-------------------------------------
Kendaraan yang di tumpangi Keenan dan Farah meluncur memecah jalanan ibu kota yang terlihat padat. Beberapa menit kemudian mobil mereka berhenti di salah satu restoran mewah dan besar di kota S. Keenan segera melepas seat belt miliknya dan berbalik badan menatap Farah dengan sorot mata tajamnya.
"Kamu tunggu disini, Kakak ada urusan bisnis di dalam!" Keenan berujar seolah mengancam adik sepupunya.
Farah membuka mulutnya takjub. "Meh!"
"Aku gak mau ditinggalin! Aku ikut yaaa... Aku lapaaar~" Farah tentu saja menolak mentah-mentah keinginan kakak sepupunya. Farah yang kesal langsung merengek menarik salah satu tangan kakaknya dan menggerakkannya cepat.
"Hih!" Keenan menepis tangan adik sepupunya kasar. "Sam akan mengantarkan makananmu kemari!" tukas Keenan tetap ngotot agar gadisnya itu berada di mobil saja demi keamanan bersama.
"Gak mau!" Bukan Farah namanya jia tidak mengeyel. "Kalau cuma buat nunggu di mobil ngapain tadi Kakak jemput aku! Tau gitu sama temen aku aja..." Farah merutuk sebal bersedekap tangan dan memajukan bibirnya menggemaskan.
Keenan terkekeh tidak percaya dengan kelakuan Farah yang semakin berani padanya sekarang. "Semakin lama kamu semakin keterlaluan Farah!" Keenan menjentikkan jemari besarnya di kening lebar adiknya.
"Aaww!" Farah lekas menggosok kening plontosnya. "Aku ikut yaaa... Please!"
"Hih! Turun cepat, ingat jangan membuatku malu!!" Keenan merutuk, lagi-lagi dia tidak percaya bisa terus mengalah dan menuruti apa permintaan adik sepupunya itu.
"Benarkah?" Wajah Farah berubah sumringah, dia menarik tangan Keenan mendekatkan tubuhnya. "Thank you, Kakakku ter-zheyeeeng~" Farah mencium pipi Keenan sekilas membuat rona merah terbit di wajah Keenan.
"Aku juga berjanji akan menjaga sikapmu sebagai adik yang baik!" Farah mendongak menatap dari dekat wajah pria paling tampan versi dirinya.
Keenan menelan salivanya berat, dia kembali merasakan hasrat terlarangnya meronta meminta di keluarkan. "Setelah ini aku ingin kamu membayarku sebagai kompensasi!" Keenan merutuk lirih menekan dagu Farah.
Farah mengembangkan senyumnya lebar sangat menggoda di kedua netra Keenan. "Sure, I'm yours, Honey!"
[ Tentu saja, aku milikmu Sayang! ]
DEG!
Keenan terpaku dengan ucapan sekenanya Farah yang seolah tengah meluncurkan beberapa puluh anak panah asmaranya kepada Keenan. Dengan cepat Keenan mencoba menghardik kesemua panah asmara yang menuju hatinya. 'Aku tidak boleh jatuh cinta denganmu Degil!'
"Your lips are sweet like honey, Baby!" Keenan tidak senang dengan perasaannya saat ini. Dengan cepat dia menarik tengkuk leher gadisnya memagut bibir yang terus membuatnya kecanduan luar biasa akan rasanya.
[ Bibirmu manis seperti madu, Sayang! ]
Tak berapa lama Keenan melepaskan Farah, gadis itu tersenyum sumringah. Lagi-lagi dia menang dan bisa menaklukan kakak sepupunya yang super. Farah membuka pintu dan keluar dengan riang gembira, terlihat Sam terbelalak melihat kedatangannya. "Sejak kapan Tuan?" gumam Sam melihat kearah Keenan yang baru keluar dari mobil menegaskan jasnya.
Hari ini resto yang merupakan salah satu milik KGroup telah di sewa Sam atas instruksi tuannya. Semalam Keenan melupakan jadwal pertemuan dengan tetua LeeHi Group. Mereka tidak mungkin mengatakan alasan sesungguhnya. Oleh karena itu, sore ini Keenan menggantikan jadwal yang dia lupakan sebelumnya gara-gara gadis tengil pembuat onarnya.
"Selamat datang Tuan, Nona..." Sam dan seluruh jajaran staff resto menunduk menyambut kedatangan tuan mereka.
