Episode 20 Lamunan Rafael

''Iya aku ngerti kok Nurul, kamu jangan sedih githu ya,'' sahut Septin mengembangkan senyuman termanis nya kepada salah satu sahabat nya.

''Aku bisa kok nganterin kamu nanti siang? soalnya aku latihan nya jam 4nsore nanti,'' sela Rafael yang di angguki Septin.

''Terima kasih ya, pak ojol ku memang selalu ada setiap aku membutuhkan nya.'' jawab Septin yang mendapatkan pelototan tajam dari Septin.

''Kalau aku ojol? berarti aku dapat bayaran dong?'' seru Rafael tak terima kalau dirinya disebut ojol oleh Septin.

''Di bayar iya nggak sich Fa, gimana kalau dengan ciuman?'' sela Nurul tiba tiba berkata ngawur.

Rafael dan juga Septin hanya saling tatap mendengar penuturan Nurul, lantas Septin yang sudah di landa kebingungan karena dia yang bilang dapat ciuman, terus siapa yang mau nyium coba, pikir Septin saat ini.

''Maksud kamu apa Nurul?'' tanya Septin yang sudah mengangkat satu alis nya ke atas.

Nurul terdiam sejenak, lalu beberapa saat kemudian berkata, ''Ya kamu lah Tin! masa iya aku sich, och now?!'' jawab nya sembari meledek kedua nya, yakni Rafael dan juga Septin yang ada di depan nya.

Septin langsung memburu Nurul yang sudah berkata ngacok di depan Rafael, kalau hanya di depan nya sich nggak masalah, lha ini Rafael di samping ku, batin Septin yang terus memburu Nurul yang sudah kabur entah kemana.

''Ampun Septin! ampun??'' pekik nya karena Septin masih menggelitiki nya, sedangkan Rafael jangan di tanya lagi? dia masih diam membeku di tempat yang sama, Rafael masih mencoba mencerna setiap kata yang digunakan ucapkan Nurul barusan.

''Apa yang Nurul ucapkan barusan?'' tanya nya pada diri sendiri.

Rafael masih terus saja melamun di kantin sekolah, sedangkan Septin dan Nurul sudah balik ke kelas nya, karena bel masuk sudah berdenting.

Septin tak menyadari kalau Rafael belum ada di kelas nya, namun salah satu Guru nya sudah masuk ke dalam kelas nya, Nurul mengingat kan Septin kalau Rafael tidak ada di samping nya.

Nurul mengasih kode dengan berdecak, ''ck-ck-ck,''

Sepy yang mengerti pun menoleh ke asal suara, ''Apa?'' bisik Septin dengan sangat perlahan.

''Septin...??'' panggil sang Guru ketika menyadari Rafael tidak ada di kelas nya sekarang. Sepy yang di panggil Punde hanya menatap sang Guru tanpa mengerti kenapa dia memanggil nya.

''Rafael kemana?'' tanya nya tiba-tiba, di saat Septin tengah berpikir dengan panggilan Guru itu.

''Rafael, masih di toiilet Bu. Iya di toilet?'' jawab Septin gugup.

''Cepat panggil sekarang, pelajaran akan segera di mulai,'' perintah nya, Septin segera beranjak dari tempat duduk nya menuju ke kantin di mana Rafael berada saat ini.

Dengan langkah lebar nya, atau setengah berlari Septin menghampiri Rafael yang masih sibuk dengan makanan nya.

''Hei!!'' seru Septin yang menyadarkan Rafael.

''Kenapa lho masih disini sich Fa, kelas sudah masuk sedari tadi,'' celetuk Septin seraya menarik tangan Rafael.

''Kok aku nggak dengar bunyi bel sich Tin?'' Ucap nya pelan, Septin menghentikan langkah nya sejenak untuk menatap wajah Rafael yang emang terbilang ganteng sich.

''Ayo ach! buru, Guru sudah menunggu kamu, ini saja aku bilang kamu ke toilet? kalau di tanya bilang saja di toilet lagi mules, awas aja lho nggak ikuti perintah ku?!'' jawab nya kesal, Septin terus saja menarik lengan Rafael sampai di depan kelas.

''Kenapa lama banget di toilet Rafael!!'' tanya sang Guru dengan nada menyelidik.

''Maaf Pak, tadi masih mules? jadi duduk diam di dalam toilet menunggu mules nya reda,'' sahut Rafael menuruti perkata'an Septin barusan.

