Episode 14 Cerita Bapak

Malam semakin larut namun tak membuat Septin mengantuk setelah mengerjakan tugas yang Guru nya berikan kepada nya siang tadi.

Septin mendatangi sang Ayah yang tengah duduk sendiri di teras rumah nya, sedangkan Abang Septin sendiri tengah bekerja di luar kota, dan sudah beberapa bulan terakhir tak ada kabar darinya membuat Ayah nya menjadi uring uringan memikirkan putera nya tersebut.

''Ayah belum tidur?'' tanya Septin ramah dan memilih duduk di samping sang Ayah.

''Kamu kenapa kok belum tidur?'' sang Ayah pun balik bertanya kepada Septin puteri nya.

''Belum ngantuk Yah,'' balas nya singkat. ''Ayah kenapa masih duduk di teras gini sich, bukan nya Ayah capek pulang kerja saja sudah hampir magrib tadi,'' tanya Septin menatap wajah sang Ayah yang terlihat begitu capek.

''Ayah juga belum ngantuk kok nak? mendingan kamu tidur gih sanah, ini sudah jam 9 malam lebih lho,'' kata Ayah nya menunjuk ke arah bulatan hitam yang menempel di dinding rumah nya.

''Septin belum ngantuk Yah, kalau githu kenapa nggak Ayah cerita jaman dulu dulu saja pada Septin,'' ujar nya memberikan ide kepada sang Ayah, lagipula mau ke kamar pun percuma kalau belum ngantuk ya nggak bakalan bisa tidur juga pikir Septin.

''Cerita apa emang nya?'' tanya Ayah nya bingung.

''Apa saja Yah? yang penting bikin ngakak saja,'' pinta Septin membenarkan duduk nya agar lebih nyaman lagi ketika mendengarkan cerita dari sang ayah.

''Dulu, ketika Ayah masih kecil pernah dengar cerita ini dari tetangga sebelah, beliau mengatakan pada malam itu mau pergi ke sawah nya, untuk menjaga hasil panen yang tadi pagi belum selesai, kamu tau kan kalau jaman Ayah kecil dulu sangat banyak pencuri yang ingin mengambil hasil panen yang belum sempat di bawa pulang ke rumah nya, maka dari itu pak Jamil dan juga Bapak Muklas pergi ke sawah nya pada hari untuk menjaga kedelai yang tadi sore ia panen di sawah nya, mereka berdua pergi ke sawah dengan jalan kaki karena jaman dulu tak ada yang memiliki sepeda, hanya orang orang tertentu yang mempunyai sepeda ya walau hanya sepeda ontel saja,'' Terang pak A siarip kepada puteri nya Septin.

''Terus apa lagi yah,'' tanya Septin yang mulai penasaran dengan cerita dari Ayah nya. Menurut Septin such bukan jaman dulu saja yang banyak pencuri, di jaman modern seperti ini saja maling maling masih pada berkeliaran di mana mana, tapi beda nya jaman dulu dan jaman sekarang itu sangat kontras. Kalau di jaman dulu mencuri untuk kebutuhan keluarga nya, karena tak tau lagi harus berbuat apa, jadi dengan mencuri agar bisa mendapatkan sesuap nasi doang.

Sedangkan di jaman modern seperti ini, kebanyakan orang mencuri hanya untuk kesenangan pribadi saja, seperti hal nya berjudi, beli narko*ba dan ngecengin cewek cewek yang bisa di booking kapan saja dia mau, jadi perbeda'an nya sangat jauh bukan?.

''Mereka berdua membawa ranjang yang terbuat dari bambu dengan cara di pukul oleh kedua nya, hanya dengan membawa Obor dan juga clurit untuk mereka jadikan pegangan kalau kalau ada orang yang ingin berbuat yang aneh aneh di sawah nya nanti.

Pak Muklas yang emang penakut selalu meminta dia di depan Pak Jamil, ketika sudah sampai di tengah sawah nya kebetulan Obor yang mereka bawa mati, karena malam itu angin sangat kencang. Gelap, sudah pasti gelap kan di tengah sawah nggak ada lampu lagi. Pak Muklas malah duduk di dekat Pak Jamil yang tengah benerin ranjang yang ia bawa barusan.

''Kamu kenapa sich Pak Muklas, takut gitu jadi orang,'' tegur Pak Jamil ketika melihat Pak Muklas yang sudah duduk di atas ranjang nya.

