mainan Om Wowo
27
Episode 27 Tak merasa bersalah
28
Episode 28 Di remehkan
29
Episode 29 Suara hati Rafael
30
Episode 30 Kesiangan
31
Episode 31 Cerita sang Guru
32
Episode 32 Keterkejutan Septin
33
Episode 33
34
Episode 34 Pertanyaan mengejutkan
35
Episode 35 Rasa cinta Rafael kepada Septin
36
Episode 36 Meminta bantuan
37
Episode 37 Muka rata
38
Episode 38 Melamar
39
Episode 39 Rasa cinta untuk Septin
40
Episode 40 Mencari pekerjaan
41
Episode 41 Sosok makhluk halus
42
Episode 42 Perdebatan
43
Episode 43 Hantu super kepo
44
Episode 44 Histeris Ibu Lela
45
Episode 45 Cerita yang sebenarnya
46
Episode 46 Rasa khawatir
47
Episode 47 Kompak dalam meledek Septin
48
Episode 48 Bisulan
49
Episode 49 Berbelanja
50
Episode 50 Kalung berlian
51
Episode 51 Perdebatan antara Bunda dan anak
52
Episode 52 Di pingit
53
Episode 53 memakai henna
54
Episode 54 Lamaran dan akad nikah
55
Episode 55 Keluarga baru Septin
56
Episode 56 Keluarga baru, kebahagian baru
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59 Keikhlasan hati memang selalu indah
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!