Perjodohan Lila dan Ronald

"𝘐'𝘮 𝘴𝘰𝘳𝘳𝘺, 𝘚𝘪𝘳. 𝘋𝘰𝘯'𝘵 𝘵𝘰𝘶𝘤𝘩 𝘮𝘦!" sergah Lila seraya menatap tajam pada Ronald.

Ronald mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi sambil tergelak. "Hahaha, galak juga ternyata. 𝘕𝘪𝘤𝘦, aku suka tantangan," ucap Ronald antusias. Ia bagai serigala yang mendapatkan buruan yang menantang dan menggiurkan.

Ya, Ronald terkenal sebagai playboy yang suka mempermainkan banyak wanita di negaranya sana. Pemuda berwajah blasteran itu sering gonta-ganti pacar, setelah puas dan bosan menidurinya.

Om Rusman yang asli orang pribumi merasa khawatir dengan pergaulan bebas sang putra, hingga terbersit keinginan untuk menjodohkan putranya dengan wanita pribumi yang santun. Om Rusman sangat berharap, putranya itu bisa berubah menjadi lebih baik.

Dari sekian banyak putri teman Om Rusman, pilihannya jatuh pada putri Om Devan yang ia anggap akan bisa menaklukkan sang putra. Gadis cantik berhijab yang dilihat Om Rusman melalui foto yang dikirimkan sahabatnya yang lain, yang membantu ayah Ronald itu untuk mencarikan jodoh bagi Ronald.

"Oke, maafkan aku, nona." Ronald menangkup kedua tangan di depan dada untuk meminta maaf pada Lila.

Pemuda tengil itu ingat akan pesan sang ayah, yang mewanti-wanti dirinya agar bersikap sopan pada Lila. Hal itu untuk mencari simpati dari putri Om Devan tersebut, agar mau dijodohkan dengan Ronald.

Lila menghela napas panjang. "Silahkan duduk," ucap Lila yang kembali mempersilahkan tamunya untuk duduk, Lila pun kemudian mendudukkan diri di bangku panjang yang lain agak jauh dari Ronald.

Meskipun di awal perjumpaan Lila sama sekali sudah tidak 𝘳𝘦𝘴𝘱𝘦𝘤𝘵 terhadap Ronald, tetapi demi mengingat pesan sang papa tadi agar dirinya bersikap baik pada tamu, mau tak mau Lila pun menekan egonya dan mencoba untuk bersikap baik pada Ronald.

"Sudah semester berapa?" tanya Ronald basa-basi, padahal pemuda itu sudah tahu banyak tentang Lila dari sahabat sang ayah.

"Semester akhir," balas Lila singkat.

"Udah mau wisuda, dong?" tanya Ronald kembali.

Lila mengangguk.

"Rencana mau lanjut kuliah dimana?" tanya Ronald. "Di Ausie aja, ya?" pintanya berterus terang.

Lila menggeleng. "Di sini aja, semua sahabat dan saudara Lila yang Lila sayangi ada di sini," balas Lila menegaskan bahwa ia telah memiliki seseorang yang disayang. Meski Lila belum yakin, siapa orangnya.

Obrolan yang dikuasai oleh Ronald tersebut, selanjutnya berlangsung datar. Lila hanya menjawab sekadarnya saja, setiap pertanyaan dari Ronald dan tak ada niatan untuk balik bertanya.

Sepanjang obrolan tersebut, ingatan Lila justru tertuju pada sosok sahabat yang suka jahil namun juga paling 𝘤𝘢𝘳𝘦 terhadap dirinya itu. Siapa lagi kalau bukan Mirza?

'Kamu sedang apa, Za?' tanya Lila dalam hati. Seulas senyuman manis terbit di bibir Lila dan hal itu membuat gadis berhijab itu terlihat semakin cantik di mata Ronald.

Apalagi saat ini Lila duduk tepat di bawah lampu taman yang menyorotkan warna kuning, menambah kecantikan paras Lila yang memang aslinya sudah cantik.