''Aku takut Pak Jamil, apalagi di sini gelap banget? nyesel aku ikut sampean ke sawah seperti itu,'' jawab Pak Muklas dengan perasaan menyesal nya.

''Sudah lebih baik kamu diam di sini saja, aku akan ngumpulin ranting-ranting kedelai yang sudah tak ada biji nya dulu, biar kita bisa bakang singkong di sini,'' kata Pak Jamil kepada Pak Muklas yang langsung tidak memperbolehkan Pak Jamil untuk pergi.

''Hanya sebentar saja kok, sampeyan kenapa bisa takut seperti itu coba,'' tambah Pak Jamil ketika tangan nya di cekal oleh Pak Muklas.

Dengan perasa'an tak menentu Pak Muklas melepaskan cengkraman tangan Pak Jamil dari tangan nya. Dengan cepat Pak Jamil mengumpulkan ranting-ranting kedelai yang sudah di bersihkan tadi sore, lantas dia membawa ke dekat ranjang nya di mana di sana Pak Muklas sedang menunggu dengn perasa'an kalut, karena rasa takut nya sudah menjadi jadi dari tadi sepeninggal Pak Jamil.

Pak Jamil merogoh saku celana nya untuk mengambil korek yang sengaja ia selip kan di saku nya tadi. Setelah nyala Pak Jamil bergegas mengambil singkong dari pohon langsung, karena tanah nya sudah gembur jadi Pak Jamil tak perlu mengeluarkan tenaga yang banyak untuk mendapatkan singkong di area sawah nya tersebut.

Ketika mereka berdua tengah asik membakar singkong di api unggun nya tiba tiba datangkah sosok penyuka singkong tersebut, Pak Jamil kira singkong nya sudah matang makanya sudah mengeluarkan bau yang cukup enak di hidung nya. Tapi malah mereka di buat kaget dengan kedatangan sosok yang menurut Pak Muklas menyeramkan, yakni Genderuwo yang menghampiri mereka berdua, Pak Jamil terlihat lebih tenang meluhat sosok tersebut yang tiba-tiba ikutan gabung dengan mereka berdua.

''Kenapa Kliwon?'' tanya Pak Jamil santai.

''Kok kamu tau namaku Kliwon?'' tanya balik sosok seram tersebut, pak Jamil mengetahui dia Kliwon bukan karena nama dia Kliwon, melainkan malam ini adalah sabtu Kliwon, makanya Pak Jamil memanggilnya nya dengan Kliwon.

''Kenapa harus sampai nggak tau nama kamu siapa,'' tetang Pak Jamil membuat Pak Muklas gemetaran di buat nya, karena interaksi Pak Jamil dengan makhluk seram di depan nya.

''Karena kamu sudah tau sama aku, bagaimana kalau aku ikutan gabung,'' kata sosok itu memberi ide kepada Pak Jamil, sedangkan Pak Muklas sudah kaku ketika mendengar nya ingin berada di sana bersama nya.

Sedetik

Dua detik

Tiga detik

Sosok itu masih betah duduk menemani Pak Jamil dan juga Pak Muklas, Sampai akhir nya di detik ke lima Genderuwo tersebut menawarkan makanan kepada oak Jamil dan juga Pak Muklas.

''Kalian berdua pada lapar nggak?'' tanya nya antusias, Pak Jamil sudah tersenyum karena dia tau bakal makan enak malam ini.

.

.

.

