Episode 13 Dua anak kecil

Masih di tempat latihan.

''Apa'an sich lho Robby, jangan aneh aneh dech? ini nich yang bikin persahabatan gue renggang,'' cerocos Rafael, takutnya Septin marah dan nggak mau berteman dengan nya lagi. Paling tidak dia harus membohongi perasa'an nya yang sesungguh nya.

''Sudah nggak usah bertengkar lagi? emangnya kalian nggak malu sama anak kecil di depan kalian sekarang?'' kata Septin yang sukses membuat ke duanya terbelalak, pasalnya maupun Rafael dan juga Robby tak melihat anak kecil di dekat nya.

Mereka berdua saling menukar pandangan nya, siapa tau Robby atau juga Rafael tau ada di mana anak kecil yang di bilang Septin Sahabat nya itu.

''Septin, lho jangan aneh aneh dech? di sini nggak ada anak kecil ya, di sini hanya aku, kamu dan juga Robby,'' yukas nya kesal, karena Rafael takut di goda oleh Septin.

Rafael melihat Septin yang tengah mengobrol sendirian di samping nya, membuat buku kuduk Rafael dan juga Robby bediri, rasa dingin tengah menyelimuti kedua nya, melihat sangnyeman yang teman yang lebih asih dengan dunia nya, yakni mengajak anak kecil yang ia lihat sekarang, namun kedua teman nya tidak melihat apapun.

''Septin, kamu ngobrol dengan siapa sich?'' tanya Rafael pelan, agar Robby tidak terkejut ketika Septin menjawab.

''Emang kamu nggak lihat dia anak kecil di depan kita,'' jawab Septin tak kalah pelan nya, dan dia juga melirik ke arah Robby yang sudah mengangkat satu alis nya ke atas.

''Ich! cewek lho serem amat sich Fa,'' celetuk Robby yang belum dengar dengan jelas jawaban Septin.

''Emang kamu dengar gitu,'' tanya Septin yang mulai penasaran dengan ucapan Robby barusan.

''Nggak?'' jawab nya singkat seraya menggelengkan kepalanya, karena dia memang tidak mendengar ucapan Septin yang begitu pelan kepada Rafael barusan.

''Anech lho, nggak denger saja sudah bilang cewek gue serem,'' Rafael menyentil dahi Robby.

''Emang apa sich, jangan penasaran napa?'' pinta nya dengan setengah memohon.

''Janji kamu nggak akan kabur dari sini,'' sahut Septin dengan nada serius nya.

''Emang apa sich?'' tanya nya lagi sembari mempersiapkan hati dan tubuh nya ketika terjadi sesuatu.

''Kamu lihat anak kecil ini nggak,'' Septin malah balik tanya kepada Robby yang langsung mendapatkan gelengan kepala. ''Mereka tengah tertawa ke arah kita,'' lanjut nya yang sukses membuat Robby menghambur ke arah Rafael yang tengah menengak minuman nya.

''Kamu apa apa'an sich Robby, basah kan baju gue!'' kata Rafael ketus seraya menyingkirkan tangan Robby yang tengah memeluk nya.

''Gue masih sehat dan masih normal juga, jauh jauh dech dari gue.'' cerocos Rafael ketika Robby nggak mau melepaskan rangkulan nya kepada Rafael.

''Kan? apa gue bilang, cewek lho serem banget, masak iya di depan kita ada anak kecil yang tengah tertawa githu sich, kan di sini hanya ada kita bertiga dan nggak ada anak kecil juga?'' gumam Robby pelan namun masih di dengar oleh Septin yang emang duduk di samping Rafael sahabat nya.

''Sudah lah nggak usah takut githu, lawong dianya nggak akan ganggu kita juga,'' tukas Septin melambaikan tangan nya ke arah depan nya, Septin sudah menyuruh anak kecil tersebut untuk pergi dan tak mengganggu orang orang yang tengah berlatih di lapangan, karena kalau mereka sampul terbentur dengan sosok tak terlihat itu mereka juga akan membalas nya. Kalau sudah begitu siapa yang harus di salah kan, kan semua orang nggak ada yang lihat mereka ada atau nggak nya, pikir Septin.

''Aku balik latihan lagi ya, setelah ini kita langsung pulang saja?'' Ujar Rafael sembari mengembangkan senyum nya, dan sekilas Rafael melirik kearah Robby yang belum juga beranjak dari duduk nya.