Keenan hanya berlalu begitu saja diikuti Farah mengekor di belakangnya. Farah begitu takjub, Keenan benar-benar sosok bos angkuh seperti kebanyakan main karakter di sebuah novel romansa.
'Apa aku harus bilang sama Anak-anak kalau Si Bos resmi punya Ayang sekarang? Hoho!'
Sam terus menertawakan bosnya, dengan sekuat tenaga dia tidak mengeluarkan ekspresi nistanya. Dalam sejarah pekerjaan Keenan, dia tidak akan membawa siapapun selain asisten khususnya, Samuel Park. Sekretaris pribadinya saja tidak pernah diizinkan Keenan berada dekat dengannya. Saat ini membawa Farah sungguh gebrakan luar biasa yang dilakukan Keenan. Bagi pelaku bisnis yang mengenal Keenan, saat ini seperti melihat mentari terbit dari barat!
"Keenan!"
Seruan dari sosok paruh baya yang membuat Keenan mengembangkan senyuman, Keenan semakin mempercepat langkah kakinya. Pria paruh baya itu bangkit dari kursi menyambut kedatangan Keenan. Setelah berjabat tangan dan merengkuh pundak Keenan dengan rasa bangga, pria paruh baya itu tersentak saat melihat keberadaan Farah.
"Loh, siapa gadis ini? Sepertinya, Uncle tidak asing dengannya?" Pria paruh baya itu menyelidik ke arah Farah.
Terlihat Keenan tidak menyukai keadaan sekarang ini. "Oh dia─" Keenan menatap Farah tajam.
"Ehm," Farah menatap Keenan sekilas. "Maaf Tuan, perkenalkan... Nama saya Farah, saya adik dari Kak Keenan!" Farah menunduk sopan memperkenalkan dirinya.
Di Kaviandra tentu mempunyai standard manner saat mereka berada di luar kediaman. Farah sendiri sudah belajar banyak mengenai tata krama keluarga Kaviandra. Di pundak Farah dia membawa nama baik Kaviandra, dia tidak boleh asal dalam bersikap. Walaupun masyarakat luar tidak begitu mengenal keluarga besar ini, tetap saja, bagi Farah, dia harus bisa membawa diri dan menjaga sikapnya.
"Owh Farah... Kau sudah besar ya!" Pria itu akhirnya bisa mengingat jelas siapa gadis di hadapannya.
Farah tersenyum canggung, dia sendiri tidak mengingat siapa paman di hadapannya. Tak lama kesemuanya menarik kursi masing-masing dan dengan satu jentikan jemari tangannya seluruh pelayan mendatangi dan siap menjamu tamu VVIP mereka.
"Bagaimana kabar anda Tuan Ron?" Keenan langsung memulai percakapan. "Maaf kemarin aku sungguh melewatkan jadwal pertemuan kita."
"Haha, kamu santai saja Keenan, kamu tidak perlu terlalu formal dengan Uncle!" Pria yang akrab dipanggil Uncle adalah tuan besar Ron, tetua dari LeeHi Group, pria paruh baya ini juga merupakan saudara jauh tuan besar Kaviandra. "Kamu kuliah dimana sekarang?"
Keenan terpaku dengan pertanyaan tuan Ron yang justru lebih tertarik pada Farah. Gadis itu mengerutkan kening, dia kembali menatap Keenan yang diyakini tengah kesal. "Ehm, Farah kuliah di Universitas S, Tuan!"
"Owh," Tuan Ron terlihat mengerti. "Uncle sedih, kamu pasti lupa sama Uncle ya?"
Farah mengatupkan bibirnya erat, dia hanya bisa merespon dengan menggelengkan kepala lalu menundukan pandangannya.
"Uncle ingat betul, dulu terakhir kali Uncle lihat kamu. Kamu memang masih kecil, masih senang terus mengekor di kaki Keenan bersama Karen. Hahaha" Mengingat kejadian itu tuan Ron semakin terbahak senang, tapi tidak dengan Keenan.
Tuan Ron sendiri sengaja memanasi dan mengusili dua anak muda di hadapannya. Berbincang perihal bisnis dengan Keenan akan terasa seperti melakukan verifikasi data dengan auditor. Penuh ketegangan!