Episodes
1 Episode 1 benerin atap bocor
2 Episode 2 Hewan buas di dunia ghoib
3 Episode 3 Ke empat pocong
4 Episode 4 Cerita tikar dan bantal
5 Episode 5 Interaksi dengan Genderuwo
6 Episode 6 Tantangan Laila
7 Episode 7 Keberanian Septin
8 Episode 8 Tak bisa tidur semalaman
9 Episode 9 Mengetahui kebenaran
10 Episode 10 Interaksi Septin dengan Gendruwo
11 Episode 11 Tanggung jawab terbesar
12 Episode 12 Salah orang
13 Episode 13 Dua anak kecil
14 Episode 14 Cerita Bapak
15 Episode 15 Cerita Bapak part 2
16 Episode 16 Serentetan pertanyaan
17 Episode 17 Belajar bersama
18 Episode 18 Rasa penasaran
19 Episode 19 Cah sableng
20 Episode 20 Lamunan Rafael
21 Bab 21 Obrolan Septin
22 Episode 22 Gara-gara mainan
23 Episode 23 Candaan Septin
24 Episode 24 Terbawa mimpi
25 Episode 25 Septin pacar kakak kelas
26 Episode 26 Mainan Om Wowo
27 Episode 27 Tak merasa bersalah
28 Episode 28 Di remehkan
29 Episode 29 Suara hati Rafael
30 Episode 30 Kesiangan
31 Episode 31 Cerita sang Guru
32 Episode 32 Keterkejutan Septin
33 Episode 33
34 Episode 34 Pertanyaan mengejutkan
35 Episode 35 Rasa cinta Rafael kepada Septin
36 Episode 36 Meminta bantuan
37 Episode 37 Muka rata
38 Episode 38 Melamar
39 Episode 39 Rasa cinta untuk Septin
40 Episode 40 Mencari pekerjaan
41 Episode 41 Sosok makhluk halus
42 Episode 42 Perdebatan
43 Episode 43 Hantu super kepo
44 Episode 44 Histeris Ibu Lela
45 Episode 45 Cerita yang sebenarnya
46 Episode 46 Rasa khawatir
47 Episode 47 Kompak dalam meledek Septin
48 Episode 48 Bisulan
49 Episode 49 Berbelanja
50 Episode 50 Kalung berlian
51 Episode 51 Perdebatan antara Bunda dan anak
52 Episode 52 Di pingit
53 Episode 53 memakai henna
54 Episode 54 Lamaran dan akad nikah
55 Episode 55 Keluarga baru Septin
56 Episode 56 Keluarga baru, kebahagian baru
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59 Keikhlasan hati memang selalu indah
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Episode 1 benerin atap bocor
2
Episode 2 Hewan buas di dunia ghoib
3
Episode 3 Ke empat pocong
4
Episode 4 Cerita tikar dan bantal
5
Episode 5 Interaksi dengan Genderuwo
6
Episode 6 Tantangan Laila
7
Episode 7 Keberanian Septin
8
Episode 8 Tak bisa tidur semalaman
9
Episode 9 Mengetahui kebenaran
10
Episode 10 Interaksi Septin dengan Gendruwo
11
Episode 11 Tanggung jawab terbesar
12
Episode 12 Salah orang
13
Episode 13 Dua anak kecil
14
Episode 14 Cerita Bapak
15
Episode 15 Cerita Bapak part 2
16
Episode 16 Serentetan pertanyaan
17
Episode 17 Belajar bersama
18
Episode 18 Rasa penasaran
19
Episode 19 Cah sableng
20
Episode 20 Lamunan Rafael
21
Bab 21 Obrolan Septin
22
Episode 22 Gara-gara mainan
23
Episode 23 Candaan Septin
24
Episode 24 Terbawa mimpi
25
Episode 25 Septin pacar kakak kelas
26
Episode 26 Mainan Om Wowo
27
Episode 27 Tak merasa bersalah
28
Episode 28 Di remehkan
29
Episode 29 Suara hati Rafael
30
Episode 30 Kesiangan
31
Episode 31 Cerita sang Guru
32
Episode 32 Keterkejutan Septin
33
Episode 33
34
Episode 34 Pertanyaan mengejutkan
35
Episode 35 Rasa cinta Rafael kepada Septin
36
Episode 36 Meminta bantuan
37
Episode 37 Muka rata
38
Episode 38 Melamar
39
Episode 39 Rasa cinta untuk Septin
40
Episode 40 Mencari pekerjaan
41
Episode 41 Sosok makhluk halus
42
Episode 42 Perdebatan
43
Episode 43 Hantu super kepo
44
Episode 44 Histeris Ibu Lela
45
Episode 45 Cerita yang sebenarnya
46
Episode 46 Rasa khawatir
47
Episode 47 Kompak dalam meledek Septin
48
Episode 48 Bisulan
49
Episode 49 Berbelanja
50
Episode 50 Kalung berlian
51
Episode 51 Perdebatan antara Bunda dan anak
52
Episode 52 Di pingit
53
Episode 53 memakai henna
54
Episode 54 Lamaran dan akad nikah
55
Episode 55 Keluarga baru Septin
56
Episode 56 Keluarga baru, kebahagian baru
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59 Keikhlasan hati memang selalu indah
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!