''Sudah sanah, ngapain juga masih lirik lirik ke arahku segala!'' ketus nya kepada Rafael, sedangkan Rafael hanya terkekeh geli mendengarkan perkataan temen letoy nya tersebut.

''Awas saja kalau lho ngapa ngapain cewek gue,'' kata Rafael menekan kan kata cewek kepada Robby teman nya.

Septin yang di akui sebagai cewek nya hanya bisa menghembuskan nafas kasar nya, karena selama ini Rafael tak pernah mengungkapkan perasa'an nya kepada Septin, dan dia sekarang malah mengatakan dia adalah cewek nya kepada teman cowok nya.

Rafael berlalu setelah berpamitan kepada Septin, karena semua teman teman nya sudah meneriaki dirinya karena terlalu lama beristirahat dan berkumpul dengan gadis yang menurut mereka adalah cewek Rafael.

''Lama banget sich bro, masih ngapain saja lho di sana,'' cerocos salah satu teman nya, yang emang selalu bikin huru hara kepada sesama teman teman yang lain nya.

''Ya biasalah ngobrol, emang mau ngapain lagi di lapangan seperti ini,'' jawab Rafael datar.

Kini Rafael sudah bersiap di tengah lapangan, dan latihan pun segera di mulai. Mereka semua memang tak satu sekolah dengan Rafael, namun Rafael di ajak untuk menghadiri lomba beberapa minggu lagi yang akan di adakan oleh tim mereka semua, jadi mereka semua tak terlalu mengenal Rafael, hanya sebagian dari mereka saja yang mengenal Rafael dengan baik dan juga bersikap layak nya teman akrab nya.

Jam 4 sore mereka semua sudah membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing, namun Robby masih belum beranjak dari tempat duduk nya yakni di samping Septin.

''Lho kenapa masih diam di sini sich Rob,'' tanya Rafael ketus.

Robby yang di tanya malah diam tak menjawab, dan ketika Septin beranjak dari duduk nya, Robby juga ikutan beranjak dari tempat nya.

''Kenapa sich kamu jadi penakut seperti ini,'' tanya Rafael penasaran, karena menurut Rafael Robby terbilang berani? namun disaat Septin mengatakan ada dua anak kecil di depan nya, nyali Robby menciut begitu saja, entah takut beneran atau juga pura pura karena ingin selalu dekat dengan Septin teman cewek nya itu, pikir Rafael mulai menduga-duga nya.

''Gara-gara cewek lho gue takut mau keluar sendiri dari lapangan ini, makanya aku nunggu kalian semua untuk beranjak dari tempat ini,'' terang Robby dengan nada takut nya. Setelah sampai dinarea parkir Robby segera mengambil motor nya dan pergi begitu saja tanpa pamit terlebih dulu kepada Rafael dan juga Septin yang emang keluar bersama tadi.

''Wah parah tuh anak, nggak sopan banget sich jadi orang, main pergi begitu saja!'' gerutu Rafael yang kesal dengan sikap temn nya tersebut.

''Sudahlah? dia emang takut kok, dari tadi dia hanya diam saja ditempat nya, tanpa bersuara sama sekali,'' jelas Septin yang di angguki Rafael.

