"Mirza semakin yakin karena Om Devan sampai menjodohkan Lila dengan cowok lain," imbuh Mirza yang kini diliputi keresahan.
Daddy Rehan hanya tersenyum tipis. "Kalau begitu, Abang harus berjuang untuk membuktikan pada Om Devan bahwa Abang pantas untuk putrinya," tutur Daddy Rehan menasehati sang putra.
Mirza mengangguk pasti.
Kedua ayah dan anak itu kemudian kembali bergabung bersama keluarga, di sana rupanya sudah ada Om Alex dan opa Alvian yang baru saja datang.
"Bang, tumben malam-malam ke sini. Dari mana?" tanya Daddy Rehan pada Om dari sang istri seraya menyalami kedua sahabat yang baru saja datang tersebut.
Mirza pun ikut menyalami om dan opanya dengan takdzim, pemuda tampan itu kemudian bergabung kembali dengan sahabat-sahabatnya.
Rahman sudah tidak ada di sana karena menemani sang istri menidurkan kedua putra kembarnya, hanya ada abang sulung yang nampak masih asyik ngobrol dengan Attar, Nezia dan Iqbal.
Salma pun sudah tidak ada di tempatnya semula karena menemani sang putri belajar di lantai atas, bersama eyang cantik.
"Dari rumah, sengaja kemari," balas Opa Alvian. "Tadi 'kan Attar pamit mau nginap di sini, katanya ada yang mau dibahas mengenai Lila. Memangnya, ada apa dengan Lila?" tanyanya kemudian.
"Oh iya, benar," balas Daddy Rehan.
Daddy tampan itu kemudian menceritakan tentang perjodohan Lila dan Ronald. Beliau juga menceritakan mengenai perilaku Ronald yang tidak baik di negaranya sana.
"Sembrono si Devan!" kecam Om Alex. "Bagaimana kalau Ronald nekat dan mencelakai Lila?"
"Ya makanya, Mirza sama Nezia dan Attar sedang mencari cara untuk melindungi Lila," balas Daddy Rehan.
"Lex, suruh si Ramon dan anak buahnya untuk jagain Lila mulai besok," titah Daddy Rehan pada asisten pribadinya tersebut.
"Oke," balas Om Alex singkat.
"Itu, kenapa si Devan tiba-tiba punya pikiran untuk menjodohkan putrinya, sih?" tanya Opa Alvian yang tak mengerti jalan pikiran sahabatnya tersebut.
"Dia mau ngetes keseriusan Mirza sama Lila sepertinya, Bang," balas Daddy Rehan.
"Maksud kamu, Rey?" Opa Alvian mengerutkan kening.
Daddy Rehan tersenyum.
"Malah senyum-senyum, kayak anak perawan yang dipinang sama kekasihnya aja!" ledek Om Alex karena Daddy Rehan bukannya segera menjawab tetapi malah senyum-senyum sendiri.
Daddy Rehan melemparkan bantal sofa ke arah Om Alex. "Sialan, lu! Enggak enak banget nyamain gue ma anak perawan!" sungut Daddy Rehan. "Melambai dong gue, kalau seperti anak perawan," imbuhnya masih dengan cemberut.
Opa Alvian dan Om Alex pun tertawa, tak bisa membayangkan jika sosok tinggi tegap seperti Daddy Rehan tiba-tiba bertingkah melambai layaknya laki-laki yang berperilaku menyimpang di luar sana.
"Ketawa aja terus! Gue enggak akan ceritain yang sebenarnya!" ancam Daddy Rehan.
Kedua sahabat itu pun langsung terdiam.
Daddy Rehan kemudian menceritakan tentang obrolannya sama Om Devan ketika melihat Mirza dan ketiga sahabatnya di sebuah Mall, dengan sedikit berbisik karena masih ada Mirza di ruangan yang sama meski tempat duduknya agak berjauhan.
"Oh, jadi kalian udah sepakat untuk menjodohkan mereka berdua?" tanya Opa Alvian memastikan, masih dengan suara yang pelan agar Mirza dan yang lain tidak mendengar.
"Bukan menjodohkan, Bang. Tetapi membuat Mirza dan Lila saling menyadari perasaan masing-masing," kilah Daddy Rehan.
"Lantas, kenapa waktu itu kalian berdua kayak yang saling menolak gitu untuk besanan?" olok Om Alex bertanya.
"Yah, si Devan yang mulai duluan." Kembali Daddy Rehan berkilah. "Sialan banget dia, ngatain anak gue playboy dan kolokan," gerutu Daddy Rehan yang kesal pada sahabat yang saat ini sedang tidak bersama mereka.
Ketiga sahabat itu masih asyik ngobrol, hingga tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul sembilan malam.
Mommy Billa yang baru turun, segera menyuruh kedua putri kembarnya untuk beristirahat sebab besok harus pergi ke sekolah.
Demikian pula dengan Iqbal, yang langsung ikut naik ke lantai atas untuk menyusul kedua kakak sepupunya.
"Bang, Iqbal tidur di kamar Abang, ya?" ijin Iqbal pada Mirza, sambil berlari menaiki anak tangga.
Mirza hanya geleng-geleng kepala menyaksikan tingkah adik sepupunya itu. "Bakalan enggak bisa tidur nih, semalaman!" gerutu Mirza, yang sudah sangat hafal dengan kebiasaan Iqbal yang akan mengajaknya begadang dengan menceritakan gadis-gadis yang ia pacari.
