Masih kondusif.

Di saat Rasti sedang berada di rumah Tanti, sang suami kini sudah sampai di rumah istri pertamanya bernama Mona.

Dia turun dari mobil dan langsung disambut oleh asisten pribadi sang ibu.

"Tuan, ibu ada di ruang tamu, sedangkan orang Mona sudah berada di kamarnya."

Sang asisten pribadi melaporkan apa yang sebenarnya terjadi di rumah itu dan meminta tuan muda untuk segera menemui sang ibu di ruang tamu.

"Oke, tolong kau parkir kan mobilku di garasi!"

"Baik Tuan."

"Oke, terima kasih."

Sang tuan muda, perjalanan menuju pintu masuk rumahnya, membuka pintu itu dan berjalan menuju ruang tamu.

Suara ibu menghentikan langkahnya.

"Kau baru saja datang setelah aku telepon beberapa kali? pekerjaan apa yang membuatmu tak pulang-pulang?" tanya sang ibu merasa putranya sama sekali tidak memikirkan dirinya.

Dia selalu meminta sang putra untuk pulang bahkan setiap hari, dalam satu minggu ini dia sudah merayu bahkan memohon dengan sangat bahwa Mona sedang dalam kondisi yang tidak baik tetapi suaminya justru pergi meninggalkannya meskipun untuk tujuan bekerja setidaknya menelpon atau pulang untuk satu hari kan bisa, itu yang membuatnya sedikit kecewa pada Rama.

"Maaf, aku memang harus menyelesaikan banyak pekerjaan. Aku tidak bisa pulang dengan mudah."

"Oh, seperti itu? kau membuat dirimu tidak berguna ketika mengatakan itu, aku sudah mencarikan calon yang cocok untukmu dan sesuai dengan kasta keluarga tetapi kau justru pergi meninggalkannya tanpa perkataan ataupun tanpa janji yang harus segera kau tepati, dia begitu kesakitan ketika kehilangan janin yang benar-benar kalian inginkan. Apakah kau tidak memiliki rasa cinta kasih terhadap istrinya sudah mengeluarkan banyak cinta untukmu dan benar-benar ingin memilikimu dengan utuh?"

Sang ibu, meminta Rama untuk tetap pulang apapun keadaannya sebab Mona tidak bisa dikendalikan ketika suaminya tidak berada di rumah, ini sangat membuat ibunya resah.

Rama, mencoba untuk bersikap netral karena dirinya dalam kondisi terpojok sebab sang ibu sepertinya sudah mencurigai bahwa dirinya memiliki istri lain di luar sana.

Dia belum bisa mengatakan hal yang sebenarnya karena istrinya juga sedang dalam kondisi yang tidak baik, Rama sangat mencintai istrinya dan tidak ingin ada hal yang buruk terhadapnya.

Rasti, adalah seorang teman kecil yang selalu bersamanya ketika susah dan senang, apa lagi sang nenek juga dekat dengannya.

Rama, sungguh memikirkan perasaan sang istri yang sungguh rapuh.

"Ibu, aku memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan jadi maafkan aku sudah pulang terlambat, aku ingin menemani istriku di kamar!"

Sang putra kalau berangkat dari ruang tamu, dia berjalan menuju kamar utamanya untuk bertemu dengan sang istri tercinta.

Amarah sang ibu tiba-tiba luluh karena melihat putranya sangat mengerti perasaan seorang gadis dan tidak akan pernah meninggalkannya meskipun badai seperti ini akan membuat dua orang semakin berjarak karena anak adalah jalan terbaik untuk menyatukan satu hati dengan hati yang lainnya.

Akan tetapi, apa yang diinginkan oleh seorang Rama, tidak semudah itu sebab sang istri masih trauma dalam peristiwa yang telah lalu.

"Sayang, maafkan aku karena baru saja pulang sebab beberapa hari ini aku sungguh sibuk," ucap Rama sambil meletakkan beberapa oleh-oleh untuk istrinya, dia akan terus berbuat baik.

Selama dua wanita yang ada di dalam hatinya akan terus mendukungnya, walaupun itu suatu hal yang tidak mungkin.

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!