"Kamu cantik sekali, Lila," puji Ronald dengan tulus, yang membuyarkan lamunan Lila dari ingatannya tentang Mirza.

"Eh, a-apa?" tanya Lila tergagap.

"Kamu melamun, ya?" tanya Ronald. "Apa kamu melamunkan tentang kita, cantik?" imbuh Ronald bertanya dengan penuh percaya diri.

Lila tersenyum tipis seraya menggeleng. "Tidak, Lila teringat akan seseorang yang sangat berarti dalam hidup Lila," balas Lila yang kembali menegaskan bahwa hatinya telah terisi penuh dengan nama seseorang.

Ronald tersenyum 𝘴𝘮𝘪𝘳𝘬, 'semakin menantang, aku suka gayanya,' batin Ronald yang merasa semakin ingin menaklukkan gadis berhijab yang seakan membangun jarak dan benteng yang tinggi terhadap dirinya itu.

'Jangan sebut namaku Ronald jika aku tak bisa membuat gadis polos sepertimu bertekuk lutut, Lila!' tegas Ronald dalam hati.

Keheningan sejenak tercipta diantara mereka berdua.

Suara sang mama yang memangil Lila untuk mengajak tamunya makan malam, memecah keheningan.

"Kak Lila, ajak Bang Ronald makan dulu, Nak."

"Iya, Ma," balas Lila sedikit berteriak, agar sang mama mendengar.

"Mari, Bang!" ajak Lila pada tamunya untuk kembali masuk ke dalam.

Lila mempersilahkan Ronald untuk berjalan di depannya, hal itu sengaja Lila lalukan untuk menghindar dari tatapan Ronald. Tatapan pemuda itu begitu tajam dan senantiasa menatap Lila seperti seekor Singa yang hendak menerkam mangsanya.

Kedua keluarga teman lama itupun makan malam dengan hangat. Om Devan nampak menyambut baik keinginan Om Rusman yang tadi mengatakan ingin menjodohkan putra-putri mereka.

Om Devan sangat senang karena belum mengetahui kebenarannya, ia hanya mendengar sekilas cerita dari Om Rusman mengenai sang putra yang berprestasi dan kini sudah menggantikan Om Rusman di perusahaan.

Selain itu, Om Devan juga mendengar cerita dari sahabat lama, yang mempertemukan dirinya dengan Om Rusman kembali setelah sekian lama. Orang tersebut mengatakan bahwa putra tunggal Om Rusman adalah pemuda yang baik dan bertanggung jawab, persis seperti sang ayah.

Om Devan yang tahu betul karakter Om Rusman yang santun dan cerdas, tentu saja sangat senang jika bisa memiliki menantu yang baik seperti teman lamanya itu.

"Kak Lila, tadi papa dan Om Rusman sudah membahas tentang kalian berdua," tutur Om Devan di sela-sela makan.

Nampak tante Lusi melirik tajam sang suami untuk menginterupsi bahwa ini bukan saat yang tepat untuk membahas hal tersebut, tetapi sepertinya sang suami tidak peka.

"Kami sepakat untuk menjodohkan kalian berdua," lanjut Om Devan yang membuat Lila tersedak.

"Hati-hati, Nak." Tante Lusi dengan sigap memberikan segelas air putih kepada putrinya.

Damian dan Lili yang tadi langsung masuk ke dalam bersama pasangan masing-masing juga nampak terkejut, mereka tidak menyangka sang papa akan mengambil keputusan secara sepihak.

"Pa, masalah seserius ini, kenapa tidak papa bicarakan dulu dengan kami, Pa?" tanya Damian yang terlihat kecewa mendengar keputusan sang papa.

"Bang, papa kenal baik sama Om Rusman. Papa yakin, Ronald adalah pemuda yang baik seperti ayahnya dulu. Papa hanya ingin memberikan yang terbaik untuk putri papa, Bang," terang Om Devan seraya menatap putra sulungnya memohon pengertian.

"Iya, Pa. Tetapi enggak begini juga caranya! Biarkan mereka saling mengenal dulu dan bukannya main jodoh-jodohkan begitu saja, Pa!" protes Damian.