Septin memberi jempol nya kepada Rafael, karena dia sudah bisa di ajak kompromi sekarang, biasanya Rafael akan berkata dengan jujur nya kalau di tanya oleh Guru ataupun teman yang lain nya.

''Ya sudah kalian duduk lah, Bapak akan lanjutkan pelajaran nya lagi,'' Ucap Pak Guru, lalu melanjutkan mata pelajaran yang sempat tertunda.

''Kamu kemana aja sich Fa?'' tanya Nurul dengan berbisik.

''Dia malah masih asik makan di kantin tau nggak Nurul?'' jawab Septin tak kalah berbisik.

''Apa!!'' pekik Nurul membuat sang Guru menoleh ke arah nya.

''Ada apa Nurul?'' tanya Pak Guru, sang Guru pun menatap Nurul yang tadi tiba-tiba berteriak.

''Nggak ada apa apa kok Pak, cuma kaget saja ada keco'a di buku Nurul,'' jawab nya berbohong. Tak masuk akal memang? masak iya sich keco'a ada di dalam buku, yang ada tuh di dalam tas, mungkin begitu yang di maksud Nurul sekarang.

''Rajin banget bersihin tas nya kalau gitu,'' seru sang Guru membuat seisi kelas pada mentertawakan Nurul, begitu juga dengan Septin dan juga Rafael yang tengah tertawa, mengikuti semua teman teman nya. Nurul yang menjadi bahan tertawa'an hanya bisa merutuki kebodohan nya sendiri, kenapa dia bisa bilang ada keco'a di dalam tas nya. Padahal dia bisa saja bilang ada keco'a di lantai, kan lebih enak di dengar dan juga nggak malu maluin banget pastinya.

Nurul memukul mukul kepalanya pelan, ''Ya sudah kita lanjut lagi,'' tutah sang Guru membuat semua teman nya yang sedang tertawa langsung menutup mulut nya rapat rapat.

Nurul melotot ke arah Septin yang tengah memandang nya, dan Septin hanya terkekeh pelan, ''Awas saja kamu Septin,'' bisik Nurul, Septin yang masih menatap Nurul pun mengerti gerak bibir Nurul mengatakan apa.

Septin hanya bisa tersenyum ke arah Nurul saat ini dengan kedua jarinya membentuk peace ✌.

Pak Guru tengah menerangkan mata pelajaran nya, dan semua siswa ada yang merangkum yang diterangkan Pak Guru nya siapa tau penting kedepan nya.

Septin yang merasa lelah menatap kena tahan pohon besar yang ada di belakang kelas nya, seperti ada orang yang melambai lambaikan tangan nya ke arah Septin.

''Ada apa?'' tanya Rafael menatap Septin yang sedang menatap ke arah kuat jendela kelas nya.

''Nggak apa apa kok, cuma aku lihat kayak nya ada orang yang melambaikan tangan nya ke arah ku tadi? apa kamu melihat nya,'' Ucap Septin mengalihkan pandangan nya dan menatap ke arah Rafael yang tengah menelisik ranting beserta dahan pohon besar tersebut.

Rafael yang memang tidak melihat hanya bisa menggeleng pelan. ''Aku nggak bisa melihat apapun Septin?'' jawab Rafael dengan nada lesu nya.

''Sudah, pejamkan matamu sekarang?'' Rafael mengikuti arahan yang digunakan ucapkan Septin kepada nya, setelah beberapa detik Septin menyuruh untuk membuka mata nya kembali, dan barulah ia bisa melihat di sana ada anak kecil yang tengah berada diranting paling atas.

.

.

.

Terima kasih yang sudah dukung karya receh ku, jangan lupa like komen kakak??

