Ibu Suri

Mirza dan Lila yang ditinggal hanya berdua, masih saling melempar senyum hingga beberapa saat lamanya.

"La, kamu 'kan udah hampir dua tahun 𝘧𝘳𝘦𝘦. Enggak pengin apa, mencoba hubungan baru?" tanya Mirza.

Lila menggeleng. "Belum, Za. Lila masih trauma, rasanya kayak baru kemarin," balas Lila.

Mirza mengangguk-anggukkan kepala. "Iya juga, sih. Kurang ajar memang tuh cowok, main cium-cium pipi kamu sembarangan!" geram Mirza yang teringat kejadian kala itu, saat 𝘢𝘯𝘯𝘪𝘷𝘦𝘳𝘴𝘢𝘳𝘺 dua tahun Lila dan Juan berpacaran.

Sore itu, mereka berlima termasuk Juan, sedang nonton bioskop tanpa Lili karena saudari kembar Lila tersebut baru saja melahirkan.

Seperti biasa, Mirza yang selalu siaga melindungi Nezia dan Lila jika sahabat wanitanya itu sedang berduaan dengan sang kekasih, melihat langsung kejadian ketika Juan tengah mencuri ciuman di pipi Lila pada saat tayangan film di layar bioskop sedang berlangsung.

Lila langsung menampar pacar kurang ajarnya itu, sementara Mirza merangsek maju ke bangku Juan dan menghadiahi putra salah satu pejabat di kementrian itu dengan bogem mentah tepat di wajah manis Juan.

Juan mengaduh, hingga membuat suasana di dalam gedung yang kedap suara itu menjadi gaduh. Lila langsung memeluk Mirza dan mencegah sahabatnya itu agar tidak bertindak lebih jauh.

Bukan untuk melindungi Juan, tetapi karena Lila tidak ingin Mirza mendapatkan masalah nantinya. Lagipula, tamparan dari Lila, tonjokan dari Mirza dan tinju dari Attar yang langsung bergerak cepat begitu mengetahui bahwa Juan kurang ajar sama sahabatnya, sudah cukup membuat Juan jera.

"Za, hai ... malah melamun," Suara lembut Lila membuyarkan lamunan Mirza.

"Mirza teringat kejadian sewaktu di gedung bioskop itu, La," balas Mirza. "Harusnya saat itu, kamu enggak perlu mencegah Mirza untuk membuat wajah laki-laki mesum itu babak belur, La!" Mirza nampak terbawa emosi.

"Ya, Lila enggak mau lah, Za, kamu kena masalah dan berurusan dengan hukum," balas Lila.

"Sudah, jangan di ingat-ingat. Toh kita juga sudah menamparnya rame-rame, 'kan? Di tempat umum pula, pasti malu banget dia!" lanjut Lila, mencoba menenangkan sang sahabat.

"Iya, sih. Tetapi tetap masih kurang, La. Gara-gara dia, pipi kamu jadi enggak 𝘷𝘪𝘳𝘨𝘪𝘯 lagi, 'kan?" Mirza menatap Lila dengan dalam.

"Hem .... " balas Lila hanya dengan gumaman, seraya mengelus pipi kanannya yang pernah dicium oleh sang mantan.

"Padahal 'kan, Mirza yang menjaga kamu dari orok. Eh, malah cowok lain yang merasakan duluan!" gerutu Mirza tak jelas, membuat Lila mengernyitkan kening.

"Bicara apa kamu, Za?" tanya Lila.

"Eh, enggak kok," balas Mirza sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Pipi kamu 'kan, juga udah enggak 𝘷𝘪𝘳𝘨𝘪𝘯, Za. Iya, kan?" tanya Lila memastikan.

"Tahu darimana kamu? Dari Tiara tadi, ya?"

Lila mengangguk.

"Iya nih, sialan banget tuh cewek. Baru dua kali jalan, udah berani mencium cowok! Enggak banget deh, cewek kayak gitu?" sungut Mirza yang tiba-tiba terbawa emosi.

Masih teringat di benak Mirza, kala malam itu jalan sama Tiara dan gadis berhijab teman satu jurusan Lila tersebut kemudian meminta untuk diantarkan pulang.

Setibanya di depan rumah Tiara dan ketika gadis itu hendak turun dari mobil Mirza, dengan tiba-tiba Tiara mencium pipi Mirza sambil berkata. "Aku milikmu, Za. Kapanpun kamu mau, aku siap."

Mirza yang terkejut, langsung mendorong tubuh Tiara hingga menatap pintu. "Turun dari mobilku sekarang dan setelah ini, anggap saja bahwa diantar kita tidak pernah saling mengenal!" tegas Mirza.

"Za," panggil Lila lembut, menyadarkan Mirza dari lamunannya.

"Iya, ada apa?" tanya Mirza.

"Pulang, yuk!" ajak Lila.

"Bentar lagi, La. Jarang-jarang 'kan, kita bisa berdua seperti ini?" tolak Mirza.

"Eh, mau pesan minum lagi, enggak?" tawar Mirza.

Lila menggeleng. "Udah cukup."

"La, memangnya kriteria cowok idaman kamu yang seperti apa, La?" tanya Mirza tiba-tiba.

"Eh, apa?" tanya Lila terkejut.

"Calon suami idaman kamu, seperti apa, Laila Putri Devano?" ulang Mirza seraya menyebutkan nama lengkap Lila.

"Enggak muluk-muluk, sih. Yang penting baik, sayang sama Lila dan bisa menjadi imam bagi keluarga kecil kami kelak," balas Lila seraya tersenyum.

"Kalau kamu, Za? Pasti yang cantik, 'kan? Pacar kamu 'kan, cantik-cantik," tebak Lila.

Mirza menggeleng. "𝘐𝘯𝘯𝘦𝘳 𝘣𝘦𝘢𝘶𝘵𝘺, itu aja sih, La," balas Mirza

"Sesimpel itu?" tanya Lila tak percaya.

"Iya, La. Sesimpel itu tetapi sampai sekarang, Mirza juga belum bisa menemukannya. Apalagi kalau Mirza minta yang muluk-muluk?" balas Mirza seraya menatap Lila dengan tatapan dalam.

Sejenak hening menyapa meja mereka berdua, hanya terdengar sayup-sayup suara merdu dari vokalis home band yang melantunkan sebuah lagu tentang cinta secara 𝘭𝘪𝘷𝘦 di dalam kafe.

Sebuah lagu dari singel milik group band Drive yang digawangi Anji sebagai vokalis, 'Akulah Dia' yang dirilis sekitar tahun 2010. Lagu yang mengisahkan tentang mimpi-mimpi dua anak manusia, tentunya mimpi yang berhubungan dengan cinta.

'Tak pernah berhenti mencari cinta

Selalu saja ada yang tak kamu suka

Terlalu jauh engkau melihat

Coba rasakan yang ada di sekitarmu'

'Sesungguhnya dia ada di dekatmu

Tapi kau tak pernah menyadari itu

Dia selalu menunggumu

Untuk nyatakan cinta'

'Sesungguhnya dia adalah diriku

Lebih dari sekedar teman dekatmu

Berhentilah mencari

Karena kau telah menemukannya'

Kedua sahabat itu mendengarkan lagu tersebut dengan seksama dan kemudian saling pandang, mereka berdua kemudian sama-sama tersenyum.

"Kalian merasa enggak sih, Mirza, Lila. Kalau lagu tadi, menyindir kalian berdua?" tanya Arjuna yang tiba-tiba saja sudah berada di dekat mereka. Arjuna kemudian duduk di samping Mirza.

"Bang Juna, ngagetin aja!" protes Mirza sambil meninju pelan lengan Arjuna.

"Segitunya ya, Za. Kamu menikmati lagu tadi. Sampai enggak dengar saat aku tanya," ledek Arjuna.

Mirza hanya tersenyum.

"Barusan Bang Juna mengatakan, kalau lagu tadi menyindir kami. Menyindir gimana, maksud Bang Juna?" tanya Lila tak mengerti.

"Iya, itukan menceritakan dua orang sahabat yang sama-sama sedang mencari cinta sejati. Padahal orang yang dicari ke sana kemari ternyata sangat dekat, setelah beberapa lama barulah mereka menyadari jika mereka telah saling jatuh cinta," balas Arjuna panjang lebar.

"Kita 'kan enggak saling jatuh cinta ya, Za?" balas Lila, yang bertanya pada Mirza.

"Mungkin saat ini belum, La. Tetapi siapa tahu, 'kan? Jodoh, rizqi dan maut 'kan, rahasia Illahi?" ucap Arjuna bijak.

Lila dan Mirza mengangguk kompak.

"Itu memang benar, sih," ucap Mirza membenarkan. "Tapi ya, entahlah," lanjutnya.

"Pulang yuk, Za! Udah sore, nih," ajak Lila kembali.

Keduanya pun beranjak. "Oke Bang Juna, terimakasih untuk gratisannya," ucap MIrza. "Kami balik dulu," pamit Mirza kemudian.

"Jangan lupa, besok siang datang," pinta Arjuna, yang dijawab Mirza dan Lila dengan anggukan kepala.

Mereka berdua bergegas meninggalkan kafe tersebut, untuk menuju kediaman neneknya Mirza karena setiap 𝘸𝘦𝘦𝘬𝘦𝘯𝘥 mereka semua selalu berkumpul di sana.

"Mau langsung pulang ke rumah nenek atau mau dianterin kemana dulu, La?" tanya Mirza setelah mereka berdua berada di dalam mobil.

"Langsung pulang saja ya, Za. Udah sore banget nih, takut kejebak macet," balas Lila.

"Siap, Ibu Suri," balas Mirza sembari tersenyum manis, yang membuat Lila mengerutkan kening.

_____ bersambung _____

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

ibu suri 🤔🤔🤔🙄🙄

2023-06-02

1

Rapa Rasha

Rapa Rasha

semangat lanjut kak

2023-03-05

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝓪𝓹𝓪 𝓼𝓮𝓫𝓮𝓷𝓪𝓻𝓷𝔂𝓪 𝓜𝓲𝓻𝔃𝓪 𝓲𝓽𝓾 𝓼𝓾𝓴𝓪 𝓼𝓪𝓶𝓪 𝓛𝓲𝓵𝓪 𝔂𝓪 🤔🤔🤔🤔🤔🤔

2023-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 Mirza Daniar Alamsyah
2 Berjuang Mencari Istri
3 Akan Segera Kawin
4 Playboy Sholeh
5 Ibu Suri
6 Nikahkan Saja
7 Jangan Malu-malu, Kucing!
8 Sahabat Jadi Cinta
9 Don't Touch Me!
10 Perjodohan Lila dan Ronald
11 Apa Syaratnya, Ma?
12 Malaikat Tak Bersayap
13 Terbakar Api Cemburu
14 Rencana Ronald
15 Siapa Dia?
16 Bukti Tindak Asusila Ronald
17 Om Devan Tidak Setuju
18 Iqbal Masih Suci
19 Cara Halus Untuk Menjebak Lila
20 Siapa Dia, Za?
21 Jangan Ada yang Bergerak!
22 Sang Mantan Gebetan
23 Akal-akalan Ronald
24 Cium Orangnya
25 Amanah Nenek Rahmi
26 Menemui Nenek Rahmi
27 Kamu ...
28 Memiliki Banyak Anak
29 Mirza Galau
30 Kamu Beda, La
31 Segera Dinikahkan
32 Kuat Menahan Godaan
33 Ke KUA Sekarang?
34 Cincin Untuk Calon Istri
35 Bang Mirza Manis Sekali
36 I Love You
37 Di Gelandang ke KUA
38 Rencana Masa Depan
39 Lila Cuma Bercanda
40 Jangan Kecewakan Lila
41 Yovi Kecelakaan
42 Neng Geulis
43 Bukan Ide yang Bagus
44 Memancing Kecemburuan Mirza
45 Kawin itu Enak
46 Menikahlah Denganku
47 Bisikan Setan
48 Barisan Para Mantan
49 Story Sang Mantan
50 Wanita Sulit Dimengerti
51 Tertawa di atas Kesengsaraan
52 Promo Novel Baru
53 Tiba-tiba Saja, Rasa itu Datang
54 Memancing Keributan dalam Rumah Tangga
55 Rekomendasi Novel Super Keren
56 Bang Robert?
57 Pendapat Menyesatkan
58 Tebar Pesona
59 Disuruh Nikah Malam Ini?
60 Akad Nikah Mirza dan Lila
61 Indahnya Malam Pertama
62 Extra Part_ Musim Piala Dunia
63 Rekomendasi Novel Keren
64 Extra Part_ Modus Ngidam
65 Rekomendasi Novel Kece
66 Iklan & BonPul
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Mirza Daniar Alamsyah
2
Berjuang Mencari Istri
3
Akan Segera Kawin
4
Playboy Sholeh
5
Ibu Suri
6
Nikahkan Saja
7
Jangan Malu-malu, Kucing!
8
Sahabat Jadi Cinta
9
Don't Touch Me!
10
Perjodohan Lila dan Ronald
11
Apa Syaratnya, Ma?
12
Malaikat Tak Bersayap
13
Terbakar Api Cemburu
14
Rencana Ronald
15
Siapa Dia?
16
Bukti Tindak Asusila Ronald
17
Om Devan Tidak Setuju
18
Iqbal Masih Suci
19
Cara Halus Untuk Menjebak Lila
20
Siapa Dia, Za?
21
Jangan Ada yang Bergerak!
22
Sang Mantan Gebetan
23
Akal-akalan Ronald
24
Cium Orangnya
25
Amanah Nenek Rahmi
26
Menemui Nenek Rahmi
27
Kamu ...
28
Memiliki Banyak Anak
29
Mirza Galau
30
Kamu Beda, La
31
Segera Dinikahkan
32
Kuat Menahan Godaan
33
Ke KUA Sekarang?
34
Cincin Untuk Calon Istri
35
Bang Mirza Manis Sekali
36
I Love You
37
Di Gelandang ke KUA
38
Rencana Masa Depan
39
Lila Cuma Bercanda
40
Jangan Kecewakan Lila
41
Yovi Kecelakaan
42
Neng Geulis
43
Bukan Ide yang Bagus
44
Memancing Kecemburuan Mirza
45
Kawin itu Enak
46
Menikahlah Denganku
47
Bisikan Setan
48
Barisan Para Mantan
49
Story Sang Mantan
50
Wanita Sulit Dimengerti
51
Tertawa di atas Kesengsaraan
52
Promo Novel Baru
53
Tiba-tiba Saja, Rasa itu Datang
54
Memancing Keributan dalam Rumah Tangga
55
Rekomendasi Novel Super Keren
56
Bang Robert?
57
Pendapat Menyesatkan
58
Tebar Pesona
59
Disuruh Nikah Malam Ini?
60
Akad Nikah Mirza dan Lila
61
Indahnya Malam Pertama
62
Extra Part_ Musim Piala Dunia
63
Rekomendasi Novel Keren
64
Extra Part_ Modus Ngidam
65
Rekomendasi Novel Kece
66
Iklan & BonPul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!