"Lili juga tidak setuju dengan papa," timpal saudari kembar Lila tersebut, yang ikut protes dengan keputusan sang papa.

"Keputusan papa sudah bulat, tidak dapat diganggu gugat!" tegas Om Devan seraya menatap putra-putrinya bergantian.

Tante Lusi hanya bisa menghela napas kasar, suaminya sedang dalam mode keras kepala dan itu sulit untuk ditaklukkan. Kecuali dengan satu cara dan mama cantik itu akan menggunakannya untuk mengancam sang suami jika sampai putri tercinta tersakiti.

Om Rusman dan keluarga kecilnya hanya diam menyimak perdebatan kecil keluarga teman lamanya itu.

"Terimakasih Om Dev, karena sudah mempercayai Ronald untuk menjadi pendamping hidup putri Om yang cantik," ucap Ronald yang ikut buka suara.

"Ronald janji, akan menjadi suami yang baik untuk Dik Lila nantinya," lanjut Ronald penuh percaya diri, bahwa Lila pasti akan menerimanya.

"Benar, Nak Damian, Nak Lili. Ronald pasti akan memperlakukan Nak Lila dengan sangat baik," timpal Om Rusman mencoba ikut meyakinkan saudara-saudara Lila.

Damian dan Lili nampak tersenyum masam, mereka berdua masih tetap tidak suka dengan cara sang papa dan teman lamanya itu.

Sementara Lila masih terdiam, gadis itu ingin melihat sejauh mana sang papa akan menjerumuskan dirinya dengan menjodohkan Lila dengan Ronald.

Lila justru tertantang untuk menerima perjodohan tersebut, semata untuk membuka hati sang papa dengan membuktikan bahwa Ronald bukanlah pemuda yang tepat untuk dijadikan menantu.

"Bagaimana, Kak Lila? Kamu setuju, kan? Bukankah Ronald pemuda yang baik?" Om Devan menatap putrinya.

_____ bersambung _____

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

dasr devan ogeb...ank blm tntu sm kyk bpkny aneh 🙄🙄🙄🙄

2023-06-02

1

Rapa Rasha

Rapa Rasha

duh om Devan gimana sih selidiki dulu itu orang kok main jodohin aja nyesel nanti kmu om

2023-03-06

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝓸𝓶 𝓓𝓮𝓿𝓪𝓷 𝓰𝓮𝓰𝓪𝓫𝓪𝓱 𝓭𝓵𝓶 𝓷𝓰𝓪𝓶𝓫𝓲𝓵 𝓼𝓲𝓴𝓪𝓹 𝓰𝓪𝓻𝓪" 𝓶𝓪𝓾 𝓫𝓮𝓼𝓪𝓷𝓪𝓷 𝓼𝓪𝓶𝓪 𝓭𝓪𝓭𝔂 𝓡𝓮𝓱𝓪𝓷 𝓼𝓪𝓶𝓹𝓮 𝓷𝓰𝓸𝓫𝓪𝓷𝓲𝓷 𝓛𝓲𝓵𝓪 😤😤😤😤😤

2023-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 Mirza Daniar Alamsyah
2 Berjuang Mencari Istri
3 Akan Segera Kawin
4 Playboy Sholeh
5 Ibu Suri
6 Nikahkan Saja
7 Jangan Malu-malu, Kucing!
8 Sahabat Jadi Cinta
9 Don't Touch Me!
10 Perjodohan Lila dan Ronald
11 Apa Syaratnya, Ma?
12 Malaikat Tak Bersayap
13 Terbakar Api Cemburu
14 Rencana Ronald
15 Siapa Dia?
16 Bukti Tindak Asusila Ronald
17 Om Devan Tidak Setuju
18 Iqbal Masih Suci
19 Cara Halus Untuk Menjebak Lila
20 Siapa Dia, Za?
21 Jangan Ada yang Bergerak!
22 Sang Mantan Gebetan
23 Akal-akalan Ronald
24 Cium Orangnya
25 Amanah Nenek Rahmi
26 Menemui Nenek Rahmi
27 Kamu ...
28 Memiliki Banyak Anak
29 Mirza Galau
30 Kamu Beda, La
31 Segera Dinikahkan
32 Kuat Menahan Godaan
33 Ke KUA Sekarang?
34 Cincin Untuk Calon Istri
35 Bang Mirza Manis Sekali
36 I Love You
37 Di Gelandang ke KUA
38 Rencana Masa Depan
39 Lila Cuma Bercanda
40 Jangan Kecewakan Lila
41 Yovi Kecelakaan
42 Neng Geulis
43 Bukan Ide yang Bagus
44 Memancing Kecemburuan Mirza
45 Kawin itu Enak
46 Menikahlah Denganku
47 Bisikan Setan
48 Barisan Para Mantan
49 Story Sang Mantan
50 Wanita Sulit Dimengerti
51 Tertawa di atas Kesengsaraan
52 Promo Novel Baru
53 Tiba-tiba Saja, Rasa itu Datang
54 Memancing Keributan dalam Rumah Tangga
55 Rekomendasi Novel Super Keren
56 Bang Robert?
57 Pendapat Menyesatkan
58 Tebar Pesona
59 Disuruh Nikah Malam Ini?
60 Akad Nikah Mirza dan Lila
61 Indahnya Malam Pertama
62 Extra Part_ Musim Piala Dunia
63 Rekomendasi Novel Keren
64 Extra Part_ Modus Ngidam
65 Rekomendasi Novel Kece
66 Iklan & BonPul
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Mirza Daniar Alamsyah
2
Berjuang Mencari Istri
3
Akan Segera Kawin
4
Playboy Sholeh
5
Ibu Suri
6
Nikahkan Saja
7
Jangan Malu-malu, Kucing!
8
Sahabat Jadi Cinta
9
Don't Touch Me!
10
Perjodohan Lila dan Ronald
11
Apa Syaratnya, Ma?
12
Malaikat Tak Bersayap
13
Terbakar Api Cemburu
14
Rencana Ronald
15
Siapa Dia?
16
Bukti Tindak Asusila Ronald
17
Om Devan Tidak Setuju
18
Iqbal Masih Suci
19
Cara Halus Untuk Menjebak Lila
20
Siapa Dia, Za?
21
Jangan Ada yang Bergerak!
22
Sang Mantan Gebetan
23
Akal-akalan Ronald
24
Cium Orangnya
25
Amanah Nenek Rahmi
26
Menemui Nenek Rahmi
27
Kamu ...
28
Memiliki Banyak Anak
29
Mirza Galau
30
Kamu Beda, La
31
Segera Dinikahkan
32
Kuat Menahan Godaan
33
Ke KUA Sekarang?
34
Cincin Untuk Calon Istri
35
Bang Mirza Manis Sekali
36
I Love You
37
Di Gelandang ke KUA
38
Rencana Masa Depan
39
Lila Cuma Bercanda
40
Jangan Kecewakan Lila
41
Yovi Kecelakaan
42
Neng Geulis
43
Bukan Ide yang Bagus
44
Memancing Kecemburuan Mirza
45
Kawin itu Enak
46
Menikahlah Denganku
47
Bisikan Setan
48
Barisan Para Mantan
49
Story Sang Mantan
50
Wanita Sulit Dimengerti
51
Tertawa di atas Kesengsaraan
52
Promo Novel Baru
53
Tiba-tiba Saja, Rasa itu Datang
54
Memancing Keributan dalam Rumah Tangga
55
Rekomendasi Novel Super Keren
56
Bang Robert?
57
Pendapat Menyesatkan
58
Tebar Pesona
59
Disuruh Nikah Malam Ini?
60
Akad Nikah Mirza dan Lila
61
Indahnya Malam Pertama
62
Extra Part_ Musim Piala Dunia
63
Rekomendasi Novel Keren
64
Extra Part_ Modus Ngidam
65
Rekomendasi Novel Kece
66
Iklan & BonPul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!