terimakasih 🙏🙏💕💕💕💕💕

Episodes
1 Episode 1 benerin atap bocor
2 Episode 2 Hewan buas di dunia ghoib
3 Episode 3 Ke empat pocong
4 Episode 4 Cerita tikar dan bantal
5 Episode 5 Interaksi dengan Genderuwo
6 Episode 6 Tantangan Laila
7 Episode 7 Keberanian Septin
8 Episode 8 Tak bisa tidur semalaman
9 Episode 9 Mengetahui kebenaran
10 Episode 10 Interaksi Septin dengan Gendruwo
11 Episode 11 Tanggung jawab terbesar
12 Episode 12 Salah orang
13 Episode 13 Dua anak kecil
14 Episode 14 Cerita Bapak
15 Episode 15 Cerita Bapak part 2
16 Episode 16 Serentetan pertanyaan
17 Episode 17 Belajar bersama
18 Episode 18 Rasa penasaran
19 Episode 19 Cah sableng
20 Episode 20 Lamunan Rafael
21 Bab 21 Obrolan Septin
22 Episode 22 Gara-gara mainan
23 Episode 23 Candaan Septin
24 Episode 24 Terbawa mimpi
25 Episode 25 Septin pacar kakak kelas
26 Episode 26 Mainan Om Wowo
27 Episode 27 Tak merasa bersalah
28 Episode 28 Di remehkan
29 Episode 29 Suara hati Rafael
30 Episode 30 Kesiangan
31 Episode 31 Cerita sang Guru
32 Episode 32 Keterkejutan Septin
33 Episode 33
34 Episode 34 Pertanyaan mengejutkan
35 Episode 35 Rasa cinta Rafael kepada Septin
36 Episode 36 Meminta bantuan
37 Episode 37 Muka rata
38 Episode 38 Melamar
39 Episode 39 Rasa cinta untuk Septin
40 Episode 40 Mencari pekerjaan
41 Episode 41 Sosok makhluk halus
42 Episode 42 Perdebatan
43 Episode 43 Hantu super kepo
44 Episode 44 Histeris Ibu Lela
45 Episode 45 Cerita yang sebenarnya
46 Episode 46 Rasa khawatir
47 Episode 47 Kompak dalam meledek Septin
48 Episode 48 Bisulan
49 Episode 49 Berbelanja
50 Episode 50 Kalung berlian
51 Episode 51 Perdebatan antara Bunda dan anak
52 Episode 52 Di pingit
53 Episode 53 memakai henna
54 Episode 54 Lamaran dan akad nikah
55 Episode 55 Keluarga baru Septin
56 Episode 56 Keluarga baru, kebahagian baru
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59 Keikhlasan hati memang selalu indah
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Episode 1 benerin atap bocor
2
Episode 2 Hewan buas di dunia ghoib
3
Episode 3 Ke empat pocong
4
Episode 4 Cerita tikar dan bantal
5
Episode 5 Interaksi dengan Genderuwo
6
Episode 6 Tantangan Laila
7
Episode 7 Keberanian Septin
8
Episode 8 Tak bisa tidur semalaman
9
Episode 9 Mengetahui kebenaran
10
Episode 10 Interaksi Septin dengan Gendruwo
11
Episode 11 Tanggung jawab terbesar
12
Episode 12 Salah orang
13
Episode 13 Dua anak kecil
14
Episode 14 Cerita Bapak
15
Episode 15 Cerita Bapak part 2
16
Episode 16 Serentetan pertanyaan
17
Episode 17 Belajar bersama
18
Episode 18 Rasa penasaran
19
Episode 19 Cah sableng
20
Episode 20 Lamunan Rafael
21
Bab 21 Obrolan Septin
22
Episode 22 Gara-gara mainan
23
Episode 23 Candaan Septin
24
Episode 24 Terbawa mimpi
25
Episode 25 Septin pacar kakak kelas
26
Episode 26 Mainan Om Wowo
27
Episode 27 Tak merasa bersalah
28
Episode 28 Di remehkan
29
Episode 29 Suara hati Rafael
30
Episode 30 Kesiangan
31
Episode 31 Cerita sang Guru
32
Episode 32 Keterkejutan Septin
33
Episode 33
34
Episode 34 Pertanyaan mengejutkan
35
Episode 35 Rasa cinta Rafael kepada Septin
36
Episode 36 Meminta bantuan
37
Episode 37 Muka rata
38
Episode 38 Melamar
39
Episode 39 Rasa cinta untuk Septin
40
Episode 40 Mencari pekerjaan
41
Episode 41 Sosok makhluk halus
42
Episode 42 Perdebatan
43
Episode 43 Hantu super kepo
44
Episode 44 Histeris Ibu Lela
45
Episode 45 Cerita yang sebenarnya
46
Episode 46 Rasa khawatir
47
Episode 47 Kompak dalam meledek Septin
48
Episode 48 Bisulan
49
Episode 49 Berbelanja
50
Episode 50 Kalung berlian
51
Episode 51 Perdebatan antara Bunda dan anak
52
Episode 52 Di pingit
53
Episode 53 memakai henna
54
Episode 54 Lamaran dan akad nikah
55
Episode 55 Keluarga baru Septin
56
Episode 56 Keluarga baru, kebahagian baru
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59 Keikhlasan hati memang selalu indah
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!