"Bang Attar aja ya, nanti yang menemani Iqbal," pinta Mirza.
Attar hanya mengedikkan bahu.
Opa Alvian dan Om Alex pun segera berpamitan, setelah memberikan sedikit wejangan pada Mirza dan putra-putrinya.
🌸🌸🌸
Di kamar Mirza yang saat ini ditempati oleh Mirza, Attar dan Iqbal, kedua saudara Mirza tersebut terdengar masih asyik ngobrol menceritakan gebetan masing-masing.
Attar dengan antusias menceritakan dedek gemoy yang merupakan teman Mayda dan Mayra, yang ia pacari setengah tahun yang lalu. Sementara Iqbal menceritakan gebetan barunya, yang juga teman baik kembar bungsu yang nomor ponselnya baru diketahui Iqbal sehari yang lalu setelah meminta pada Maira dan Maida.
Meski sebenarnya Iqbal telah mengenal lama Nirina, sebab dia adalah sahabat baik Maira dan Maida, yang juga sering main ke kediaman keluarga Alamsyah.
Sementara Mirza nampak asyik sendiri dengan ponsel di tangan, sesekali pemuda itu nampak tersenyum lebar sambil memandangi layar ponselnya.
'Cantik dari kecil rupanya si Lila, kok aku baru ngeh ya. Benar apa kata bang Malik, kemana aja aku selama ini?' batin Mirza yang ternyata tengah melihat foto-foto dirinya bersama para sahabat, dimana foto tersebut tersimpan rapi di folder khusus di dalam ponsel Mirza.
Foto semenjak mereka masih kanak-kanak, hingga kini mereka telah beranjak dewasa, semuanya tersimpan rapi di sana. Kenangan kebersamaan mereka yang selalu solid, meski sesekali diwarnai keributan kecil tetapi tidak mengurangi rasa kasih sayang diantara mereka berlima.
Siapa sangka, gadis cantik yang kini bersemayam di hati Mirza adalah salah satu dari tiga gadis yang ada di dalam foto-foto yang saat ini dilihat-lihat kembali oleh Mirza.
Bukan hanya foto, di sana tersimpan juga video-video kegiatan mereka berlima. Mulai dari wisata keluarga bersama, ulang tahun bahkan lucu-lucuan bersama. Tak jarang, Mirza membuat ide untuk mengerjai salah satu sahabatnya yang kemudian diabadikan dalam sebuah video.
Mereka semua pernah menerima kejahilan Mirza dan hanya satu yang luput, yaitu Lila. Entah mengapa, sejak dahulu kala, Mirza cenderung lebih 𝘤𝘢𝘳𝘦 sama Lila dibanding dengan Nezia misalnya yang merupakan adik sepupu Mirza.
"Cie ... yang lagi jatuh cinta," goda Iqbal tiba-tiba, ketika Mirza masih asyik dengan dunianya sendiri.
"Ck, apaan sih, Dik!" gerutu Mirza, berdecak kesal.
Terpaksa, Mirza menutup ponsel dan kemudian ikut bergabung bersama kedua saudaranya tersebut.
"Lagi bahas apa, sih? Seru banget dari tadi," tanya Mirza.
"Biasa, Za. Si Iqbal tuh, lagi pedekate sama Nirina," jawab Attar mewakili Iqbal.
Iqbal tersenyum tengil seraya memainkan kedua alisnya.
"Jangan buat main-main, Dik. Nanti kalau kamu sama Nirina sampai berantem, pasti akan berpengaruh juga untuk persahabatan Nirina, Maira dan Maida," peringat Mirza pada adik sepupunya.
"Siap, Bang. Iqbal juga mau mulai serius kayak Abang," balas Iqbal. "Iqbal 'kan, pengin nikah muda kayak bang Kevin," lanjutnya dengan serius.
"𝘞𝘩𝘢𝘵? Nikah muda? Yakin kamu, Dik?" cecar Mirza dan Attar berbarengan.
Iqbal mengangguk pasti. "Yakinlah," balas Iqbal, singkat, padat dan jelas.
"Iqbal sekarang 'kan mulai bantu-bantu ayah bikin gambar, lumayanlah bisa ditabung dikit-dikit," lanjut Iqbal, yang memang jago gambar seperti halnya sang ayah.
"Apalagi coba yang kurang pada diri Iqbal? Tampan iya, harta punya meski tak sebanyak bang Kevin kala itu, tahta jelas ada karena Iqbal penerus perusahaan ayah dan satu lagi, Iqbal masih suci," imbuh Iqbal yang semakin ngaco yang langsung kena tinju sama Attar dan Mirza, masing-masing di lengan kanan dan kiri Iqbal.
"Perjaka! Suci, kayak anak gadis saja, lu!" seru Attar.
Iqbal hanya terkekeh ....
_____ bersambung _____
🌷🌷🌷🌷🌷
Hai Bestie ... Sambil nunggu abang Mirza yang masih perjaka up date ☺
Yuk mampir di Novel karya temenku : PERNIKAHAN RAHASIA Anak SMA
Karya : Kak. LichaLika
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Ita rahmawati
iqbal bengekny gk buang bgt kyk bpkny 😅😅😅
2023-06-03
1
Rapa Rasha
tetep semangat ya kak lanjut
2023-03-06
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓘𝓺𝓫𝓪𝓵 𝓪𝓭𝓪" 𝓪𝓳𝓪 𝓭𝓮𝓱 🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2023-02-23
1