Episodes
1 Episode 1 benerin atap bocor
2 Episode 2 Hewan buas di dunia ghoib
3 Episode 3 Ke empat pocong
4 Episode 4 Cerita tikar dan bantal
5 Episode 5 Interaksi dengan Genderuwo
6 Episode 6 Tantangan Laila
7 Episode 7 Keberanian Septin
8 Episode 8 Tak bisa tidur semalaman
9 Episode 9 Mengetahui kebenaran
10 Episode 10 Interaksi Septin dengan Gendruwo
11 Episode 11 Tanggung jawab terbesar
12 Episode 12 Salah orang
13 Episode 13 Dua anak kecil
14 Episode 14 Cerita Bapak
15 Episode 15 Cerita Bapak part 2
16 Episode 16 Serentetan pertanyaan
17 Episode 17 Belajar bersama
18 Episode 18 Rasa penasaran
19 Episode 19 Cah sableng
20 Episode 20 Lamunan Rafael
21 Bab 21 Obrolan Septin
22 Episode 22 Gara-gara mainan
23 Episode 23 Candaan Septin
24 Episode 24 Terbawa mimpi
25 Episode 25 Septin pacar kakak kelas
26 Episode 26 Mainan Om Wowo
27 Episode 27 Tak merasa bersalah
28 Episode 28 Di remehkan
29 Episode 29 Suara hati Rafael
30 Episode 30 Kesiangan
31 Episode 31 Cerita sang Guru
32 Episode 32 Keterkejutan Septin
33 Episode 33
34 Episode 34 Pertanyaan mengejutkan
35 Episode 35 Rasa cinta Rafael kepada Septin
36 Episode 36 Meminta bantuan
37 Episode 37 Muka rata
38 Episode 38 Melamar
39 Episode 39 Rasa cinta untuk Septin
40 Episode 40 Mencari pekerjaan
41 Episode 41 Sosok makhluk halus
42 Episode 42 Perdebatan
43 Episode 43 Hantu super kepo
44 Episode 44 Histeris Ibu Lela
45 Episode 45 Cerita yang sebenarnya
46 Episode 46 Rasa khawatir
47 Episode 47 Kompak dalam meledek Septin
48 Episode 48 Bisulan
49 Episode 49 Berbelanja
50 Episode 50 Kalung berlian
51 Episode 51 Perdebatan antara Bunda dan anak
52 Episode 52 Di pingit
53 Episode 53 memakai henna
54 Episode 54 Lamaran dan akad nikah
55 Episode 55 Keluarga baru Septin
56 Episode 56 Keluarga baru, kebahagian baru
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59 Keikhlasan hati memang selalu indah
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Episode 1 benerin atap bocor
2
Episode 2 Hewan buas di dunia ghoib
3
Episode 3 Ke empat pocong
4
Episode 4 Cerita tikar dan bantal
5
Episode 5 Interaksi dengan Genderuwo
6
Episode 6 Tantangan Laila
7
Episode 7 Keberanian Septin
8
Episode 8 Tak bisa tidur semalaman
9
Episode 9 Mengetahui kebenaran
10
Episode 10 Interaksi Septin dengan Gendruwo
11
Episode 11 Tanggung jawab terbesar
12
Episode 12 Salah orang
13
Episode 13 Dua anak kecil
14
Episode 14 Cerita Bapak
15
Episode 15 Cerita Bapak part 2
16
Episode 16 Serentetan pertanyaan
17
Episode 17 Belajar bersama
18
Episode 18 Rasa penasaran
19
Episode 19 Cah sableng
20
Episode 20 Lamunan Rafael
21
Bab 21 Obrolan Septin
22
Episode 22 Gara-gara mainan
23
Episode 23 Candaan Septin
24
Episode 24 Terbawa mimpi
25
Episode 25 Septin pacar kakak kelas
26
Episode 26 Mainan Om Wowo
27
Episode 27 Tak merasa bersalah
28
Episode 28 Di remehkan
29
Episode 29 Suara hati Rafael
30
Episode 30 Kesiangan
31
Episode 31 Cerita sang Guru
32
Episode 32 Keterkejutan Septin
33
Episode 33
34
Episode 34 Pertanyaan mengejutkan
35
Episode 35 Rasa cinta Rafael kepada Septin
36
Episode 36 Meminta bantuan
37
Episode 37 Muka rata
38
Episode 38 Melamar
39
Episode 39 Rasa cinta untuk Septin
40
Episode 40 Mencari pekerjaan
41
Episode 41 Sosok makhluk halus
42
Episode 42 Perdebatan
43
Episode 43 Hantu super kepo
44
Episode 44 Histeris Ibu Lela
45
Episode 45 Cerita yang sebenarnya
46
Episode 46 Rasa khawatir
47
Episode 47 Kompak dalam meledek Septin
48
Episode 48 Bisulan
49
Episode 49 Berbelanja
50
Episode 50 Kalung berlian
51
Episode 51 Perdebatan antara Bunda dan anak
52
Episode 52 Di pingit
53
Episode 53 memakai henna
54
Episode 54 Lamaran dan akad nikah
55
Episode 55 Keluarga baru Septin
56
Episode 56 Keluarga baru, kebahagian baru
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59 Keikhlasan hati memang selalu indah
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!