Tak berapa lama makanan terhidang, Farah berbinar senang. Keenan membiarkan gadis kecilnya melakukan apapun yang ingin dia lakukan. Sementara itu tuan Ron dan Keenan mulai melakukan pembahasan serius pasal pekerjaan mereka. Farah terus memasukan makanan ke dalam mulutnya dengan riang gembira, sesekali Keenan mencuri pandang dan mengulumkan senyuman. Farah sendiri tidak mengerti pembahasan yang dilakukan para pria di sekelilingnya. Farah hanya takjub dengan para bodyguard yang terus berdiri tanpa ekspresi mengelilingi mereka untuk melindungi tuannya.
'Mereka dibayar tinggi hanya untuk berdiri? Ck...' Farah tidak ingin peduli, dia kembali sibuk dengan kudapan manis kesukaannya.
Tak berapa lama kantuk menyerang Farah, tanpa sadar di menyender di bahu Keenan dan memejamkan matanya. Keenan dan tuan Ron masih terus berbincang, akhirnya mereka menemui kesepakatan kerja sama kedua belah pihak. Semua orang takjub dengan Keenan yang sedari tadi merangkul mesra adik sepupunya agar tidak terjatuh dari sandarannya.
Tuan Ron menyeringai dengan tingkah Keenan. "Tumben kamu mengajak dia?"
"Ehm!" Keenan melonggarkan dasinya gelisah. "Itu karena Si Degil ini bilang kesepian. Papa dan Mama ada urusan di Paris!" Keenan menjelaskan apa adanya.
"Dia semakin cantik bukan?" goda tuan Ron menatap serius ke arah Keenan.
"Ehm!" Keenan kembali berdehem canggung. "Maksud Uncle?"
"Uncle ingat, seluruh keluarga mengetahui bagaimana Farah mengagumimu. Dia bahkan selalu bilang ingin menjadi istrimu kelak. Hahaha!"
Keenan semakin pucat dengan pernyataan tuan Ron yang seolah melucutinya sekarang. "Uncle salah paham, itu hanya pemikiran seorang gadis kecil. Dia pasti hanya bercanda... Lagi pula, Farah adikku, aku menganggapnya sama seperti Karen!"
"Hahaha, kamu pikir bisa membodohi Uncle?" Tuan Ron menenggak wine dengan sorot mata tajam menekan Keenan.
"Farah Lee hanya adik angkatmu bukan? Wanita mana yang pernah kamu ajak di acara pertemuan bisnis? Karen saja tidak pernah kamu ikut sertakan!" Tuan Ron menunjukan seringai mengejeknya. "Percuma kamu berkelit, matamu menjelaskan segalanya!"
Deg!
Keenan terpaku dengan semua kalimat pedas tuan Ron, dia tidak tahu harus membalas dengan bagaimana. Bagi Keenan, dia seperti dalam kondisi skak mat di permainan catur sekarang ini.
"Hahaha, Uncle bercanda!" Tawa tuan Ron kembali pecah menggaung di kepala Keenan yang sempat kosong. "Uncle sangat tahu wanita seperti apa yang jadi incaranmu, bukan?"
DEG!
Lagi-lagi Keenan tidak bisa berkutik, menjawab pertanyaan pamannya saja dia tidak mampu sekarang. Dia terus merutuk menyalahkan Farah.
"Cepat bawa pulang adik kesayangan keluarga kalian, dia benar-benar sangat lelah!"
"Iya, Uncle!"
Tuan Ron bangkit lebih dulu meninggalkan Keenan yang masih setia merangkul adik sepupunya yang terlelap. Keenan menelan salivanya, dia berbalik menatap Farah dalam jarak yang sangat dekat. "Hissh!"
"Kamu sungguh menyusahkan!" Keenan perlahan menggendong adik sepupunya ala bridal.
Sam terpana, dia lekas tersadar dan menolong tuannya membukakan pintu. Setelahnya Sam juga membukakan pintu untuk tuannya.
"Kirimkan semua pekerjaan ke rumah!" titah Keenan setelah memasuki kuda besinya.
"Di mengerti Tuan," ucap Sam menunduk patuh. "Oh iya, sekedar mengingatkan ada pesan masuk di Aplikasi Jaringan Hitam."
"Hm!"
Keenan berdehem dan lekas menutup kaca jendelanya, sedetik kemudian dia melesat cepat kembali menuju kediaman di Condo Royal.
--- To be continue ---
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments