Siapa Dia?

Mirza yang baru saja mengantarkan pulang Lila, sepanjang perjalanan menuju rumah ia terus merenung. Mencoba untuk lebih meyakinkan hati dan perasaannya sendiri, agar nanti tidak menjadi boomerang bagi persahabatan mereka berdua juga persahabatan kedua orang tua mereka.

Mirza memilih untuk menunggu, bukan karena ia tak berani secara terang-terangan mengungkapkan isi hatinya pada Lila tetapi karena ia memiliki alasan tersendiri.

Pesan sang daddy yang menyuruh Mirza untuk menjauhi Lila, adalah salah satu alasan kenapa Mirza masih belum berterus terang tentang perasaannya pada putri Om Devan tersebut.

Terlebih saat ini, Lila juga tengah dalam masa pendekatan dengan seseorang yang telah dijodohkan oleh orang tua Lila, rasanya tak sopan jika tiba-tiba Mirza masuk dan menyatakan cinta pada gadis itu.

Biarlah, untuk sementara waktu ia menunggu sambil terus menjaga Lila karena kini, Mirza juga telah yakin bahwa Lila juga memiliki perasaan yang sama terhadap Mirza.

Hal itu juga baru Mirza ketahui ketika di dalam mobil tadi, saat mengantarkan Lila pulang ke rumah, sahabat Mirza itu menjelaskan bahwa dirinya telah memiliki seseorang yang ia sayang.

"La, boleh Mirza tanya sesuatu?" Mirza sekilas menoleh ke arah Lila.

"Iya, apa?" tanya Lila.

"Ronald ...," ucap Mirza yang kemudian terdiam sejenak. "Menurut kamu, dia seperti apa?" lanjut Mirza bertanya.

Lila menatap Mirza dan tersenyum manis. "Apa kamu cemburu, Za?" tebak Lila.

Mirza hanya membalasnya dengan senyuman dan tatapan yang penuh arti, membuat Lila menjadi salah tingkah.

"Awal ketemu semalam, Lila sudah enggak 𝘳𝘦𝘴𝘱𝘦𝘤𝘵 sih, sebenarnya sama dia. Salah satunya karena sikap Ronald yang kurang sopan," balas Lila kemudian, dengan jujur.

"Salah duanya?" kejar Mirza.

"Em .... " Lila nampak berpikir untuk melanjutkan ucapannya, keningnya mengkerut dalam dan wajahnya nampak merona merah.

"Apa?" desak Mirza.

"Mungkin karena sudah ada seseorang yang baru Lila sadari keberadaannya di hati Lila," ucap Lila yang kemudian buru-buru membuang pandangan ke luar jendela kaca mobil, untuk menyembunyikan senyum malunya.

"Apa Mirza boleh tahu, dia siapa? Dan, se-sepesial apa? Apakah lebih spesial dari Mirza?" goda Mirza seraya tersenyum.

Lila menggeleng seraya menatap Mirza dengan senyuman manis yang mengembang di bibir tipis Lila. "Tidak sekarang," balas Lila. "Karena Lila harus menyelesaikan dulu urusan Lila sama Ronald," lanjutnya, seolah memberikan kode pada Mirza.

Mirza yang pun ngangguk mengerti.

🌸🌸🌸

Setibanya di rumah, Mirza buru-buru memarkir mobil di halaman dan bergegas masuk ke dalam rumah.

"Mom ... Mommy ... Mommy di mana?" Suara Mirza yang memanggil sang mommy tercinta, menggema memenuhi seluruh ruangan, hingga terdengar oleh Mommy Billa yang sedang berada di dapur.

Buru-buru mommy berusia paruh baya yang masih terlihat cantik itu keluar untuk menemui sang putra. "Ada apa, Bang?" tanya sang mommy begitu mendapati sang putra telah duduk bersandar di sofa, di ruang keluarga.

"Jangan teriak-teriak gitu ah, kalau manggil mommy!" protes sang mommy sambil mendudukkan diri di samping sang putra. "Seperti di hutan saja," lanjutnya seraya tersenyum sambil mengusap lembut lengan sang putra.

Seperti biasa, Mirza langsung merebahkan kepala di pangkuan sang mommy. "Ada apa? Kenapa enggak berterus terang saja, daripada sakit jika di pendam sendiri?" tanya dan saran sang mommy penuh perhatian.

Mommy cantik itu tahu persis, bahwa sang putra saat ini tengah jatuh cinta pada sahabat sendiri. Sahabat Mirza yang sudah dianggap layaknya putri sendiri di keluarga Alamsyah.

"Enggak bisa sekarang, Mom." balas Mirza lesu.

"Kenapa tidak bisa sekarang, memangnya Abang masih ragu?" desak sang mommy.

"Bukan seperti itu, Mom. Mirza sudah yakin dengan perasaan Mirza dan Mirza juga yakin kalau Lila juga memiliki perasaan yang sama kayak Mirza, tetapi ...." Mirza menjeda ucapannya.

"Kenapa?" kejar Mommy Billa.

Mirza kemudian menceritakan pada sang mommy, bahwa Lila sudah diperkenalkan pada seseorang yang merupakan putra dari teman lama Om Devan.

"Apa? Lila di jodohkan? Kenapa Tante Lusi tidak cerita sama mommy ya, Bang?" cecar Mommy Billa.

"Kurang tahu juga, Mom. Mungkin Tante Lusi memiliki alasan tersendiri," duga Mirza.

Mommy Billa mengangguk. "Mungkin begitu ya, Bang." Mommy Billa mengusap lembut kepala sang putra.

"Abang yang sabar, ya? Niat baik, InsyaAllah dimudahkan jalannya sama Allah, asal Abang terus berusaha dan tidak berputus asa," nasehat Mommy Billa pada sang putra.

"Hem ...." Mirza hanya menjawabnya dengan gumaman, ia nampak tidak bersemangat karena masih ada satu yang mengganjal.

"Ada apa lagi, Bang?" tanya sang mommy yang bisa melihat kegundahan di hati putranya

"Ini tentang daddy, Mom?" balas Mirza.

"Kenapa dengan daddy?" tanya Mommy Billa penuh selidik.

"Daddy pernah meminta sama Mirza untuk menjauhi Lila, entah karena apa Mirza juga tidak tahu itu, Mom," balas Mirza seraya memejamkan mata. Terbersit perasaan khawatir di hati Mirza, jika apa yang dikatakan sang daddy kala itu adalah kesungguhan.

Saat itu Mirza hanya berpikir bahwa sang daddy menyuruhnya menjauhi para gadis termasuk Lila, agar dirinya serius dulu dalam menyelesaikan studi dan melanjutkan mengurus perusahaan.

"Yang benar, Bang?" tanya sang mommy tak percaya.

"Daddy bercanda kali, Bang. Seperti malam itu, yang saling ejek sama Om Devan. Daddy dan Om Devan yang sama-sama kekeuh tidak mau besanan," lanjut Mommy Billa menjelaskan bahwa itu hanyalah candaan.

"Semoga saja ya, Mom," ucap Mirza terselip harapan.

"Biar nanti, mommy tanyakan sama daddy, ya."

"Ada apa sama, daddy?" tanya Daddy Rehan yang baru tiba. "Assalamu'alaikum, Mommy Cantik," ucap salamnya menyusul kemudian.

"Wa'alaikumsalam," balas Mommy Billa dan Mirza bersamaan.

"Geser dulu, Bang. Daddy datang, tuh," titah sang Mommy agar Mirza bangkit karena Mommy Billa hendak menyambut sang suami.

"Abang, kenapa lagi?" tanya sang daddy, seraya menyambut uluran tangan sang istri. Daddy Rehan kemudian mencium kening Mommy Billa dengan penuh kasih.

"Abang lagi galau, Dad. Bang Mirza 'kan, lagi jatuh cinta," balas sang mommy mewakili Mirza, sambil menuntun sang suami untuk duduk.

"Mom, abang naik dulu, ya. Mau bersih-bersih nih, sudah gerah," pamit Mirza, yang kemudian beranjak untuk menyalami sang daddy. Pemuda tampan itu hanya tersenyum pada sang daddy dan buru-buru naik ke lantai atas untuk menuju kamarnya.

"Eh, Abang ... ! Katanya mau ngobrol sama Daddy juga?" seru sang mommy, bertanya.

"Mommy saja yang tanyakan sama Daddy," balas Mirza sedikit berteriak karena ia sudah hampir sampai di lantai atas.

Daddy Rehan mengernyitkan kening. "Tanya apa?"

Mommy Billa kemudian menceritakan apa yang menjadi ganjalan di hati sang putra. Mengenai Lila yang ternyata hendak dijodohkan dengan putra dari teman lama Om Devan, juga mengenai ucapan Daddy Rehan yang menyuruh Mirza agar menjauhi Lila.

"Apa? Devan mau menjodohkan putrinya dengan pemuda lain?" tanya Daddy Rehan yang nampak terkejut, tetapi sedetik kemudian Daddy tampan itu tersenyum simpul.

"Cerdas juga dia, langsung gerak cepat untuk mengukur dan melihat sejauh mana Mirza sayang dan serius sama putrinya," gumam Daddy Rehan kemudian, yang membuat kening Mommy Billa mengernyit dalam.

"Maksud Daddy, apa?" tanya Mommy Billa tak mengerti.

"Maaf, Mom. Daddy belum sempat cerita sama Mommy," balas Daddy Rehan seraya menatap istrinya.

Jadi waktu itu, daddy dan Devan lagi ada acara bareng di sebuah Mall dan tak sengaja melihat Mirza dan sahabat-sahabatnya lagi jalan bareng di Mall tersebut. Daddy Rehan kemudian menceritakan percakapannya dengan Om Devan di Mall tersebut.

"Rey, lihat deh putramu. Si Mirza perhatiannya ke Lila beda banget, ya?" Om Devan menatap Daddy Rehan meminta pendapat.

Daddy Rehan mengangguk. "Benar juga, sih," balas Daddy Rehan.

"Gimana kalau kita jodohkan mereka berdua, Rey?" usul Om Devan, meminta persetujuan. "Mirza 'kan kelihatannya 𝘤𝘢𝘳𝘦 banget sama Lila? Gue bakal tenang deh, Rey, kalau Lila sama Mirza. Pasti bakal aman anakku karena dijagain sama anak lu."

"Boleh sih, tapi gue enggak mau kesannya kayak kita yang jodohkan," balas Daddy Rehan. "Biar semua nampak berjalan secara alami." lanjutnya.

"Lantas, gimana caranya?" tanya Om Devan seraya mengerutkan kening dengan dalam.

"Ya, lu pikir sendiri caranya! Enak aja nyuruh gue! Anak lu 'kan yang bakal dijagain sama anak gue? Ya lu dong, yang berusaha untuk membuat Mirza sadar dengan perasaannya!" balas Daddy Rehan sedikit ketus.

"Ck ...." Om Devan berdecak kesal, tetapi sedetik kemudian tersenyum.

"Oke, Rey. Gue terima tantangan lu," ucap Om Devan optimis.

"Jadi, begitu Mom obrolan kami kala itu," pungkas Daddy Rehan mengakhiri ceritanya.

Mommy Billa mengangguk-angguk. "Berarti benar 'kan tebakan mommy, kalau yang kemarin malam itu Daddy dan bang Devan hanya bercanda?" tanya Mommy Billa memastikan.

Daddy Rehan mengangguk. "Benar, Mom. Kami hanya bercanda," balas Daddy Rehan seraya tersenyum.

"Tunggu-tunggu." Daddy Rehan terlihat buru-buru mengambil ponsel.

"Ada apa, Dad?" tanya Mommy Billa, bingung.

"Pemuda yang akan dijodohkan sama Lila, Mom. Siapa dia? Jangan sampai Devan salah langkah dan bisa mencelakakan putrinya sendiri," balas Daddy Rehan yang nampak panik dan buru-buru mendial nomor Om Devan.

_____ bersambung _____

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

ternyta bner emg mereka kisruh dimulut aj 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2023-06-02

1

Rapa Rasha

Rapa Rasha

ayo cepetan Deddy Rey tanya ke om Devan jangan sampai tu Lila celaka

2023-03-06

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝓽𝓮𝓻𝓷𝔂𝓪𝓽𝓪 𝓶𝓮𝓻𝓮𝓴𝓪 𝓬𝓾𝓶𝓪 𝓼𝓪𝓷𝓭𝓲𝔀𝓪𝓻𝓪 𝔂𝓪 😊😊😊😊😊

2023-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 Mirza Daniar Alamsyah
2 Berjuang Mencari Istri
3 Akan Segera Kawin
4 Playboy Sholeh
5 Ibu Suri
6 Nikahkan Saja
7 Jangan Malu-malu, Kucing!
8 Sahabat Jadi Cinta
9 Don't Touch Me!
10 Perjodohan Lila dan Ronald
11 Apa Syaratnya, Ma?
12 Malaikat Tak Bersayap
13 Terbakar Api Cemburu
14 Rencana Ronald
15 Siapa Dia?
16 Bukti Tindak Asusila Ronald
17 Om Devan Tidak Setuju
18 Iqbal Masih Suci
19 Cara Halus Untuk Menjebak Lila
20 Siapa Dia, Za?
21 Jangan Ada yang Bergerak!
22 Sang Mantan Gebetan
23 Akal-akalan Ronald
24 Cium Orangnya
25 Amanah Nenek Rahmi
26 Menemui Nenek Rahmi
27 Kamu ...
28 Memiliki Banyak Anak
29 Mirza Galau
30 Kamu Beda, La
31 Segera Dinikahkan
32 Kuat Menahan Godaan
33 Ke KUA Sekarang?
34 Cincin Untuk Calon Istri
35 Bang Mirza Manis Sekali
36 I Love You
37 Di Gelandang ke KUA
38 Rencana Masa Depan
39 Lila Cuma Bercanda
40 Jangan Kecewakan Lila
41 Yovi Kecelakaan
42 Neng Geulis
43 Bukan Ide yang Bagus
44 Memancing Kecemburuan Mirza
45 Kawin itu Enak
46 Menikahlah Denganku
47 Bisikan Setan
48 Barisan Para Mantan
49 Story Sang Mantan
50 Wanita Sulit Dimengerti
51 Tertawa di atas Kesengsaraan
52 Promo Novel Baru
53 Tiba-tiba Saja, Rasa itu Datang
54 Memancing Keributan dalam Rumah Tangga
55 Rekomendasi Novel Super Keren
56 Bang Robert?
57 Pendapat Menyesatkan
58 Tebar Pesona
59 Disuruh Nikah Malam Ini?
60 Akad Nikah Mirza dan Lila
61 Indahnya Malam Pertama
62 Extra Part_ Musim Piala Dunia
63 Rekomendasi Novel Keren
64 Extra Part_ Modus Ngidam
65 Rekomendasi Novel Kece
66 Iklan & BonPul
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Mirza Daniar Alamsyah
2
Berjuang Mencari Istri
3
Akan Segera Kawin
4
Playboy Sholeh
5
Ibu Suri
6
Nikahkan Saja
7
Jangan Malu-malu, Kucing!
8
Sahabat Jadi Cinta
9
Don't Touch Me!
10
Perjodohan Lila dan Ronald
11
Apa Syaratnya, Ma?
12
Malaikat Tak Bersayap
13
Terbakar Api Cemburu
14
Rencana Ronald
15
Siapa Dia?
16
Bukti Tindak Asusila Ronald
17
Om Devan Tidak Setuju
18
Iqbal Masih Suci
19
Cara Halus Untuk Menjebak Lila
20
Siapa Dia, Za?
21
Jangan Ada yang Bergerak!
22
Sang Mantan Gebetan
23
Akal-akalan Ronald
24
Cium Orangnya
25
Amanah Nenek Rahmi
26
Menemui Nenek Rahmi
27
Kamu ...
28
Memiliki Banyak Anak
29
Mirza Galau
30
Kamu Beda, La
31
Segera Dinikahkan
32
Kuat Menahan Godaan
33
Ke KUA Sekarang?
34
Cincin Untuk Calon Istri
35
Bang Mirza Manis Sekali
36
I Love You
37
Di Gelandang ke KUA
38
Rencana Masa Depan
39
Lila Cuma Bercanda
40
Jangan Kecewakan Lila
41
Yovi Kecelakaan
42
Neng Geulis
43
Bukan Ide yang Bagus
44
Memancing Kecemburuan Mirza
45
Kawin itu Enak
46
Menikahlah Denganku
47
Bisikan Setan
48
Barisan Para Mantan
49
Story Sang Mantan
50
Wanita Sulit Dimengerti
51
Tertawa di atas Kesengsaraan
52
Promo Novel Baru
53
Tiba-tiba Saja, Rasa itu Datang
54
Memancing Keributan dalam Rumah Tangga
55
Rekomendasi Novel Super Keren
56
Bang Robert?
57
Pendapat Menyesatkan
58
Tebar Pesona
59
Disuruh Nikah Malam Ini?
60
Akad Nikah Mirza dan Lila
61
Indahnya Malam Pertama
62
Extra Part_ Musim Piala Dunia
63
Rekomendasi Novel Keren
64
Extra Part_ Modus Ngidam
65
Rekomendasi Novel Kece
66
Iklan & BonPul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!